Langsung ke konten utama

tidak tertukar

Kemaren, saya ngobrol dengan teman baik saya sejak SMA, eh bukan SMP. (*lama banget sih temenannya)

Pembicaraan berat tentang hidup, ambisi dan mimpi. Dulu saat masuk SMA, kita milih SMA yang berbeda. Obrolan kita tetap pada ambisi2 2 remaja yang mau jadi ini dan itu. Jurnalis dan Akuntan. Masuk kuliah, semua berubah, saya menjadi tenaga medis dan dia, menjadi seorang ekonom.

Pembicaraan itu terus berlanjut, hingga hari ini. Saya menjadi pegawai pemerintah (*hal yang tidak pernah saya bayangkan) dan dia menjadi seorang banker yang sedang berpikir utk resign. Karna, rutinitas bukan hal yang menyenangkan.

Saya dan dia, bercerita banyak tentang mimpi2 kita. Tentang ambisi2 yang terlewatkan. Tentang suka duka masa 20an akhir dan 30an awal.

Lalu, dia bilang gini ....hidup itu ternyata simple, nyed. Dikasih ya terima. Ngga dikasih, ya berarti bukan punya lo. Semua hal dijalani dengan legowo. Udah itu aja. Ngotot2an kita dulu, pada akhirnya menjadi anggukkan kata sepakat yang sudah digariskan. Lo mau apa, kalo yang diatas bilang ngga. Mau marah? Mau ngotot? Nope, nyed. Gw pikir, hidup ngga usah ngoyo dan ngotot. Semua udah diatur, nyed. Semua yang kita rencanain, kalo memang jalannya untuk kita, akan tetap jadi milik kita.

Selesai pembicaraan panjang itu. Saya merenung, bener juga, hidup itu dijalani aja. Karna, semua hal yang kita lalui, sudah ada dalam perkenanan-NYA.


Thats why i love this quote, cerita tentang hidup harus hebat, yang sederhana adalah sifat dan sikap.

Hidup itu sederhana, yang keakehan pola ya kamu, nyed 🤭😂🤣

Have goodday, everyone 🤩


Nyed

Apa yang sudah ditetapkan menjadi milikmu, tidak akan pernah tertukar, nyed.

Setiap orang memiliki berkatnya masing-masing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...