Langsung ke konten utama

Untuk saya (*sebuah resolusi yang...?)


Untuk saya,

Harus lebih kuat.
Harus lebih legowo.
Harus lebih positif thinking.


Harus belajar menurunkan ego.
Harus belajar membenarkan intonasi suara,
Juga cara menatap orang lain,

Untuk saya,

Harus lebih siap.
Harus lebih hati-hati.
Harus lebih berani.


Harus belajar meminta tolong dengan benar.
Harus belajar mengucapkan terima kasih dengan sungguh.
Harus belajar, benar-benar belajar menyapa orang...

Untuk saya,

Harus tau, bahwa kemandirian harus di jalankan dengan seimbang.
Ada waktunya, saya butuh di tolong.

Harus memahami, bahwa kenyaman dan kemewahan dari kesendirian, tidak lantas membuat saya, mengisolasi diri dari setiap kemungkinan yang ada.


Hidup harus berinteraksi, bahwa suatu waktu saya harus menghadapi manusia2 'unik', semua sudah di tentukan oleh semesta.

_______________________________________________

Being singel isnt a sin, nyed. But, stay singel when you realized that someone was loving and dying for got your attention, thats ridiculous!

Hidup lo ngga cuman rumah sakit dan pasien! Gih, nikah.

Lo mau tau apa yang paling bangsat dari sebuah kesendirian? Kenyamanan. Nyaman dengan diri lo sendiri, lalu lo lupa, bahwa hidup lo bukan hanya tentang lo. Dunia lo harus di bentuk oleh seseorang. Lo ga bakalan survive hanya dengan hidup mengikuti zona nyaman lo, nyed.

2020, gue harus liat lo... hm.... hm... married? Hn? No? Okeh, pacaran lagi! Lo ngga seancur itu kan, hm?

Liburan, ga jomblo, married, rasta tunangan. Fix, 2020 kita. Deal? Eh, cap orang tua udah ngga laku?

Lo ngga akan pernah ninggalin tante sendiri. Dengan nemuin seseorang, lo membuat tante, melengkapi mimpinya dan tanggung jawabnya.

2 tahun lo masih nangis juga, keknya dah over deh, hm? Bokap gue mati, nyed. Tapi hidup ngga boleh mati. Lo liat apa yang kita buat? Tetap hidup. Tetap bejalan. Karena emang harus gitukan?

Kenyamanan yang saya takutkan adalah menemukan diri saya dalam sebuah kesendirian tanpa siapapun. Karena dalam setiap hal yang saya inginkan, saya jarang merepotkan orang lain, saya enggan meminta tolong, karena setiap keinginan saya, sudah terukur oleh saya. Saya tidak akan maju, pada sebuah perang yang saya tau, tidak akan saya menangkan. Sampai sejauh ini, saya berjuang bersama diri saya, bila suatu hari nanti, saya harus menerima seseorang, hal mendasar yang harus dia mengerti adalah saya selalu nyaman menyendiri. Ada ruang kosong di dalam ",saya", di mana siapapun tidak bisa masuk ke sana. Anggaplah ini sebuah kegilaan dalam dunia waras saya, namun sebelum noke pergi pun, dunia ini sudah ada. Orang2 di sekitar saya memahami betul, kapan saya tidak boleh di ganggu. Mereka menghargai privacy saya dan ruang sendiri saya. Siapapun yang akan tinggal, sebaiknya memahami saya lebih jauh, sebelum mengatakan hal2 omong kosong yang terdengar begitu bodoh. Ah, satu hal lagi, saya mencerna kata per kata dari setiap kalimat yang terucap. Omongan memang sulit untuk di pegang, tapi bukan berarti setiap celotehan bodoh akan di tolerir dengan baik. Saya tidak pandai berbasa-basi. Juga lip-service yang menawan dan menjanjikan.

______________________________________________

Boleh saja, bila ini dianggap sebagai sebuah resolusi 2020. Bisa juga di bilang harapan di tahun ini.

Saya tidak bisa mengatur hidup mengikuti ingin saya, iya kan? Karna bila itu terjadi, saya bukan anak yatim hari ini.

Saya juga tidak akan menjanjikan hal-hal muluk tahun ini. Menikah? Ouch....

Resolusi saya, tidak banyak, tidak muluk, tidak hebat, tidak neko2 juga.

Saya ingin menjadi berkat bagi orang lain.
Tidak menyusakan dan menyulitkan, atau bahkan menjadi batu sandungan bagi hidup orang lain.

Saya ingin menjalani hidup dengan jauh lebih benar. Jauh lebih baik.

Saya harus selalu bersyukur atas nafas hidup dan kesempatan yang Yesus beri, karena itu hidup saya harus menjadi berkat.

Sederhana ya?

Menjadi berkat. Belajar bersyukur.
_______________________________________________



Langkah konkritnya?

Belajar melihat segala hal dari sisi positifnya.

Harus ke gereja. Jangan absen2 lagi dan banyak alasan.

Harus lebih sehat. Coklat di kurangin (*susah sih....), tiap pagi jus dan air putih yang cukup.

Jangan belajar sampe pagi. (*hmmmm...kalo bacaannya lagi menarik, agak sulit ya)

Tidak semua hal harus di debat.

Belajar mendengarkan.

Bangun pagi!!!! (*kecuali kalo pulang pagi)

Tidur malam yang cukup.

Olah-raga!!!!!! Hahahahahhahaaa... hmmmm... (*papa plis. Jangan ketawa.)

Apalagi ya?

Oh, jangan balap. Jangan keseringan nonton balap. Hahahahahahahhahaa... (*lirik mama)

Turunin nada 1 oktaf untuk meminta tolong, bukan perintah. 😏😒😌😑

Udah kali ya?

Hmmmm....

Oh iya, berdoa setiap bangun pagi.

Ooooh... iniiiii, jangan kebanyakan belanja make-up, heels, sendal, baju hahahahhahaahahahhahahaa...

Jangan bobol tabungan teros. Hahahahahahhahahahahahaha... (*maap, tapikan uang untuk di pake ya? Yakan?)

Udah deh, ini aja. Hm? Ada lagi? Ngga ah.

_______________________________________________


Sebutlah ini resolusi dan langkah konkritnya,
Semoga, setiap hal yang saya usahakan, kerjakan dan harapkan, direstui oleh semesta.

Bilapun tidak, semesta selalu punya cara untuk menjawabnya
.

2019 mengajarkan saya,

Allah adalah Allah yang menyediakan.
Dia tau, apa yang saya butuhkan, sekalipun tidak selalu saya inginkan.

Dia menjaga yang ku taruhkan,
Dan aku yakin, kan kuasanya.


Sebab, papa bilang... nafas hidup adalah belas kasih Allah. Karna itu, hiduplah untuk DIA, agar didalamNYA, kamu beroleh pengharapan yang meneguhkanmu untuk menatap masa baik di depan sana.


Benyada Remals "dyzcabz"


The last one, benar-benar tidak cengeng lagi setiap kali merindukan papa.

Saya tidak tau, bagaimana mengembalikan yang hilang itu, sebagian saya yang mengembara pergi, namun, yang saya tau, saya harus menghidupi saya yang hari ini, kamu temui, bukan hanya untuk sekedar bernafas.

Hidup harus di hidupi, bagaimanapun sakitnya, patahnya, badainya,

Hidup selamanya harus di syukuri.

Kenapa kehilangan melemahkanmu dalam menghidupi hidup?
Bukankah, Aku ada, berjaga denganmu dalam setiap pertarungan yang KU ijinkan terjadi?




Mensyukuri sebuah kehilangan, tidak semudah mengukir ucapan belasungkawa.

Terbaca indah, terdengar manis, namun terasa nyeri, setiap kali nama yang pergi itu di sebutkan...

Yang terbiasa ada, menjadi tidak ada.

Bukankah Yesus kadang memiliki selera humor yang sulit ditebak?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...