Langsung ke konten utama

Postingan

Hati saya patah, hari ini.

Hati saya patah. 09 mei. Jam 11.00 Saya sedang di ruang jaga. Ketika, sayup2 saya mendengar vonis hakim tentang terdakwa Pak Basuki T Purnama a.k.a Ahok. 2 tahun. Lebih berat dari tuntutan jaksa. Kesalahan tak termaafkan'kah yang dia lakukan? Mgkin, bagi sebagian besar orang Indonesia, dia telah menyakiti sebuah kaum mayoritas di negara ini. Dengan beliau menyinggung sebuah ayat didalam Kitab yang dianut oleh agama tertentu. Okeh, let us see... Beliau mengucapkan hal yang serupa juga pada waktu pemilu di Belitung, tidak ada yang terjadi. Beliau tidak diseret, beliau tidak dituntut. Semuanya biasanya saja. Kenapa? Apa karna di belitung, tidak ada kepentingan yang terjadi sebesar yang ada dijakarta? Atau karna perebutan kepala daerah disana tidak "se-bergengsi" harga sebuah DKI 1? Lalu beliau mengutarakannya lagi, saat kunjungan ke Pulau Seribu. Bila, sebagian umat Muslim yang mendengar pidato itu, merasa dilecehkan oleh beliau, kenapa mereka tidak bertindak? Kenapa be...

Goodbye, My lovely Grandpa...

Beberapa hari yang lalu, saat kami sedang duduk2 diteras, kami menyebut nama beliau. Bercerita ttg ambon. Tentang Opa dan rumah tua. Juga perayaan ulang tahun Opa.Opa Ucu. Em. Pdt . Jusuf Ihalauw . 91 thn. Seperti apa seorang Opa Ucu? Saya mencintai beliau. Sangat. Beliau adalah teman bermain saya yang pertama setelah goel pergi. Sebagai cucu pertama, saya sangat dekat dengan Opa. Karna waktu itu, saya sempat tinggal 1 thn lebih dengan opa-oma di Bandung. Opa mengimbangi karakter Oma yang "strict". Opa menyempurnakan watak Oma yang "patuh dan taat peraturan". Opa membuat semua hal menjadi menyenangkan. Banyak cerita antara saya dan Opa. Mulai dari makan jajan sembunyi2 di rumahnya Mbak Entri. Sate gendongan. Sampe Es Cendol. Semua opa yang ajarin. Lalu, kalo ketahuan Oma, kita dihukum. Opa juga. Tau ga, apa yang Opa bilang " Aooo, seng apa2, jajan tuh akang enak. Seng tarus2 jua. Sakali-kali sa'" Tapi Oma adalah Oma. Oma sulit dibantah. Hahahahaa...

That badboy ^_^

That badboy... Saya, rasta, dan nita ketemuan di Mcd Thamrin. Dari awal masuk, saya udah ngeliat segerombolan orang yang ngelilingin seorang bapak. Cuman saya tidak begitu memperhatikan kenapa. Well, thats not my bussiness. Udah selesai pesan, kita duduk membelakangi orang2 tadi. Sekilas sih diliat, memang ada masalah yang entah apa itu. Trus mereka berkerumun diluar. Kita masih stay didalam dan makan. Lalu masuklah seorang cowo trus nonjok pipi kanannya. Tiba2 ada om2 ngebentak cowo itu, nyuruh mereka berantemnya diluar aja. Kita sih ga kaget ya. Biasa aja. Cuman, orang2 sekitar tuh jadi "resah" dan ga nyaman. Pas dibentak itu, cowo itu teriak ke om2 itu "istrinya selingkuh. Dia ngambil istri orang" duaaaarrrr.... Hening. Tapi, yang jadi masalah disini hahahahahahahahaaa.... Ada satu cowo ganteng tato-an, yang membuat kita "melting" 😂😂😂😂😂 dia kayaknya salah satu gank itu. Cuman kok, ah sudahla...

Untukmu yang sudah dewasa.

Untukmu yang sudah dewasa. Kau bebas pergi kemanapun. Bersama siapapun. Kaupun bebas menentukan kemana arahmu, lajumu, atau tinggalmu. Tidak ada yang berniat menahan. Tidak ada yang berniat merubah. Waktu tidak berhenti. Menit berlalu. Detik berlari. Menjadi apa yang kamu inginkan adalah mimpimu. Jadilah seperti apa yang kau mau. Ingat, tidak ada yang menahanmu disini. Semua memaklumkan kesombonganmu. Begitu juga kesokhebatanmu. tapi tidak pernah terbersit aedikitpun, mendoakan celaka untukmu. Kamu muda. Kamu kuat. Kamu idealis. Kamu realistis. Kamu bergerak. Kamu berkarya. Kamu merasa mampu. Lakukanlah. Sekali lagi. Tidak ada yang memasungmu disini. Tidak juga memohon kamu untuk memelankan langkah tegapmu. Atau memintamu untuk sesekali berbalik. Yang tertinggal hanyalah jejakmu. Jejak yang mendewasakan pikirmu dan arah tujumu. Jejak yang bercerita tentang kelamnya masa lalumu. Serta kuatnya hatimu memendamnya. Pergilah, waktumu untuk terbang, sudah tiba. Dewasamu. Telah membuatmu...

My adorable lil' princess gumpitak...

Gumpitaaaaak. Nama lengkapnya Gempita Nora Marten. Saya sebenernya bukan penyuka anak2 kecil,apalagi anak artis. Saya tidak terlalu berminat, selucu apapun orang bilang, saya tidak bergeming. Saya juga bukan fans fanatik Gading Marten dan Gisel. Namun, ada yang berbeda ketika saya pertama kali melihat si Obos ini. Mulai dari obos baby sampai ulang tahunnya yang ke 2 kemarin. Saya fans beratnya gumpitaaaak. Kok bisa? Iya, mulai dari obos baby muncul disalah satu infotaiment. Sejak saat itu, saya jadi stalker sejatinya IG-nya gisel.Hahaahaahahahahahaha... (*Demi liat video perkembangan obos) Yup, gumpita's have my heart.Dan, setiap hari saya selalu menunggu videonya, kayak nungguin sms dari pacal, atau telpon dari bangsal "dok, ada pasien gawat" (*perumpamaan konyol ga sih?)  Gumpitaak, always made my day. Ga tau kenapa, tiap kali liat videonya yang gemesh banget itu, tiba2 aja segala hal yang ngebetein jadi dilupain. Ini bukan promosi loh. Ini serius. Bahkan, ada be...

Im not a smiley person

I'm not a smiley person! Saya bukan orang yang bisa "ramah" atau terbiasa "menyapa" siapa saja. Saya tidak menuruni sifat "friendly" dari mama. Yup, saya cuek. Saya jutex. Saya butuh waktu untuk bisa terbiasa dengan orang asing. Kenapa saya bilang begini? Karna begitulah saya. Saya memaksa diri saya, untuk "keluar" dari zona ternyaman saya saat saya "kerja" dikelilingi banyak orang. Itu resiko pekerjaan. Saya menyamankan diri saya menjadi bukan saya saat saya "menolong orang lain". Ketika, saya melepas "jas putih" itu, saya adalah saya. Saya adalah sebagaimana saya ada. Dengan semua kekurangan saya. Saya tidak hapal nama orang dan sulit mengingat nama orang. Kecuali orang2 tertentu yang pernah membuat "hal2 terburuk" sampai "terunik" didalam cerita saya. Selebihnya, saya tidak suka menengur atau berbasa-basi busuk. Saya tidak suka "menjadi ramah" dan "sok sksd" dengan o...

Just post. Just note!

Just note. Belakangan ini, saya cukup risih dengan berbagai tulisan2 berbau negatif juga perkataan2 berbau SARA diberbagai medsos. Lucunya, yang menuliskan, mencuitkan ataupun meneriakkan itu dalam bernagai medsos sebagian besar adalah "public figure". Saya tau, kebebasan berpendapat itu hak asasi. Tapi, ketika kita merasa bebas berpendapat, bisakah kita juga memperhitungkan "kenyamanan" orang lain? Kita adalah makhluk sosial loh. Kita tidak hidup terpencil ataupun tersisih. Melihat isi medsos yang ada hari ini, kok rasa2nya miris ya. Memang sih, medsos adalah kemajuan teknologi "generasi hari ini", mempermudah komunikasi dan meniadakan jarak. Tapi, mematikan moral dan etika. Kenapa saya bilang bgini? Saya ambil contoh berita yang sekarang sedang hot2nya, Percakapan Pribadi Ketua FPI dengan seorang wanita beredar luas. "Percakapan Pribadi", yang isinya sangat intim. Ini pendapat, pribadi saya loh... Saya kok tidak stuju ya, hal itu disebar lu...