Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Ini untukmu, dariku...

Hanya saya yang berjuang untuk kembali.  Kamu? Hilang entah kemana dan bagaimana. Mungkin, pertanyaan yang tepat, kamu sedang singgah sebentar? Di mana, boleh beritahu saya. Agar saya tau, apa langkah saya selanjutnya.  Menunggumu pulang dan melanjutkan kita. Ataukah, mengembalikan hak mu. Mengikhlaskanmu pada orang yang seharusnya memilikimu. Hidup ini lucu kan?  Aku kembali lagi pada kisah yang sama. Kesalahan yang sama.  Pemeran utamanya yang berbeda.  Aku, seharusnya merasai. Aku seharusnya tau apa yang terjadi selanjutnya,  Tentang KITA. Tentang KITA yang jarang kamu dengungkan. Tentang KITA yang selalu hanyut antara kesibukan kita. Tentang KITA yang tidak pernah mendiskusikan banyak hal, kamu? Hanya mengiyakan apa mauku, tanpa pernah beragumen. Aku? Merasa menang setiap kali melihatmu menurut.  Kisah ini pernah terjadi dulu, cerita lama yang terjadi kembali. Aku memang tidak pernah belajar dari kesalahan . Bersamaku, mereka bilang kamu beru...

Tentang Noke #74

Saya rindu papa. Itu aja. Mau cerita banyak, tapi papa ngga ada. Mau manja, tapi papa ngga disini lagi. Mau marah2 ngga jelas, tapi orang yang ngertiin saya tidak lagi disini. Mau ngaduin banyak hal, papa saya ngga ada lagi. Nelpon papa berkali-kali, tidak juga ada suara berat itu menjawab telpon saya. Biasanya saya mendiamkan telpon beliau.  Its hurt me so deep, dad. Papa seolah mengabaikan saya. Papa seolah acuh, mendiamkan telpon saya.  You're missing from me dad. Everyday.  Saya mulai merangkak untuk membiasakan diri. Perlahan tapi...  Papa, Do you miss me? Ngga ya?  Papa, Udah seneng ya disana. Papa ngga inget saya? Papa ngga rindu saya? Papa tau ngga, saya kangen banget. Im not crying dad. Iam not. Saya, memaksa diri saya untuk berdiri lagi, setiap kali saya rapuh, pa.  Setiap kali saya ingin papa ada. Saya memarahi diri saya untuk itu. Saya menampar keberadaan saya untuk tetap terjaga dengan kenyataan yang ada, pa. I miss you so bad, nok. And i cant ...

my gift and...(*my random thoughts)

Thanks God. Saya punya keunikkan yang sangat jarang ditemukan pada manusia lain. Kadang saya merasa ini sebuah kutukan, namun ini berkat yang Yesus beri untuk saya. Saya memiliki daerah oro-naso-faringeal yang sangat sensitif terhadap makanan, minuman atau segala hal yang berpengawet dan perwarna. Sangat sensitif. Saya keturunan sinusitis dari papa dan rhinitis alergica dari mama. Hidung saya sangat sensitif terhadap bau. Bahkan bau yang mungkin tidak dicium oleh sebagian orang. Saya dan papa, sangat sensitif terhadap bau. Memiliki hal yang sensitif ini awalnya sangat melelahkan untuk saya. Pertama kali saya sadar ketika saya PTT. Dulu ditempat saya bertugas, kami kesusahan air. Air bersih. Ya, namanya juga pedalaman ya. Jadi kadang kami menampung air hujan lalu di masak sebagai air minum. Atau, kalo listrik nyala ya kami masak air pompa. Atau galon isi ulang, yang entah air darimana. Memasuki bulan ke 3 tiba2 amandel saya bengkak parah dan tenggorokkan saya bernanah....

Tentang Sinsi (...dan NOKE)

Setelah kepergian Noke, segala hal mulai berubah. Perlahan, semua kondisi perlu diadaptasikan dengan situasi "tanpa papa". Kami, memenangkan situasi ini, dengan cara masing-masing.  Sesekali, kami duduk dan bernostalgia tentang NOKE yang selalu kami rindukan. Pada beberapa kali, kami merenungi perkataannya, nasehatnya juga motivasinya. Keberadaan NOKE yang selalu menjadi motivator bagi gerak kami.  Hidup harus menjadi berkat. Rasanya saya sudah pernah menulis bahwa saya tidak begitu peduli dan memedulikan pelayanan beliau. HIngga beliau tidak ada, baru saya tau dari banyak orang. Belajar dari pengalaman bodoh di masa itu.  Saya, membuat diri saya menjadi lebih peka tentang pelayanan mama. MEmang saya tidak begitu banyak membantu. Itu bukan bidang saya. Namun, saya lebih mendengarkan apa yang mama inginkan, gumuli, rencanakan terhadap jemaat Sion. Bila dulu, Nokenya ada untuk mendengarkan ceritanya, kali ini, saya menjadi telinganya Noke untuk Sinsi. Menjadi tempat bertuka...

Pagi di bulan Agustus

Pagi ini, saya terbangun di nurse stasion. Dalam pakaian astronot yang menyesakkan. Saya berjalan menuju jendela, Menyambut matahari pagi. 05.38 Dengan tertatih dan pengap, saya menatap pendaran kuning itu. Yesus itulah satu2nya, penolongmu yang sungguh. Dia berjanji akan kembali, Angkat kita semua. Lagu masa kecil yang selalu saya lantunkan dengan noke. Penolongmu yang sungguh. Yesus itulah. Terima kasih, untuk nafas hidup, kekuatan, kesehatan, Yang Tuhan Yesus berikan untuk saya. Terima kasih karena sampai hari ini, Yesus memeluk kami ber4 dengan kuasanya, Melingkupi kami dengan damai sejahteranya, Hingga kami, tidak kekurangan apapun. Yesus menjaga kami, dari segala susah celaka marabahaya. Yesus menjauhkan kami, dari sakit penyakit. Terima kasih, Yesus. Saya berjalan kembali ke ruangan. Melewati keluarga pasien yang menunggu di ruangan lain. Mereka berjaga semalaman. Ada yang tertidur di kursi, dilantai beralaskan jaket, atau tikar. Ada yang tertidu...