This is my black monday.
I just cant find a word to say goodbye to my favorite basketball champs. I just cant.
My heart is broken to pieces this morning.
Kobe was so special for me.
Saya adalah manusia dengan kemalasan olahraga tingkat dewa. Satu2nya olahraga yang saya senangi hanyalah basket. Kenapa saya bisa "menggilai" basket, kobe bryant adalah jawabannya.
Pertama kali saya melihatnya bermain di LA Lakers, i cant take my eyes of him. He was an asthonising players ive ever seen. He refuse to give up, even the situation take him down.
Kobe was my forever crush since i was teenager. Someone whose push me to love sport. Because of him, ive became one of basketball team at junior high school. After all, basketball is the rest of my favorite sport ever.
Im the biggest fan of him. I do and did that. Ive told you one silly things about it, everytime's kobe and lakers play or in that basktetball tournament which have him to play, im praying so much for him. Im not yet met him as a personal or wacth him, but i always update everything about my idol.
And, the morning news was broke my heart. I just cant handle my tears.
_________________________________________________
Mungkin sebagian orang masih mengingat "kealayan" saya pada jaman FB baru launcing, nama FB saya Dyd'bryant. 'd'bryant" itu adalah nama belakang Kobe yang saya pakai. Hm, alay ya? Bahkan melf aja bilang "ko pake nama apa itu?"
Kobe membuat saya begitu menggilai basket. Walaupun jujur, saya lebih suka menonton pertandingan basket, ketimbang bermain basket.
Walaupun saya bisa bermain basket. Bisa.
Kobe, bukan saya pemain basket yang melegenda dan berdedikasi, tapi Kobe adalah family man. Saya ingat, ketika beberapa tahun lalu, dia diisukan pisah dengan istrinya Vanessa, namun dia memperjuangkan rumah tangganya. Hingga maut memisahkan. Ah sedihnya. Awalnya saya pikir, dia tidak mampu memperbaiki, tapi kobe is family man. Dia mampu menjadi suami, ayah, rekan kerja, pebasket profesional, dan kobe membuktikan bahwa dia layak menjadi seorang Legenda Basket yang di kagumi.
Rest in love, Black Mamba.
Terima kasih banyak untuk setiap musim basket ya ng selalu menegangkan dan menyenangkan untuk di tonton.
Terima kasih untuk dedikasimu di dalam Basket.
Terima kasih sudah menjadi idola saya, sejak saya remaja. Kamu, adalah salah satu idola terbesar dan terbaik saya, kamu mengajarkan saya untuk tidak menyerah. Darimu, saya mengerti artinya supportif. Bahkan ketika kamu hanya duduk di bangku cadanganpun, kamu tetap mendukung tim mu.
Terima kasih KOBE BRYANT.
Rest in love, Legend. Forever will be missed.
Rest in Love, Gianna. My heart stay with you, too.
Now, you and your father can play 1:1 in Heaven.
Forever will be missed.
Teuntuk Vanessa Bryant, Natali, Bianca and capri, my hearts stay with you. I just can find a word to cheers you up or settle this situation. I really know how its feels. God always stay with you and his peace give you courage to handle this.
Thanks, Kobe. Once again, thanks.
Benyada Remals "dyzcabz"
Pernah di suatu masa, Noke dan Sinsi di panggil ke SMP N 5 Makassar oleh Pak Umar, guru olahraga. Kenapa dipanggil?
Karna anaknya ngga suka olahraga. Anaknya ngga mau ikut lari di lapangan karebosi. Ngga mau renang di stadion matoaangin. Jadi nilai penjaskesnya NOL.
Pulang ke rumah, Noke menasehati saya. Walaupun saya masih keras kepala.
Hingga suatu hari, melalui TV kabel yang masih sangat jarang di punyai masa itu, saya menonton NBA. Lalu, saya melihat KOBE. Where's magic can happen.
Setelah itu saya sering menonton basket. Hingga suatu ketika, saya mengikuti lomba basket di SMPN 5 dalam rangka ulang tahun sekolah. Saya juara III untuk Shoot. Setelah itu Pak Umar memanggil saya ke kantornya. Beliau meminta saya masuk dalam Tim Bakset Putri SMPN 5. Saya hanya pernah bermain dua kali dalam Pertandingan antar SMP. Setelah itu saya pindah ke Jakarta.
See, Kobe? What you did to me is awesome.
Kamu membuat seorang anak yang malas berolahraga, akhirnya mencintai salah satu cabang olahraga. Kamu mengajarkan padanya, bahwa kerja keras membawa hasil yang baik.
Kamu, adalah segelintir yang berhasil bangkit setiap kali kamu jatuh dan kalah.
Mungkin banyak orang mengidolakan pebasket2 ternama lainnya, tapi untuk saya, Kobe is enough!
Farewell, Legend.
Untill we meet again.
Heaven must be glad to have you, because they can watching you play and dunk everyday.
Komentar
Posting Komentar