Langsung ke konten utama

Tentang Noke #59


I love tatoo.
I do.

Tapi, suatu hari, ketika saya bilang untuk papa, bahwa saya mau buat tatoo. Papa marah dan ngomel. Hahahahahahahhaaa...

Papa membebaskan saya untuk clubbing, hangout till drop, drunk till shock, but tatoo? Thats another "problems", nyed!

Hmmmm...

Dan ternyata, saya jauh lebih "menghormati" papa saya, ketimbang keinginan saya membuat tato. Hahahahahahahahahahaaa...

Suatu sore menjelang malam, diruang tamu, saya, eset, papa. Eset dan saya sedang tidur-tiduran di sofa. Papa datang dan duduk dengan kami.

Saya bilang ke eset "saya mau buat tato dilengan bawah tulisan india, bunyinya in Jesus I trust"
Eset bangun, duduk dan bilang ke papa.

Papa yang lagi duduk santai, tiba2 menegakkan sandaran kursi kesayangannya.

Papa "mau buat apa?"
Saya "tatoo, pa. Disini (*nunjukkin lengan bawah) tulisannya in Jesus i trust"
Papa "abis buat tato itu, keluar dari rumah saya. Jangan balik lagi."
Saya dan eset tertawa geli melihat papa ngomel.
Papa "papa bilang ya, jangan berani kamu tato badanmu ya, yedijah! Papa tidak suka liatnya. Badan bagus2 malah kamu kotori. Ingat firman Tuhan.... Blaaa.....blaaaa.blaaaaa...."

Saya terdiam. Karna dengan papa, segala hal selalu berakhir dengan ayat alkitab dan nasehat panjang bin lama.

Dan disinilah saya, disalah satu toko tato di kawasan jakarta selatan. Hahahabahahahahahhahahaha...

Ngga, bukan saya yang mau "nato", saya cuman mengantarkan rasta dan cipta buat nambahin koleksi tatonya.

Bukankah sudah saya bilang? Saya jauh lebih "takut" dan "menghormati" keputusan papa, ketimbang keinginan saya memiliki satu tatoo aja.

Tapi, respect saya tetap tinggal untuk semua orang yang berani membuat tato pada tubuhnya.

Lepas dari setiap nasehat papa, bagi saya pribadi, tato adalah seni. Cara seseorang menghargai memory yang terlukis pada tubuhnya. Saya percaya, setiap orang yang memutuskan untuk memiliki tatoo, pasti memiliki "cerita" sendiri dengan lukisan itu. Am i rite?

Jadi lo ngga bakalan punya tatoo? Bahkam setelah noke meninggal?

Ajaran dan nasehatnya selamanya hidup, sekalipun raganya tidak lagi terpeluk.

Larangannya-pun, akan selalu tinggal, sebagai alarm pengingat, bahwa selain membawa "nama saya" sendiri, kemanapun saya pergi, bagaimana cara saya bertindak, ada nama Yesus, ada nama Papa dan mama, dan ada nama2 Opa-Oma, juga keluarga besar yang harus saya jaga kehormatannya.

Jangan sampai, karena "kenakalan" saya, orang menjudge mereka yang terdahulu, karena didikannya luntur pada generasi saya.

Dear, oldman up there,
Your words always stay with me.

"Nakal boleh, papa ngga larang. Tapi jangan kurang didikan lalu jadinya kurang ajar." Noke

Benyada Remals "dyzcabz"

Kita mau ke mc-donald. Semua siap. Saya keluar dengan jeans robek. Jeans kesayangan saya. Ketika melihat saya, eset tertawa, lalu buru2 mengganti jeansnya.

Mama menatap papa, "semuanya anak-anak noke memang. Semuanya."
Papa tertawa.

Untuk bisa pake pakaian "nyeleneh" didepan papa, "otakmu harus berisi". Harus. Wajib.

Karena aturan papa, berlaku untuk semua "lini" kehidupan hahahahhahahahaaa...

Bahkan untuk baju yang kamu pakai, ga boleh sembarangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...