Langsung ke konten utama

Tentang Noke #41 (*ga sepenting itu) 😂

Ketemu dengan beberapa teman pendeta Noke & Sinsi, lalu yang senior memperkenalkan bahwa ini keluarga "pendeta Ihalauw".

Sejenak pendeta junior ini termangu, (*mungkin dia ngga tau kali siapa itu Ihalauw) dan tersenyum canggung ke arah mama.

Sate Sabang.

"Kok dia bisa ngga kenal papa?" Eset
"Ya karena bapakmu memang ga harus dikenal seantero GPIB nyem" saya
"Seenggaknya dia pernah dengerlah" eset masih ngotot
Mama tersenyum mendengarnya.
"Sepanjang saya tau, ga ada orang di GPIB yang ngga kenal Ihalauw." Eset
Amor tertawa.
"Ya berarti pengetahuanmu ndak panjang,nyem. Buktinya dia ngga tau. Dan lagi ndak penting kayaknya, untuk semua manusia di ekosistem GPIB harus tau bapakmu. Bapakmu ga seterkenal itu,nyem. Bapakmu bukan Presiden, yang wajib diketahui. Paham?"
Eset ngedumel.

Hell, ya....
Saya pikir, tidak semua orang di GPIB perlu tau Noke. Iyakan? Saya juga ngga peduli bahwa mereka kenal atau tidak. Jadi, kalo ada yang ngga kenal Ihalauw, ya udah... Karena memang ga harus. Dan bukan sebuah masalah besar.

"Papa kan lintas generasi, dia selalu bantu junior2 buat ikut kegiatan2 sinodal,kak." Amor membela eset
"Lalu? Kalo papa bantu mereka, mereka wajib tau papa? Eh kalian udah berapa lama sih di GPIB? Didalam GPIB itu habis manis, buang bungkusnya. Papa udah ngga ada, mereka juga lagi ga perlu, jadi ya udahkan? Mor, set, ga perlu dibahas. Ga penting."
"Dia bukan orang lama GPIB kali" eset

Saya menatap eset.
"Pentingnya buat kita,apa sih? Hm? Stop. Jangan buat pembahasan bodok, papa juga ga gila hormat."
Amor ketawa. "Junior harus tetap taulah seniornya. Sekalipun sudah masuk masa2 pensiun. Junior mgkin segar dengaan ilmunya yang "baru dan hangat", tapi senior matang dengan pengalamannya yang luas."
Saya bertepuk tangan.

"Lalu?"
"Ngga cuman bilang aja."
"Tapi, masa loh dia ga tau papa."
"Set, gih parkirin mobil dibelakang. Nganggur kan? Ketimbang ko harus bahas itu. Lagian, dia juga ga masuk daftar manusia penting yang harus kita ingatkan? Nggakan?"
"Papa diingat kalo ada masalah aja."
"Udahlah. Mereka yang junior memang tidak kenal papa, karena sudah jauh jamannya. Lagian papa memang sudah masuk masa pensiun." Mama menengahi
"Bukan ma, sa ngga suka caranya dia bilang ga tau. Sombong." Eset

Saya tertawa melihatnya. Fyi, eset itu orang yang paling terakhir yang mampu membenci seseorang dengan hebat. Bahkan saat saya dan amor mempengaruhi dia dengan pendapat kita. Tapi kali ini, Eset bisa loh ngga suka, pada pandangan pertama. Hahahahahahahahahahahhahahaa...

Karna saya ngga terlalu suka beramah-tamah, jadi bagi saya ngga penting. Papa dikenal atau ngga. Bahkan tidak dikenalpun jauh lebih baik, kenapa? Biar ga usah negur orang dan berbasa-basi busuk yang basi banget.

Dan percakapan tolol ini, masih berlanjut sampe dirumah. Hahahahahabahahhaaaa... Bahkan si bungsu alias nyemcil ini masuk rumah trus ngadu sama guci. Gobs ya?

Hahahaahhaahahahhahahaaha...

03.30

Saya duduk nonton TV setelah cuci muka. Amor dan Mama sudah tidur. Eset keluar kamar.

"Kok bisa ya dia gitu?"
Saya menatapnya dengan heran.
"Mau dilempar remot subuh2?"
"Kak, ko ga ingat dia itu pernah nginap dipastori depok?"
Saya menggeleng. "Coba ko ingat. Yang waktu itu kak. Pas ada acara apa yang itu, dibekasi ya?"
Saya menggeleng malas. "Saya ngga peduli"
"Kakak! Dia yang datang trus papa suruh tidur dikamar papa, lalu papa diruang tv, mama sama ko,kak. Ko lupa?"
"Oh iya? Dia jelek, makanya saya ngga ingat"
Eset ketawa. "Sombong banget"
"Hei, babs... Masalahmu apa sih, sama dia? Dia sakitin ko bagian mananya sih?"
"Sa ngga suka aja, baru jadi pendeta junior dan lupa sama kebaikkanya orang."

Saya menatap eset lama.
"Papa ngga suka diingat kebaikkannya"
"Tetep aja, masak lupa."
"Set, tidur gih... Sa lama2 jengkel dengar ocehan tololmu dan grumpy bego ini."
Eset bergeming.
"Paaaaaaaa, liat eset...!" teriak saya
"Dia kurang ajar pa."

Receh ya? Hm. Entahlah, ingatan saya memang buruk tentang orang, nama orang, hanya beberapa yang saya ingat. Atau yang mau saya ingat.

Benyada remals "dyzcabz"

Hari dimana seorang elkhesed, yang paling sabar dirumah bisa menjadi "grumpy" kayak bapaknya.

(*Kalo eset udah marah, dia jauh lebih menakutkan dari Noke. Trust me!)

Ini ga penting sih. Cuman lucu aja, ketika "seseorang" bisa melupakan kebaikkan orang lain, lalu mengusik ketenangan manusia yang ambang sabarnya super duper tinggi.

Komentar

  1. Kalo bener dia pernah nginep bahkan tidur dikamar tuan rumah yang terhormat.... ITU MAH KEBANGETAN SOMBONGNYA.... Kok bisa sih... Jelas aja Eset kesel... memang KURANG AJAR tuh namanya... Masih yunior udah kayak gitu gimana kalo sudah senior.... Ooh...saya tahu... Mungkin waktu nginap di rumah kalian dia pake kacamata hitam dari masuk sampai keluar rumah...plus pake tongkat?? Jadi gemezzzzz.... Bego... sangat pantas kalo Eset marah... kesel.. rasanya kalo bisa lempar sendal mungkin Eset mau tuh lempar sendal.... Kenapa? Karena tamu yang disuruh tidur di kamar pribadinya tuan rumah dan tuan rumah rela mengalah tidur di tempat lain... Lalu dibalas dengan sikap kayak gitu... Itu namanya KETERLALUAN.... Mungkin 5 tahun lagi dia akan berubah jadi pdt yang MENYEBALKAN buat semua orang... Saya ngga menyangka papa mama kamu segitu baiknya....
    Ada cerita lucu... KMJ saya usianya 5 thn dibawah papa kamu (dia juga teman dekat papa kamu) jadi sudah dipastikan beliau adalah anak didik papa kamu soal TATA GEREJA. Sekarang beliau sudah membina kemana-mana dan bangga...juga sombong karena merasa sudah ngetop di GPIB. Suatu saat beliau cerita saat membina di suatu jemaat... Peserta nya sama sekali tidak kenal beliau itu siapa... Waktu cerita dia terlihat gondok banget... Dalam hati saya ketawa... Ternyata ada juga Pdt yang cari nama...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...