Langsung ke konten utama

Postingan

perjalanan pikiran dan keegoisan sebuah pengertian

Malam ini, dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Saya melihat post di IGmu. Lucu sih. Thats cool. Sesuatu yang jarang saya buat, kecuali saya tertarik dengan orangnya. Atau, saya ingin tau aja isi postnya apa aja. Atau seseorang yang mungkin saja, ingin saya "kepoin", walaupun sangat jarang sekali. As i told you before... Saya tidak peduli dengan postinganmu. Hanya saja, ketika saya menemukan ada satu orang perempuan yang intens untuk komen di hampir seluruh fotomu. Temenmu aktif ya, bund? Hahahahahahahhahaaa... Memang sih, bukan komen yang gimana banget. Cuman, terasa menggelisahkan. I dont know, how to control my feeling, rite? Kenapa dia harus komen disetiap foto sih? Bahkan di foto yang menurutku biasa banget, ngga ada art sama sekali dan absurd. Oh okay, nyed... Lo udah jadi cewe tulen. Hahahahahahahahahhaa.. Percaya ngga, setelah scroll ke bawah, saya jengkel sendiri. Badmood. Saya ngga pernah membatasi apapun yang dilakukan oleh orang yang saya sayang. Ngga. Saya me...

my favorite wedding song!!!

  15 tahun lalu, saya menemani tom2 membeli kaset di sebuah toko music. Toko music klasik yang menjual piringan hitam, pada masa itu disctara baru mulai ada dan sedang booming2nya. Namun, saya lupa apa nama toko itu. Toko itu ada di seputaran blok M. Pulang dari situ biasanya kita akan makan gultik.  hari itu, ada seorang pemuda yang duduk di depan toko itu memainkan sebuah lagu dengan gitarnya. awalnya saya tidak begitu menghiraukannya. Hingga, sampai pada reffnya....  i finnally found someone, someone to share my life... dan lagu ini tinggal didalam ingatan saya, selamanya... saya suka banget dengan kata-katanya, sederhana sekali.  Percaya ngga, sejak saat itu, saya punya mimpi yang bahwa nanti bila saya menikah, saya ingin ada yang menyanyikan lagu ini untuk saya, diresepsinya. hahhahahhahahaaa... anak es-em-a yang masih bau kencur itu sudah punya mimpi yang sangat menggelikan ya? tapi sampai hari ini, lagu ini tetap menjadi "my favorite wedding song"... ehm,,,say...

masih cerita yang sama

Kamu berhak melangkah pergi, Dari keadaan tidak menyenangkan ini, Bahkan melelahkan hati. Kamu berhak untuk bahagia, Sekalipun mungkin menghancurkan hati banyak orang, terutama mereka yang kamu hormati dan cintai. Kamu harus ingat, Untuk membahagiakan orang lain, Kamu dulu, yang harus bahagia. Bila bahagia adalah sebuah keegoisan yang absolut, Berarti mengambil milik orang lain, BUKANLAH SEBUAH DOSA? Bila mencintai artinya mengikhlasian dia yang kamu cintai bersama orang yang dia inginkan, Berarti hanya orang2 kuat yang mampu mencintai dengan tulus dan melepaskan dengan ikhlas. CINTA MUNGKIN EGOIS. BISA JADI TAMAK. Tidak ada yang ingin berbagi. Tidak ada manusia sekuat dan seikhlas itu. Karna itu cinta yang aku tau, harus memiliki. Namun, menghancurkan hati orang lain, demi mendapatkan orang yang telah dimiliki? Apa iya kamu sebiadab itu? Apa itu yang diajarkan oleh orang tuamu? Bahwa mengambil milik orang lain, bukan sebuah dosa. Ada banyak cara mencintai seseorang, me...

sepakat kan?

Real men doesnt stolen. Jatuh hati, mencintai, menikah and live happily ever after. Konsepnya begitu. Sayangnya, pernikahan bukan lagi sebuah hal yang sakral bagi sebagian orang. 'Tamu tidak akan masuk, bila tuan rumah tidak membuka pintu' Dude, cinta ngga pernah salah. Sepakat. Tapi, menjatuhkan cintamu lantas hatimu pada orang yang sudah menikah, itu salah. Mencintai memang bebas, tapi merebut itu kesalahan. Mungkin saja, kita berpikir bahwa ketika seseorang akan melepaskan pasangannya untuk kita, itu sudah 'takdir' yang dijalani. Hanya saja, hati2 dengan orang yang kamu dapatkan karena mencuri milik orang, sejarah selalu berulang. Selalu. Selalu. Bisa saja, bukan dikamu berulang, mungkin juga pada keturunanmu atau kerabat terdekatmu. Tuhan tidak tidur, Tuhan melihat dan menimbang dengan adil apa yang kamu perbuat untuk orang lain. Doamu didengarkan, bukan berarti tangisnya diabaikan. Akan ada saatnya pembalasan, mungkin tidak hari ini, tapi nanti... nanti,...

tentang kamu #happyvalsday

Hei kamu.   Kamu yang sedang bertualang, ada yang kamu temukan disana, selain rindu untukku?   Ada yang bisa menahanmu untuk tidak pulang pada kita?   Aku tau, kamu pergi bukan hilang. Kamu sedang menata ulang rencana tentang kita, Seperti katamu, kita butuh ruang untuk bernafas dan berkembang, Tapi bukan untuk saling meniadakan.   Aku melihatmu dan semua kesenanganmu disana. Diam-diam aku merindukanmu, namun tidak kusuarakan. Aku gengsi ya? Seperti rutukanmu malam itu. Aku hanya ingin dengar bahwa aku diinginkan, namun jarang mengakui bahwa aku merindukan.   Kamu tau, saat menulis ini, aku membayangkan wajahmu yang menatapku dengan mata coklat itu. Aku hafal setiap detail yang ada disana, setiap detail, yang kuinginkan menjadi bagianku sampai maut memisahkan.   Bila kamu membaca ini, kamu akan tertawa sekali bergumam. "bukan ditulis, tapi diungkapin dong"   Aku tidak pandai berbicara ya? Tapi kamu memahami itu dengan ba...

Tentang Noke #80

Saya menemukan ini di IG storynya amor semalam. Lalu, saya DM begini.... Sebagian orang pasti berpikir, "mereka benci sama papanya", ketika melihat DM diatas. Iyakan? Tertulis jelas disana, ko bukan ihalauw. 'IHALAUW', maap bila akan terdengar sombong.... Tapi, nama besar papa terlalu berat untuk Amor, pa. Amor harus bertumbuh dan berkembang, dengan kemampuan dia. Amor bukan pembanding papa. Amor itu penerus papa.  Dan, sebagai seorang penerus, tugasnya adalah berkembang sesuai dengan pengalaman2nya sendiri. Nasehat, contoh, ajaran, obrolan2 bermakna dengan papa adalah penguat dan pengingat bagi amor.  Papa adalah role modelnya amor sedari dia kecil. Kenapa dia mau jadi pendeta? Karna dia ingin seperti papa.  Saya masih ingat doanya anak kecil itu di meja makan di Makassar. "Tuhan Yesus, amor ingin jadi pendeta, seperti papa." Doanya tidak muluk, sederhana. Jadi pendeta. Seperti papa. Bila semua orang harus menaruh nama ihalauw di bel...

Tentang Noke #79 (*membuka kenangan lama)

  beberapa hari belakangan, saya kangen papa. Suasana disini sangat menyenangkan dan menenangkan. Saya nyaman disini. Suasana kerjanya pun begitu menyenangkan. Saya "hidup" disini pa. this is the air that i want to breathe. THIS IS. Suatu sore, dipertengah minggu, saya tiba-tiba ingat dengan FB saya yang sudah 3 tahun saya tutup. sejak papa meninggal, saya tidak lagi mengaktifkan FB itu. Saya menutupnya. Benar-benar menutupnya. Hingga 5 hari yang lalu, saya membukanya kembali. Saya  kangen membaca inboxnya papa dan saya. percaya ngga, saya dan papa sering banget inbox2an. sering banget. Apalagi dulu waktu saya masih PTT di Sorong.  Papa selalu menanyakan kabar saya. Saya selalu menumpahkan semua hal untuk papa.  Ketika FB itu dibuka, saya memasukkan kembali tulisan2 saya dan papa. Saya men-tag nama papa. Saya tau, itu sudah lama. Saya tau papa meninggal sudah hampir 3 tahun. Saya tidak bodoh. yang membuat saya heran, ada aja gitu beberapa orang yang merasa risih dan ...