Kita...(* SEMUA SEDANG TIDAK BAIK-BAIK SAJA)
Wednesday, June 11, 2014
1:37 PM
Kemacetan selalu punya begitu banyak cerita TENTANG HIDUP.
Aku berhenti didepan sebuah rumah tua. Pagarnya masih sama seperti dulu. Catnya juga, warnanya sedikit pudar. Masih ada pohon GADIHU halaman depannya. Bertambah lebat. Aster kuning, Kamboja, Bougenville putih itu juga masih berjejer rapi disana.
Tidak ada yang berubah. Semua sama. Kapan terakhir kali aku kesini? 3 tahun lalu? Ah rasanya bukan. 4 tahun lalukah? Intinya sudah cukup lama, aku tidak datang dan makan sop buntut masakan ibu, aku memangggilnya begitu. Aku langsung masuk tanpa permisi. Toh, aku menganggap ini juga rumahku. Aku menemukannya sedang duduk, dengan GITAR TUANYA diteras samping. Dibawah pohon jambu air. Dikursi rotan tempat dulu, kami sering menghabiskan waktu. Aku tegak dihadapannya.
"heeeeh,monyoooong! Gue ga ngeliat hantukan?"
Aku tertawa geli mendengarnya. Terlalu lama untuk diingat, kapan terakhir kami bertemu dan saling mengumpat kata-kata kotor khas kami. Meneriakkan makian yang HANYA KAMI yang mengerti. Sapaan hangat ala kami, bukanlah sapaan SOPAN dan NORMAL ala manusia beradab hari ini.
Aku menjatuhkan badanku disampingnya. Menatap lurus laki-laki kurus ini. Matanya yang tegas. Rambutnya yang gondrong tak terurus. Kumis dan janggutnya yang berantakan. Kulitnya yang sedikit menghitam.
"lagi ngapain lo,nyong?" tanyaku sambil meneguk minumannya
"INI WILAYAH TERITORIAL SAYA! Seharusnya gue yang nanya, ada urusan apa NONA KUKANG datang dan menghampiri saya?"
"KUKANG? Masih ya?"
"ya jelaslah! Itu ga bakalan keganti sekalipun lo jadi MENTERI KEJAHATAN."
"Anjing! Gue pikir lo mau bilang MENTERI KESEHATAN gitu" gerutuku
Aku menatap kesekeliling. Apa yang berubah selama aku tidak kesini? Tidak ada. Hanya ada beberapa tanaman baru. Namun tata letaknya tetap seperti ini. Dia menatapku, dan aku tau itu.
"Lo kurusan! Diet? Kenapa? Udah bosen megang STETOSKOP? Mau alih profesi jadi MODEL?"
Aku tertawa mendengarnya.
"ya nggalah. Hebat bener gitu, gue tiba-tiba JADI MODEL. Potongan dan model kayak gue gini? Mau jadi trend fashion apa? MANUSIA HUTAN?"
"terus kenapa lo kurus,nyet? Aseli, lo kurus. Kemana tuh dopping abadi lo? Kok gue ga ngeliat dari tadi. Si choki2, toblerone, gerry choco, silver, cadburry, chacha?"
"lagi nyusul kesini. Dalam perjalanan." jawabku serius
"kampreeet ini masih ngga berubah. Masih tetep sesenga dulu. Apa kabar tuh papua? Berapa lama lagi lo bertapa disana? Lo beneran BETAH YA disana? Gue denger-denger ada yang ga turun gunung ampe berbulan-bulan. Udah ada YANG MENARIK dan TERTARIK neeeh."
Aku menjewer telinganya.
"eeh, sediain minum kek. Apa kek. Gue tuh tamu loh. Tamu adalah RAJA."
"tuh ada air keran. Nih air kolam ikan juga baru diganti. Boleh sih, nyendok aja dikit."
Masih seperti dulu. Kekonyolan dan kekocakkan yang ngangenin.
"mau minum apa,mbak yu nyedi?"
"Jus brokoli dicampur wortel ditambahin madu 1 sendok, sama perasan jeruk nipis 3 buah ya. Ga pake lama."
Dengan TAMPANG TOLOL dan SURPRISEnya, dia hanya berdiri menatapku dan JONGKOK DIDEPANKU. Aku sibuk membalas BBM.
"kaang, lo serius? Jadi, lo beneran diet? Lo bener-bener DIET?"
Aku tertawa melihat ekspresi ngerinya.
"disini cuman ada minuman terlarang"
"air putih cukup"
"BEER? Mixmax ada kok. Bintang? Heneiken?"
"lo tuli? Gue bilang AIR DINGIN. Oh okey, air masak yang dingin. Pake es batu ya. Jangan cold water dari dipenser."
Hahhahahahhahahahahahhaaaa….
Aku selalu merepotkan.
Dia kembali membawa 2 minuman. Satu bir kaleng dan air es. Aku sedang melunjurkan kakiku dikursi rotan itu. menikmati udara sore jakarta, dari kawasan padat penduduk ini. Rasanya sore ini begitu indah untuk dinikmati.
"jadi, gimana tentang CARDIOLOG?"
Aku memejamkan mata dan mengangkat bahu.
"Masih ngerokok?" tanyaku
"itukan ibarat doppingnya gue. Eh, lo belom jawab pertanyaan gue!" tekannya
"pertanyaan? Ga usah sok ilmiah deh. Emang situ nanya?"
"dan masih ngeselin seperti dulu."
Sejenak, dia memainkan gitarnya. Persis seperti dulu. Jika kalian berpikir, dia adalah MANTAN PACARKU. Kalian salah besar. Dia adalah salah satu MANUSIA GOKIL bin UNIK yang aku putuskan MENJADI SAHABATKU. Manusia BEROTAK ENCER dengan KEAKTIFAN yang TERLETAK PADA OTAK KANAN saja. Dia menyukai seni. Sebut saja dia KAMPRET. Begitulah aku memanggilnya. Dia bukan berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Ayahnya seorang Insinyur. Mamanya membuka sebuah usaha catering untuk orang-orang kantoran disekitar rumahnya. 2 kakaknya seprofesi denganku. Bahkan salah satunya sedang mendalami spesialis kandungan di Semarang. Dia menjadi TIDAK BIASA dimataku, karena SIFATNYA yang LIBERAL dan SANGAT RASIONAL. Dia memandang segala sesuatu dari sudut pandang AJAIB. Yang bahkan KAMU dan SAYApun tidak pernah menduga. Dia seniman. Dia menulis puisi. Bermain teater. Menulis lagu. Dulu dia pernah masuk FK, sayangnya dia tidak mau melanjutkan. Karena ITU BUKAN DUNIA yang DIA INGINKAN.
"Ibu sama bapak kemana?"
"Ibu jenguk kakaknya di RIAU. Bapak dirumah MAS, dicileungsi. Biasa nengok cucu."
"Kapan lo balik kesini? Atau lo udah nyerah jadi CARDIOLOG? Gue nanyain ini seriusan!"
"Lo taukan, gue ga pernah BERHENTI UNTUK WUJUDIN itu. lo taukan, seberapa hebat usaha gue? Jadi, terlalu pagi untuk bicara bahwa gue berenti."
"ceritain dong, tentang pengabdian lo disana? Tentang warga kampung sana. Orang-orang asli sana. Susah ngga sih mengabdi untuk negara ini?"
Aku tertawa mendengarnya.
"bisa ngga kita ngga perlu NGOMONGIN SOAL KERJAAN. Gue males. Lo apa kabaar? Eh, gimana tentang project yang dibilang si Nita? Kemaren gue ketemu sama anak-anak loh. Kata mereka lo sibuk banget. Gaya lo,preeeeeet sibuuuuuuk. Udah kayak bener aja kerjaan lo."
Dia tertawa dan menyentil dahiku. Keisengan yang selalu kami lakukan.
"project itu selesai taon depan. Mungkin pas lo selesai PTT. Yaaah, boleh sih dibantuin."
"lama amat selesainya? Teater? Atau? Dokumenter?"
"teater. Cuman gue lagi bingung soal plot-plotnya. Skenarionya. Pemilihan pemainnya."
"tentang apa? Sosial? Cinta? Hidup?"
"CINTA? Apaan tuh? Makanan? Atau sejenis barang yang bisa ditukar?"
"LO CURCOL? Ciiiiiieeeeeee cccccccciiiiiiiieeeeeee "
"haannnnnjjjjjiiiiirrrrrrr!"
Sore bahkan sudah berganti dengan malam. Suara adzan sudah terdengar.
"kaang, makan yuk. Buka puasa!"
Aku menjeling ke arahnya
"kampreeet! Buka puasa? Secara dari tadi lo tuh ga puasa!" teriakku geli
Dengan santai dan mimik polos paling menggelikan dia menjawab "gue puasa makan."
Aku mengikutinya kedalam. Ada sedikit perubahan dekorasi disini. Pasti dia. Lemari besar tempat souvenir IBU sudah berganti tempat. Ada sebuah sofa baru yang menggantikan tempatnya. Ada pajangan baru juga.
"Kita makan mie ajalah ya? Atau lo masakkin gue gitu? Lo kan cewe!"
"TRUS? Gue cewe? Gue harus jago masak? Maap gue cuman jago makan."
"Ga berubah lo emang! Kukang! Kukanng. Kukang, kalo besar mau jadi apa?"
"aku mau jadi PATUNG SELAMAT DATANG. Lo masih inget?"
"ya jelaslah. Lo kan rada-rada gila. Makanya aneh bener lo jadi DOKTER. MANUSIA PINTAR bin SERIUS."
"iya ya? Ngga cocok ya?"
"Lo mie apa? Goreng?"
"gue ga makan mie"
"seriiuuuusss? Indomie ditambah kornet? Truuuusss diatasnya pake keju loh. Telornya juga dicampurin langsung. Ditaburin bawang goleng juga,kaaaaang."
Itu favorite gue bangget!
Aku menggeleng mantap.
"aaahhh monyoooong! Serius? Lo makan apa? Jangan bilang havermouth ya?"
Aku menggangguk dan tersenyum senang.
"ngapain sih lo pake acara diet? Udah mau dilamar? Atau? Kesambet hantu papua?"
Aku tertawa geli
"Anggap aja pola hidup sehat"
"kenapa? Karena bokap lo diabet? Jadi lo mengindari makan-makanan yang kemungkinan besar menyebabkan sindrom metabolik? Keturunan diabet lebih beresiko kan?"
"tumben lo cerdas? Gyrus-gyrus otak lo ga selurus yang gue kira ya?"
"monyyoooong, ya kaga lah. Gini-gini gue sempet FK. Eh serius, lo makan apa ini?"
"Ga usah. Liatin lo makan aja." ucapku dengan EKSPRESI SE-INNOCENT mungkin.
25 menit kemudian…
"Nih oatmilk lo. Selalu menjengkelkan. Selalu merepotkan. Selalu ngerjain orang"
"tapi ngangeninkan?" tanyaku dengan SENYUM LEBAR
Aku membuat oatmilkku. Sebenarnya aku tidak diet. Ya jelaslah, kalo diet ga mungkin ada choki-choki dengan teman-temannya. Aku sedang malas makan nasi. Itu saja. Setelah selesai dengan menu kami masing-masing. Kami duduk bersebrangan dimeja makan. Aku menatapnya yang sudah mulai berperang dengan mienya. Aku hanya memainkan havermouthku.
"Nyerah dan ngadepin realitas itu bedanya tipis. Iyakan?"
Dia menganggkat mukanya dan menatapku. Aku tidak menatapnya, aku fokus memainkan makananku. Aku tau, dia berhenti menyendok mienya. Terdiam dan menatapku.
"nyerah soal apa? Lovelife? Carier?"
Aku menganggkat mukaku dan menemukan mata teduh itu.
"Lo taukan, cinta bukan hal penting untuk gue saat ini."
"Gue tau, gue tau banget. Tapi kalo ini tentang carier? Lo bukan manusia lembek yang mudah menyerahkan? Lo ga pernah kenal kata gagal,nyeed. Bahkan ketika hidup mengenalkan lo pada kata itu. lo adalah manusia yang hebat. Lalu?"
Aku menggeleng.
"Dunia ketika lo bersantai dan bermain riang, berbeda dengan dunia kerja. Dunia yang menuntut keprofesionalan lo bahkan disaat lo sebenarnya GA BISA UNTUK MELAYANI ORANG. Lo harus tetap MENJADI SANGAT PROFESIONAL. Ketika lo berjuang mati-matian demi orang banyak, ada banyak hal juga yang lo harus pertimbangin, salah satunya adalah HAMBATAN DARI ORANG-ORANG yang BEKERJA SAMA dengan lo. Ga semua orang bisa sepaham dan sepikiran dengan TUJUAN BAIK yang lo mau, sekalipun CARA LO MENYAMPAIKAN SUDAH SANGAT BAIK."
Dia benar-benar menatapku.
.,
"kenapa,yed? Lo kenapa? Gue ga pernah ngeliat sobat gue sehancur ini. Lo kenapa?" ucapnya pelan
Bias bening itu terpantul dengan jelas disudut mataku.
Dan untuk pertama kalinya setelah BEBERAPA TAHUN aku berdiri sendiri,
Dan mencoba untuk KUAT SENDIRIAN,
Akhirnya AKU mengakui KELEMAHANKU…
"gue gagal sebagai dokter." ucapku pelan
Aku menunduk dan menatap makananku.
"banyak pasien yang meninggal?"
Aku menggeleng. Aku bahkan tidak berani menatapnya.
"YEDIJAH? Lo kenapa?"
"nyerah sama ngadepin realita itu beda tipis." bersamaan dengan kalimat itu airmataku luruh.
Dan akhirnya KAMU BISA MENANGIS untuk seseorang,jed!
Aku menatapnya dengan tatapan lirih dan nanar. Meski sudah aku tahan. Airmataku malah semakin lancar keluarnya. Bahkan aku berusaha memblok SISI SEDIHKU. Namun tidak berhasil.
"Gue gagal membuat kampung itu menjadi lebih baik. Gue terlalu menjaga perasaan orang banyak, dan mengorbankan EMPATI GUE SENDIRI. Gue berusaha membuat segala hal menjadi lebih muda dan lebih baik. Nyatanya tidak. Ada beberapa orang yang gue duga sebagai SUSPECT TB PARU. Udah dari 2 tahun yang lalu. Program itu ga berjalan dengan baik dipuskesmas gue. Gue berusaha membantu. Bukan demi uangnya. Tapi KARENA SUMPAH yang GUE UCAPKAN ketika GELAR itu GUE DAPETIN. Gue ga pernah butuh uang-uang itu,nnyong. Gue ga butuh dihargai. Gue hanya butuh bantuan mereka untuk membangun kesehatan didesa itu menjadi lebih baik, apa gue salah? gue ciptain sebuah cara yang belum pernah dijalanin. Kita cari suspect itu door to door. Trus gue buat semacam kuesioner untuk suspect TB ANAK, dengan gunain skoringnya. Seenggaknya ketika kita curiga ayahnya atau ibunya, anaknya sudah bisa masuk di SUSPECT JIUGA. Tinggal nanti kita pantau aja melalui skoring. Dan lo tau? Usulan itu dimentahkan. Didiamkan. Mereka berlaku seolah semuanya baik-baik saja. Padahal ngga BAIK!"
Airmataku masih luruh. Aku menghela nafas panjang. Karena selanjutnya akan sangat menghancurkan aku…
"lalu, ada satu anak umurnya 18 tahun disalah satu kampung. 1 bulan sebelum gue balik buat natalan dijakarta, gue suruh dia turun, karena dengan sangat yakin 100% paru-paru dia udah ga mungkin diselamatin lagi kalo terlambat. Bahasa kerennya destroyed lung. Lo tau apa yang terjadi selanjutnya? DIA MENINGGAL, 1 bulan berikutnya. Kenapa? Menurut dokter dibawah di RSUD paru-parunya udah ga bisa diselamatin lagi. Lo liat? Dan mereka yang megang program itu DENGAN SANTAINYA bilang bahwa dia meninggal karena SEBAB LAIN bukan TB. Padahal JELAS DIA TB PARU! Gue gagalkan? Gue bahkan belum maksimalkan untuk nolong mereka?
Sekarang ada satu kampung yang isinya semua orang asli. Mereka udah batuk darah sebanyak 1 kobokan B29. ketika gue bertindak untuk merujuk mereka ke kota. Si pemegang program itu tersinggung. Dan dia kembali mementahkan IDE ITU. padahal demi tuhan, gue ga akan nuntut uang gue diganti. Ga akan. Semua gue lakukan demi TANGGUNG JAWAB gue sebagai DOKTER. Bagaimanapun ga ada seorang dokter yang mau pasiennya kenapa-kenapa! Dan si pemegang program itu benar-benar ga mau gue ikut campur. Hasilnya? NIHIL. Semua pasien-pasien SUSPECT itu ga ditanganin dengan baik. Mereka seolah-olah hanya ditelantarin. Padahal lo taukan progresivitas TB itu tidak menunggu. Bahkan separoh dari mereka, paru-parunya sudah berair,nyeeeet! Apa yang harus gue buat? Sumpah gue ngerasa gagal. Pengawasan program ini bobrok. Lo mau bilang kapus? Kapus gue hanya nongol kalo orang dinas yang datang. Lo tanya kenapa gue betah banget didalam hutan itu?
Gue kasih tau sama lo…
Kalo bukan GUE SAPA LAGI? Mereka adalah ILMU HIDUP gue untuk MENGENALI LEBIH DALAM dunia medis.
Sumpah yang gue lafalkan mengutus gue untuk SEBUAH PENGABDIAN SEUMUR HIDUP.
Lo tanya gue ga bosen?
Bahkan gue terlalu sering bertanya KENAPA GUE HARUS ADA DISINI.
Tapi itu tidak membuat GUE MUNDUR dan MENGABAIKAN MEREKA!
Gue mencintai PEKERJAAN INI. Tapi jika dalam perjalanan yang gue lakukan, gue belum mampu untuk MEMBUAT SEGALA HAL LEBIH BAIK. Bukankah itu sebuah kegagalan gue?"
Isakku kian menggema. Inilah saya dan keberadaan saya,..
Ketika saya melakukan sesuatu untuk orang lain. Saya tidak pernah mengharapkan apapun itu.
Tidak juga BALASAN yang SETIMPAL dari TUHAN.
Sebab bagi saya, BERNAFAS saja sudah merupakan ANUGRAH.
Laki-laki ini menyodorkan gelas minumnya berisi capucinno yang baru saja dia seduh. Aku masih saja menunduk dan menangis. Kalian mungkin tidak pernah merasa ARTINYA GAGAL MEMPERJUANGKAN sesuatu YANG BAIK untuk ORANG LAIN.
Ini bukan TENTANG SAYA. Ini tentang MEREKA. Lalu saya berusaha dan MENGUSAHAKAN apa yang saya punya untuk membantu. Tapi bagi sebagian orang ITU TERLALU KEPO. Mereka merasa saya mengusik KETENANGAN MEREKA.
Benarkah itu BILA KETENANGAN yang MEREKA INGINKAN justru MENYAKITI WARGA ini?
Jika mereka TIDAK MAU CAPEK tidak perlu jadi PETUGAS MEDIS dilapangan!
"trus lo ngapain nangis? Mana yedy si kukang yang gue tau? Mana yedy yang selalu TAU PASTI APA yang DIA BUAT? Mana? Lo tinggalin dimana YEDY YANG BAGIAN itu?"
Aku mengangkat muka menatapnya dengan lirih. Aku tidak tau bahwa ada bagian itu DALAM DIRIKU.
"lo sembunyiin dimana? Mana sih, yedy yang TAU PASTI BAHWA KEGAGALAN bukan keahliannya! Mana? Lo tarok dibagian mananya cerita lo? Yedy yang selalu YAKIN bahkan DISAAT SEMUA ORANG RAGU dengan APA YANG DIA LAKUIN. Mana yedy yang selalu NYEMANGATIN ORANG LAIN bahwa MEREKA BISA! Yang selalu menganggkat mukanya ke langit dan berucap dengan nada sombong yang menjengkelkan "ga ada yang gue ga bisa kecuali nyebrang jalan" LO KEMANAIN TEMEN BAIK GUE itu? Lo lupa? Bahwa YEDY yang bikin gue bisa kembali menjadi gue yang hari ini. Dia yang bangun lagi semua KEPEDEAN gue yang hancur setelah keluar dari FK. Yedy yang selalu menganggap segala halnya enteng. Yedy yang ga pernah takut apapun. Kemana perginya manusia sombong itu? dimana lo sembunyiin yedy yang bagian itu?" bentaknya keras.
"yedy yang ga pernah jauh dari mimpinya. Yang bahkan untuk mimpinya dia bisa membekukan siapa saja yang ada didekatnya. Yedy yang ga pernah mendengar apa yang orang katakan tentang dia, baginya berbuat kebaikan sudah cukup. Toh penilaian hak semua manusia! Yedyah yang paling PINTAR dan CERDAS untuk mendebat segala sesuatu. Lo kemanain? Lo simpen dimana KUKANG dan TAZZ yang lgue knal itu? bahkan ketika kita semua neriakkin dia tentang IDENYA untuk PTT ke HUTAN PAPUA. Dengan senga dan gaya yang sangat menjengkelkan dia bilang "gue orang bosenan. Tinggal dikota dan menjadi cantik bukan keahlian gue," dimaanaaaaa yeddddyyyyy itu! Gue mau lo balikin YEDY YANG ITU. YEDY yang MENYEBALKAN ITU. "
"mungkin gue bukan lagi remaja keras kepala seperti dulu. Tanggung jawab yang diberikan dan dibebanin ke gue, pelan-pelan merubah gue. Berkerja bersama dengan manusia-manusia UNIK tidak menjamin LO HARUS KERAS dengan KARAKTER LO'kan? Kadang lo harus MENYESUAIKAN, sekalipun dalam KONDISI MENYESUAIKANPUN segalanya tidak berjalan seperti seharusnya. Seperti apa yang gue harapin"
"apa sih yang lo harapin?"
"sama seperti aapa yang semua orang sakit harapin saat datang ke dokter."
"Lalu? Dimana salah?"
"Bagi kita mungkin itu benar dan baik. Tapi bagi orang lain? Belum tentu kan? Bukanmya gue pernah bilang ke lo, bahkan ketika seorang dokter bertindak untuk memberi pertolongan pertamapun, dia bisa didakwa. Sekalipun TUJUANNYA demi kebaikkan. Kita punya cara pandang yang berbeda. Tidak setiap sudut memiliki pola yang sama. Sekalipun demi sebuah kebaikkan."
"LO KENAPA SIH? Gue jadi heran ngeliat lo yang sekarang. Mana SIFAT KERAS LO? Mana SIFAT MEMERINTAH LO itu? lo selalu bisa melihat masalah dari sudut pandang yang ajaib,kaaaang! Bahkan disaat kita semua tidak memikirkan itu. dan lo selalu memperjuangkan apa yang lo percaya."
"Kita tim,jing! Dan gue ga mungkin berjalan sendiri tanpa tim gue. Apalagi ketika pimpinan gue ngga nunjukkin kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin. Dalam sistem ini gue bukan manajernya. Gue hanya alat yang mereka pakai untuk tujuan mereka. Tujuan kita mungkin sama. Tapi cara yang mereka pikirin itu beda. Gue bisa apa?"
"jalanin apa yang lo pikirin. Jangan nunggu orang bergerak baru lo ikut, lo harus jadi TRENDCENTER, biar mereka yang ikut lo. Itukan yang selalu lo khotbahin ke gue dulu?"
Aku tertawa tiba-tiba. Mengambil gelas itu dan meneguk isinya.
"pergi dari sana,nyeed! Kalo orang-orangnya ga bisa diajak kerja sama ya udah sih tinggalin aja. Jangan bilang lo masih balik kesana kalo lo selesai dengan CARDIO?"
Aku mengangguk.
"SINTING lo emang! Apa enaknya sih tinggal dikota yang bahkan hiburanpun ngga ada! Atauu? Lo ada someone spesial disana?"
"anjriiiit! Kampreeet. Ya kagaklah, ga sehebat itu juga keleeus."
"Trus apa yang membuat lo pengen BALIK LAGI?"
"disana belum ada CARDIOLOG, pernah ga lo mikir, kalo semua orang hebat ada dijawa, sampai kapan DAERAH TIMUR BISA MAJU? Siapa yang bakalan liat mereka? Apa mereka harus terus-terusan dirujuk? Rong, gue jatuh cinta sama papua dan semua wilayah timur indonesia, karena keterbatasan mereka untuk hidup lebih baik. Karena gue orang TIMUR. karena OPA gue mengabdi disana sampe om dan tante gue bisa jadi orang. Karena MANUSIA MANUSIA PINTAR yang ada dijawa hanya mau manfaatin mereka aja, tanpa pernah mikir APA YANG HARUS DIBUAT untuk TIMUR INDONESIA. Gue tau, kemungkinan besar kebosanan itu pasti ada. Tapi gue mencintai pekerjaan ini, setidaknya tidak ada penyesalan yang bisa membuat gue balik dan berpikir untuk pergi. Dibagian papua manapun, bakalan gue jabanin. Keilmuan yang gue punya, emang wajib digunain untuk MEMBANGUN dan MEMBANTU MASYARAKAT INI. Mungkin tangan gue ga akan bisa menjamah semuanya, setidaknya sebagian kecil dari mereka merasakan PERUBAHAN kearah yang lebih baikkan? Walaupun sedikit, setidaknya ADA YANG LO BUAT."
Dia terdiam lama. Dia menatapku.mengangguk-angguk dan mungkin saja mempertimbangkan apa yang baru saja aku ucapkan. Retorika yang bijakkan?
Dia menghela nafas panjang. Mengambil gelas dari sisiku dan meneguknya.
"kadang gue pikir, TUHAN itu sangat baik. Karena DIA meletakkan sebuah emas dalam hati setiap dokter. Tidak semua mungkin, hanya beberapa. Tapi setidaknya, terima kasih, karena dalam PENGEJARAN KALIAN AKAN MASA DEPAN yang LEBIH BAIK. Kalian masih memiliki SISI MALAIKAT yang tidak terlihat tapi dirasakan oleh setiap pasien yang kalian tangani. Mungkin bagi orang-orang yang kalian sayang, kalian sangat dingin dan angkuh. Tapi sebenarnya yang kalian lakukan adalah melindungi mereka dari rasa terabaikan. Salut gue buat lo,nyeeed. "
"kalo ada emas dalam hati gue, sekarang gue udah ada diMENTENG PULO,kambing!"
"itu perumpamaan tolol! Otak ngeselin lo udah upgradde lagi kayaknya."
Aku tertawa mendengarnya.
"Buat perumpamaan yang bagusan dikit kek. Yang rasional gitu. Ada gitu hati emas? Virus masuk aja udah tepar apalagi EMAS! Makanya STOP TUH ROKOK biar nikotin, tar dan cafein ga bikin OTAK LO NGADAT. Jadinya KEBANYAKAN HANGNYA daripada BENERNYA. Jangan-jangan kalo dicraniotomi otak lo ringan parah lagi"
Kami berdua tertawa. Dan hinaan dan makian, serta umpatan selalu membuat suasana terasa LEBIH BAIK. Inilah CARA KAMI.
"hapus airmata lo gih. Udah jelek tambah jelek. Eh, habisin tuh bubur sehat loh."
"kenyang ah. Gimana kalo lo aja yang abisin. Yaaa itung-itung belajar makan makanan bergizi,rong!"
"enak aja. Lo aja sono. Gue mah yang enak-enak aja dah. Ga level perut gue sama yang begituan bisa-bisa boker ampe bego lagi."
Aku menatap jam TUA diruang makan itu. jam yang ibu beli hasil dari pesanan catering pertamanya. 20.30. aku masih betah disini. Aku belum ingin beranjak. Aku membantunya merapikan meja makan. Dan cuci piring. Setelah itu, kami kembali duduk didepan. Bersama 2 gelas capucino dan 1 toples keripik keladi yang aku bawa.
"Nyed, kita semua sedang tidak baik-baik aja kan?" ucapnya pelan sambil menghebuskan asap rokoknya
"aku berbaring dikursi rotan tadi. "Kenapa? Ada apa dengan kita semua?"
Dia mengambil gitar dan memainkan sebuah melodi, lagu kesukaanku. Lagu yang selalu aku request setiap kali dia manggung atau ngejam dimanapun. Lagu nostalgia KAMI SEMUA. Saat hidup belum membawa kami dalam sebuah cobaan dan pilihan yang sulit diterka. Lalu mengambang PERTANYAAN yang JAWABANNYA belum kami temukan. Entah dimana JAWABAN itu kami temukan. Pada jalan yang SALAH yang TERLANJUR kami pilih. Atau pada SEBUAH JALAN yang DIANGGAP SEMUA ORANG BENAR.
"bentar lagi yang lain datang."
Aku tersenyum mendengarnya.
Bakalan panjang deh ni malam.
35 menit berlalu. Aku masih berbaring ditempat yang sama. Samar namun terdengar jelas, suara TOMTOM menggema meneriakkan namaku.
"Nyeeeedddddddd, kangeeeeeeen. Kangeeeen! Peluk! Peluk! Peluk!"
Aku masih terdiam saja. Seolah-olah tidak mendengar suara bassnya yang KEKEMAYUAN, coba bayangkan perpaduan apa itu!
"aaahhh ganggu deh! Apaa siiiiih! Maalllleeeessssin. Ntar cowo gue jealous keles!"
"Sebodo ambon! Situ emang PUNYA KEKASIH? Heeeelllloooooooowwwwww jedijah! Nyeeed. Kukang. Tazzz. Dizplet. Kampreto. Stop bonkrek deh. Denger-denger ada yang jadi cengeng neh!"
"I have a big heart."
Tomtom memelukku. Pelukan yang menenangkan. Pelukan seorang kaka. Pelukan sahabat. Pelukan yang TIDAK AKAN AKU GANTIKAN dengan apapun. Karena HANYA DIA yang mampu TETAP DISINI, denganku, saat AKU BAHKAN TIDAK PERCAYA AKU BISA!
"ada apa, anak manja?" tanya tomtom pelan
"BAD DAY sometimes happen, at least once times in our life,,isnt it?"
"Theres no BADDAY but our BAD DECICION can ruin that day. Simply life. Beernya atu ya..." teriaknya pada rong-rong sipemilik rumah.
"iya sih." ucapku kalah
"trus?"
"apa?"
"Kenapa airmata lo lancar banget? Di papua hujan terus, jadi kebawa kesini? Masih jet lag? Ampe-ampe tuh aer harus juga ditumpahin dimari? Atau emang sengaja dibawa kesini. Nambah-nambahin berat cabin aja loh."
Aku mencubit perutnya yang kian MENGGEMBUNG.
"TUMBUH TUH KEATAS bukan KESAMPING ampe bleber" balesku
"sayangnya usia saya sudah expired untuk TUMBUH KEATAS LAGI." cibirnya
"aaaaaaahhhh tomtooooooom. Kangen beudh. Kangen ngecengin lo. Kangen nampar-namparin loh. Kangen deh tidur dibantal perut loh""
"ya udah sih balik kesini. Heran kok ada manusia lebih seneng tinggal didunia antah berantah! Astaga, jeeeddddd… gue tuh pernah nelpon lo, berkali-kali dan ngerinya si operator itu bilang nomor yang anda hubungi sudah tidak terdaftar lagi silahkan cek kembali. Untung yang jawab itu operator kalo bukan udah gue maki-maki kali. Masak kesayangan gue dibilang gitu."
"pengabdian katanya,cit. pengabdian seorang dokter. Untuk memperbaiki kesehatan ditimur indonesia. Berasa jadi muna ga sih lo? Berasa lagi kata pengantar puisi-puisi gitukan? Ato pembukaan pilem dokumenter." ledek rong-rong
"emang lo udah ga niat sekolah lagi?"
"masihlah. Tapi buat sekolah lagi tuh butuh dollar, bukan daon. Harus dikumpulin dulu. Harus disiapin baik-baik lagil. Harus belajar dulu, seenggaknya baca-baca dikit sih. Lo taukan tom, gue ga sebercanda itu kalo gue mentingin sesuatu."
"masih jantung?"
"emang pernah ganti?"
"Obgyn? Bedah? Paru?"
"Ngga, cardiolog. Insyaallah..."
Rong-rong menaruh beberapa kaleng beer diatas meja. Kacang garuda. Dan dia membuatkan capucino sekali lagi.
"masih ada ngga sih KETOPRAK bang ali didepan sana,rong." tanya tomtom
"Masih udah ketanem dia disitu. Berakar kuat malah. Kenapa? Lo mau?"
"ayolah jalan kesana,nyed."
"heeh, duduk sana. Hare gene jalan? Ini zaman TEKNOLOGI,gajah bengkak. Kita gunain TELEPONG!"Aku tertawa melihat gaya dan cara rong-rong. Tomtom hanya bisa mencibir sambil meneguk beernya.
"Mau berapa?" tanya rong-rong
"Pesen aja banyak, ntar yang laen? Kecuali ada banyak pilihan yang laen,nyong"
"tuh, cerdas."
"Bayarinnya,kampret. Mesenmah tinggal ngomong. Pas dianterin tetep aja dompet lo jebol."
Aku dan tomtom pura-pura tidak mendengarkan.
Tomtom memperbaiki duduknya. Aku masih berbaring dengan menaruh kakiku diatas pahanya. Aku memperhatikan tomtom dari samping. Raut wajahnya menjadi serius. Dia sangat jarang serius, kecuali untuk moment-moment tertentu dimana kami mengacaukan beberapa rencana penting dalam hidup.
"kenapa lo diem? Everything ok? Bisnis lo gimana? Udah mulai bukan cabang di thailand? Gue denger terakhir si rong bilang lo terbang kesana untuk urusan dan itu cukup lama"
"alhamdulillah sih. Lo taukan, ini mimpi gue dari dulu. Pengen punya usaha sendiri. Dan lancar sih, sejauh yang gue tau."
"Lalu? Apa yang membuat lo tiba-tiba diem dan muka lo ga enak bener diliat?"
"Rara,nyed."
Aku bangun dan menurunkan kakiku.
"rara kenapa?"
"nantilah tunggu datang aja. Dia otw."
"dia baik-baik ajakan? Ngga sakitkan? Eh udah ISI?"
Tomtom tidak menatapku, namun menggaruk dagunya, sebuah kebiasaan lama yang dia lakukan bila dia sedang menutupi sesuatu dari KAMI. Dia tidak menatapku. Dia membuka kaleng beer yang lain dan meneguknya. Okeeeh, kemudian rong2 datang dan dia terselamatkan oleh KETOPRAK bang ali.
75 menit berselang…
RARA, NITA, GEMBUL, masuk diselingi teriakan-teriakan heboh. Sampe kita ditegur loh. Dan ini adalah TEGURAN KESEKIAN KALINYA. Karena udah kebanyakan untuk diinget.
"jeeeeddddiiiijaaaaahhhhh….my lovely kuks! My angel in the nightmare! My glows in the dark" teriak NITA memelukku.
Aku tersenyum kecut dan memeluknya. Kenapa julukkan gue TETEP JELEK yaa? Hahahahahhahaaaa…. TANYA AYAM!
"woi makan nih BANG ALI sedekah buat kita!"celetuk rong-rong
"Baik bener tuh bang ali. Tumben amat!" jawab GEMBUL heran
"Biasa karena gue datang" ucapku sombong
"Niat jadi ISTRI ke sekian?" ucap RASTA tiba-tiba
Lama rasanya tidak melihatnya lagi. Lama tidak mendengar KALIMAT BIJAK nan KASAR ala RASTA. Tidak berdebat dengan KAUM LIBERALIS. Tidak bercanda segaring RASTA. Tidak menatap MATA SAYU itu.
"Heeeeeiiii,raaassss!" ucapku sambil memeluknya
"kangen gue sama lo,tazz" ucapnya pelan
NITA dan RARA sibuk membuka bungkusan KETOPRAK itu, menyiapkannya dipiring yang sudah diambil sama RONG-RONG. TOM-TOM dan GEMBUL pergi bentar nyari minuman dingin. Aku? Duduk manis dan diam sambil mengatur meja dan mengangkat kursi. Membakar obat nyamuk disekelilinga taman ini. Walaupun ada juga sih tanaman LAVENDERNYA si BAPAK. Itung-itung gratis untuk ngusir serangga berdengung itu. Rasta membantuku mengatur tempat tongkrongan ini.
Kalian percaya atau tidak, MALAM INI AKAN MENJADI TERLALU PANJANG untuk DIAKHIRI.
Terlalu MENYENANGKAN untuk DISUDAHI!
"Nih BEERnya. Lo kang?"
"ntar gue bilang rong buatin capucino lagi."
"Yaelah, ribet bener nih papua. Minum aja sih BEER ini. Sekali doang"
"Gue nyetir sendiri,nyong!"
"Sama sih! Besok pagi aja baru balik."
"Kang, lo lupa aturannya? Abis ngebeer. Teguk bear brandkan? Milo? Disini jakarta,sayang! Ada alfamart atau indo yang buka 24 jam. So don’t worried about that!" ucap RASTA sambil membuka sekaleng beer untuk ku.
"Gue ga beer." tolakku
"waaaah kalian ketinggalan sekilas info! Si kukang kampret ini, udah diet, dia ga makan-makanan yang JUNK FOOD atau FAST FOOD. Dia minumnya air putih! Bukan beer! Bentar lagi pasti dia ngantuk. Anak baik-baikkan tidur jam 10-an" ledek rong-rong puas
Aku menyambitnya dengan kulit-kulit kacang dimeja.
"jadi apa kabar DOK?" tanya RARA
Nita meletakkan ketoprak dimeja. Lalu duduk diseberangku.
"Seperti biasanya. Tapi belum pernah sesenang ini." ucapku jujur
"Lama juga ya kita ngga nongkrong bareng kayak gini. Berapa lama ya?" tanya gembul
Tidak ada yang menjadwab. Semua tenggelam dalam fokus untuk makanan serta JAWABAN MASING-MASING.
"sejak, hidup kita bukan hanya bercerita tentang KITA. Sejak ketawa dan mabok bukan lagi rutinitas kita. Balapan bukan lagia pelarian kita. Sejak KITA melangkah dan mendewasakan diri lalu membuat tongkrongan ini sepi. Sebagian dari kita memilih untuk beranjak sebentar dari sini, demi sebuah cita-cita. Iyakan?" celetuk Rong-rong
"lalu HIDUP membawa TEMAN BARU. Cerita lain. Nama lain. Tempat tongkrongan yang berubah. Life style yang berbeda. Tidak adalagi, teman debat sehebat jedijah. Teman mesum segokil rong-rong dan rasta. Tempat curhat setertutup tomtom. Temen nongkrong sebaik nita. Temen bijak sebijak rara. Tidak ada lagi temen balapan segokil kukang." tambah gembul
"kadang, gue rindu banget sama KITA. Rindu banget ajakan gila ampir subuh. Rindu kenakalan anak-anak remaja seperti kita dulu. Kangen nginep divilla dan bakar jagung ampe siang. Kangen balapan lagi. Kadang gue pengen banget bisa kembali ke 10 tahun yang lalu. Masa dimana hal paling rumit adalah pr matematika, atau ujian blok di FK." tambahku
"Kita bukan lagi anak-anak kecil seperti dulu. Kita sekarang adalah MANUSIA yang PUNYA MIMPI dan TANGGUNG JAWAB penting. Bahwa DIBAHU KITA, masing-masing sudah ada BEBAN yang harus KITA BAWA. Entah tentang RUMAH TANGGA, CARIER, CINTA. Gue bener-bener pengen suatu saat gue bangun, lalu menemukan KITA MASIH ANAK-ANAK. Masih sama seperti biasanya. " ucap RARA
RASTA masih melahap KETOPRAKNYA. TOMTOM terdiam menatap kami.
"Kita semua sedang tidak baik-baik saja'kan?" tanya TOMTOM tiba-tiba
"Kenapa lo nangis,kang?" tanya RASTA menatapku
"cerita tentang sebuah PENGABDIAN" jawab RONG-RONG sambil menatapku
Aku tau, mereka semua sedang menatap kearahku. Menunggu penjelasanku. Menanti jawabku. Karna TANGISAN bukanlah HAL BIASA untukKU. Bukankah aku sering bilang…AKU TERLALU KUAT untuk dihibur!
Aku menghela nafas berat.
"Pengabdian bukan sebuah KEWAJIBAN, tapi TANGGUNG JAWAB."
"Apa yang bisa membuat lo nangis?" tanya RARA
"Jangan bilang sekarang SISI WANITA LO bener-bener MUNCUL ya? Dan menjadi CENGENG adalah KEAHLIAN LO hari ini." ucap RASTA sinis
"MASALAHNYA menjadi DOKTER, tidak sesimpel yang KITA BILANG. Tidak sesederhana PERTANYAAN dulu "APA CITA-CITA LO?" lalu lo jawab "DOKTER!", tidak sesimpel itu! bahwa dibalik SUMPAH ITU, ada beban MORAL yang harus lo tanggung. Dan tanggung jawab itu tidak sesederhana BIBIR LO SAAT MENGUCAPKAN KATA DOKTER!" jawabku pelan
"ada masalah disana,yang?" tanya tomtom
Aku menganggkat mukaku dan menatapnya.
"saat bisnis lo gagal, cabang usaha lo tidak berkembang dengan baik dithailand. Kerugian ada dipihak lo. Hanya lo yang rugi,tom. Setidaknya lo bisa kembali belajar dari kesalahan apa yang mungkin lo buat sampai kegagalan itu terjadi. Kalo gue? Kegagalan gue dalam menangani PENYAKIT disana, bukan hanya merugikan gue. Tapi ORANG LAIN, bahkan ketika KELALAIAN GUE menghilangkan nyawa orang lain! Apakah itu terdengar sangat SEDERHANA? Tapi apa yang bisa gue buat, kalo dalam TIM DIPUSKESMAS itu, ada manusia-manusia MEGALOMEN dengan KARAKTER yang SULIT untuk DIAJAK KERJA SAMA! Apa yang harus gue buat? Ketika gue berusaha dan mengusaha untuk MENCARI SOLUSI yang PALING BAIK, jatoh-jatiohnya gue malah DIDEPAK KELUAR, kenapa? Karena GUE HANYA PENANGGUNG JAWAB UMUM, tapi IDE GUE bukanlah hal mutlak buat mereka! Mereka meraasa LEBIH TAU dan LEBIH BISA! Dan lo tau, apa yang terjadi? MASYARAKAT itu menjadi KORBAN. Salah satu dari mereka meninggal. Beberapa dari mereka UNDIAGNOSIS, UNPREDICTABLE. Kenapa? Karena menurut mereka itu WILAYAH KERJA MEREKA. Dan SEBAGAI DOKTER, gue cuman PERLU MELAYANI DIGEDUNG PUSKESMAS tanpa perlu MENCAMPURI PROGRAM MEREKA!"
"kalian tanya KENAPA GUE MENANGIS?
Karena saya DOKTER. Karena saya selalu berada didekat MASYARAKAT.
Karena MIMPI yang SAYA BANGUN dari AWAL itu, bukan hanya TENTANG SAYA!
Tapi tentang KESEHATAN dan KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ini.
Saya dokter! Karena orang pertama yang MEREKA CARI untuk MEMINTA PERTOLONGAN adalah DOKTER!
Saya dan selalu saya!
Saya menangis. Karena saya tidak bisa berbuat banyak. Kenapa?
Karena saya juga HARUS PUNYA ETIKA dalam BEKERJA.
Saya tidak bisa MELAMPAUI ORANG-ORANG SOK TAU yang MEMEGANG PROGRAM itu,
Sekalipun SAYA MERAGUKAN KOMPETENSI MEREKA.
Saya tetap BERADA DILUAR JALURNYA!"
Airmata itu kembali membias disudut mataku. Aku tidak mampu melanjutkannya. Karena bila aku teruskan. Tanggul itu akan jebol kembali.
Semua terdiam. Rasta memetik gitar, mengalunkan simfoni sebuah lagu yang TERLALU LAMA tidak aku dengarkan. Bahkan aku lupa bahwa mungkin saja LAGU itu ADA DIPLAYLIST NOTEku.
"akhirnya gue sadar, kenapa TUHAN memakaikan jas putih itu ke lo..."
Aku masih menunduk.
"karena TUHAN TAU, lo worth it. Karena TUHAN ga akan salah,nyed. Dia tau kualitas lo. Dia tau betul, seperti apa karakter lo. Jadi kenapa lo harus nyerah?" tanya TOMTOM
"Kang, kadang menjadi idealis sangat menyakitkan. Tidak semua bakalan berjalan seperti apa yang kita mau. Apa yang kita konsepin. Kadang, ketika kita menjadi BAIK dalam UKURAN KITA. Itu belum cukup. Tapi MENYERAH bukan PILIHAN,kukang!
Lo kenapa sih! Lo inget ngga, ketika lo ngotot mau ke papua? Malam terakhir divillanya tomtom beberapa hari sebelum lo cabz kesana. Waktu itu gue nanya sama lo, kenapa ke papua? Karena nama besar oom lo? Karena nyokap lo? Karena apa? Kenapa harus diujung timur indonesia? Bisakan hanya dijawa? Lo inget apa jawaban lo saat itu…?"
Aku menggeleng. Aku bahkan tidak tau bahwa SAAT ITU PERNAH ADA didalam ceritaku. Dibait-bait cerita tentang KITA.
"Karena MEREKA BUTUH PERTOLONGAN. Mereka butuh DOKTER DISANA. Karena KEHADIRAN seorang DOKTER merupakan HAL LANGKA untuk MEREKA DIPEDALAMAN. Lo mau kesana bukan karena GAJI BESAR yang lo terima. Bukan karena KONEKSI yang LO PUNYA. Bahkan LO MASUK sana TANPA REKOMENDASI apapun! Lo kesana, karena MIMPI LO untuk MEMEPERBAIKI STATUS KESEHATAN DISANA,jed! Bahkan SAAT LO MENJADI CARDIOLOG nanti, LO TETEP KEKEUH mau kesana! Kenapa? Karena bagi lo, INDONESIA TIMUR adalah BAGIAN dari DARAH LO. Bagian dari INDONESIA! Kenapa? Karena semua mimpi kecil itu berasal dan berawal darisana! Dan sekarang anak keras kepala ini MENYERAH? Hanya karena BEBERAPA MANUSIA SOK TAU? Lo dokterkan?" bentak NITA
"Lo harus tau, bagaimana medan disana. Merujuk pasien bukan perkara mudah. Kalau cuaca bagus yah syukur. Kalo sedang tidak bagus, hujan badai. Tanah didaerah puskesmas gue itu masih untung lumpur, ini BUBUR! Blom lagi BIAYA MAKAN mereka yang MENUNGGU PASIEN dirumah sakit nanti. Dipuskesmas gue itu SEMUANYA EKONOMI DIBAWAH! Mereka hidup dengan berladang, bertani, berternak, itu untuk kaum pendatang. Tapi orang asli papua, mereka TOKOK SAGU. Berapa kira-kira penghasilannya? Sampingannya kerja disawit! Cari kayu gaharu. Lalu pernah kalian MAU TAU, bahwa PENDIDIKAN MEREKA terlalu minim untuk diajak berpikir! Disana, anak umur 12-15 tahun sudah punya anak 1. apa itu tidak terdengar sangat miris?
Semua orang yang ditunjuk untuk MEMEGANG PROGRAM dipuskesmas gue itu, tidak berkompeten! Kenapa? Mereka cuman mau tau bahwa PROGRAM BERJALAN, entah itu membawa MANFAAT atau TIDAK, yang penting PROGRAM JALAN, dan DANANYA LANCAR! Persetan bahwa PASIEN merasakan MANFAAT dari program atau tidak! Yang penting LAPORANNYA ADA. Tapikan CARA KERJANYA TIDAK BEGITU. Semua program yang ada dan diciptakan, harus mempunyai TUJUAN pada SASARAN. Apa targetnya tercapai? Berapa persen yang dicapai? Apa masalah yang dihadapi? Apa jalan keluar? Apa yang harus diperbaiki? Apa yang perlu ditambah? Mereka tidak mau gue ikut campur dan membantu! Padahal ujung-ujungnya pasien itu DATENG JUGA KE GUE. Kenapa? Karena TIDAK TERKONTROL. Contoh simpel, program lansia. Lo tau, berapa banyak pasien yang SOK TAU dan SOK NGERTI tentang SAKIT DARAH TINGGI. Mereka ngelawan apa saja pantangan yang seharusnya dihindari? Trus SIPEMEGANG PROGRAM itu udah gue ajarin gimana tatalakasana pada pasien hipertensinya. Apa yang harus dia lakukan. Gue udah buat alur tatalaksananya. Gue udah beri dia pemahaman dan kuliah singkat tentang penyakit yang didasari dari SINDROM METABOLIK! Tapi apa? Nyatanya dia tidak melakukan itu. gimana gue bisa tau? Karena begitu banyak orang datang ke puskesmas dengan HIPERTENSI URGENCY dan HIPERTENSI EMERGENSI. Sisanya STROKE dan RESISTANSI HIPERTENSI. Apa yang gue buat sebagai dokter? Gue meminta kebijakkan kapus untuk MENYEDIAKAN OBAT TAMBAHAN yang tidak disediakan dipuskesmas. Obat Hipertensi dan DM. itu pertama. Yang kedua, gue buat sebuah program yang namanya PATROLI TENSI. Apa itu? sebuah program untuk mengontrol dampak dari pemberian obat hipertensi. Berapa kali per bulan? 2x. Obat hipertensi, biasanya gue suruh kasi 2 minggu. Setelah obat habis seharusnya kontrol ke PKM. Karena terkadang mereka susah untuk kontrol lagi, akhirnya gue buatlah PATROLI TENSI, untuk tau TURUN NGGA TEKANAN DARAH itu. atau SIPASIEN BENERAN NGGA OBAT DIHABISIN dan DIMINUM? Gue buat patroli tensi itu karena JANGKAUAN WILAYAH KLASARI itu tidak besar. Apalagi ada motor dinas di pkm. Tapi lo tau, apa yang mereka buat? Ide itu dianggap tidak bermutu dan buat capek. Alhasil apa? Kita harus bawa turun beberapa pasien stroke!"
Aku menghela nafas kian berat dan dalam…
"jujur, itu sakit. Sakitnya dimana-mana. Gue pikir, keetika gue ditempatin disitu, setidaknya ada hal baik yang bisa gue bagi disana! Lebih sakit lagi, melihat KETIDAK TAHUAN mereka tentang PENYAKIT membuat ORANG LAIN harus jadi korban! Dan gue? Gue cuman bisa diam dan melayani saja. Pura-pura semua berjalan dengan baik. Padahal dalam hati gue, gue merasa SEHARUSNYA TIDAK BEGINI! Ketika gue bener-bener marah! Mereka malah menganggap itu sebagai SEBUAH KEKURANG AJARAN! Sebagai SEBUAH TINDAKAN yang BIADAB.kenapa gue marah? Karena MEREKA TIDAK PEDULI dengan WARGA! Nanti kalo udah ada sesuatu yang terjadi baru semuanya mau bergerak. Gue ga capek karena KERJA DIPEDALAMAN. Gue pikir itu adalah SEBUAH PANGGILAN JIWA. Tapi GUE CAPEK bekerja dengan MANUSIA BEROTAK SEPAROH, BERGYRUS LURUS, dengan HATI yang MUNGKIN SUDAH SIROSIS secara ANATOMI makanya PSIKOLOGISNYA NOL!"
"kenapa lo terlalu baik?"
"Lo naif"
"Buat apa lo mikirin orang kampung itu. kalo petugas yang lain bisa seenaknya dan masa bodo."
"kang, gue salut sama lo. Lo tetep kukang yang gue kenal"
"NGGA! Dia udah berubah banyak! Kukang yang gue kenal, ga pernah NYERAH terhadap APAPUN. KUKANG yang gue tau, adalah manusia yang SANGAT PRINSIPIL terhadap sesuatu yang DIA YAKINI. Dia tau mengatasi masalahnya sendiri. Dia berkembang dengan pengalamannya. Nangis dan nyerah adalah hal asing untuk dia. Dia tidak akan pernah TAU BAGAIMANA CARANYA untuk GAGAL. Karena GAGAL bukan KEAHLIANNYA. Kukang yang gue tau, adalah manusia sombong yang selalu BISA DIANDALKAN dalam SEGALA HAL. KUKANG selalu tau apa yang dia putuskan, apa yang dia pikirkan dan apa yang harus dia perbuat! KUKANG adalah mahkluk rasional. Dan anda, bukan KUKANG yang SAYA KENAL DULU!" tekan RASTA pedas
Aku menatap kearahnya.
"ada saatnya gue harus lebih lembut pada prinsip, tanpa kehilangan arah tentangnya. Gue bukan kehilangan mimpi, tapi gue kehilangan KENYAMANAN UNTUK BERMIMPI,ras. Ini semua mimpi yang gue bangun dari awal, setelah mimpi awal gue, gue kandasin. Dalam perjalanan gue, kekerasan kepala gue bisa membentur banyak hal. Gue hidup ditanah orang, sekalipun kekerasan yang gue pertahankan dan perjuangan untuk kebaikkan. Gue belajar satu hal, kekerasan tidak menyelesaikan apapun. Gue harus bisa beradaptasi dengan banyak hal. Salah satunya karakter dan watak manusia-manusia ajaib ini. Kita bukan lagi anak INGUSAN, yang tinggal pulang dan lapor mama. Atau panggil teman-teman untuk butuh dukungan. Disana, gue berdiri sebagai PRIBADI yang BERGELAR! Dan gelar itu MEMBUAT GUE HARUS BERTANGGUNG JAWAB PENUH atas semua yang terjadi. GUE DOKTER! Ibaratnya PANGLIMA PERANG TERTINGGI dalam sebuah INSTITUSI KESEHATAN adalah DOKTER. Dia yang memeriksa, menganalisa, mendiagnosa dan mengobati. Gue ga mungkin kerja sendiri. Gue butuh TIM yang SOLID. Lalu kalo tim itu sendiri, tidak mau diajak MAJU dan BERKEMBANG. Apa yang bisa gue buat? Kalo si KAPUS hanya DIAM dan TIDAK BUAT APA-APA, naik ke PKM aja jarang."
"kalian pikir, gue suka bertahan begitu lama dihutan itu?
Atau kalian pikir ada YANG MENARIK DISANA sampai gue tertarik untuk TINGGAL
Bukan itu! LELAH? JUJUR IYA! Tapi setiap kali gue pengen mundur, NURANI gue meminta untuk BERJUANG LAGI, lalu LOGIKA BERKATA "MASA CUMAN SAMPE SEGINI?"
Akhirnya gue bertahan"
Aku menengadah menatap langit malam jakarta. Gelap dan pekat. Tidak telihat bintang disana. Segelap harapan yang timbul untuk sebuah kebaikan atas nama KEMANUSIAAN dan PENGABDIAN dipapua. Tapi saya akan tetap bertahan, itu bukan sebuah PILIHAN, itu TANGGUNG JAWAB saya sebagai seorang PROFESIONAL.
RASTA menghentikan permainan gitarnya. Mengambil kaleng beernya. "untuk KUKANG, untuk masyarakat papua, untuk perjuangan temen gokil kita. Untuk cita-cita dan pengabdian."
"Untuk sebuah kehidupan yang lebih baik bagi daerah yang terlupakan"
"untuk dokter-dokter PTT yang selalu ada ditempatnya"
"untuk semua petugas medis. Yang tetap menjalani PENGABDIANNYA. Selalu dan terus."
"untuk dokter yang bersedia ditempatkan dimedan terberat atas nama kemanusiaan"
Aku menganggkat kaleng beerku. Bersulang untuk sebuah cerita tentang sebuah tempat mengenai sebuah profesi. Itu tentangku.
Aku tersenyum menatap rasta dan melabuhkan kepalaku dibahu tomtom.
"bahu ini tetep jadi BANTAL FAVORITE gue." tomtom mengusap kepalaku. Selalu dan akan selamanya begitu. Tidak ada yang bisa merubah itu. sekalipun suatu saat nanti, aku telah dimiliki, BAHU GEMPAL ini akan selalu menjadi SANDARAN yang KUAT. Untuk semua cerita yang aku hadapi…
"anak gue ga boleh jadi DOKTER!! Dia boleh jadi apa aja yang dia mau. Tapi jangan pernah jadi DOKTER!" celetuk NITA
Rasta : emang lo udah isi? Ucapnya sambil kembali memetik gitarnya
Nita tertawa geli. Sambil menggeleng. Aku menatap RARA yang murung diseberangku. Sesekali dia menghembuskan nafas seberat yang aku lakukan tadi.
Saya : RA? Apa kabarnya lo? Gimanasi castrol? Jadi kalian udah keliling europe? Second honeymoon?
Rara menggeleng diam. Dan aku tau, sesuatu yang tidak menyenangkan sedang terjadi. Rara seorang yang sangat melow. Bijak. Heartsional. Moody. Dia akan selalu dan tetap memainkan rambutnya saat gelisah. Rara tidak pandai menyimpan sebuah kegelisahan. Dia sangat perasa.
Aku masih bersender pada tomtom. Rasta memainkan lagu itu. lagu kami. Lagu kita. Lagu yang selalu menjadi favorite kami saat bersama. Seluruh hati telah kudatangi, HANYA HATIMU yang KUPILIH. Seluruh cinta telah kuselami, hanya cintamu yang kupilih.
Gembul : gue selalu kangen suasana ini. Suasana dimana kita bisa melepas semua topeng dan menjadi KITA yang ASELI. Nangis. Mewek sekalipun, tidak ada yang berubah. Menertawakan sebuah keputusan tolol yang tadinya terlihat sangat rumit. Iyakan,ra?
Rara masih memainkan rambutnya.
"Mungkin bener apa kata lo,nyed. Saat memutuskan untuk menikah, segala hal harus dipertanyakan dan dipertimbangkan. Iyakan?" rara menatap lurus kearahku. Aku mengangguk.
"pernikahan gue dan fidel udah jalan hampir 6 tahun, tapi lo semua tau gue belom juga hamil. Gue periksa ke dokter kandungan, mulai dari rumah sakit internasional sampe yang direkomendasiin sama mertua gue. Mulai dari cara medis, sampe tradisional bahkan mendekati syirik. Gue jalanin. Awalnya gue menikmati semua perrtanyaan bahkan pernyataan mereka tentang KAPAN PUNYA MOMONGAN. Gue hanya menganggapnya angin lalu. Tapi lambat laun, pertanyaan itu justru terdengar begitu MENGEJEK! Apa yang bisa gue lakukan? Gue menikah karena gue mencintai FIDEL, kita udah pacaran cukup lama. Bukan karena MBA. Apa seharusnya dari dulu aja, gue ML dengan dia?. Supaya ngga perlu kayak gini? Ga perlu dipertanyakan seperti ini? Kenapa orang-orang yang melakukan hal itu hanya untuk nafsu sesaat bisa langsung hamil? Kenapa korban perkosaan bisa hamil? Lalu kenapa gue yang mengucapkan sumpah setia didepan Tuhan justru ngga bisa? Kenapa? Kenapa ada yang bisa hamil bahkan baru 2 bulan pernikahan? Kenapa? Apa yang harus gue buat, supaya tatapan sinis dari keluarga fidel ga mampir ke gue? Kalian ga akan tau gimana rasanya jadi gue. Gue perempuan, gue punya rahim. Dan itu tempat cetakan gumpalan darah yang akhirnya berdenyut dan menjadi generasi selanjutnya. Tapi sampe hari ini. Gue ga bisa membuat gumpalan darah itu menjadi sebuah janin. Lalu semua orang mempertanyakan keperempuanan gue!"
Semua hening. Rong-rong menaruh rokoknya.
"Gue perempuan NORMAL! Semua dokter yang meriksa gue bilang begitu! Rahim gue sehat. Begitu juga spermanya fidel. Lalu dimana masalahnya! Kenapa TUHAN begitu pelit menitipkan satu saja malaikatnya untuk gue!" teriak rara gusar
Tidak ada yang mencoba untuk menjawab. Tidak ada yang bergerak dari tempatnya. NITApun sama diamnya. GEMBUL serius memainkan karet dijarinya. TOMTOM juga diam. Biasanya dia bisa menjadi lebih bijak.
"Nyeeed! Ngomong apa kek! Lo dokterkan? Kasih tau gue kek tentang apa aja yang lo tau! Apalagi yang harus gue buat? Mulai dari urut untuk kesuburan. Sampe minum air zam-zam dari tanah suci. Periksa ke luar negeri udah gue jalanin. Mulai dari Penang, Singapore, bahkan sampe ke rumah sakit di California. Hasil pemeriksaan mereka semua normal. Lalu apa yang membuat gue begitu lama untuk HAMIL?"
Aku menegakkan dudukku. Meneguk kaleng BEERKU. Tatapanku bertemu dengan RONG-RONG. Tatapan sedih yang sama, melihat sahabat kami begitu terluka, sementara kami tidak bisa berbuat banyak.
"saat kita bicara tentang HAMIL, KEMATIAN, dan HIDUP. Kita bukan saja bicara tentang PEMERIKSAAN MEDIS,ra. HAMIL adalah pembuahan yang terjadi karena pertemuan sel telur dan sperma, kemudian menempel didinding rahim, bertumbuh kembang secara baik lalu akhirnya menjadi seorang janin, lalu lahirlah sebagai seorang bayi. Saat kita berbicara tentang TEORI, kita lupa satu hal. TUHAN. HAMIL adalah SEBUAH KEAJAIBAN tentang PENCIPTAAN MANUSIA. Dan KAPAN WAKTUNYA? DOKTER hanya bisa MEMPERKIRAKAN KAPAN bisa terjadi pembuahaan, saat sedang masa subur, bisa juga tidak. Tapi SIAPA YANG MENENTUKAN HAL itu TERJADI? KUASA TUHAN! WAKTU TUHAN. Kenapa korban perkosaan bisa langsung hamil? Bisa jadi saat diperkosa adalah ketika dia sedang masa subur. Ada juga yang tidak hamil. Kenapa orang yang FREE SEX bisa ML dan HAMIL?. Siapa yang tau,ra? Hanya TUHAN YANG TAU. Dia yang MELETAKKAN JANIN itu dan MENIUPKAN KEHIDUPAN disana. Gue atau semua dokter yang lo datangi, kita hanya berteori sebatas PENGETAHUAN KITA tentang MEDIS, FISIOLOGIS serta ANATOMI TUBUH MANUSIA. Dan juga hasil analisa lab. Tapi diatas semua itu, KAMI TIDAK MAMPU MENENTANG TUHAN! Dokter sehebat apapun dia, belum ada yang MAMPU MENCIPTAKAN MANUSIA!"
RARA tertawa mendengar penjelasanku. Tawanya terdengar begitu sumbang.
"Jadi lo mau bilang bahwa TUHAN ga ngijinin gue punya anak? TUHAN mau lihat PERPISAHAN GUE dan FIDEL?. Kenapa TUHAN menyatukan gue dan fidel dalam sebuah pernikahan, kalo pada akhirnya KAMI HARUS BERPISAH, karena KEHENDAK TUHAN yang tidak bisa kami tentang! Kenapa TUHAN begitu egois? Kenapa TUHAN menanamkan benih cinta dihati kami, kalo pada akhirnya KAMI harus MENYERAH karena WAKTU TUHAN dan JAWABAN TUHAN untuk DOA KAMI terlalu lama."
Tomtom : "kita tidak pernah punya HAK MARAH untuk TUHAN,ra"
Rasta :"Memangnya NIKAH itu hanya untuk PUNYA ANAK? Kalo ngga punya anak bukan PERNIKAHAN?"
RARA tertunduk. Aku tahu, aku tahu RARA SANGAT TERLUKA. Tapi benarkah RARA HARUS MENYERAH? Hanya karena BELUM ADA JANIN yang BERGERAK? Sampai DISITU SAJAKAH CINTA FIDEL untuknya? Hanya karena TUHAN BELUM MEMBERIKAN malaikat kecilnya, lalu RARA harus MENYANDANG STATUS JANDA?
Nita : RA, pernikahan itu KITA yang PUNYA. Kita yang JALANIN. Lo CINTA ga sama FIDEL? RA, ini bukan tentang PUNYA ANAK atau TIDAK. Ini tentang JANJI SETIA didepan TUHAN. Bagaimana caranya KITA BISA MENYERAH untuk PISAH hanya karena KALIAN TERLALU LELAH MENANTI BERKAT TUHAN? Itu salah,sayang. Gue tau, gue mungkin blom ngerasain gimana rasanya jadi lo. Tapi setidaknya lo lebih baik dari gue. Lo menikah dengan COWO yang LO CINTAI! Dan gue? Gue menikahi cowo yang GUE KENAL dengan BAIK, bukan gue cintai. Bukannya seharusnya lo dan fidel bisa saling melengkapi,ra?
RARA : gue ga pernah nyerah untuk pernikahan ini. Gue dipaksa untuk nyerah. Kenapa? Sakit,nit. Sakit rasanya terus-terusan diteror tentang punya momongan ini. Mungkin bagi kalian itu pertanyaan konyol, tapi bagi gue? Itu nyakitin. Apalagi belakangan ini fidel menjadi lebih dingin ke gue. Gue ga tau harus bilang kesiapa. Ke mama? Gue ga mau nyakitin dia lagi. Lo taukan, mama tidak begitu antusias tentang pernikahan ini. Gue terpojok. Dan pelarian terdekat yang gue liat hanyalah pintu keluar!
GEMBUL : CERAI, bukan jawaban! Kalo pada akhirnya LO NYERAH karena HAL INI. Berarti ada yang SALAH DENGAN CARA KOMUNIKASI KALIAN dalam PERNIKAHAN! Masalah punya anak, bukan cuman TENTANG PEREMPUAN, tapi juga LAKI-LAKI! Lo bisa keles ngomongin ini baik-baik ke fidel, cari waktu yang tepat dan santai. Sebagai sahabat lo yang tau gimana jatuh bangun lo sama fidel, gue sedih kalo pada akhirnya kalian pisah. Jangan sampai ada penyesalan dikemudian hari. Ini realitas. Inilah hidup.kita tidak sedang memainkan peran disinetron. Kita hidup dan bergerak sesuai dengan cerita yang ditulis sama TUHAN! Jadi pikirin sekali lagi dan lagi. Pertimbangin sekali lagi dan lagi. Ada banyak,ra. Pasangan yang menikah puluhan tahun, baru punya anak. Tante gue tuh gitu, setelah 14 tahun dulu baru si BONI ada. Tapi mereka santai-santai aja. Kenapa? Karena tujuan mereka menikah bukan untuk MEMILIKI KETURUNAN. Tapi MENSAKRALKAN SEBUAH IKATAN SUCI yang DIRESTUI LANGIT untuk saling menjaga, melengkapi, memiliki sampai pada akhirnya kita kembali pada sang pencipta.
RONG_RONG : bul, baca dibuku mana tuh? Tumben lo jadi puitisasi gini? Geli gue dengere
Aku tersenyum geli mendengar ucapan rong-rong dan rona jengkel si gembul.
RARA : gue capek. Gue bener-bener capek. Capek. Capek. Capek ngadepin mertua gue yang kian hari kian menjadi. Gue sedih ngeliat fidel yang semakin dingin. Kita udah jarang pacaran lagi. Nonton kek. Makan kek. Smeua yang kita lakukan hanyalah sebuah rutinitas beku. Seperti wajib militer! Semuanya dingin. Seolah tidak bernyawa!
RASTA : lo nyerah? Lembek amat jadi cewe! Ra, menyerah bukan PILIHAN apalagi JALAN KELUAR. Kenapa lo ga berusaha SEKALI LAGI. LAGI dan LAGI. TERUS dan MASIH. Sekali lagi. Bahkan BERKALI-KALI. Segampang ini lo mutusin untuk mundur? Kadang, masalah yang TUHAN KIRIM bukan untuk MEMOJOKKAN kita dan MENDENGAR NADA PUTUS ASA KITA, tapi MENEMPA kita menjadi PRIBADI yang KUAT dan TEGAR, serta BIJAK dalam MENJALANI HIDUP. Karena HIDUP selalu punya MASALAHNYA SENDIRI. Inget, pelaut yang handal tidak diciptakan oleh lautan tenang tapi karena gelombang dan badai yang menemani perjalanan! Dan menurut gue, LO TERLALU PAGI untuk PERGI. Please, kasi gue contoh yang baik tentang pernikahan. Kasi gue bukti bahwa TIDAK SEMUA PERNIKAHAN BERMASALAH harus diakhiri di PENGADILAN AGAMA. Tolong tunjukkin buat gue, bahwa KUALITAS LO BEDA!
Aku menatap RASTA. Pertama kalinya aku mendengar LANTUNAN BIJAK dari RASTA. Dia paling tahu apa arti kata PERPISAHAN. Karena bertahaun-tahun lalu, drama itu terjadi PADA KEHIDUPANNYA. JALAN TERBAIK bagi orang-orang yang DIA SAYANGI dan HORMATI, membuat dia masuk dalam kumpulan BROKEN HOME. Aku tau nyeri itu masih ada sampai hari ini. Karena itu RASTA belum mau melepaskan MASA LAJANGNYA. Dia tau, MENIKAH tidak SEMUDAH ITU. tidak segampang yang KITA KIRA. Bukan hanya tentang PESTA SEHARI atau MENAMBAH NAMA BELAKANG. Atau PINDAH menjadi SATU RUMAH. Ada hal yang lebih besar daripada SEKEDAR MENYANDANG SEBUAH STATUS…
RONG-RONG : Kita semua tidak sedang baik-baik saja,kan?
TOMTOM :Bener, kita tidak sedang tertawa dan bergembira. That’s complicated! Tapi bagaimanapun cerita dan keadaan kita malam ini, gue selalu tau bahwa KALIAN ADALAH RUMAH TEMPAT GUE PULANG, saat WAKTU MENYEDIAKAN KEJUTAN dalam HIDUP GUE. RA, apapun keputusan akhir yang bakalan lo pilih, jangan pernah TAKUT! Gue bakalan ada disitu untuk mendukung lo. Lo tau kan? Sejauh apapun kita semua pergi, pasti akan ada sebuah hari dimana NONGKRONG dan NGUMPUL menjadi AGENDA WAJIB! Seperti hari ini…
NITA mengangkat kaleng beernya. "UNTUK KITA, masih sama seperti dulu. UNTUK NONGKRONG. UNTUK WAKTU. UNTUK HIDUP. Dan untuk CERITA-CERITA yang TERLEWATKAN."
RASTA kembali memainkan sebuah lagu. Lagi-lagi hening. Entah siapa yang akan menceritakan KEGELISAHANNYA. RONG-RONG pergi membeli DOPPINGNYA. Tomtom memainkan notenya. Sepertinya ada pesan yang harus dia baca. Aku? Kembali bersandar pada bahu TOMTOM. GEMBUL berselonjoran dan menatap langit.
RASTA : Gue lagi deket sama cewe. Cewe ini UNIK. Untuk pertama kalinya, ada cewe yang bener-bener bisa buat gue penasaran. Gue dicuekkin. Dia ngga segampang itu untuk diajak keluar dan makan. Dia bener-bener menjaga pola hidupnya. Mengaturnya dengan sangat perfect. Dia tau kapan dia harus melakukan A, B, C bahkan Z. dalam hidupnya dia punya AGENDA-AGENDA khusus yang tidak bisa dia langgar. Dia sangat PERFECTSIONIS.
TOMTOM menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah RASTA. "LO JATUH CINTA?" ada nada TAKJUB yang SAMAR terdengar disana. Kita semua TAU bagaimana SEORANG RASTA dan PETUALANGANNYA. Dia tidak pernah BENAR-BENAR membicarakan SEORANG GADIS, kecuali GADIS itu BENAR-BENAR WORTH IT!
RASTA tertawa tanpa menoleh.
RARA : Dia kerja apa,ta?
RASTA : Ibu Rumah Tangga.
Dengan sangat yakin kami SEMUA dengan VERSI LENGKAP MENOLEH LURUS memandang RASTA!
Aku : IBU RUMAH TANGGA,nyong? Maksud lo ISTRI ORANG? Atau? Eh okey, RASTA! Are you INSANE? Teriakku ngeri
RASTA menoleh kearahku.
RASTA : CINTA ngga mengenal TEMPAT dan WAKTU, bahkan PADA SIAPA DIA JATUH.
NITA : ya tapi ga begitu juga,jing! Lo mikir dong, gimana anak dan suaminya! Bener emang, CINTA BISA JATUH pada siapa saja. Tapi setidaknya ADA SEDIKIT LOGIKA LO dibalik batok kepala lo itu yang BISA DIPAKE, sedikit aja ras! Lo taukan gimana rasanya jadi BROKEN HOME?
Rasta terdiam. Dia tidak menjawab apapun.
TOMTOM : lo kenal dimana?
RASTA : temennya mbak NANA. Temen SMAnya. Beberapa bulan yang lalu nginap dirumah. Awalnya, gue bener-bener nganggap dia sebagai kakak gue sama seperti MBAK NANA. Tapi LAMA-LAMA, gue tau, gue mau lebih dari SEKEDAR MBAK. Gue mau dia ada terus dideket gue. Dia lulusan S1, Hubungan Internasional, di BANDUNG. Sejak menikah, dia mutusin untuk stop berkarier, dia memilih menjadi IBU RUMAH TANGGA. Suaminya PELAUT. Kerja dirute pelayaran luar negeri. Mereka belum punya anak. Ada yang mau ditanyain lagi?
GEMBUL : trus? Lo udah bilang ke dia kalo lo FALL IN ke dia? Heh,jing…lo ga lagi olengkan? Lo baik-baik aja kan?
RASTA : nggalah. Gue ga bakalan bilang kok. Dia sangat MENCINTAI SUAMINYA. Gue tau dan sadar itu. bahkan disaat dia tau, suaminya berselingkuh dikapalpun. Dia tetap setia kok. THAT’S WHY I fall in love with HER!
Aku terkejut mendengarnya.
RASTA : nyeeed, ini bagus buat jadi NOVEL atau CERPEN lo. Gue ga pernah mau mengganggu mereeka. Gue hanya mikir. Gimana ada perempuan sebodoh dia! Bahkan ketika nyokap gue tau, bahwa BOKAP ada AFFAIR dikantor tanpa ngecek dulu, SURAT CERAI adalah HARGA MATI. Tapi perempuan ini..LAIN! Dia bahkan tidak mempermasalahkan hal itu. dia tau, dari teman kapal suaminya. Dan beberapa kali simpanannya BBM suaminya. Tapi perempuan ini TAU BETUL, bahwa SUAMINYA TIDAK AKAN PERNAH PERGI dari dia. DIA bilang ke gue "kemanapun laki-laki pergi, sejauh apappun angin membawanya, LAKI-LAKI pasti TAU DIMANA DIA HARUS PULANG dan BERLABUH. Mungkkin DIA SINGGAH dan MENURUNKAN JANGKAR dibeberapa PULAU TERDEKAT, namun DIA TIDAK AKAN pernah melabuhkan KAPALNYA pada SEBUAH DERMAGA yang TIDAK DIA PERCAYA."
Dan gue jatuh cinta dengan PEREMPUAN ITU! gue bahkan pengen nyari suaminya dan gue habisin! Laki-laki itu harusnya bersyukur dapet perempuan sebaik dia. Gimana bisa ada perempuan sebodoh itu,nyeeed? Gimana? Bisa lo jelasin ke gue? Lokan jago tuh nulis-nulis cerpen beserta pesan-pesan moralnya?
NITA : that’s why WOMAN have a big heart! Ketika lo memutuskan untuk MENCINTAI SESEORANG, itu bukan sebuah keputusan mudah,ras. ITU butuh PERTIMBANGAN yang MATANG, mencintai dan jatuh cinta 2 hal yang berbeda namun saling melengkapi. Untuk jatuh cinta lo ga butuh waktu lama. Ketika lo JATUH CINTA, LOGIKA LO akan MATI untuk SESAAT. Tapi untuk MENCINTAI, CINTA saja tidak pernah CUKUP! Ada kesetiaan, ada kejujuran, ada kesabaran, ada pengertian, ada toleransi, ada komunikasi, dan semua hal yang MENUNJANG KALIAN untuk SELALU dan TETAP BERSAMA untuk SELAMANYA. sekalipun terkadang ADA CINTA yang TIDAK BISA BERSAMA, walaupun SALING MENCINTAI. Perempuan itu tidak bodoh ras. SUAMINYA yang BODOH! Karena dia tidak melihat bahwa DIA MEMILIKI SEORANG ISTRI dengan KUALITAS MENGAGUMKAN. Kalo kalian hanya mencari PEREMPUAN untuk DISINGGAHI, itu terlalu mudah, tinggal tebelin aja dompet kalian. Namun, bila kalian ingin MEMILIKI PEREMPUAN untuk DINIKAHI ONE in LIFETIME, bersujudlah pada TUHAN. Karena WANITA yang BAIK, tidak hadir hanya karena UANG yang DIMILIKI oleh LAKI-LAKI. Tapi karena CINTA yang MEREKA MILIKI, mampu mengatasi SEMUA KEKURANGAN yang DIMILIKI oleh LAKI-LAKINYA.
RONG-RONG bergtepuk tangan mendengar KHOTBAH NITA. Akupun takjub! Aku setuju dengan semua perkataan NITA.
RONG-RONG : wwwoooowwwww. Woooowwww. Woooowwwwww! Rrruuuuaaaaarrrr biaaaasssaaaah, ibu NITA. Married membuat lo lebih BIJAK. Lbih MATANG. Lebih DEWASA!
NITA meleparkanya dengan kulit kacang. RONG-RONG berhasil NGELES.
RARA : apa yang NITA bilang itu bener. Bener banget. Bahkan untuk melihat KEBAHAGIAAN SUAMI, kadang KITA RELA untuk MENYAKITI DIRI SENDIRI. Karena hal yang paling berharga adalah MELIHAT ORANG yang KITA CINTAI BAHAGIA. Sesederhana itu.
Aku terdiam mendengarnya. Lalu tiba-tiba aku merindukan sosok yang JAUH ITU. sudahkah AKU TERGANTIKAN? BAHAGIAKAH dia dalam VERSI yang AKU BUAT? Aku MUNDUR, agar dia mendapat SESEORANG yang LEBIH BAIK. Bahagia yang aku ciptakan, mungkinkah BAHAGIANYA juga?
GEMBUL : KAAANG? Tumben lo ga nambahin apapun? Inikan teritory lo. Lo ga mau komen apapun?
Aku menggeleng. Mencoba menepis rasa rindu yang diam-diam hadir.
RASTA : KAANG, gimana kabarnya RAFA?
Semua mata tertuju kearahku. Aku tertawa mendengarnya. Dasaaaar rasta kampreeeet!
Aku : ngga tau lagi gimana. Udah lama lost contact. Mungkin dia baik-baik saja. Ehm…semoga dia baik-baik aja.
TOMTOM : kenapa lo putusin dia? Did he cheat on you?
Kenapa sih harus dibahas lagi. Mulai lagi. Bahas lagi.
Aku menghela nafas berat dan menghembuskannya dengan sangat amat perlahan. Aku tidak ingin masuk pada pembicaraan yang benar-benar aku hindari. CINTA.
AKU : seperti yang RARA bilang, ketika lo mencintai orang, lo harus rela untuk melihat dia bahagia. Bertahan dengan RAFA bukan hal yang baik untuk dia. Mimpi besar gue masih belum ada tentang menikah. Sementara RAFA, dia pengen kearah yang sangat serius. Gimana ceritanya kita bisa sampai pada TUJUAN yang SAMA kalo arahnya berbeda. Bagi gue, yang penting adalah study lanjut. Haruskah gue buat dia menunggu? Bahkan waktu yang bakalan gue habisin dengan dia ga bisa sebanyak, bila dia menikah dengan orang biasa. Gue dokter. Dan gue ngerti banget batasan kemampuan gue. Gue mau fokus. Dan untuk itu gue memilih membekukan apapun itu. apapun itu.
RASTA : gimana kalo suatu hari nanti lo ga bisa jadi cardiolog? Apa lo ga nyesal udah lepasin dia?
AKU : Gue bakalan buktiin sampe batas dimana gue nyerah pada keadaan. Selama gue masih bisa berjuang untuk menjadi CARDIOLOG, gue bakalan berusaha. Lo taukan, GAGAL bukan KATA yang ADA DALAM KAMUS gue. Mau coba berkali-kalipun akan gue jabanin. NYESAL? Justru gue sangat bersyukur karena DIA LEPAS DARI GUE. Dia bisa mulai menata hidupnya dan berkembang biak dengan baik. Bukan hanya stag dengan MANUSIA KERAS KEPALA kayak gue. Iyakan?
GEMBUL : Kenapa lo tuh selalu SENAIF INI? Terserah seambius apapun diri lo. Tapi lo ga bisa seperti ini terus. Ada banyak orang yang sayang banget sama lo,kukang! Kenapa sih lo hobby banget nyakitin diri lo! Sepupu gue dia ambil spesialis bedah setelah married dan punya anak. And she's FINE! She did it.
Aku : gue tau dimana batas kemampuan gue. Gue kenal betul siapa gue dan apa yang gue mau. Okey? Bisa kita ganti topik aja?
NITA : Kang, are you okay?
AKU : apa yang bisa membuat gue tidak baik-baik saja? Ada yang salah? oh okay tadi karena masalah kerjaan, tidak yang lain,tong!
NITA : are you okay?
AKU TERDIAM.
NITA : LO ga sedang baik-baik saja kan? Bahwa dalam usaha keras lo untuk ngilangin RAFA. Justru RASA itu semakin kuat kan? Apa lo bakalan baik-baik aja, ketika suatu saat lo bertemu dengan RAFA dengan ISTRINYA? Atau RAFA dengan ANAKNYA dari PEREMPUAN LAIN? Apa saat itu lo bisa dengan RINGAN menjabat tangannya dan TERTAWA seperti saat ini? LO BISA?
Okeh, baik. Saya terpojok. Saya benar-benar tersudut. Tolong tarik saya keluar dari sini. TOLONG!
RASTA : apa lo bisa,nyeeed? Apa lo bisa tetap tertawa seperti biasa?
TOMTOM : KANG?
AKU : bisalah. Apa sih yang gue ga bisa. Melepaskan RAFA adalah keputusan paling PINTAR yang GUE BUAT. Dan gue ga akan CUKUP BODOH untuk MENUNJUKKAN bahwa KEPUTUSAN itu SALAH. kita selesai?
RONG-RONG : apa sih yang LO GA BISA? LO SELALU BISA! Bisa melakukan sesuatu hal gila. LO SELALU BISA terlihat tenang dan menyenangkan. LO SELALU TAU bagaimana caranya MENGATASI KEADAAN KONYOL. LO SELALU BISA keluar dari situasi yang tidak menyenangkan. Tapi gue ga yakin, lo bisa BIASA SAJA, didepan COWO yang LO SAYANG! Rasanya terlalu menyakitkan,kang. Saat lo tau, seharusnya lo yang menggandeng dia, tapi ternyata bukan. Mungkin dia bahagia seperti yang lo mau. Tapi benarkah DIA BAHAGIA? Atau? DIA BERUSAHA BAHAGIA?
AKU : melepaskan adalah bagian paling sulit, saat lo memutuskan untuk mencintai, benerkan, NIT? Tapi bertahan lalu mempertahankan sesuatu yang BELUM PASTI ARAHNYA, akan lebih menyakitkan lagi, setujukan RAS? Kalian tidak perlu khawatir tentang apa yang gue rasa. Selama kalian melihat gue bisa tertawa, selamanya gue baik-baik saja. Tidak ada yang harus dirisaukan atau khawatirkan. Kita semua punya keputusan untuk melangkah maju atau mundur sekali lagi. Buat gue, mundur artinya MENYIA-NYIAKAN WAKTU. Apa yang sudah tertinggal dibelakang sana, adalah tempat sebuah kenangan, gue benerkan TOM? Lalu, apa yang gue punya hari ini, dan gue perjuangkan untuk besok, adalah HAL TERPENTING saat ini, iyakan,preeet?
RARA : gue ngerti kok apa yang dizplet bilang. Kaaang, gue tau… apapun yang lo putusin itu baik. Karena lo adalah PRENCANA yang HEBAT dan MATANG. Iyakan?
RONG-RONG : lo masih cinta sama RAFA?
RASTA : APA LO MASIH CINTA RAFA?
TOMTOM : APA LO udah berhasil LUPAIN RAFA?
Save by the bell. MAMA TELEPON! Aku menganggkatnya dan mengacuhkan mereka. Perlukah aku menjawab pertanyaan itu?
NITA : Cinta sulit untuk dilupain. Pada beberapa manusia mungkin hal itu menjadi sangat mudah, karena CINTA MENJADI KABUR dengan SEIRING WAKTU. Tapi sebenarnya CINTA itu tidak HILANG, DIA HANYA TERSEMBUNYI dibalik ego, iyakan nyed? KITA yang menyembunyikannya, atas sebuah PILIHAN untuk maju dan melupakan, lalu melepaskan. Bukan begitu dokter yedy?
RASTA : gue ga nanya tentang ingatan lo,kukang! Gue nanyain tentang RASA LO ke RAFA! Persetan amat lo inget dia atau ngga, secara lo dokter dan haafalan lo tentang teori udah cukup banyak, jadi mengingat bukanlah hal penting. Tapi MERASA adalah hal yang ingin gue denger sekarang!
Aku tersenyum kecut. Rasta sikampret itu selalu bisa tau. Selalu bisa MEMBACA apa yang BERUSAHA AKU SIMPAN dengan RAPAT.
GEMBUL : Kang, setidaknya lo punya seseorang yang LO HARAPIN dan LO KANGENIN. Bahwa DALAM DOA LO tiap malam, atau DOA dia tiap malam, MUNGKIN AJA kalian saling menyebut. Bukannya itu so sweet? Lebih baik pernah punyakan? Daripada TIDAK PERNAH PUNYA karena TAKUT untuk MELANGKAH MAJU?
RASTA menoleh ke arah GEMBUL yang memainkan ROKOKNYA. Gembul, dia hampir sama denganku. GEMBUL pernah ditolak dan itu menyakitkan. Karena CEWE itu MELIHAT yang LAIN, alasan KLISE kan? Padahal, GEMBUL tidak begitu jelek. Jujur loh. Dia punya pekerjaan yang cukup baik. Cuman dia GEMBUL. Hahahahahhahaaa…. Tapi aku menyanyangi GEMBULKU! Sejak saat itu, dia menarik diri dari semua perkenalan yang serius. Bahkan ketika kami memperkenalkan seseorang untuknya. Dia akan menghindar. Dia benar-benar menutup diri, DIA TAKUT TERLUKA oleh SEBUAH PENILAIAN!
RASTA : bul, giliran lo. Kenapa? Ada cewe kampret yang mainin lo lagi? Yang hanya ngeliat tampang lo?
Aku : BUL?
GEMBUL tertawa melihatku. NITA menatapnya.
GEMBUL : bukannya dulu gue pernah bilang? Gue off dari PERASAAN dan MERASAKAN? That’s bullsheet! Ucapnya dengan suara bergetar. Dia mematikan rokoknya.
RONG-RONG : GA semua cewe kayak dia,bul. Ada yang pasti beneran cinta sama lo,bul. Stop jadi menyedihkan deh. Lo mesti inget umur lo. Jangan main-main.
TOMTOM : gaya-gayaan lo,rong! Nasehatin gembul, situ beres? Situ udah ada calon? Kerjaan lo nglonjor aja bangga.
Aku dan rara tertawa mendengarnya. RONGRONG terdengar ngedumel. Kehidupan cinta kami TIDAK ADA yang BENAR-BENAR MULUS, kecuali RARA. Kami benar-benar PAYAH dalam HAL CINTA.
RASTA : BUL, nyokap apa kabare?
GEMBUL : biasa aja. Masih sibuk dengan bisinis rajutannya. Still stuck dengan homemade kripiknya juga. Bokap lo,ta?
RASTA : ga tau. Jarang ketemu. Nyeed, apa kabar oom di bogor? Nyokap didepokkan? Kangen URAPNYA nyokap lo.
AKU : papa baik. Sibuk seperti biasa. Mama juga. Urap? Iya ya. Lama banget ya. Ga ngumpul dan makan2 ampe subuh.
RARA : kapan lo balik ke sorong?
TOMTOM : boleh sih kalo lo stuck disni beberapa bulan,kang. Kangen beudh loh aku sama kamunya.
TOMTOM memeluk pundakku. "Tenang siih, taon depan gue beneran disini. Beneran balik sama kalian."
RARA : woi. Woi. Setengah 2 pagi nih!
Kami tertawa. Yaiyalah. Ini bukan pertama kalinya HAL INI TERJADI. Ini TERLALU SERING TERJADI. Jadi tidak perlu terlalu kagetkan? Dan terlalu berlebihan rasanya bila RARA HARUS TERKEJUT. Oh baiklah, dia memang harus terkejut, karena SUAMINYA pasti nyariin.
TOMTOM : udah sih nginep aja dolo. Ngemper aja diruang tipi. Bisakan,rong?
Malam ini masih terlalu panjang, bahkan ini saja SUDAH TERLALU PANJANG untuk DITULIS.
Kami masih ngobrol walaupun separuh dari kami sudah MELAYANG KE PULAU KAPUK.
Apa tujuan saya menuliskan ini?
Saya hanya ingin MENGENANG dan MENYIMPAN sebuah MOMENT.
MOMENT dimana saya masih bisa memiliki dan memanggil mereka datang.
MOMENT yang HANYA KAMI yang BISA CIPTAKAN.
MOMENT dimana TIDAK ADA RAHASIA disana.
MOMENT dengan MANUSIA-MANUSIA yang saya pilih dan percaya.
Saya tidak pernah MEMILIH SEMBARANG ORANG untuk DIPERCAYA,
Ketika saya memilih, ITU ARTINYA ORANG ITU SANGAT SPESIAL!
Sebuah percakapan panjang dan dalam, dari sebuah persahabatan…
Mengalir TULUS untuk MEMBANTU.
Kadang ada hal yang harus dibagi dengan orang lain.
Ada hal yang harus dinikmati sendiri,
Lalu ada hal yang sebaiknya DITERTAWAKAN bersama.
Terima kasih,sahabat…
Untuk setiap waktu yang kalian sediakan untuk saya,
Setiap kali saya kembali disini.
Membuat saya selalu KANGEN KEMBALI KE "JAKARTA"
Disinilah cerita kita diawali. Berkembang dan bertumbuh.
Bertambah dan berbobot.
Bukan hanya dari dulu, sekarang bahkan sampai NANTI.
Nanti saat uban mengintip, lalu beer menjadi pantangan kita.
Rokok menjadi hal yang WAJIB DIKURANGI,
NANTI…saat SEBAGIAN KITA sudah memiliki BUNTUT bahkan CUCU,
Nanti, saat MATAHARI KITA sudah mulai meredup,
Lalu pendar cahaya KEEMASANNYA menyentuh CERITA KLASIK ini.
Satu yang tidak boleh terlewatkan… NONGKRONG dan NGEMPER.
Dan menemukan kalian tetap TERTAWA CERIA, bahkan MENANGIS SEDIH,
BERDEBAT SERU, TERSENYUM KECUT, BENTAKAN JENGKEL.
Tidak akan ada yang INGIN SAYA RUBAH.
Kalian terlalu istimewa untuk SAYA…
11 JUNI
Hari dimana saya akhirnya mengakui KELEMAHAN saya,
Didepan ORANG-ORANG TERBAIK yang saya punya,
Lalu MENERTAWAKANNYA seolah ITU HANYALAH sebuah KEBODOHAN.
Benyada Remals "dyzcabz"
Komentar
Posting Komentar