Langsung ke konten utama

Postingan

Our little secret

Our little secret.  This is sinsi's story. Saya punya rambut tebal, ikal, adalah genetik yang diturunkan dari Sinsi. Noke juga sih. Cuman, rambutnya noke tuh ngga seikal punya sinsi.  I got that from my moms. Mungkin, enaknya punya anak perempuan itu adalah ada yang diajak diskusi tentang penampilan. Entah itu baju, gaya rambut, atau aksesoris yang lagi trend, sampai warnain rambutpun, mama selalu percaya dan mempercayakannya untuk saya.  Mama tuh mau dikayak gimanain pun, sama saya, ya udah pasrah aja gitu. Mau dimake up seperti apa, mau diajak ke salon dan disuruh potong rambut segimana, mama percaya aja. Sewaktu papa masih ada, mama selalu nanya ke papa, .... bagus ngga ya, potong gini. Cocok ngga ya, make up ini. Sampai segala sesuatu hal detail, mama selalu minta pendapat papa. Bukan dependent ya, cuman bagi saya, mama menghargai pendapat suaminya. Thats why i adore her.  Naaaah, beda lagi dengan monet2 kecil ini. Baboon dan lilbabs. Namanya juga anak cowo ya, m...

cerita tentang kemarin

Cerita tentang hari ini Hari ini, riweh banget. Namun, entah kenapa saya menikmati keriwehan ini. Capek sih, tapi saya menyukai kesibukkan saya hari ini.  Jaga pagi yang dikira, aman, nyaman dan damai. Ternyata hectic.  Coba tarik nafas dulu, dan bersyukur, satu hari terlewati dengan baik. Dari semua rollercoaster yang ada, satu hari diizinkan dijalani dengan benar. Aseli saya seneng banget.  Jadi, ada pengisian SKP dokter2, karna datelinenya hari senen. Lalu, saya ditugaskan untuk membantu mengisi SKPnya dokter2 ini.  Tau apa yang dipikiran saya saat ditugasin ini? Yang bener lah, mana saya paham soal ini. Yang bener ajalah, saya mau isi apa. Saya aja ngga tau tentang SKP dan Jabfung. Gimana caranya untuk ngisi?  Dan 1001 hal lain yang membuat saya "nelangsa". Akhirnya hari ini saya lembur. Saya jaga pagi dan lanjut ngerjain tugas ini, sampe jam 5 sore lewat. Beneran ngerjain ini dengan bener.  Satu hal yang saya tau, tentang diri saya sendiri.... Saya tid...

ngomong kosong nyed #kesekian

Heartbreak Motel Karya Ika Natassa Saya salah satu Pengagum novelnya Kak Ika Natassa. Awalnya saya beli sebagai ada bahan bacaan aja waktu nunggu di airport. Novel pertamanya yang saya baca kala itu A Verry Yuppy Wedding. Saya beli di gramed Jogjakarta beberapa tahun lalu. Iseng aja.  Lalu, berlanjut menjadi candu. Anthology Rasa. Critical Eleven Twitvortiare. The Architecture of Love. trus ada beberapa lagi, namun saya lupa judulnya. Sampai yang terakhir Heartbreak Motel.  Kenapa saya suka? Bahasanya sederhana. Semua ceritanya related dengan relationship dan terkadang -shit yang terjadi. Ngga muluk2. Ngga hiperbol. Sederhana dan jujur.  Bagi saya, cerita yang terakhir itu seperti bercermin pada diri sendiri. Saya tidak lagi membaca, lebih tepatnya saya seperti "menonton" apa yang terjadi pada saya. Apa yang saya takutkan dalam sebuah "hubungan" yang menuntut kejujuran dan keterbukaan.  Perasaan diterima. Bahwa saya dicintai sebagaimana adanya saya. Saya tidak perlu...

Cerita penghujung MEI, di awal JUNI

Cerita penghujung MEI, di awal JUNI Ini bukan cerita sedih, seperti 7 tahun lalu. Lama ya, ternyata waktu berlari begitu jauh ya.  Ini cerita tentang Emeritus mama. Tentang keluarga besar Ihalauw - Hukom. Tentang perjalanan mama sebagai pendeta organik yang memasuki masa emeritus nya.  Keluarga Hukom, lengkap. Mulai dari Om Nus, Mama ai, Om Lexi, hingga Om Jhon. Kakak beradiknya mama, lengkap. Keluarga Ihalauw juga, Tante Ita datang dari Ambon. Hingga keluarga yang dijakarta. Tante Ida Weno juga ada.  Saya dan Amor, tiba tgl 28 pagi. Jam 06.30 dan si bungsu sudah siap menyambut kami. Karna itulah tugas elkhesed. Lalu, kami selanjutnya, kami pulang ke pastory dan menunggu latian "keluarga". Karna, mama bilang kita mau isi pujian. Sesuatu yang saya hindari. Percaya deh, tampil didepan umum bukan sesuatu yang menggembirakan untuk saya. Hingga pagi itu, mama memanggil saya untuk memberikan kata sambutan. Tampil dan memberikan sambutan adalah hal yang selalu saya hindari dalam...

pulang, kali ini

Pulang, kali ini... Ada yang menanti.  Ada yang ditunggu. Ada yang harus dirayakan. Finally, mama sudah sampai pada penghujung masa jabatannya sebagai Pendeta Organik GPIB. Mama akan memasuki masa emeritus. Minggu nanti, akan diadakan Ibadah Emeritus untuk mama . Lalu, setelahnya tgl 31 Mei, kami akan keluar dari Pastory.  Tugas mama sebagai KMJ sudah selesai.  Pulang kali ini, rasanya menggembirakan. Ada yang ditunggu. Sesuatu yang sudah direncanakan berbulan-bulan lalu.  Akhirnya hari itu datang dengan perkenanan Yesus. Kakak dan adiknya mama datang . mereka akan mendampingi mama memasuki emeritusnya. 38 tahun dalam pelayanan, bukan waktu yang sebentar, tidak banyak juga yang bisa melewatinya.  Namun, mama, diberikan anugerah dari Yesus untuk mampu berjalan sampai di masa emeritus nya.  Perjalanan pulang kali ini, Terasa mendebarkan. Ngga tau kenapa, namun setiap kali saya tau, saya bisa untuk pulang ke jakarta, hati saya selalu bernyanyi dengan senang. J...

Pilihan hidup

Saya dan "dingin" Sejak kecil, bahkan sejak lahir, papa selalu bilang kalo saya itu ngga suka panas. Kalo udaranya panas, saya langsung uring-uringan. Saya lahir di sebuah kota teduh yang asri, Salatiga. Kota yang sejuk. Bisa dibilang kota yang dingin 30 tahun lalu.  Saya tidak menyukai pantai, walaupun kalo diajak jalan ke sana sih ya ayok aja. Hanya saja, saya tidak menyukai udara panas di pantai.  Saya menyukai dingin, menyukai udara sejuk, dan gunung. Walaupun saya ngga suka hiking, dan belum pernah hiking. Saya sangat menikmati berada di pegunungan.  1,5 tahun disini. Yang saya lakukan adalah jalan2 dan makan. Menikmati hidup. Saya ke tawamangu, candi Cetho, candi sukuh, Telaga Sarangan, Selo Boyolali, Tumpeng Menoreh, Dieng, Bukit Klangon. Pokoknya, saya jalan2 ke daerah pegunungan. Kebetulan Solo adalah kota yang dikelilingi oleh Gunung-gunung besar di Pulau Jawa. Sebut saja, merapi, lawu, merbabu. Bahkan dari kosan saya, bila cuaca sedang cerah, bisa banget meliha...

hari ini, tahun ke 4, tanpa papa

Just miss you, dad. Merayakan kehilangan di tahun ke 4. Tanpa papa.  Benyada Remals "dyzcabz" Dan setiap kali, hari ini datang, Rasa sakit itu selalu menyapa kembali. Rasa bersalah itu seolah berteriak dan menyudutkan.  Keputusan terbaik saya sebagai seorang dokter, Terantuk pada rasa sayang saya sebagai anak , Yang ingin papanya tinggal selamanya disisi. Kewarasan yang saya punya, melepaskan papa seperti keinginan terakhir nya, Namun pada kenyataannya, melepaskan tidak akan pernah semudah itu. Papa,  Saya berjanji untuk tidak menjadi cengeng.  Pada hari-hari tertentu, saya mengharuskan diri saya untuk menjadi kuat. I did, pa.  Namun hari yang lain, dimana saya begitu lelah menjadi kuat, dan hati kecil saya berbisik...  "Seandainya papa masih disini..." Tahun ke 4, kepergiaan papa, Saya mulai menikmati hidup di Solo, pa.  Papa, tidak perlu khawatir, saya akan berusaha untuk baik-baik saja, sekuat yang saya bisa. I still miss you, dad. 😘