Langsung ke konten utama

Postingan

sebuah permintaan ((((ngga perlu dibaca))))

Tentang Sebuah Permintaan Cerita ini adalah perjalanan spiritual saya. Mungkin akan terdengar atau terbaca seperti "sombong rohani". I know. Tapi, ini adalah kenyataan yang saya alami bersama Yesus.  Jarang saya menulis tentang ke Tuhan-an yang Maha Esa. Benar2 hanya tentang saya dan Yesus. My best friend. My God. My Everylittle thing.  Saya tidak begitu ingat, sejak kapan saya menjadi begitu "dekat" dengan Yesus. Dulunya, Yesus bagi saya adalah sebuah kewajiban. Hal yang harus disembah dan harus saya hormati.  Sehingga doa2 yang naik untuk Yesus, hanya lah sebuah kewajiban. Ya noke dan sinsi mengajarkan itu untuk saya. Saya tidak pernah benar2 meminta ke Yesus. Doa saya isinya begitu sederhana. Hal2 formal "Tuhan, kaka mau makan. Amin.", "Tuhan, kaka mau ke kampus. Amin." Namun, hati saya tidak pernah berbicara secara intim dengan Yesus. Doa bagi saya hanyalah sebuah rutinitas. Yup. Thats me. Dan semua hal yang terjadi, saya menjalani aja. Bersy...

bukan....(*beautyblogger) 🫣😈

Nge-post ini cuman mau bilang, terima kasih sekali untuk Makeover, yang sudah ngeluarin produk terbarunya. Makeover powder foundation. Aseli saya secinta itu sama produk ini. Dulu, saya pernah punya powder foundation dari Revlon sih. Dan sama bagusnya, sayangnya produk itu tiba2 menghilang. Ketika kemaren jalan2 dan mampir ke make over stand and ngeliat foundie ini, penasaran aja, bakal sebagus apa. Ternyata sebagus itu. Bagus banget. Bagus versi saya adalah tidak ribet lagi harus ngeblend sana sini, cukup tap2 aja. Menghemat waktu. Dan finish looknya, seger banget, berasak ngga make up. Udah gitu, setelah 8 jam pemakaian, baik2 aja sih, ngga nge-crack. (*di saya sih gini ya) Kulit saya oily combination. Wait, saya tidak sedang mencoba menjadi beautyblogger, karna tidak mungkin juga. Hanya saja, saya suka banget melihat wajah saya setelah makeup dengan powder foundie ini. Mukanya seger2 aja. Ngga ngecrack. Ngga terlalu bold. But, ngga soft juga. Make tipis2 ya? 🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂...

a night to remember

Konser pertama terepic, Coldplay!!!! Ngga tau, mau ngomong apa. Mau ngejelasinnya gimana. Mau diceritain seperti apa juga. Karna, setiap detik dan detail konser Coldplay kemaren, sangat mengesankan. Salah satu best night ever dan memory terbaik sepanjang masa. Ini akan selamanya diceritakan lagi dan lagi. Setiap lagu yang dibawakan, punya magic tersendiri. Saya percaya, setiap orang yang datang dan ikut merayakan konser kemaren itu, pasti punya memory tersendiri dengan setiap lagu mereka.  Moment ketika Coldplay naik ke stage, dan Chris Martin bersujud dan mencium panggungnya, thats make me warm. Musisi sebesar dia, berlaku santun untuk negara yang sempat menolak kehadiran mereka. Aselik, saya terharu.  Moment ketika Chris Martin speech lalu dia berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia sehingga mereka diperkenankan datang, thats one of the sweetest thing that night. That night we create our moment with them. Pas Chris Martin minta semua audience...

perempuan di awal 30

Ini untuk perempuan, Perempuan di awal 30-an, Ini untukmu, perempuan di awal 30-an. Ini tentangmu, perempuan di awal 30. Cerita tentang bagaimana hidupmu harus bergulir. Kemanakah arahnya? Di manakah pusaranya? Pada siapakah, kamu melabuhkan hatimu? Ini untukmu, perempuan di usia 30, Usia matang, di mana kedewasaanmu dipertaruhkan bahkan keperempuananmu dipertanyakan. Tidak, kodratmu-pun diperhitungkan sebagai sebuah perjudian legal atas nama takdir dan nasib. Pertanyaan-pertanyaan menyelidik hingga pernyataan yang menyindir harus kamu telan, bukan hanya dengar. Karna bagi mereka yang merasa hidupnya telah melengkapi kodratnya atau bahkan yang dihormati, Kamu harus mendengarkan nasehat itu. Tentang itu. Tentang ini. Ini untukmu, perempuan di awal 30-an, Bagaimana dunia memaksamu untuk tidak santai pada aturan sekitar yang mencekik kebebasanmu hidup dan melajang. Di mana hari yang bergulir seolah bom waktu yang terpasang dan kamulah korban pesakitan yang harus disudutkan t...

tidak tertukar

Kemaren, saya ngobrol dengan teman baik saya sejak SMA, eh bukan SMP. (*lama banget sih temenannya) Pembicaraan berat tentang hidup, ambisi dan mimpi. Dulu saat masuk SMA, kita milih SMA yang berbeda. Obrolan kita tetap pada ambisi2 2 remaja yang mau jadi ini dan itu. Jurnalis dan Akuntan. Masuk kuliah, semua berubah, saya menjadi tenaga medis dan dia, menjadi seorang ekonom. Pembicaraan itu terus berlanjut, hingga hari ini. Saya menjadi pegawai pemerintah (*hal yang tidak pernah saya bayangkan) dan dia menjadi seorang banker yang sedang berpikir utk resign. Karna, rutinitas bukan hal yang menyenangkan. Saya dan dia, bercerita banyak tentang mimpi2 kita. Tentang ambisi2 yang terlewatkan. Tentang suka duka masa 20an akhir dan 30an awal. Lalu, dia bilang gini .... hidup itu ternyata simple, nyed. Dikasih ya terima. Ngga dikasih, ya berarti bukan punya lo. Semua hal dijalani dengan legowo. Udah itu aja. Ngotot2an kita dulu, pada akhirnya menjadi anggukkan kata sepakat yang sudah digar...

mungkin, seperti Noke?

Seperti Noke Tipe cowo idaman lo kayak gimana, nyed? Saya tidak pernah punya jawaban valid atau setidaknya jawaban "yang bener" saat ada yang bertanya tentang hal ini. Kriteria sih ada banyak ya yang sering terlintas, tapi kalo di tanya, cowo idaman lo seperti siapa? Beberapa waktu lalu, ketika saya pulang ke Jakarta. Hanya beberapa hari aja pulang untuk sekedar melepas kangen dengan rumah. Dan untuk pertama kalinya, setelah sekian lama. Lilbabs dan saya terlibat sebuah percakapan menarik tentang teman hidup. Dalam perjalanan mengantarkan saya ke Stasiun Gambir... Babs ..... kak, ko kapan nikah? Semanggi selalu semacet ini di jam2 pulang kantor dan kami terjebak disini. Alunan lagu Rumit - Sore, menemani malam terakhir saya di Jakarta kala itu. Saya ..... sulit nemuin orang yang bisa mengerti saya. Seenggaknya itu syarat saya. Babs ..... ya kakaak, ko syaratmu apa? Pasti sempurna banget kan? Saya ..... saya bisa kok hidup tanpa manusia sempurna. Masalahnya, syarat2...

Sabtu Bersama Lilbabs

Sibling's trip  Caution : NOTE ini isinya lebih ke sombong ya.... 😂🤣😂🤣😂🤣 Okeh, mari kita cerita... Sejak 2 bulan lalu ada pengumuman tentang ada konser Sheila on 7, saya sudah pesan tiket untuk saya sih. Tapi saya ngga berpikir untuk mengajak babs. Nah, beberapa minggu lalu, ternyata tiketnya masih ada. Jadinya saya bilang ke babs dan dia mau banget. Ya, gimana, secara kitakan #sheilagank  garis keras. Hahahahahahahaa... Tapi note ini, tidak akan bercerita tentang konser itu. Nanti, ada note sendiri tentang konser dari Band Terfavorite itu. Setelah konseran, saya janji ke babs mau ngajak dia jalan2 ke tempat2 yang udah pernah saya pergi dan menurut saya itu bagus. Apalagi kalo bukan daerah gunung dan dataran tinggi. Saya ngga terlalu suka ke pantai ya. Panas. Males. Tapi saya menyukai indahnya Sunset. Jam 08.00 kita dijemput oleh Supir Pribadi saya, hahahahahahahaaaa.... Dan persinggahan pertama adalah BUKIT KLANGON. Ini kali kedua saya kesini. Dulu, saya kesin...