Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Memanusiakan Manusia

Memanusiakan manusia. Karena manusia, bukan Tuhan. Jangan menuhankan dirimu, dengan mengambil hak Tuhan untuk memutuskan sesuatu yang salah. Bahkan ketika kamu berupaya untuk menasehatkan juga memberikan jalan keluar, pakailah kata yang bijak. Kata yang benar. Bila caramu menyampaikan dengan baik, maka tujuan yang baik akan tersampaikan dan dimengerti dengan baik. LGBT. Salah satu topik perdebatan sepanjang massa. Saya pribadi, tidak setuju. Namun, pantaskah saya mengata-ngatai mereka? Mengucilkan mereka? Menjudge mereka? Membuang mereka? Hanya karna orientasi seksual yang salah? Yang jelas dilarang oleh berbagai aliran agama. Kita ini orang timur, didikan kita tidak sebebas dan selepas barat. Kita boleh permisif untuk sesuatu yang memajukan pola pikir, tapi bukan untuk sebuah kemunduran moral. Saya tidak setuju LGBT. Tapi mungkinkah "opini pribadi" saya membuat keprofesionalan saya sebagai dokter luntur. Hanya karena alasan yang didengungkan banyaak orang? Haruskah saya...

Tentang Noke #15

03.30 Subuh ini, saya membuka FB papa. Setelah sekian lama, tidak dibuka. Saya membukanya hanya ketika saya ingin melihat tulisan2nya. Seperti kesepakatan kita ber4, FB papa tetap dibuka. Dibiarkan seperti sedia kala dan tidak ada yang boleh mengutak-atiknya. Itu privacy papa. Papa sangat marah, ketika privacynya diganggu. Dan saya sangat menghormati itu. Sehingga, kami membiarkan FBnya begitu saja. Tanpa ada niat untuk menjalankannya sama sekali. Saya cukup terkejut, melihat notifnya begitu banyak. Kiriman permintaan sebagai teman lebih dari 50 orang. (*Bahkan ketika beliau sudah meninggal, beliau masih cukup berpengaruh) Tulisan2nya yang dibagikan juga banyak. Yang masih dilike juga banyak. Membaca tulisan di FBnya papa itu, seperti dejavu. Seperti memanggil kembali cerita lama tentang papa. Seperti kembali melihat papa duduk didepan komputernya bahkan sampe subuh. Untuk Noke, 24 Jam itu kurang. Bahkan kalo bisa 30 jam, akan dia lakukan. Dan inbox2 berisi kerinduan sebagian jem...

Tentang Noke #14 (*akward moment with Noke)

Tentang Noke #14 (*akward moment with noke) Semakin dewasa, semakin banyak hal yang tidak perlu papa dan mama harus terlibat lebih jauh. Contohnya nongkrong sama temen2. Atau jalan sama gebetan. Dan, sore itu... Papa baru pulang dari gereja. Beliau melihat kita ber3 siap2. Setiap pulang kerumah, papa akan bertanya ke mama, tentang "bagaimana mereka bertiga hari ini?" (*Ini selalu dan wajib untuk seorang Noke) Papa bertanya ke mama. Mama dengan santainya bilang "biarin aja, mereka udah besar kok. Kenapa papa mesti cerewet ya." Lalu papa? Papa mulai gelisah. Bolak balik diruang tamu. Masuk kamar. Duduk dimeja makan. Diam diteras. Hingga eset keluar duluan dan pamit. Ada acara dengan teman2nya. Saya mendengar dari kamar, papa bertanya "Jam berapa nyong pulang?" Eset menjawab. Papa "Masih ada uang jajan,dek?" Tidak berapa lama, amor juga keluar dan "panasin" motornya. Papa masih sibuk mondar mandir terus. Dan terdengar suara mama ...

I found this! (*Ive told you, he's mine!!!)

Senin, 05 Desember 2011 SELAMAT ULANG TAHUN, BEN-YADA, anak cintaku SURAT KEPADA dr. BENNU BEKHORAH JEDIJAH KETIKA IA MENERIMA RACHMAT ALLAH KARENA BERTAMBAH USIA Minggu, 06 Desember 1988 -> Selasa, 06 Desember 2011 RACHMAT ALLAH YANG MENCIPTAKAN DAN YANG MELETAKKAN ENGKAU DALAM KANDUNGAN IBUMU KIRANYA MENGHANTAR HIDUPMU MENUJU MASA DEPAN YANG TELAH DIJANJIKAN OLEH DIA SEJAK SEBELUM ENGKAU DILAHIRKAN Anakku : Ben-Yada ! Papi dan Mami duduk semalam bercerita tentang masa kecilmu. Saat mami mengandung nona. Bagaimana mami ngidam RW, dan buah-buahan serta fanta dan kopi susu. Kami berdua tertawa ceria. Hari Jumat, 04 Desember 1988, papi dan mami melayani di Kebondowo. Selesai ibadah Keluarga Pak Tony mengeluarkan durian mas dari dapurnya. Ada 7 buah….. Mami melahap semuanya, Nona. Sesudah itu kami berdua pulang mengendarai Honda Bebek 80 cc. Mami ceria sekali. Ia tak takut dongeng orang-orang tua yang mengatakan, bahwa buah durian yang dimakan akan menaikkan panas bad...

Tentang Noke #13

#flasback Sore itu, saya sedang dikamar seperti biasa, mendengarkan music sambil menghabiskan novel baru. Papa memanggil saya. Beliau baru pulang dari dokter langganannya. Papa menunjukkan. Obat2annya untuk saya. Saya melihatnya satu2. Jantung saya berdetak tidak karuan. Kamu tau itu. Kamu tau benar, prognosisnya. Hanya saja, kamu tidak punya kekuatan untuk menghentikannya. Kamu menyayanginya. Kamu menginginkannya hidup disini untukmu. Hanya saja, Noke terlalu "keras" untuk dilunakkan. Papa melihat perubahan muka saya. "Parah ya? Papa udah parah ya?" Saya menatapnya lekat, sambil tertawa kecil, menutupi ketakutan saya. Entahlah mungkin Noke menangkap getar takut dalam penjelasan saya. "Iya,pa." "Ginjal papa udah ga baguskan?" "Papa masih mau dengar penjelasan saya?" Papa malah tertawa. "Pada waktunya semua juga mati kok" Seeee? Saya bahkan tidak perlu repot menjelaskan untuk kesekian kalinya. Bila pada akhirnya, pap...

Tentang Noke #12 (*waktu Tuhan)

Pa, 4 hari yang lalu, saya menemani mama menjenguk salah satu kerabat dekat kita. Orang yang kenal dekat dengan papa. Dengan keluarga kita,pa. Hanya saja, yang saya temui dirumahnya cukup memprihatinkan. Om itu terkapar ditempat tidurnya selama 5 tahun,pa. 3 kali mengalami serangan jantung, 3 kali stroke menyerang, hingga matanya buta, kedua kakinya lumpuh, tangan kirinya masih dapat bergerak dengan gerak yang cukup terbatas, bicaranyapun kadang melantur dan kata yang keluar tidak cukup jelas. Beliau teriak2,pa. Beliau meminta Yesus memanggilnya pulang. Beliau sudah sangat lelah,pa. Mama berdoa disana. Menguatkan mereka sekeluarga. Lalu mama mengulang perkataan papa 5 tahun lalu kepada mereka "Kenapa harus tahan2, kasian lihat bung-nya sampe jadi begini. Antua mau pulang tapi tetap begini. Dulu, Noke bilang mau doa penyerahan, seng mau. Bilang kata jang dulu. Ternyata, kasian toh. Liat. Sampe noke justru yang duluan pergi." Istrinya menyahuti mama, "abis anak2 bilan...

Kembali siap #trauma

Kalau kamu pernah mengalami sebuah trauma, kamu akan mengerti mengapa ada segelintir orang, yang memilih untuk "meniadakan" dirinya didalam keramaian. Mungkin, kalian akan bilang... "Yaelah, dilawan dong", "masa kalah", "cemen amat gitu aja lemah" dan kalimat2 meremehkan yang melemahkan. Karna kalian tidak berada didalam posisi mereka. Mungkin kalian ber-empati, ber-simpati, namun itu tidak lantas membuat kalian akan "menjalani alur cerita yang sama". Kalian boleh mengatakan, "iya gue ngerti", "iya gue paham", namun kalian bukan "the actor" yang sedang menghadapi trauma itu. Kamu boleh pernah mengalami, namun psikis tiap manusia itu berbeda-beda. Mungkin, saat kamu menghadapi trauma yang sama, kamu jauh lebih kuat, pikiranmu matang, dewasa, bijak. Kamu dapat keluar dari "cangkang" itu dan bersikap seperti biasa lagi. Namun, ada orang lain, yang akan menutup dirinya, dan mematikan "eufori...

I have a bad habit!

Tidak ada yang harus ditanggapi dengan benar2 serius. Menjalani hidup itu bertanggung jawab. Serius, dibutuhkan hanya untuk beberapa moment penting. Namun dalam keseriusan yang bertanggung jawab, pasti ada aja celah untuk menertawakan kekonyolan yang tidak perlu. Hidup sudah diatur skenarionya sama yang diatas. Jadi, ga' perlu ngotot untuk harus. Segala sesuatu diibawah langit, sudah ada waktunya. Tugas saya, kamu, dia dan mereka, mempersiapkan "arak2an keselamatan" hingga hari dimana Yesus datang kembali. Jangan dibuat sulit, hal yang sebenernya ga sulit. Saya selalu menemukan cara untuk tertawa, bahkan disaat hal tergenting didalam hidup saya. Seperti ketika Noke meninggal, Tuhan selalu memiliki selera humor yang berbeda, buktinya diantara dera airmata dan duka, Tuhan mengirimkan pelawak2 dadakan yang tidak terduga. Papa bilang "Tertawa pada moment yang tidak tepat, menandakan kamu adalah orang yang tepat bahkan pada situasi yang tidak tepat" I have a...

Tentang Noke #11

Pa, I miss you so bad! Segala hal terlihat lebih mudah untuk saya. Ketika papa ada disini. Iyakan,pa? Papa selalu memanjakan saya. Papa memenangkan segala ingin saya. Segala hal yang bahkan terasa begitu sulit, papa "memudahkan" itu untuk saya. Papa merawat mobil kesayangan saya. Papa yang selalu menjaga barang2 saya. Papa yang selalu memastikan semua hal tentang RASCO-nya saya, dalam keadaan baik. Segala hal yang tidak saya mengerti, saya serahkan pada papa. Tentang mobil. Tentang segala sesuatu yang ngeribetin saya, papa selalu menghandle. Papa selalu marah, ketika melihat saya susah. Papa selalu menjadi orang pertama, yang mengusahakan segala hal dengan baik. Papa. Papa. Papa. Papa. Papa. Bahkan ketika cara saya "meminta" tolong dengan "tidak sopan", seperti masuk rumah langsung marah2 tentang RASCO yang tiba2 ACnya mati. Atau lampu blakangnya korslet. Mogok. Bannya yang kempes. Indikator bensin yang eror. Papa selalu memaklumi itu dengan tertawa....

Tentang menjadi "dewa-sa"

Dewasa itu menahan ego untuk merasa paling benar. Dewasa itu mau mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang lain, sekalipun isi pembicaraannya tidak berbobot. Dewasa itu tahan keinginan untuk interupsi dan menyela pendapat orang. Dewasa itu berbicara seperlunya, sebijaknya dan dalam kapasitasnya.  Dewasa itu bukan sebuah kebutuhan, tapi keharusan. Dewasa bukan tentang umur. Dewasa tentang kematangan cara berpikir, bertutur dan bertindak. Dewasa itu berani mengambil resiko dan menghdapi resiko. Dewasa tidak diukur dari banyaknya materi. Bhkan seorang pemulungpun bisa jauh lebih dewasa ketimbang si borjuis. Dewasa itu memusatkan pikiran pada hal2 yang benar lalu memutuskan dengan bijak. Dewasa itu ketajaman intuisi untuk merasai, memaknai dan memahami situasi dari berbagai sudut pandang. Dewasa bukan tentang menang kalah, tapi duduk bersama untuk mufakat. Dewasa tidak bercerita dengah pongah tentang kehebatan "ku", tapi kerjasama "kita"  mencapai hasil yang memua...

Tentang Noke dan Nona-nya (*Sinsi)

#TentangNoke & Nona-nya (*Sinsi) Noke adalah manusia dengan kepribadian yang unik. Sinsi? Sinsi adalah penolong sepadan yang ditempatkan oleh semesta untuk melengkapi keunikkan Noke, ops... bukan lebih tepatnya menyempurnakan semua keunikkan Noke. Semua orang mengenal Noke sebagai orang yang tempramen, namun disaat lain beliau bisa sangat heartsional, kasar, namun beliau bisa menjadi sangat lembut, tegas, disiplin, bossy, otoriter, dan diktator. Lalu, apa yang membuat Sinsi tetap tinggal dan kuat menghadapi keunikkan Noke? Cinta dan Kasih sayang. Sabar dan pengertian. Mereka berdua memang diciptakan untuk saling menemukan dan memiliki. Tidak ada alasan yang paling kuat dan paling besar selain Cinta. Noke mencintai Yesus, jauh lebih dulu, jauh lebih besar, dengan pemahamannya, dengan imannya, dengan akal budinya, lalu Yesus menempatkan Sinsi disisinya. Sinsi mencintai Yesus, jauh lebih dulu, jauh lebih hebat, jauh lebih dalam, dengan perasaannya, dengan imannya, dengan akal...