Langsung ke konten utama

Our Habbit.

Natal Sinode, 9 januari.

Sion Jakarta menjadi Tuan Rumah, untuk acara yang cukup "bergengsi" itu, bagi beberapa orang itu sebuah penghormatan. Kenapa? Ya karena yang bernatalan adalah para "petinggi" Sinode. Yang berhajat adalah orang2 yang terbilang penting dalam ranah organisasi ber-GPIB. Wew ya?

Mama sudah mewanti2 kita untuk menemani beliau. Tapi dasarnya kita, kita ngga pernah setertarik itu untuk "muncul" dan "menghadiri" acara2 seperti itu.

Kenapa nyet?

Well, tanya aja sama yang di guci. Beliau jarang melibatkan bahkan memaksa kita ikut dalam acara2 gereja. Palingan beliau hanya "buang suara", "ada yang mau temani papa?" Kalo kita menggeleng, ya udah, Nokenya diam aja. Beliau hanya menggandeng Sinsi dan selesai masalah.

Noke tidak membiasakan kita untuk harus ikut tampil diberbagai acara, well saat inipun, kita udah ada kesibukkan masing2. Jadi, mengikuti acara natal sinode, bukan prioritas penting saat ini dan tidak tertarik juga.

Lalu kalian dimana?

Kamar masing2. Amor buat tesis. Eset belajar UAS. Saya? Belajar buat Tes PPDS nanti. Bukankah sudah saya bilang? Kami sangat menggilai "kesendirian" dan sangat menghormati "waktu baca" dan belajar. Tolong garis bawahi waktu baca dan belajar.

This is OUR HABBIT.

Kamu tidak akan menemukan kita ada dimana2, disetiap acara yang bahkan mungkin saja mengumpulkan "keluarga" pendeta. Atau bapak/ibu pendeta akan datang bersama anak2nya. Kita pasti absen. Kecuali dulu, pas masih kecil, itu juga papa cuman bawa kita untuk liburan, tapi bukan untuk ikut acaranya.

Sok eksklusif lo,nyet. Yep, eksklusif is my middle name.

Jadi, setelah acaranya selesai. Amor mengajak saya keluar. Saya dengan malas ikut keluar, masih ada beberapa jemaat SION dan Sinsi yang sedang Tobelo. Music masih dimainkan dan cathering sedang merapikan makanan. Kita bertiga keluar dan duduk diteras. Saya pribadi, ngga suka keramaian. Saya tidak menikmati music yang menghentak2. Jadi, saya tidak suka poco-poco, tobelo, maumere dan sejenisnya. Walaupun, mama sangat jago dalam hal itu. Papa? Hmm...apa sih yang dia ga tau.

Setelah semua benar2 pulang dan makanan yang dikasi terlalu banyak. Sangat banyak. Saya bilang ke mama "ma, bagiin aja ke manusia gerobak dan pengemis pinggir jalan, ini keterlaluan banyaknya. Nanti ga habis sama kita, buang2 makanan,ma" Akhirnya untuk jam  12 malam lewat, kita bungkus makanan2 itu dan pergi bawa ke manusia gerobak dan pengemis.

Serius lo ga bisa ngabisin makanan dan kue2 itu?

Gini ya, kita tidak suka kue. Bahkan seenak gimanapun kue itu. Kita tidak biasa makan2an yang banyak. Kita makan pada porsi secukupnya. Jadi, setiap ada acara dan jemaat bawain kue2, mulai dari bruder, roomtart, kue tart apalagi kue khas GPIB. Semua itu bakalan tinggal sampe busuk dan jamuran. Serius. Dan selalu begitu, makanya kenapa noke selalu menolak makanan yang diberi, kenapa? Karna sinsi masak dirumah dan masakan mama jauh lebih enak.

Mungkin ini terdengar tidak bersyukur, menolak berkat atau apalah itu, tapi ini jujur yang terjadi, setiap kali jemaat memberi kita bakmi si A, bihun si b, capcay si C, dengan porsi yang seolah2 untuk makan sekampung, malamnya pasti kita bawa dan berikan utuk mereka yang ngebutuhin. Atau kita suruh mbak bawa pulang kerumahnya.

Fyi, setiap kali mama dan papa ngerayain ultah and anniv wedding, kue tart itu bisa 5-6 buah, belom lagi kue2 yang lain, mau tau apa yang noke buat? Dia suruh mbak dirumah bawa pulang semuanya utuh2. Semuanya. Hahahahahahahahaaa... Kita dirumah ga suka, dan bosen liatnya. Kecuali kalo kalian bawa coklat kek, atau buah2an, naaaah itu bakalam dan pasti habis. Tapi kalo makanan, aduh sudah jo, kita ndak kaget juga. (*mama orin style)
Jadi kamu mengerti ya, kenapa kita tidak bisa dibujuk dengan segala sesuatu tawaran untuk kampung tengah?

Ketika dimobil, sudah selesai kasih ke "tujuan". Mama tiba2 nyeletuk, "tadi pendeta2 pada tanyain kalian bertiga." Dengan serempak kita tertawa.

"Ngapain tanyain kita,ma? Memangnya kita yang khotbah?" canda Eset
"Ya ngga,cuman kalian kan ngga keliatan sama sekali."
"Acaranya sukses kan?" amor
Mama mengangguk. "Karna mereka liat mama sendri"
"Papa ngga pernah suruh kita,ma. Untuk ikut acra2 begitu. Kalopun mau ikut, amorlah. Saya ngga tertarik untuk ikut." saya menambahkan
"Iya sih. Biasanya papa dengan mama, kali inikan papa ngga ada. Kalian lah."
"Saya malas ma. Apalagi ktemu dengan orang2 itu." Amor
"Orang2 yang ko bilang itu, baklan jadi pimpinanmu ketika ko jadi pendeta di GPIB. Kalo saya dan eset, kita ngga peduli karna bukan jalur kita disitu. Tidak bersentuhanpun, tidak masalah." saya
"Hanya karena saya mau jadi pendeta bukan berarti cuman saya yang wajib temenin mama kan? Memangnya kalian anaknya tetangga?"
Eset tertawa. "Ngga mor, tapi tadi saya pulang udah jam 7. Kaka ko lah."
"Eh,nyemcil... Ga usah retorik deh, mau ko pulang cepet juga ko ga akan ikut. Gayamu,babs. Sok2an mau ikut."
Mama tertawa. "Tadi ada kak ivan cari amor"
"Mau apa lagi? Masih juga minta tolonh buatin proposal s2 nya? Tuh otak mending dimuseumin aja" saya
"Ckckckckcckck... Kalo ngomong selalu ga mikitin hatinya orang" eset
Hahahahahahahahahahahahhaaha...

Lalu kita tertawa. Buat hal se-receh itu. Bahagia itu sederhana, sangat sedrrhana, bermobil dengan mereka, sudah cukup. Dan akan lebih sempurna bila Noke ada disini.

"Trus ma, ada siapa lagi? Banyak orang?" Saya. Lalu mama bercerita tentang acra itu dan beberapa pendeta yang mama temui. Dan seperti biasa mereka akan bertanya tentang papa. Atau bercerita tentang papa.

Seperti tante Margie yang datang lalu duduk di ruang tamu, mengenang beberapa tahun lalu, papa pernah membina mereka disitu, Pdt.Fredy.S , Tante Lusy (*mantan KMJ Sion), Tante Ivonne Loupatty, dan beberapa pendeta yang lain. Ah basi ya? Noke selalu mengajar dan membina para juniornya supaya mereka bisa membina jemaat dengan baik. Selalu. Jadi, siapa aja juga pasti cerita hal ini. Iyakan? Pendeta2 yang sekarang aktif menjadi pembina di GPIB, pasti pernah dibina oleh papa saya. Bahannya. Idenya. Gagasannya. Cuman satu yang tidak akan bisa mereka copy, "caranya" menjelaskan dan "gayanya" membina. Hanya beliau yang memilikinya.

Well,papa. I miss you. Kita punya rencana besar tahun ini, membawa papa tidur ditempat yang papa inginkan. Sampai hari itu tiba, tolong bilang Yesus, ajar saya untuk menjadi lebih kuat dari seharusnya.

I dont know,nok... I just lost my word. But, sinsi's right, i cant hold in for longtime, this just an ash. Your ashes, not you. And for god sake, i wont make any misunderstood with Jesus. I love you, Nok. I do. Therefore i must take it real nor deal about it, youve pass away. Thats the point. Crybaby? Hm. I always missing you. Always. Everymorning i woke up, i just wonder if i can hear your voice through my door. Calling me softly as usually as you did. But nope, then i cry silently. This too shall pass rite? But, for me, this gonna be forever stay in my life,pa. Forever miss my superman. My Noke. Noone cant make me calm down when i need you. Hear that? Noone.

Are you happy? For sure, i know you are. And im jealous, because youre happy without us. (*Thats so mean, Nok)

Ketika mereka bercerita tentang Noke, apapun itu, mereka bukan hannya mengenangnya, namun membuat "kesedihan" itu kembali menga-nga. Tidak, tidak salah. Hanya saja, tirak pernah ada satu manusiapun yang siap menghadapi kehilangan. Bahkan sehebat apapun dia mennguatkan hatinya.

Pa, bahkan setelah hampir 8 bulan, nama papa masih saja disebutkan. Papa masih dibicarakan. Kenangan papa selalu didengungkan.

Untuk janji saya pada papa, saya menguatkan hati saya untuk tidak cengeng. Untuk janji saya pada papa, saya mengabaikan kehilangan yang memilukan ini. Untuk janji saya, pada papa, saya akan menjaga mereka bertiga. Memastikan semuanya berjalan dengan baik, membuat impian dan cita2 papa untuk masa depan kita terwujud, saya memastikan itu untuk papa.

Dan untuk semua janji2 dan mimpi2 papa yang papa titipkan pada kita, saya akan mengusahakan yang terbaik. Dari atas sana, pelan2 papa akan melihat, kita akan bertumbuh sesuai dengan apa yang papa ajarkan, berkembang menurut warisan yang papa berikan dan selamanya...memegang tangan Yesus seperti yang papa lakukan.

Happy new year, Mr Grumpy.

Tahun baru? Nyatanya habbit lama kita masih tinggal kok. Tahun baru? Apa yang harus diubah? Menjadi lebih baik? Resolusi basi yang masih didengungkan. Well, tahun baru itu hanya berganti hari aja sih. Berubah atau ngga, tergantung niatnya. Saya? Tahun ini ada banyak planning besar. Dan resolusi saya adalah? Menjadi lebih hebat dari kemaren dan lebih bijak dari hari ini. Dan tidak secengeng kemaren.

Oups, dan untuk mereka yang bertanya kenapa kita tidak ada kemaren?
Thats our habbit. Kita memang ngga diajar untuk selalu "hadir" dan "ada" pada setiap acara2 besar. Dan selamanya akan begitu, kecuali amor ya. Kan dia mau masuk pendeta. Jadi, dia mgkin jauh lebih baik dalam ber-ramah-tamah dengan orang lain. Kalo saya da eset? Bahkan dari cara saya melihat aja, kamu akan terkesan "ini orang ga bersahabat" banget. Yup, thats my point.

Benyada Remals "dyzcabz"

Natal Sinode berjalan cukup baik. Dan menurut mama, ini pertama kali diadakan di SION karna biasanya diadakan di jemaat besar seperti Paulus, Imanuel dan kantor sinode atau wisma GPIB. Tapi tahun ini, SION menjadi tuan rumah. Proud of you, SION.

Selamat Natal semua yang merayakan dan tidak merayakan namun tetap bersukacita karena libur panjang. (*Telat ya?)

Selamat Tahun Baru untuk semua mahkluk hidup yang bersemangat menyambut kesempatan2 besar ditahun 2019.

Tuhan memberkati kita dalam setiap hal yang kita usahakan dan jalani di tahun yang baru.

Komentar

  1. Gereja Sion dijadikan tuan rumah acara natal MS... itu suatu kepercayaan buat KMJnya (mama kamu). Itu nilai plus buat mama kamu. Walaupun acara itu gawean nya MS tapi yang mempersiapkan segala sesuatunya kan KMJ Sion beserta majelisnya dll. Saya senang banget... mama kamu yang baru kembali menjadi KMJ sudah mendapat kepercayaan tsb sementara KMJ Sion sebelumnya kan ngga pernah dapat kepercayaan itu. Dengan KMJ y.l Gereja saya juga pernah beberapa kali dapat PR dari sinode jadi penyelenggara a.l seminar 3 hari GPI se Indonesia yang dipercayakan pelaksanaannya kepada GPIB lalu MS menyerahkan tanggung Jawab itu ke KMJ saya akibatnya kita semua dikerahkan. KMJ langsung bagi tugas dan persiapan hanya 1 minggu dan sukses. Sinode puas. Yang dipuji KMJ nya. Jadi kalo natal kemarin sukses pasti yang dipuji KMJ nya. Mama kamu sudah punya nilai plus walaupun lelah... itu pasti. Doa saya terkabul. Tuhan memampukan mama kamu melakukan tugas apa saja yang dibebankan kepadanya. Semoga beliau selalu sehat.
    Kalo kalian ber3 ogah hadir di acara2 GPIB menurut saya ngga apa-apa sih... yang penting kalian ikut menopang tugas mama kamu dengan memberikan ide/ masukan2 untuk perbaikan pelayanan di Sion.
    Tuhan memberkati semua rencana kalian tahun ini termasuk mengantar pdt favorite saya ke tempat yang beliau mau. semoga lancar dan pulangnya cerita ya ���� walaupun saya tau.... pasti sedih dan berat banget buat kalian ber4 tapi memang harus dijalani.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...