Langsung ke konten utama

Postingan

pulang, kali ini

Pulang, kali ini... Ada yang menanti.  Ada yang ditunggu. Ada yang harus dirayakan. Finally, mama sudah sampai pada penghujung masa jabatannya sebagai Pendeta Organik GPIB. Mama akan memasuki masa emeritus. Minggu nanti, akan diadakan Ibadah Emeritus untuk mama . Lalu, setelahnya tgl 31 Mei, kami akan keluar dari Pastory.  Tugas mama sebagai KMJ sudah selesai.  Pulang kali ini, rasanya menggembirakan. Ada yang ditunggu. Sesuatu yang sudah direncanakan berbulan-bulan lalu.  Akhirnya hari itu datang dengan perkenanan Yesus. Kakak dan adiknya mama datang . mereka akan mendampingi mama memasuki emeritusnya. 38 tahun dalam pelayanan, bukan waktu yang sebentar, tidak banyak juga yang bisa melewatinya.  Namun, mama, diberikan anugerah dari Yesus untuk mampu berjalan sampai di masa emeritus nya.  Perjalanan pulang kali ini, Terasa mendebarkan. Ngga tau kenapa, namun setiap kali saya tau, saya bisa untuk pulang ke jakarta, hati saya selalu bernyanyi dengan senang. J...

Pilihan hidup

Saya dan "dingin" Sejak kecil, bahkan sejak lahir, papa selalu bilang kalo saya itu ngga suka panas. Kalo udaranya panas, saya langsung uring-uringan. Saya lahir di sebuah kota teduh yang asri, Salatiga. Kota yang sejuk. Bisa dibilang kota yang dingin 30 tahun lalu.  Saya tidak menyukai pantai, walaupun kalo diajak jalan ke sana sih ya ayok aja. Hanya saja, saya tidak menyukai udara panas di pantai.  Saya menyukai dingin, menyukai udara sejuk, dan gunung. Walaupun saya ngga suka hiking, dan belum pernah hiking. Saya sangat menikmati berada di pegunungan.  1,5 tahun disini. Yang saya lakukan adalah jalan2 dan makan. Menikmati hidup. Saya ke tawamangu, candi Cetho, candi sukuh, Telaga Sarangan, Selo Boyolali, Tumpeng Menoreh, Dieng, Bukit Klangon. Pokoknya, saya jalan2 ke daerah pegunungan. Kebetulan Solo adalah kota yang dikelilingi oleh Gunung-gunung besar di Pulau Jawa. Sebut saja, merapi, lawu, merbabu. Bahkan dari kosan saya, bila cuaca sedang cerah, bisa banget meliha...

hari ini, tahun ke 4, tanpa papa

Just miss you, dad. Merayakan kehilangan di tahun ke 4. Tanpa papa.  Benyada Remals "dyzcabz" Dan setiap kali, hari ini datang, Rasa sakit itu selalu menyapa kembali. Rasa bersalah itu seolah berteriak dan menyudutkan.  Keputusan terbaik saya sebagai seorang dokter, Terantuk pada rasa sayang saya sebagai anak , Yang ingin papanya tinggal selamanya disisi. Kewarasan yang saya punya, melepaskan papa seperti keinginan terakhir nya, Namun pada kenyataannya, melepaskan tidak akan pernah semudah itu. Papa,  Saya berjanji untuk tidak menjadi cengeng.  Pada hari-hari tertentu, saya mengharuskan diri saya untuk menjadi kuat. I did, pa.  Namun hari yang lain, dimana saya begitu lelah menjadi kuat, dan hati kecil saya berbisik...  "Seandainya papa masih disini..." Tahun ke 4, kepergiaan papa, Saya mulai menikmati hidup di Solo, pa.  Papa, tidak perlu khawatir, saya akan berusaha untuk baik-baik saja, sekuat yang saya bisa. I still miss you, dad. 😘

entah ini ingin, entah ini suka

Sebuah percakapan Semalam, nita nelpon hanya untuk memastikan, kabarnya Si Stranger. Agak, akward ya, kalo saya bilang "my stranger". Nyed, plis... Jangan gila. Stoped. Jadilah saya dengan setengah mengantuk harus menanggapi ocehan tololnya nita. Sebenernya, dia hanya bertanya tentang stranger itu. Ngga tentang hal lain juga sih. Cuman ya, ngapain juga nanyain sesuatu yang udah jelas, hal tolol kan. Becandaan yang ditanggapin serius tuh gini. Jadi bulan2an aja, buat saya. Jadi ada aja, bahan ngecengin yedijah. Dan si tolol yedijah ini, cuman bisa ketawa geli aja. Ya abisnya mau ngomong apa coba. Mau marah gimana juga. "Jadi, dia udah married dong?" Saya menatap layar hp, mengumpulkan nyawa dan menjawab dengan sebel ..... kayaknya sih belom ya. Gw ngga liat foto dia married sih. Tapikan, dia udah punya calon, nyet. Udah ada cewenya. Sampe sini situ paham ya? "Tunggu, lo stalkerin dia, dan lo ngga tau dia udah punya monetnya?" Saya ..... ya hidup g...

Rasanya jauh sekali #belumselesai

Iya, aku tau kamu tegak di depanku, tepat di hadapanku. Namun rasanya begitu jauh untuk ku peluk. Pernah terpikir, rasanya jadi aku? Merindukanmu, menyukaimu, dalam kediaman hatiku. Aku meredam egoku, manjaku, rasaku, agar kamu tidak menemukan celah untuk singgah. Aku tidak menginginkanmu tinggal, aku hanya cukup mengagumimu. Karna kewarasanku menolak hadirmu. Aku sudah cukup dengan berada pada sekitar duniamu. Bukan untuk menjadi pusat rotasimu. _____________________________________________ 17.42 Kamu datang dengan rombonganmu ke rumah sakit, ayahnya temanmu di rawat yang kebetulan RS tempatku bekerja. And thats not my good day. Its my black friday. Aku berpapasan dengan kalian. Kamu dan perempuan yang selalu bersamamu. Clara, namanya clara. Sahabat kecilmu yang selalu menggandengmu kemanapun kamu pergi. Menghentikan langkahku untuk berada dekat denganmu. Aku, hanyalah seorang pendatang, yang tempatnya di luar seputar kediaman. Karna pikirku, dialah, pemilikmu. "Hai,...

bahagia dengan dia #belumselesai

Aku berdiri memandangmu. Lelah rasanya menghadapi ini. Aku seolah tidak lagi, mengenalmu. Kamu, laki-laki yang ku cintai setengah gila dalam 8 tahun terakhir ini. Kamu tegak dengan pongah didepanku, menunjukkan foto dia. Seseorang yang kamu bilang, lebih bisa mengerti keberadaan kamu, dibanding aku. Aku, perempuan yang melahirkan anak-anakmu. Perempuan yang kamu minta dengan hormat dari ayahnya. Perempuan yang kamu kejar setengah mati, dulu. Aku menghapus airmata yang luruh. Tersenyum sedih. Aku menghargai keputusanmu. Aku selalu seperti ini, entah itu dulu, hari ini, besok hingga nanti. Aku selalu memahamimu. Aku selalu, menghormati semua hal yang kamu inginkan. Aku selalu memaklumimu. Bahkan ketika kamu bilang ..... aku, pikir, aku lebih bahagia dengan dia, non. Kamu, laki-laki yang biasanya menutupi hatimu, laki2 yang biasanya gagap bila mengutarakan rasamu, kini berdiri tegap menatapku tanpa menunduk. Kamu, menyombongkan rasamu didepanku. Melafalkan cintamu untuknya, didepan p...

Tentang Lenny dan Kunjungannya.

Lenny si "Astana" dan kunjungan nya ke Solo. Pertama, saya adalah manusia yang ngga suka direpotkan. Ngga suka. Namun, ada beberapa orang, yang saya izinkan untuk boleh, merepotkan saya. Apapun keadaannya, saya bersedia meluangkan waktu saya, untuk mereka. Si Lentai a.k.a Astana ini adalah salah satu nya. "Yed, lenny main ke Solo ya" Dan yang terjadi 24 jam kemudian itu adalah beresin kamar. Karna, manusia yang datang ini, adalah manusia yang seprei nya ketelisut dikit aja, langsung diperbaiki. Bayangin lah ya, gimana saya dengan "berantakannya" saya.  6 jam pertama dia di Solo, kita cari makanan yang "merakyat", trus ngelewatin Benteng Vandeburst yang kata dia (*kadang lenta ini suka sok tau), keren banget. Dan nyatanya, bagus sih, cuman ngga sesuai ekspektasi dia. Trus, kita mampir ke gedung juang 45, dia awalnya mau foto. Dan saya, (*yang ngga suka foto ini) udah nawarin diri dong, buat fotoin. Entah kenapa, dia ngga mau. Aneh kan? Padahal, ja...