Langsung ke konten utama

good cerita

Hari ini, saya membaca sebuah buku yang bagus. 

Dan kalimat yang membuat saya jatuh hati adalah...

Ketika aku menjatuhkan hatiku untukmu,
Aku tidak akan mendengarkan kata mereka. Tidak juga mempercayai apa yang mereka tunjukkan. 

Ketika aku memilihmu, aku akan belajar untuk berjuang bersamamu. 
Tidak semua hal, harus sama dengan inginku. Aku belajar bahwa pintaku, bisa terantuk pada inginmu. Mungkin malah, kita akan berbeda pola.

Ketika aku bilang cinta, sesulit apapun hidup denganmu, aku tidak akan menyerah. Aku akan berjuang denganmu. Kamu tidak perlu menjadi hebat, bahkan tidak harus menjadi terlalu sempurna. Cukup menjadi kamu yang membuat hatiku nyaman, setiap kali kita bertatapan.


Sederhana saja,
Sesulit apapun cerita kita nanti, aku hanya ingin, kamu yang kutemui setiap harinya. 

Aku tidak akan meninggalkan laki2ku, sesulit apapun hidupnya. Sesusah gimanapun ceritanya. Karna, aku memilihnya.


Novel yang ku beli, sebagai pelepas bosan di Bandara. Nyatanya, mengajarkanku sebuah komitmen.

Tentang memiliki.

Aku, kamu, kita.

Aku memilih mu. 
Kamu, berhenti di aku.
Dan kita, mengusahakan yang terbaik bersama, dalam jangka waktu tak terhingga. 

Selama denganmu, aku pikir hidup akan baik-baik saja.


Nyed_


Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...