Kenapa "tentang Noke"
Ada beberap orang yang pada akhirnya bertanya pada saya, kenapa saya harus menuliskan "tentang Noke". Kenapa saya menceritakan hal2 tentang papa setelah beliau pergi.
Sebenernya, sejak lama saya menulis banyak hal tentang papa. Tentang perdebatan kita, tentang obrolan singkat kita, family time kita, tentang pemilihan sinodenya papa waktu itu, tentang banyak hal. Jadi kalo dibilang baru nulis tentang Noke disaat beliau pergi, itu keliru. Papa tau kok, saya menulis tentang dia. Dia pernah menerbitkan salah satunya di FBnya.
Kenapa tentang Noke?
Saya ingin mengabadikannya. Saya ingin membingkaikan kenangan2 saya bersama beliau. Cerita saya tentang beliau. Mungkin bahasa yang tepat, membingkai noke dari kacamata saya.
Tentang Noke adalah separuh jiwa saya yang luruh bersama kepergian Noke. Saya membuatnya, supaya setiap kali saya merindukan ayah saya, saya punya "tempat kembali" dimana itu hanya milik saya. Tulisan ini tidak saya buat untuk harus dibaca dan dilihat oleh banyak orang. Ini untuk saya. Hanya untuk saya. Dengan membacanya kembali, pada saat2 "terapuh" saya, saya memanggil pulang separuh dunia saya itu untuk "mengutuhkan" kembali, yedynya papa yang dulu ada.
Anggap saja, tulisan ini adalah teriakkan saya untuk papa. Hal2 yang saya pelajari dan dapat dari beliau. Saya membuatnya berimbang dengan menuliskan hal2 buruk dan baiknya. Saya bukan memuja papa, tidak juga menuhankan beliau, saya menyayanginya sekaligus mengaguminya.
Kehilangan Noke, bukan hanya kehilangan seorang Ayah buat saya. Taoi kehilangan seluruh hal terbaik yang saya miliki dalam hidup saya. Terdengar sangat menyedihkan ya? Tapi begitulah adanya. Ketika saya sibuk menguatkan yang lain, saya lupa, saya juga harus menguatkan diri saya dalam kehilangan ini. Saya menempatkan diri saya dibelakang untuk menepati janji saya pada papa. Sampai saya lupa, didalam kehilangan ini, kesedihan bukanlah hal terlarang untuk dijamah. Dan saya, terlalu sombong untuk mengatakan saya butuh dikuatkan. Saya, iya saya, saya yang selalu merasa "terlalu kuat untuk dihibur".
Tentang Noke adalah kekuatan sekaligus kelemahan terbesar saya. Inilah separuh dunia saya, yang saya hilangkan dan belum mampu saya kembalikan. Jiwa saya yang luruh dengan kepergiaan ayah saya. Jiwa saya yang berduka begitu hebat, namun berusaha untuk menyembuhkan "dirinya" sendiri.
Jadi, untuk siapapun yang akhirnya membaca ini, atau tidak sengaja membuka semua tulisan tentang noke. Jangan lagi bertanya. Sebab tulisan ini bukan untuk diperdebatkan. Ini hanyalah suara hati saya untuk ayah saya. Dan semua yang saya tulis didalamnya bukan sebuah dongeng fiksi. Itulah kenyataan yang terjadi dalam hidup saya dan ayah saya.
Hidup dengan Noke, menjadi bagian hidupnya, selalu dipenuhi berbagai cerita. Cerita yang menguatkan, menghibur, mendebarkan, menyedihkan, menjengkelkan, menggelikan dan menyenangkan.
Itulah mengapa saya bilang, Noke yang kamu tau, bukan seperti apa yang kamu lihat. Karna beliau jauh lebih baik dari yang kamu gambarkan dan jabarkan.
Tidak ada yang mengenalnya lebih baik dari kita berempat. Dan tidak ada yang benar2 mencintainya lebih hebat daripada Sinsi.
Benyada remals "dyzcabz"
Ketika ada beberapa orang yang bertanya "kenapa harus tentang noke?", "Memangnya cerita nya noke sebanyak itu?"
61 tahun hidup, 31 tahun menikah, 35 tahun berkarya sebagai pelayan Tuhan di GPIB. Bukan waktu yang sebentar dan hal yang gampang untuk dilewati. Ada banyak cerita yang masih ingin saya tulis tentang beliau.
Bila kamu merasa cerita2 ini annoying, kamu tidak perlu membacanya. Karna ini memang bukan untuk dibaca umum. Ini untuk saya, saya pribadi. Yang dalam masa berdukanya, saya tidak memiliki tempat untuk menenangkan diri, saya terlalu sibuk untuk melihat yabg lain, menguatkan yang lain, hingga sesuatu menyadarkan saya, hidup saya setelah kepergian papa, adalah rutinitas yang saya jalani tanpa saya "hidupi".
Itu menyentak ego saya, membangunkan alam bawah sadar saya, saya harus mengembalikan "saya" menjadi utuh seperti saat papa ada disini.
Kamu tau? Rasanya hidup tanpa makna, menjalani tanpa rasa, bernyawa namun kosong. Sama seperti ikan mati yang mengikuti arus, "karena sudah semestinya begitu". Dan bila saya melanjutkan ini, Yesus akan benar2 marah pada saya.
Beri saya sedikit waktu, saya hanya butuh rasa terbiasa untuk memulai kembali tanpa Superman saya. Beri saya sedikit waktu lagi, sedikit saja, hingga "separuh jiwa saya" belajar menerima kehilangan dan menguatkan dirinya. Beri saya sedikit toleransi, supaya kamu bisa menemukan saya yang dulu selalu kamu kenal.
Saya hanya butuh sedikit waktu, untuk menyelesaikannya dengan diri saya sendiri. Saya tau caranya, hanya saja, saya belum siap menghadapinya.
Keberanian terbesar dalam hidup adalah menyelesaikan pertarungan dengan dirimu sendiri. Mengalahkan bagian lain dirimu untuk mengembalikan dirimu. (*Thats the point)
Orang lain ngga punya hak untuk memaksa kamu keluar dari kondisi kamu setelah kehilangan pahlawan kamu... Jadi biarin aja... Nanti dengan berjalannya waktu pasti kamu akan bisa kembali seperti dulu walaupun mungkin nggak 100% sebab tidak ada yang bisa menggantikan papa kamu 100% juga kaaan ? Jadi cuekin aja apa kata orang....
BalasHapusSaya doakan kamu tetap kuat saat harus mengantar papa kamu ke tempat yang beliau inginkan dan tetap baik-baik aja. Bukankah kamu punya mimpi besar yang harus kamu wujudkan dan membuat beliau tersenyum lebar dari "atas sana"...?