Langsung ke konten utama

Siblings always do silly thing!(*am i rite?)

Se-receh ini.

Saya abis mandi, lalu dandan. Well, sebenere cuman nyobain eyeshadow yang baru dibeli sih, sekaligus ngikutin tutorial beauty vlogger kenamaan. Karna dari semua set makeup, yang selalu membuat saya jatuh hati adalah eyeshadow.

Saya suka banget pake eyeshadow nude, gold or smookey. I just love that. Dandan versi saya sih sebenere bukan "dandan" selengkap foundie, bedak, shimmer, shading dan teman2nya ya. Dandan versi saya itu cuman pelembab aja sih, plus eyeshadow "on" and  bold lipstick. Udah itu aja.

Amor masuk kamar disaat saya lagi "dandan".
"Ko mau kemana?"
Saya menurunkan kaca muka dan melihat kearahnya. "Sejak kapan sa jalan harus minta izinnya ko?" (*Kembali menggoreskan kuas eyeshadow)
Amor masih berdiri didepan pintu.
"Ko jaga?"
Saya kembali menurunkan kaca "eh gih urus tesismu ajalah ketimbang repot sama saya."
"Ko mau kemana?" Dia bergeming didepan pintu.
"Saya nggaaaaaaaa kemanaaaaa-manaaaaaa ben-amor!!!!!! Heran deh. Cerewet banget kayak Noke! Udah keluar!"
"Ngapaiin dandan?" Gilaaaaaak ngeselin ya? Bangetkan? Punya adek2 cowo kayak gini, dandan dikit ditanyain. Rapi dikit diinterogasi. Ckclckckckckckckckck...

"Saya lagi coba eyeshadow yang sa baru beli,boooon! Udah? Ada yang ko mau tanya lagi?"
"Oooooo" lalu keluar menutup pintu

Kali lain...

Saya abis mandi. Dandan seadanya. Ambil kunci mobil. Menuju mobil. Eset berlari mengikuti saya.
"Mau kemana kak?"
Saya tidak menjawabnya
"Kaaak, ko mau jaga? Atau mau jalan?"
Saya menyalakan mesin mobil.
"Kaaak, kakaaaaaaak. Kaaak, mau kemana? Mau jalan?"
Saya menatapnya dengan jengkel.

"Kalopun saya jalan, saya ga butuh izinmu, babs! Minggir."
"Ko mau pergi sama siapa?"
"Set, stop ya! Annoying loh itu."
"Kaaaak, mau kemana?" Tuntutnya tanpa menyingkir dari kaca mobil. Ckckckckckckckkcckkcckckckckkck...

Noke mungkin pergi tapi beliau meninggalkan "satpam2" rese yang selalu mengintrogasi saya bahkan untuk hal2 yang "ah udah deh ya, ribet banget deh".

Kalo ada yang bilang "ah cute ya", "ya ampun adek lo care banget", atau "auw, thats sweet"

Gini ya, sebagai manusia 30 tahunan, saya bukan lagi, anak 17 tahun yang ketika mau jalan, harus ditanya. Saya tau menjaga diri dan bisa menjaga kelakuan saya. See? Jadi ditanya2 oleh kedua monet2 kecil seperti diteror itu rasanya kayak "ditodong senjata" sama anak kecil. Nakutin ngga, resek iya.

Ke-resek-an mereka ber2 ga sampe disitu. Kalo kita mau kemana2, atau gerejalah dan baju saya kependekkan atau terlalu ketat atau make up saya menor (*walaupun jarang sekali), mereka adalah orang2 yang akan menilai nomor satu. Thats why i love them.

And im so blessed for them. Lengkap dengan kerese'annya dan kekepoannya dan semua hal menjengkelkannya.

Lalu kenapa mereka selalu nanya apa lo mau jalan tiap kali lo dandan?

Wakakakakakakakakakak....
Karna kalo dirumah saya ngga dandan. Sama sekali. Bahkan males mandi. Hahahahahahahahahaha... Jadi, kalo mereka tau saya mandi, pakaian rapi, plus dandan, mereka tau saya mau jalan.
Karna saya yang mereka tau adalah manusia apa adanya, bangun tidur laper, pergi ke Mcd, tanpa mandi. Dengan baju apa adanya. Atau kemanapun dengan "apa adanya". Hahahahahahahahahahaa... Thats silly things about me!

Jadi taukan kenapa kalo saya "dandan" mereka selalu tau "kaka mau pergi"

My 2 little monkey. Baboon & Nyemcil. Hahaahahahahhahaahhaaha...

Mereka adalah orang yang tau, bagaimana jeleknya saya, atau reseknya saya, marahnya saya, pokoknya semua hal yang tidak saya perlihatkan pada orang lain. Dan mereka menerima saya, seutuhnya saya, bahkan untuk beberapa hal, mereka selalu mengalah untuk saya. I have a blessing life. Isnt it?

Dulu pernah ada yang tanya, kaya itu seperti apa, menurut saya?

Well, bagi saya, Kaya itu memiliki support system ada bersama kita. Papa, mama, amor, eset, my "booster", my horay, orang2 yang selalu saya sebutkan sebagai berkat yang Yesus pinjamkan didalam hidup saya. Saya merasa kaya karna mereka hidup didalam kehidupan saya. Kaya bukan tentang barang yang bisa kamu miliki karena materi, tapi bagi saya, kaya itu moment berharga didalam hidup saya dimana saya diberi kesempatan untuk menciptakan kenangan2 bersama mereka yang untuknya saya siap direpotkan.

Dan walaupun mereka menjengkelkan (*sometimes), tapi saya, tidak bisa marah sehebat itu atau membenci mereka sekuat itu. Karna kita adalah keluarga, dan didalam keluarga selalu ada cerita ups and down tentang hidup, tapi tidak boleh ada pikiran untuk saling melupakan.

Awal januari,
Saya bahkan tidak menyapa awal tahun ini dengam benar.
Semoga Januari menjadi momen menyenangkan untuk dilewati.

Resolusi?
Lebih hebat dari kemaren dan lebjh bijak dari hari ini.

Benyada remals "dyzcabz"

Dear, baboon n nyemcil...
Selamanya kalian akan selalu menjadi adik kecil saya, sejauh apapun waktu mendewasakan kalian.
Selamanya kalian akan tetap menjadi bodyguard saya. Sahabat terbaik saya.
Kapanpun hidup memiliki candaan yang gagal untuk kalian tertawakan sendri,
Saya akan ada disitu, menemani kalian untuk menguatkan kita dan meledek kalian, seberapa lemah kalian terpukul mundur oleh candaan semesta.

#haveabeernyeeeeeeem

Komentar

  1. Lucu dan bikin ketawa.... Mereka ber 4 memang orang orang terbaik kamu yaaa... Bikin iri aja.... Semoga begitu seterusnya ya... Sampai selamalamanya walaupun nantinya kalian sudah ada pendamping jangan pernah berubah.... kedekatan seperti itu tidak semua orang punya..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...