Percakapan saya dan elkhesed
Eset ....kak, ko tau ngga, sa pu teman tuh dia cerita ternyata tes ***** ini ada calo soal. Katanya sih begitu.
Saya mengangguk tanpa menanggapi.
Eset ....kalo gitu nilainya tinggilah ya. Gilak. Bagus juga ya.
Saya menatap eset. "Bagian mananya yang ko anggap bagus?"
Eset ....ya nilai tinggi kan luluslah kak. Bagus kan?
Saya ....denger ya, ketika ko beli soal dan jawaban, nyontek, atau beli nilai, itu sama aja ko merendahkan harga dirimu. Nilai dirimu. Buat saya, orang2 seperti itu tidak menghargai kemampuannya dan merendahkan otaknya sebagai manusia.
Saya? Tidak akan melakukan itu hanya untuk jadi yang terbaik. Yang membedakan kita dengan binatang adalah akal budi. Caranya kita mengasihi Tuhan Yesus salah satunya adalah dengan menggunakan akal budi kita set. Bukan membuatnya menjadi remeh, hanya demi memenangkan sesuatu.
Eset tepuk tangan. Gilaaaaaaaak, ko aseli sih, kak. Aseli... sa salut sama ko.
Saya menatap jengah ke arah nyemcil ini.
Saya ....begitukan cara papa mendidik kita? Nyontek adalah menipu. Yang pertama kita tipu adalah diri kita sendiri. Kenapa? Ya ko ngga mampu artinya. Saya lebih baik nilai jelek, ketimbang harus nyontek. Seenggaknya, saya belajar menghargai kemampuan saya dengan kerja keras saya.
Eset ....iya ya. Papa paling marah denger kita nyontek. Beliau bisa ngamuk. Sekalipun jelek, itu harus hasilnya kita.
Saya ....ingat ga waktu amor nilainya jelek abis ujian matematika? Mama dipanggil ke sekolah. Ibu gurunya bilang apa ke mama? Nilai amor memang jelek, tapi saya salut sama amor, karna dia sama sekali ngga nyontek temannya. Mama bilang apa? Papanya janji buat anak2, sejelek apapun nilai kalian, harus kalian dapat karna usaha kalian.
Karna, kamu bertanggung jawab atas talenta yang Tuhan beri untukmu.
Dan tanggung jawab yang harus kamu jalankan dengan baik itu, selayaknya dimulai dari jujur pada dirimu. Mengukur seberapa jauh kemampuanmu lalu memperbaiki setiap salah yang kamu buat.
Menjadi yang terbaik adalah tujuan banyak orang,
Namun, kadang mereka lupa, bahwa dalam hal menjadi yang terbaik,
Hal dasar yang harus dipenuhi adalah takut akan Tuhan.
Menjadi terbaik untuk dilihat banyak orang,
Tidak sehebat menjadi benar dimata Tuhan.
Kita hidup bukan untuk memuaskan keinginan banyak orang, apalagi membuktikan banyak hal kepada orang lain.
Bagi saya, menjadi terbaik adalah menjadi sebenar-benarnya saya untuk Tuhan, juga diri saya.
Saya tidak dilahirkan untuk memenangkan segala hal,
Bahkan dalam kekalahanpun, saya memenangkan beberapa hal yang jarang saya amati.
Cerita tentang hidup harus hebat, tapi menjalaninya tetap dengan kesederhanaan.
Papa saya selalu pesan begini,
Tidak ada manusia yang bodok, yang ada hanyalah manusia malas yang maunya harap gampang.
Tuhan memberkatimu, yang maju dengan usahamu, mengembangkan talentamu, lalu bertumbuh dengan dasar iman yang kokoh.
Karna, dasar segala sesuatu adalah takut akan Tuhan.
Benyada Remals "dyzcabz"
Eset ....kak, ko tau ngga, sa pu teman tuh dia cerita ternyata tes ***** ini ada calo soal. Katanya sih begitu.
Saya mengangguk tanpa menanggapi.
Eset ....kalo gitu nilainya tinggilah ya. Gilak. Bagus juga ya.
Saya menatap eset. "Bagian mananya yang ko anggap bagus?"
Eset ....ya nilai tinggi kan luluslah kak. Bagus kan?
Saya ....denger ya, ketika ko beli soal dan jawaban, nyontek, atau beli nilai, itu sama aja ko merendahkan harga dirimu. Nilai dirimu. Buat saya, orang2 seperti itu tidak menghargai kemampuannya dan merendahkan otaknya sebagai manusia.
Saya? Tidak akan melakukan itu hanya untuk jadi yang terbaik. Yang membedakan kita dengan binatang adalah akal budi. Caranya kita mengasihi Tuhan Yesus salah satunya adalah dengan menggunakan akal budi kita set. Bukan membuatnya menjadi remeh, hanya demi memenangkan sesuatu.
Eset tepuk tangan. Gilaaaaaaaak, ko aseli sih, kak. Aseli... sa salut sama ko.
Saya menatap jengah ke arah nyemcil ini.
Saya ....begitukan cara papa mendidik kita? Nyontek adalah menipu. Yang pertama kita tipu adalah diri kita sendiri. Kenapa? Ya ko ngga mampu artinya. Saya lebih baik nilai jelek, ketimbang harus nyontek. Seenggaknya, saya belajar menghargai kemampuan saya dengan kerja keras saya.
Eset ....iya ya. Papa paling marah denger kita nyontek. Beliau bisa ngamuk. Sekalipun jelek, itu harus hasilnya kita.
Saya ....ingat ga waktu amor nilainya jelek abis ujian matematika? Mama dipanggil ke sekolah. Ibu gurunya bilang apa ke mama? Nilai amor memang jelek, tapi saya salut sama amor, karna dia sama sekali ngga nyontek temannya. Mama bilang apa? Papanya janji buat anak2, sejelek apapun nilai kalian, harus kalian dapat karna usaha kalian.
Karna, kamu bertanggung jawab atas talenta yang Tuhan beri untukmu.
Dan tanggung jawab yang harus kamu jalankan dengan baik itu, selayaknya dimulai dari jujur pada dirimu. Mengukur seberapa jauh kemampuanmu lalu memperbaiki setiap salah yang kamu buat.
Menjadi yang terbaik adalah tujuan banyak orang,
Namun, kadang mereka lupa, bahwa dalam hal menjadi yang terbaik,
Hal dasar yang harus dipenuhi adalah takut akan Tuhan.
Menjadi terbaik untuk dilihat banyak orang,
Tidak sehebat menjadi benar dimata Tuhan.
Kita hidup bukan untuk memuaskan keinginan banyak orang, apalagi membuktikan banyak hal kepada orang lain.
Bagi saya, menjadi terbaik adalah menjadi sebenar-benarnya saya untuk Tuhan, juga diri saya.
Saya tidak dilahirkan untuk memenangkan segala hal,
Bahkan dalam kekalahanpun, saya memenangkan beberapa hal yang jarang saya amati.
Cerita tentang hidup harus hebat, tapi menjalaninya tetap dengan kesederhanaan.
Papa saya selalu pesan begini,
Tidak ada manusia yang bodok, yang ada hanyalah manusia malas yang maunya harap gampang.
Tuhan memberkatimu, yang maju dengan usahamu, mengembangkan talentamu, lalu bertumbuh dengan dasar iman yang kokoh.
Karna, dasar segala sesuatu adalah takut akan Tuhan.
Benyada Remals "dyzcabz"
Komentar
Posting Komentar