Langsung ke konten utama

COMPICATED QUESTION

COMPLICATED QUESTION
Friday, October 10, 2014
1:46 PM
 
 
 
Sejak saya menjalani profesi ini, rasanya sudah ada ratusan bahkan mungkin ribuan pertanyaan yang terlontar,
Dari pasien, entah dipuskesmas,
Entah di UGD,
Entah di KLINIK,
 
Atau dari teman dekat saya,
Teman sekedar kenal, sodari saya,
Sepupu saya,
Anak-anak temannya mama,
Entah juga mereka bertanya sekedar meminta second opinion,
Atau mereka duduk sebagai pasien didepan saya…
 
Ada satu pertanyaan yang sangat SULIT SAYA JAWAB.
 
"kapan saya hamil?" atau "kenapa saya belum hamil?" atau "mesti gimana lagi untuk hamil?"
 
Pertanyaan ini, adalah pertanyaan WAJIB yang bakalan singgah di BBM, lewat SMS, kesasar di INBOX FB (kalo lagi aktif) atau saat lagi santai, atau pas kebetulan ketemu. Atau bisa saja, pertanyaan itu dititip lewat mama, bagi mereka yang kebetulan tau anaknya mama, dokter.
 
Bukan PERTANYAAN ITU yang saya masalahkan.
 
Hanya saja, terkadang saya begitu sulit untuk menjawabnya. KAPAN SAYA HAMIL? Ketika kita menggunakan kata "KAPAN", kita sedang bertanya tentang masalah WAKTU! Iyakan? Kapan waktu yang baik untuk hamil? Saat anda dan suami anda melakukan hubungan dimasa-masa subur. Itu adalah jawaban standar dari semua tenaga medis. Termasuk saya. Bagaimana untuk tau masa subur? Lihat pada siklus haidnya, biasanya kurang lebih 14 hari menjelang haid berikutnya. Masa subur itu juga ditandai dengan OVULASI, bagaimana cara mengetahui anda sedang mengalami OVULASI? Biasanya suhu basal badan pada pagi hari meningkat, lendir vagina lebih kental dan tidak mudah putus bila ditarik, kalau diperiksa dibawah mikroskop gambarannya seperti daun pakis, disebut SPIN BARKEIT. Bisa juga saat anda mengalami OVULASI, ada nyeri perut yang kadang dialami sebagian wanita. 
 
Pertanyaan selanjutnya tetap sama, "Kalau begitu, KENAPA SAYA BELUM HAMIL?"
 
Saat  pertanyaan ini, anda ajukan untuk saya. APA yang BISA SAYA LAKUKAN? Saya akan menganjurkan anda untuk periksa ke dokter spesialis kandungan, anda dan suami anda. Periksa kandungan anda, apakah bermasalah atau tidak. Apakah ovum anda ukurannya normal? Apakah terjadi ovulasi seperti seharusnya? Adakah penyakit penyerta yang memungkinkan kehamilan tidak terjadi? Atau berisiko untuk terjadinya keguguran? Adakah infeksi dari beberapa bakteri dan virus mungkin? Lalu pemeriksaan pada suami anda, apakah kualitas dan kuantitas spermanya bagus? Apakah saluran keluarnya tidak bermasalah? Apakah ada infeksi-infeksi yang membuat penurunan kualitas sperma?
 
Bila setelah diperiksa dan hasilnya kalian baik-baik saja…
 
Namun, pertanyaan selanjutnya masih sama "
"mesti gimana  lagi untuk hamil?"
 
Mungkin, dengan inseminasi buatan. Tentunya ini dilakukan oleh orang yang sudah menikah. Sehingga spermanyapun dari si suami yang jelas keberadaannya. Atau, pilihan lain adalah BAYI TABUNG. Bila rahim ibu bermasalah, kalau diluar negeri ada istilahnya ibu pengganti. Itu semua adalah hal-hal yang selalu dikasih tau, atau dishare oleh berbagai dokter.
 
Lalu, bagaimana bila SEMUANYA BAIK-BAIK SAJA, "dan, saya tetap belum hamil,dok?"
 
Saya pernah mendapat pasien dipuskesmas. Mereka berdua, hanya ingin konsultasi dengan saya. Kejadian ini sudah sekitar 1 tahun lebih. Mereka sudah menikah 13 tahun. Mereka sudah pergi kedokter-dokter kandungan, baik yang dipapua maupun luar papua. Tapi tidak keluar negeri. Sekarang usia mereka masuk 38 tahun.
 
Pertanyaan yang sama diajukan oleh si bapak. Bapak ini, salah satu lulusan S1 terbaik jurusan pertanian, di UNIVERSITAS NEGERI di jawa timur. beliau ke papua untuk bekerja dan mengembang biakkan usaha pertanian didaerah papua barat. Salah satunya jagung, padi, serta beberapa tanaman sayuran.
 
Setelah ngobrol cukup lama, pertanyaan itu keluar dari istrinya.
 
"kenapa ya dok, orang yang diperkosa itu bisa hamil? Padahalkan mereka tidak minta? Kok kami yang berdoa siang malam sama TUHAN, kok sulit sekali rasanya untuk dikasih..."
 
Saya terdiam dan menggangguk. Saya menghela nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan.
 
"Kalo, kita bebicara tentang kehamilan,pak, ibu… kita bicara tentang 3 hal. Tentang RAHIM  yang kuat untuk penanaman benih beserta SEL TELUR  yang sehat untuk dibuahi, sperma yang berkualitas dan berkuantitas baik, HAL TERAKHIR yang PALING PENTING MENURUT SAYA adalah ANUGERAH dari TUHAN. Karena, bagi saya pribadi… anak adalah BERKAT dari TUHAN. Hadiah yang TUHAN TITIPKAN untuk sepasang SUAMI ISTRI. Dan, kalo bapak ibu tanya ke saya KAPAN HAMIL, atau KENAPA BELOM HAMIL? Saya pikir, sebaiknya bapak dan ibu, berlutut dan bertanya pada yang DIATAS. Karena beliaulahj yang mempunyai jawaban yang pasti. Karena, kami para dokter, hanya bisa menjelaskan berdasarkan ANATOMI dan FISIOLOGI yang kami pelajari. Tapi, kami belum mampu menebak KAPAN SECARA PASTI, kami hanya memperkirakan. Tapi semua keputusan MUTLAK ada ditangan TUHAN. Bila bapak dan ibu, sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa punya anak, apalagi sudah berkonsultasi ke berbagai dokter, menjalani semua pemeriksaan, dan hasilnya tidak ada masalah. Tanya TUHAN,pak. Bukan marah pada TUHAN, tapi TANYA dan PASRAH pada TUHAN. Sebab sampai saat ini, HANYA TUHAN yang MAMPU MENCIPTAKAN MANUSIA."
 
Mereka terdiam. Saya tau, mungkin sangat lancang bila saya, anak kemaren sore bisa menasehati ORANG TUA seperti mereka. Namun, apa yang saya bilang itu, berdasarkan apa yang saya liat, dengar dan jalani. Ada banyak orang yang mengalami berbagai pemeriksaan sampai keluar negeri, hanya untuk MENDAPATKAN JAWABAN "KENAPA SAYA BELUM HAMIL?" atau "KAPAN SAYA HAMIL?" sementara ada orang yang dengan santai menjalaninya, toh akhirnya dapat anak juga. Ada yang menunggu bertahun-tahun untuk bisa merasakan hamil dan menggendong buah hati. Tapi ada juga yang baru menikah bberapa minggu, langsung hamil. Ada yang masih harus menunggu beberapa tahun, tapi akhirnya diberikan anak kembar.
 
Apa yang ingin saya sampaikan untuk kalian?
Untuk semua ibu dan ayah, khususnya seorang PEREMPUAN yang MENANTI BERKAH untuk MENGUBAH sebuah PANGGILAN?
 
Satu kata yang mungkin terdengar begitu IRONIS dan BASI, SABAR!
Saya tahu, saya belum sampai pada tahap seperti ini.
Tahap dimana, semua orang MUNGKIN MEMPERTANYAKAN "KEPEREMPUANAN" saya.
Tahap dimana, saya mulai bingung dan tersungging mendengarkan PERTANYAAN "KOK BELOM ISI?" atau "GIMANA UDAH HAMIL?" atau pertanyaan sejenisnya…
Setidaknya, saya sering sekali berhadapan dengan ORANG-ORANG yang MENGALAMI situasi tidak nyaman itu.
 
Mendengar keluh kesah mereka. Saya ikut sedih.
Sebab beberapa orang yang mengalami itu adalah teman baik saya, orang yang saya kenal dekat, atau beberapa sodara saya.
 
Akhirnya saya tau, lebih menyakitkan ketika ditanya "KAPAN PUNYA JUNIOR?", ketimbang "KOK LO BLOM MARRIED?"
Karena, MARRIED atau PACARAN, adalah usaha kita untuk mencocokkan diri dan menyamakan visi. Setidaknya ITU MILIK KITA. Entah jodoh itu dipaksakan atau tidak. TERGANTUNG USAHA KITA untuk MENEMUKAN.
Tapi, saat ditanya tentang ANAK, BAYI, HAMIL?
Itu adalah BERKAT dari yang MAHA PENCIPTA. Bagaimana caranya menjawab, apa yang tidak menjadi HAK KITA untuk MENENTUKANNYA?
Kita boleh berusaha, tapi TUHANLAH yang menentukan!
Iyakan?
 
Tulisan ini, saya buat…
Ketika saya menyadari, bahwa PERTANYAAN-PERTANYAAN yang kadang kita ajukan,
Sering kali menyakiti orang lain!
Bahwa dibalik sebuah pertanyaan sederhana itu,
Ada sebuah sakit yang tersentuh disana. Sekalipun kita HANYA SEKEDAR BERTANYA!
 
Dan, untuk semua pendamping hidup yang belum dihadiahkan SEBUTAN "AYAH"
 
Saya hanya berharap,
Anda benar-benar bisa setia dalam suka dan duka,
Anda benar-benar bisa tetap berdiri disampingnya,
Disaat kekecewaan yang paling dalam menghantamnya,
Anda benar-benar mampu memeluknya dan tetap berjalan bersamanya,
Sampai batas waktu yang TUHAN TENTUKAN!
 
Tidak ada yang bisa merubah apa yang sudah dituliskan oleh LANGIT,
Bila ANDA MENYERAH untuk mempertahankan DIA,
Hanya karena DIA belum bisa menghadirkan GUMPALAN DARAH yang BERDENYUT itu.
Saya pikir, anda terlalu pengecut.
 
Dalam janji pernikahan yang selalu saya dengarkan,
Tidak pernah disebutkan, akan adanya kehadiran seorang buah hati…
Bila pada akhirnya, TUHAN menitipkan mereka untuk anda.
Itulah berkat bagi keluarga anda.
 
Bila anda tidak memilikinya,
Bukankah anda bisa membaginya dengan anak-anak lain yang kurang beruntung?
 
Mungkin terlalu mudah bagi saya untuk berbicara,
Karena saya tidak pada situasi ini.
 
Saya hanya memberitahu, apa yang saya bisa dan apa yang saya tau…
Sebab kasus-kasus dimana, seorang perempuan diceraikan karena tidak bisa hamil.
Sudah terlalu banyak.
Walaupun ada juga, laki-laki yang ditinggalkan karena infertil,
Tapi tidak sebanding,
 
 
Malam ini, suasana dipuskesmas begitu tenang dan nyaman.
Membuat saya begitu ingin menulis dan bercerita tentang begitu banyak hal.
Coklat saya sudah habis. Saya hanya ditemani, segelas coklat jahe yang ditinggalkan oleh suster disini.
 
 
Saya selalu berharap, semua orang mendapatkan kebahagiaannya…
Sesuai dengan apa yang DIA BUTUHKAN, seturut KEHENDAK sang PENCIPTA.
Bilapun, tidak SESUAI dengan APA YANG DIA INGINKAN,
Ajarkan semua orang itu termasuk saya,
UNTUK TETAP MAMPU BERSYUKUR dan TERSENYUM,
Dalam semua RENCANA serta KEJUTAN yang DIBERIKAN oleh WAKTU,
Melalui CERITA TENTANG HIDUP yang DIRESTUI oleh LANGIT…
 
 
7 oktober
 
Hari dimana, saya SULIT MENJAWAB PERTANYAAN yang MUNGKIN KEDENGARAN sangat BIASA,
Untuk beberapa orang!
Tapi dibaliknya ADA MAKNA yang DALAM dan LUAS,
Yang sulit untuk DIJELASKAN.
 
kadang, PERTANYAAN sepele itu TERDENGAR begitu sederhana untuk KITA,
Tapi BAGI MEREKA yang MENGALAMINYA,
Terasa begitu SULIT untuk dijawab,
Sampai KAMU BERADA pada POSISI MEREKA,
Kamu baru bisa memahami.
 
 
Benyada Remals "dyzcabz"
 
Ada saat kita BERBASA-BASI busuk,
Tapi DENGAN KATA dan PERTANYAAN yang RINGAN,
Karena TERLALU BASA BASI, jadinya JUGA BASI!
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...