PENANTIAN
Tuesday, August 05, 2014
1:03 PM
Sebuah percakapan…
Disesuatu tempat.
Disuatu waktu.
Menghentikan langkah seseorang saat kita tau dia sangat MENCINTAI KITA adalah hal yang jahat kan? Memintanya untuk PERGI dan MENEMUKAN yang LAIN adalah HAL YANG KURANG AJARKAN?
Lihatlah PRIA ini, dia sudah menunggu begitu lama. Dia tegak dihadapan CINTA PERTAMANYA. PEREMPUAN yang membuatnya BERDEBAR setiap kali mereka bertemu dan berpapasan. PEREMPUAN yang sangat sederhana dalam keistimewaannya. Hari ini, mereka bertemu ditempat pertama kali mereka BERTEMU.
Hari ini, Si PRIA ingin menyatakan CINTA yang sudah DIA PENDAM belasan tahun. Bagaimana bisa seseorang memendam cintanya begitu lama? Menguburnya pada paluing terdalam hatinya?
Si PRIA datang lebih dahulu, menyiapkan semuanya. Kejutan. Sebuah pemain SAXOPHONIST. Si PRIA tau betul bahwa perempuan ini, sangat menyukai PERMAINAN SAXOPHONIST. Berkali-kali si PRIA mengecek JAMNYA, menenangkan DEBARAN JANTUNGNYA.
Detik demi detik berlalu. Berganti ke menit. Bergeser ke jam. Akhirnya sosok itu datang.
PEREMPUAN sederhana ini, tatapan matanya tajam dan bersinar, rambut ikalnya tergerai bebas, wajahnya jarang tersenyum, dia lebih banyak berpikir dibandingkan bercerita dan menceritakan. Dia menghilangkan DUA LESUNG PIPI yang menarik itu.
Si PRIA berdiri dan menyambutnya. Dia mengangguk dalam diam.
"Aku mau bicara"
"Untuk itukan aku datang?"
Si PRIA mendesah. Kenapa selalu sedingin itu!
"apa kabar?"
PEREMPUAN itu menatap LURUS kearahnya. "seperti biasa yang kamu liat dan tau."
Si PRIA TERTAWA. Menutupi gugupnya. Ini pertama kalinya dia mengungkapkan RASA CINTANYA setelah 12 tahun menyimpannya dengan rapat. ATAS NAMA PERSAHABATAN.
"Kamu belum pesan?" tanya perempuan itu sambil melihat menu
"Nunggu kamu datang"
"Kenapa kamu selalu MENUNGGUKU? Sesekali bergeraklah lebih dulu."
"Makan sendiri tidak menyenangkan. Lagipula, kamu selalu punya rekomendasi makanankan?"
PEREMPUAN itu mengalihkan tatapannya dari menu itu ke PRIA.
"JADI apa yang mau kamu bicarakan? Aku masih kenyang. Sebelum kesini, aku udah makan dulu."
"sama siapa?"
"apa itu penting?"
"tergantung siapa yang menemani kamu"
"Orang yang sangat penting"
"COWO?"
"IYA."
SI PRIA mengambil menu dan terlihat sibuk membaca.
"pacar?"
"apa semua cowo yang aku ajak jalan harus PACAR?"
Si PRIA menganggkat MUKANYA. Dia masih secantik dulu. Mata indah itu masih sama HANGATNYA. Masih sama TAJAMNYA. Masih selalu sama.
"jadi siapa dia?"
"PROFESOR ku. Puas?"
"semua baik-baik aja?"
"tidak selalu baik, tapi amanlah."
Si PRIA menyebutkan MENU yang akan dipesan. Pembicaraan mereka selalu sama. Selalu datar. Namun, menghabiskan waktu dengan seseorang yang MEMBUAT HATIMU selalu BERDEBAR-DEBAR selalu membuat waktu terasa cepat. 12 tahun. Sammpai hari ini. Masih dan selalu.
"aku mau bilang"
HP si PEREMPUAN BERBUNYI. "aku harus balik ke UGD. Pasien baru."
Dan inilah yang selamanya akan terjadi.
*****************************************
3 tahun berlalu…
Si PRIA masih sama. PEREMPUAN itu juga sama. Sama-sama mendiamkan apa yang SEHARUSNYA TERJADI. Megurung diri dalam KOTAK yang MEREKA CIPTAKAN. Entah bagaimana caranya mereka bisa bertahan selama ini. Bagaimana caranya mereka tidak saling bersentuhan nyata, namun TETAP SALING MENJAGA APA YANG TERJADI DIALAM HATINYA.
Tidak ada yang berani bergerak untuk maju dan memiliki. Tidak ada yang MAU MEMULAI sebuah PERCAKAPAN SENTIMENTIL itu lagi, karena mereka tau… melanjutkan hal ini akan lebih menyakitkan lagi. Mungkin sebaiknya, seperti ini. MEMILIKI dan MERINDUKAN dalam DIAM.
ULANG TAHUN si PEREMPUAN.
PRIA itu menunggu di depan RUMAH SAKIT TUA itu. berdiri dengan HP ditangannya. Berusaha menghubungi. Hari ulang tahunnya hampir lewat. Sedikit lagi. Kenapa dia tidak juga menganggkatnya? Sebegitu sibukkah? Bukankah setidaknya dia bisa meluangkan sedikit waktunya untuk BERSENANG-SENANG? Sebentar saja?
02.00
Si PEREMPUAN keluar dari UGD. Masih sesegar biasanya. Wajah tirus itu nampak lelah, namun tidak pernah KUSAM. Dia tetap SEMENARIK BIASANYA.
"Kamu baru selesai?" tanya si PRIA
PEREMPUAN itu berbalik dan terkejut menemukannya.
"Kamu nungguin aku? dari kapan?"
Dari dulu. Bahkan ketika kamu ga sadar bahwa aku selalu NUNGGU. Entah sampai kapan.
"Happy Birthday,dokter" PRIA itu memeluknya.
Si PEREMPUAN terkejut. Hari ini? Ulang tahunku?
"Kamu bahkan LUPA?"
PEREMPUAN itu tersenyum. "Kamu selalu menjadi ALARM PENGINGAT."
"Jadi aku ditraktir dimana?"
"Aku capek. Besok aja ya?"
"ayo masuk mobil, aku anterin kamu pulang."
Didalam mobil, si PRIA menyiapkan KUE ULANG TAHUN, membakar LILINNYA, dan meminta si PEREMPUAN meniupnya. Ini ulang tahun kesekian, dan ritual ini selalu terjadi. Karena yang ulang tahun, WAJIB LUPA setiap tahun.
"Make a wish"
Tuhan, pertemukanlah dia dengan PEREMPUAN yang BAIK. Yang mencintai dia. Buatlah DIA BERBAHAGIA SELALU, bersama siapapun dia. Asal jangan dengan saya.
PEREMPUAN itu meniup lilinnya dan tersenyum menatap lilin yang meredup lalu mati.
****************************************
3 tahun lagi berlalu.
Semua masih STAG pada TEMPATNYA. Berjalan ditempat. Tidak ada yang berniat untuk merubahnya. Atau TERLALU TAKUT untuk MENGUBAHNYA. 18 tahun…
Begitu banyak yang terjadi. Salah satunya kematian IBU si PRIA. Pesan terakhirnya adalah BAHAGIA bersama ORANG YANG KAU CINTAI. Beberapa malam sebelum ibunya meninggal, mereka sempat berbincang sebentar tentang PEREMPUAN itu. si PRIA hanya diam. Ibunya meminta dia melepaskannya. Buat apa menunggu begitu lama. Mungkin saja PEREMPUAN itu TIDAK MENCINTAInya sebesar dia. Si PRIA hanya diam mendengarkan ibunya.
Bagaimana caranya PERGI dan MENINGGALKAN, kalau dalam MIMPIPUN hanya DIA yang ADA disana.
Disaat GELAP dan PEKAT, dialah YANG MENJADI CAHAYA disana.
Disaat TERIK dan PANAS, dialah yang MENJADI KEKUATAN yang MENYEJUKKAN?
Bagaimana MENGGESER ORANG yang SELALU ADA disana.
Selesai ibadah penghiburan dirumahnya. Si PRIA sedang duduk diteras belakang. Rumah besar ini terasa begitu sepi untuk dia. Dia anak tunggal disini. Setelah ayahnya meninggal, hanya dia dan ibunya yang ada. Terkadang ada beberapa sepupunya yang datang dan singgah disni. Tapi sekarang, tempat ini menjadi begitu luas untuk dia. Luas. Sepi. Kosong. Bukankah sangat menyakitkan?
Si PRIA naik kekamarnya. Disana ada FOTO si PEREMPUAN. Bahkan setiap sudutnya ada FOTO MEREKA. Semua lengkap. Mulai dari hadih ulang tahunnya. Pensil yang pernah dipinjam. Tiket nonton bioskop. Tiket parkiran? Ikat rambutnya. Semuanya ada. Si PRIA menatap semuanya dalam diam. Kenapa terasa begitu menyakitkan MENCINTAI SESEORANG? Dia berada begitu dekat, namun untuk MEMILIKINYA terasa sangat MUSTAHIL. Kenapa? Akukah yang kurang berusaha? Atau diakah yang tidak menyadari?
"Pergilah dari sini. Termukan hal lain selain dia."
PRIA itu berbalik dan menemukan Oomnya tegak dibelakangnya.
"kadang KITA TERLALU FOKUS mengejar sesuatu yang KITA TAU, TIDAK BISA KITA MILIKI. Lalu kita mengabaikan HAL LAIN yang MUNGKIN BISA KITA MILIKI."
PRIA itu terdiam. Haruskah? Aku pergi dan meninggalkannya? Siapa yang akan menjaganya? Mengingatkannya makan? Mengantarkannya pulang bila mobilnya diservis? Yang mengingatkannyajangan lupa coklatnya? Yang mendengarkan keluhannya?
"mungkin, dengan kamu pergi, dia juga sadar bahwa dia kehilangan. Kalian sudah terlalu TUA untuk BERMAIN-MAIN seperti ini. Umur kamu sudah kepala 3."
PRIA itu mengangguk.
Benarkah, masih ada KEMUNGKINAN LAIN selain DIA?
*****************************************
Setelah semua pertarungan batin yang cukup melelahkan. Si PRIA akhirnya MENYERAH. Dia MEMUTUSKAN untuk PERGI. Entah sampai kapan. Entah untuk berapa lama. Entah akan kembali lagi atau tidak. Dia hanya ingin pergi. Mencari udara baru. Menemukan kemungkinan-kemungkinan lain.
Sebelumnya dia meminta si PEREMPUAN datang kerumahnya. Mengundangnya untuk sekedar makan. Atas nama PERSAHABATAN. Dan tidak lebih dari itu,
Si PEREMPUAN datang dan membantunya menata piring dan makanannya. Mereka makan dan bercerita seperti biasa. Tertawa seadanya. Bertukar cerita tentang 2 dunia yang begitu berbeda. Saling mendengarkan. Saling menguatkan. Tidakkah mereka sadar, bahwa LANGIT MENGINGINKAN MEREKA bersama? Bila setelah bertahun-tahun tidak ada yang SALING MELIHAT yang LAIN, bukankah itu TANDA ALAM, berupa ALARAM WAKTU, bahwa MEREKA DITAKDIRKAN bersama?
"Ada yang aku pengen tunjukkin bentar aja. Kekamarku yuk" ajak si PRIA
"apa?"
"bentar aja."
Si PEREMPUAN mengikutinya.
Ketika dia tegak didalam kamar si PRIA, jantungnya berdetak dengan cepat. Dia melihat semua hal tentang DIA dan TENTANG MEREKA. Dia berbalik menatap si PRIA yang SEDANG BERSANDAR dipintu. Si PRIA menatapnya dan tersenyum.
"selama ini, semua hal yang aku buat, selalu tentang kamu. Selalu kamu. Mulai dari 18 tahun yang lalu. Sampai detik ini masih kamu. Aku terlalu takut merubah persahabatan kita lalu kehilangan kamu. Hari ini, aku bakalan jujur sama kamu, AKU MENCINTAI KAMU. "
Ruangan itu terasa sunyi dan hening. Si PEREMPUAN menatap nanar kearahnya.
"jangan takut. Aku tidak akan pernah meminta apapun itu. tidak juga meminta kamu menjadi milikku. Aku tau selamanya akan tetap seperti ini. Kamu dengan dunia doktermu yang sibuk. Aku hanyalah orang asing, tempat yang kamu datangi bila duniamu terasa berat dan melelahkan. Ini hari terakhir, kita bertemu. Karna besok, dan seterusnya… aku pamit untuk keluar dari HIDUP KAMU. Aku pikir, sebaiknya aku pergi. Memberikan kamu ruang untuk berkembang dan menemukan orang lain. Melihat kemungkinan-kemungkinan lain selain KITA."
Si PEREMPUAN hanya menatapnya.
"Jaga dirimu baik-baik. Jangan terlalu capek. Jangan lupa bawa coklatmu kalo lagi jaga."
Si PRIA berjalan mendekat dan mengulurkan tanganya.
"sekarang sebaiknya kita BERTEMAN seperti orang lain, AKU TIDAK BISA MENJADI SAHABAT lagi. TEMAN?"
PEREMPUAN itu mengangguk dan menjabat tangannya.
"senang berteman dengan anda, dok"
*************************************
Kenapa seseorang selalu TERASA NGANGENIN saat dia bukan disisi kita lagi?
Terasa begitu berarti saat semuanya sudah sepi.
BANDUNG 2012
"kamu sembunyi disini? Selama ini? Bahkan kamu ngga mau mendengar jawabanku?"
PRIA itu berbalik dan terkejut menemukan PEREMPUAN itu tegak dibelakangnya.
"kenapa saat itu kamu tidak bertanya "maukah menjadi istriku?""
"kamu tau darimana aku disini?"
"aku jauh-jauh datang kemari, dan tanggapan kamu gini?"
PRIA itu berdiri dan meraih tangan SI PEREMPUAN
"Kamu datang atas nama apa? AKU ngga mau bersahabat!"
"KAMU MAU AKU JADI APA?" tantang si PEREMPUAN
"TEMAN. Hanya teman." tegas si PRIA
PEREMPUAN itu menatapnya dan tertunduk. "jadi, hanya teman ya? Sejauh ini memang HANYA TEMAN."
Lalu PEREMPUAN itu BERBALIK dan keluar.
"kamu mau kemana? Jam segini masih macet."
"untuk ukuran SEORANG TEMAN, kamu terlalu berlebihan bila khawatir!" tegas si PEREMPUAN jengkel
Benarkah dia TERDENGAR JENGKEL? Karena aku?
"hei, aku belum melanjutkan TEMAN apa yang aku mau untuk KITA. TEMAN HIDUP?"
PRIA itu bergerak maju dan memeluk si PEREMPUAN dari BELAKANG.
"terima kasih karena mau menemukanku kembali. Memanggilku pulang ketempat kamu berada. Dan melanjutkan cerita KITA yang TERTUNDA. Apakah sangat menjengkelkan bila, mantan sahabatmu ini meminta ganti jabatan menjadi TEMAN HIDUP?"
PEREMPUAN itu tersenyum dan menggeleng.
"Teman hidup. Kedengarannya manis."
"seperti apa teman hidup yang kamu mau?"
"yang tidak pernah berubah dan merubah hatinya. Yang tetap memelukku seperti ini, bahkan ketika aku terlalu sibuk untuk sadar bahwa masih ada yang menungguku."
******************the end***************
Jangan menebak ini tentang siapa. Untuk apa? Pada siapa?
Atau apakah ini kisah nyata atau bukan?
Bacalah… ini hanya sebuah cerita. Sebuah cinta. Sebuah penantian.
Benyada Remals "dyzcabz"
Seandainyapun ini adalah KISAH NYATA, saya berharap AKHIRNYA AKAN SELALU SEMANIS ini.
Komentar
Posting Komentar