saat kamu menguatkan dirimu,
kamu menjadi orang yang untouchable.
seolah pertanyaan "are you ok?" begitu pantang ditanyakan untukmu.
kamu, harus kuat untuk dirimu. Sehebat apapun takutmu. Seluas apapun kuatirmu.
Karena bagi banyak orang, kamu kuat. Kamu tidak perlu dikhawatirkan.
pa, i hate being this "me"
Untouchable. Unbreakable. Unvulnerable me.
Papa tau, berapa malam yang harus saya lewati dengan menangis dalam diam?
hanya untuk tidak menyusahkan banyak orang?
Papa tau, berapa banyak waktu yang harus saya gunakan untuk menguatkan saya menghadapi saya, pa.
Saya tidak boleh patah. tidak boleh dipatahkan. Tidak boleh kalah.
pada beberapa malam yang tidak cerah,
saya termenung di teras pa.
menyemangati diri saya, pa. Seperti yang papa buat. Membesarkan hati saya untuk menerima semua yang kadang susah saya pahami.
Im not fine, papa. Im not.
Namun saya tidak punya tempat untuk mengadu dan menangis. Saya, terlalu kuat untuk dihiburkan pa? Saya, terlalu hebat untuk harus dibujuk. Begitu kan pa?
Mereka bilang saya pintar. Mereka memuji saya rajin. Mereka menghargai, kerja yang saya lakukan. Mereka memasukkan saya di setiap kegiatan penting. Bahkan pada kegiatan yang kadang membuat saya lelah. Saya benci, menjadi bintang, pa. Saya lebih suka menjadi orang dibelakang layar. Saya lebih suka mengarahkan ketimbang harus mejadi moderator. Keramaian menghabiskan energi saya.
Namun, anaknya papa bisa apa? Dia hanya bisa menyanggupi tanpa membantah.
Bagi banyak orang, saya terlihat seperti "punya baterai cadangan", nyatanya tidak papa.
Saya hanya berusaha menjalankan tugas saya sebaik-baiknya. Karna saya ada disini.
dan seperti yang papa ajarkan, saya akan tetap tersenyum. Tertawa seperti seharusnya. Bukan, ini bukan munafik. Tapi, orang tidak perlu tau, kegelisahanmu.
Kau hanya perlu, menjadi dirimu sendiri, didepan orang yang tulus menerimamu tanpa tapi.
Kamu, cukup berdialog pada dirimu, bila belum ada orang yang bisa menerimamu.
Dialog dini hari, akan menyelamatkanmu dari setiap keputusan yang kamu buat.
Karna, kamu, dan dirimu akan berdiskusi dalam tenang, mencermati semua hal yang terlewatkan, melihat segala kemungkinannya, menerima setiap logika yang tercipta, dan lalu... kembali tegak dengan keputusan yang kamu ambil.
Im not fine.
Kita semua, tidak selalu baik - baik saja.
Dan, biarkan aku menangis sekali saja. Menangisi apapun yang sudah kuputuskan. Bukan, aku tidak menyesali setiap keputusan yang sudah dibuat dan dijalani.
Aku paham, setiap pilihan memiliki resiko. Aku menghadapi tanggung jawab yang hadir bersama pilihan itu. Hanya saja, biarkan aku menjadi manusia, sekali ini saja. Manusia yang bisa merasa lelah dan lemah. Manusia yang bisa menangis.
Kalian akan tetap menemukanku tertawa seperti biasa, pada esoknya. Namun, ijinkan aku menangisi segala hal yang tidak sesuai dengan inginku, namun kupilih untuk menjalaninya.
karna pilihanku, adalah rasionalku, pertimbangan logika dan benturan mimpiku.
Hidup adalah perjuangan, berhenti hanya karena tidak sesuai dengan ingin, bukankah itu terlalu cengeng?
Menjalani hari yang berat akan terasa begitu ringan, saat aku bisa menemukan papa, saat aku pulang ke rumah. Atau, menelpon beliau, saat aku merasa bodoh dan pilihanku memberatkanku.
Setidaknya, aku bisa "menerima" omelannya. Nasehatnya. dan lalu, kata-kata itu...
" Nona, nona harus selalu ingat, papa bangga dengan nona."
Pernah disuatu saat, saya menelpon papa hanya untuk menangis. Karna, hal yang saya kerjakan dengan susah payah, tidak dihargai dengan benar. Padahal, saya mengerjakannnya berhari-hari dan "berdarah-darah" untuk itu.
Mau tau, papa bilang apa... "Kalo nona mengerjakan sesuatu, nona harus siapin mental untuk 2 hal, orang memuji hasil kerja keras nona atau orang menghinanya. Tidak semua orang bisa menghargai hasil kerja keras seseorang dengan baik. Tapi, papa mau bilang buat nona, apapun yang orang bilang untuk nona, tidak boleh putus asa. Mau mereka menghina, keep your head up, sayang. Kenapa? Itulah bentuk terima kasih nona, pada diri sendiri. Mereka mau bilang gimanapun, jangan tundukkan kepala nona untuk siapapun. Kamu bisa sampai sejauh ini, karena usahamu dan Yesus menyertaimu. Jadi, jangan pernah merasa kalah hanya karena orang punya omongan. Tunjjukan dan kerjakan yang benar. Nona harus dikenal karena karya yang nona lakukan."
dan sejak itu, menundukkan kepala adalah hal tersulit yang saya lakukan untuk siapapun.
Saya terlalu sombong untuk ditaklukkan kan papa?
hahahahahhahaa....
papaaaa...
i miss you.
Benyada Remals "dyzcabz"
im not fine papa
Saya bahkan tidak mengerti bagaimana caranya membuat saya "baik-baik" saja...
Saya melakukan hal yang biasanya papa lakukan. Longride. Kemana saja. Bahkan sampai pada perbatasan Salatiga, pa. Hanya untuk menemukan "fine" yang saya inginkan.
Nyatanya, menyegarkan jalan-jalan jauh, hanya saja, kok tetap "nelangsa" ya...
Mbul ...."lo ngga mau ngeliat storynya si itu? yang kata lo bisa menenangkan lo?"
Saya tertawa mendengar sindirannya. "dah lama gw ngga buka IGnya. Gw lagi males maen IG mbul. Palingan upload buat pene aja."
Mbul ...."kang, are you, ok?"
saya menatap wajahnya di layar HP. Mengangguk tanpa menjawab.
Mbul ...."kang, kita ngga selalu baik-baik aja kok. Lo tau kan? Dan kita baik-baik ajakan dengan tidak baik-baik aja ini?"
Saya ...mungkin mbul. Mungkin seharusnya baik-baik aja. Cuman kok rasanya ngenes aja. Ngga tau mbul. Gw lagi melow kayaknya.
Mbul ...."bukan karena cowo itu punya cewe kan?"
saya tertawa. "bangsat. Dia punya anak juga gw ngga peduli. Biarin aja. Lagian ini ngga ada hubungan dengan relationshit. Nope mbul. I just feel so low."
Mbul ...."Lo bosen di solo?"
Saya ...."bosen? Mungkin bukan bosen ya. Tapi, gw ngga nemuin tantangan lain mbul. Gw ngga nemuin hal yang menggairahkan. Segala sesuatu berjalan dengan pelan dan teratur. Gw, manusia cepat bosan ini, menjadi apa ya. Aneh aja rasanya. Ge bukan manusia dengan rutinitas, mbul"
Mbul ..."hang on, nyed. Sabar. Belajar sabar, nduk. Bentar lagi, pasti ada yang nyenengin. Misalnya, ada yang nyamperin lo ke Solo?"
Saya ...."siapa? Lo? Rasta? Rara? dieng yuk. Gw cari hari libur, kita bolos yuk."
mbul tertawa. "Nyed, bahagia itu bukan dimana tempatnya atau dengan siapa. Bahagia itu lo yang deal dengan diri lo sendiri. Lo nyed. Lo. Persetan ada dimanapun lo."
Keep your head up, Benyada kecilnya Noke.
membiasakan diri itu sesuatu yang sulit.
btw, serius ya, dia upload sesuatu? hahhahaahhahahahahahhaahah.....
Komentar
Posting Komentar