Cerita tentang Sabtu Sunyi.
Yesus, kami sama seperti saat itu.
Situasi kami, tidak menentu.
Penuh tanya.
Ketakutan melanda kami.
Kekhawatiran kadang mempertanyakan iman kami.
Sabtu sunyi,
Di mana semua orang menanti,
Sebuah harapan baru.
Di mana semua muridmu berjaga,
Juga bersedih, akan kepergianmu,
Harapan seolah tak terlihat lagi.
Kelam.
Bahkan untuk menatap esok saja,
Kami benar2 butuh di kuatkan, Ya Allah.
Tuhan Yesus,
Keadaan hari ini, tidak sedang baik2 saja.
Sebagian dari kami, harus menghadapi hiruk pikuk pasien setiap hari,
Belum lagi, keputusan PSBB, membuat sebagian dari kami, kehilangan pencaharian.
Kami, tidak tau, berapa lama, Ya Tuhan.
Sampai kapan, Ya Allah.
Bukankah kebangkitanmu mengalahkan apapun?
Bahkan maut?
Bukankan karena Engkau Hidup, kami berani menatap esok dengan harapan?
Sabtu sunyi ini,
Begitu berbeda, Tuhan. Bila biasanya, kami mengadakan beragam acara di gereja. Menyongsong fajar paskah.
Namun tahun ini, seolah redup.
Kami melewatinya di rumah. Kami merayakan Paskah di rumah saja.
Kami tau, Tuhan.
Bukan perayaannya yang membuat, harapan dan sukacita itu bergelora dalam hati kami.
Tapi, iman kami. Iman dan Percaya yang kami letakkan di dalam nama anakMU, Yesus Kristus,
membuat kami hidup dengan harapan yang nyata.
Yesus,
Kalau boleh meminta, kalau boleh...
Biarlah wabah ini berlalu dari Bumi Indonesia.
Biarlah, kami bisa kembali bekerja, bersosialisasi kembali.
Jangan lagi berjarak dengan teman, saudara, keluarga...
Pulihkanlah, INDONESIA.
Pulihkanlah, dunia ini dari wabah.
Tuhan, berapa lama lagi, Engkau biarkan ini terjadi atas kami?
Berapa lama lagi, Tuhan?
Dengan, penuh kerendahan hati,
Sesal, malu,
Saya meminta belas kasihMU, Ya Allah.
Ampuni kami, Ya Tuhan.
Ampuni kami.
Maaf, bila terlalu banyak meminta,
Tanpa pernah berbuat yang benar sesuai perintahMU.
Maaf untuk keegoisan, kesombongan,
Ketidakpedulian pada sesama.
Ampuni kami, Ya Tuhan.
Sabtu sunyi, mengajarkan saya,
Arti sebuah penantian akan ke-maha-kuasaan, Allah Bapa.
Melewati masa kelam, penuh ragu, takut menghantui, kegelisahan menerpa,
Harap akan Yesus, semua akan baik2 saja.
Sabtu sunyi, membuat saya mengerti,
Bahwa Tuhan, yang saya kagumi, sembah dan muliakan,
DIA, hidup! DIA, bangkit mengalahkan kuasa maut!
Karena, DIA HIDUP, ADA HARI ESOK.
Dan, Sabtu sunyi, kali ini,
Mengingatkan saya, bahwa keberadaan saya,
Hanyalah Alat untuk kemuliaan NAMANYA.
Siapakah saya, hingga saya boleh menyombongkan diri?
Karena, NAFAS HIDUP hanya oleh BELAS KASIH ALLAH.
Selamat merenungi Sabtu sunyi.
Selamat menyongsong PASKAH!!!
SEBAB YESUS HIDUP, ADA HARI ESOK.
Benyada Remals "dyzcabz"
Komentar
Posting Komentar