Langsung ke konten utama

Pagi ini, papa.


Pagi ini, 12 November...

Saya lagi off jaga.
Saya terbangun dan kangen papa.

Ada banyak hari seperti ini yang saya lewati dalam 3 tahun terakhir, tanpa papa.

Saya tidak sehiteris biasanya, beneran ngga. Saya membuka galeri, dan menemukan foto2 beliau.

God, im missing him so bad...

Ada hari, dimana saya ingin kembali ke masa itu.

Off jaga. Bangun pagi, menemukan papa dan mama sedang sarapan di meja makan. Morning kiss dari papa, lalu coklat hangat dari mama. Duduk bertiga dan ngobrol sampe capek.

Lalu, mama ke kantor. Saya? Jadi supirnya papa ke kantor. Mengantar beliau, menemani, hingga akhirnya nge-mall berdua. Ngeliat anggrek atau bunga yang papa mau.

Good old days... Good old memories.

Seandainya saya masih memiliki waktu,
Saya ingin papa ada masih disini. Menemukannya sedang sarapan saat saya bangun pagi. Mendengar omelannya tentang "kemalasan saya untuk makan" dan banyak lagi.

Papa, gimana kabarnya?

I miss you, pa. I do, did and always done.

Pa, kita ber4 rencananya, mau ke dieng minggu depan. Hanya aja, belum tau gimana pastinya. Semua udah di booking sih pa. Seperti yang biasa papa buat. Tiket harus siap, pulang pergi, hotel harus udah stand by juga. Mobil udah ready.

Tinggal eksekusi aja. Cuman, kok ya tiba2 ada pasien untuk penelitian. Semoga sih, hanya untuk hari ini.

Saya pengen menikmati waktu libur curian yang bisa saya dapetin pa. Menikmati dieng, mimpi saya terlalu sederhana ya, pa.

Seperti mimpi papa yang selalu saya "pertanyakan", mau buat rumah di tepi pantai di ambon. Untuk menghabiskan masa tua disana, bersama mama.

Mimpi saya.... Sesederhana menikmati sunrise di dieng. Menikmati sunrise di Bromo, waktu dimana matahari memanggil bulan untuk pulang.

Semoga saja, kali ini saya bisa mewujudkannya papa. Karna biasanya, saya mengalah pada kewajiban saya. Saya mengalah pada tugas saya.

Semoga saja, kali ini, liburannya berhasil...

Walaupun dalam formasi yang tidak lengkap 😘

Lets say, tanpa Noke...

Benyada Remals "dyzcabz"

Saya tidak lagi menangis dengan histeris saat merindukan papa.

Saya masih menangis, berharap menemukannya kembali diantara rutinitas saya.

Namun, saya bersyukur, perlahan saya belajar untuk memahami, bahwa tidak semua hal berjalan sesuai dengan rencana saya.

Dalam hidup, yang menentukan itu Tuhan, yang menjalankan ya manusia,
Kita terbentur pada kenyataan dan tanggung jawab pada setiap pilihan dan mimpi yang kita miliki,

Namun pada akhirnya,
Segala sesuatu akan tiba masanya,
Didengarkan, dijawab, dijaga, dipelihara oleh Tuhan Semesta Alam.

Orang yan kuat bukan yang tidak pernah menangis dan susah,
Namun orang yang memiliki jiwa besar bahwa dalam susahnya dan tangisnya, ada Yesus yang memeluknya.

Dalam setiap keluh kesahnya, Yesus mendengar, walaupun jawabannya menunggu waktunya.

Happy fathers day, papa 😘😘😘

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...