Langsung ke konten utama

#belumselesai

"Rasanya kita bakalan kalah" ucapku dengan gamang, aku selalu pesimis.

"Non, kita ngga bakalan kalah. Kita akan baik2 aja" ucapmu lantang

Kamu menatapku. Tersenyum canggung seperti biasa. Menegakkan bahuku seraya berkata ....aku ngga bakalan bikin kita kalah.

Dan aku terdiam. Di depanmu. Aku selalu menjadi lemah. Dalam setiap kuat yang aku punya, aku mengijinkan diri ku lemah untukmu.

Selelah apapun aku, aku tidak akan mengeluhkannya untuk siapapun. Namun, saat kamu ada, entah kenapa aku merasa "manja". Seperti kesulitan yang kuhadapi kali ini, oh tidak... Kita hadapi kali ini.

Mendengarmu berbicara seperti itu, seperti sihir yang mencabut seluruh takutku. Seperti ombak yang menyapu habis semua kegalauanku.

Karna aku memiliikimu disisi. Rasanya, tidak ada yang kutakuti.

Aku bisa menguatkan diri ku menghaadapi semua soalan. Aku bisa tertawa hingga menutupi sedih dan hancurnya aku dihadapan semua orang.

Namun, didepan mu. Mendengar suaramu. Menatap matamu. Rasanya aku berhenti menjadi kuat. Aku mengijinkan diriku menjadi lemah.

Pada suatu ketika, mungkin kamu lupa saat itu. Kita baru saja selesai Baksos di daerah pinggiran Jawa Tengah. Aku bersikeras pulang dengan mengendarai motor sendiri. Kamu, sedang sibuk dengan yang lainnya. Aku kadang lupa, aku tidak selalu menjadi pusat duniamu. Walaupun yang aku inginkan, aku selalu menjadi prioritas mu.

Dan lalu, aku jatuh dari motor. Tulang keringku retak. Jelas itu sakit. Namun, aku menguatkan diriku didepan semua orang. Jelas jalanku pincang dan butuh penyangga. Namun, aku pantang dikasihani. Aku berusaha sebisaku terlihat "senormal"nya. Walaupun untuk berjalan saja, rasanya sakit. Aku tidak boleh terlihat cengeng. Tidak boleh dan tidak akan.

Namun, lucunya, saat kamu datang membawa secangkir coklat hangat...

Sambil menatapku, .... Nona, baik-baik aja kan?

Aku menatapmu dengan lekat. Dan lalu menangis. Aku menangis. Hahahahahahaa... Bisa dibayangkan, seorang aku menangis. Jatuh dari lantai 2 dan tangan kananku patah saja, aki tidak menangis. Keserempet mobil hingga badan kiriku lebam dan tulang lengan atasku pindah lokasipun, tidak membuatku menangis. Aku melaluinya dengan baik-baik aja.

Namun, pertanyaanmu tentang "baik-baik aja?", menghancurkan kekerasan, kegengsianku. Dihadapanmu pertahananku luruh. Hancur. Rasanya aku menjadi makhluk yang begitu lemah. Namun aku menyukai diriku yang ada bersamamu. Kamu membuatku menjadi manusia, dengan mengakui rasa sakitku.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...