Langit tak berbintang, malam itu.
Kita berdiam di mobil yang sudah cukup lama terparkir di depan rumahku. Tidak ada yang memulai, kamu diam, aku pun.
Kita terlalu lelah dalam cerita ini. Namun, kita tidak sanggup saling melepaskan? Atau kita tidak tahu, bagaimana caranya untuk berhenti saling menjauh?
Kamu sibuk dengan semua proposal2mu yang entah bagaimana, selalu saja lebih utama. Aku, berusaha mengerti tentangmu. Pengertian yang ku pikir, harusnya bisa lebih dari sekedar ini. Nyatanya, aku tidak bisa memahamimu dengan baik. Bagiku, sebuah komitmen yang serius harus saling mendengarkan apa mau kita.
Ada ruang kosong diantara kita. Ruang ketiga, dimana pekerjaan, teman, dateline, mimpi2 kita, egonya kita, terbentur dan mengendap disana. Tanpa pernah dijabarkan lalu diselesaikan. Katamu dulu, pacaran itu tentang saling bicara. Tidak boleh berhenti untuk saling terbuka.
Lucunya, keterbukaanku tentang apa yang aku mau, membenturkan kita pada sebuah tanya, "lalu, kamu mau apa?"
Berkali - kali kamu tanyakan itu. Entah itu tanya untukku, atau lebih tepatnya kamu ingin aku yang memutuskannya lebih dulu.
Aku mau kamu.
Nyed_
#belumselesai
Komentar
Posting Komentar