Langsung ke konten utama

perempuan di awal 30

Ini untuk perempuan,
Perempuan di awal 30-an,

Ini untukmu, perempuan di awal 30-an.

Ini tentangmu, perempuan di awal 30.

Cerita tentang bagaimana hidupmu harus bergulir. Kemanakah arahnya?
Di manakah pusaranya? Pada siapakah, kamu melabuhkan hatimu?

Ini untukmu, perempuan di usia 30,
Usia matang, di mana kedewasaanmu dipertaruhkan bahkan keperempuananmu dipertanyakan.
Tidak, kodratmu-pun diperhitungkan sebagai sebuah perjudian legal atas nama takdir dan nasib.

Pertanyaan-pertanyaan menyelidik hingga pernyataan yang menyindir harus kamu telan, bukan hanya dengar.
Karna bagi mereka yang merasa hidupnya telah melengkapi kodratnya atau bahkan yang dihormati,
Kamu harus mendengarkan nasehat itu. Tentang itu. Tentang ini.

Ini untukmu, perempuan di awal 30-an,

Bagaimana dunia memaksamu untuk tidak santai pada aturan sekitar yang mencekik kebebasanmu hidup dan melajang.

Di mana hari yang bergulir seolah bom waktu yang terpasang dan kamulah korban pesakitan yang harus disudutkan tanpa punya pilihan rasional.

Lalu lalang orang, menjatuhkan bom-bom waktu disekitarmu. Kadang, kamu menghindarinya dengan lihai. Atau menghadapinya dengan gagah berani.
Dan penghujung malam, kamu mendapati dirimu merenungi hari yang berat di bawah selimut tebalmu dan menangisi salah satu kenyamanan yang dianggap "pilihan yang bodoh" bagi sebagian makhluk.

Ini untukmu, perempuan di awal 30-an.

Di mana cream anti-aging menjadi salah satu keputusan terberat, karena begitu banyak pilihan yang terpampang. Kamu harus memilih dan memutuskan.
Smilling lines yang bagimu seksi, tidak begitu bagi si tim penilai di sebelah sana. Frecckles yang mengintip di balik suncreen yang mati-matian kamu pilih itu, tidak cukup meneduhkan bisik para penjaga penampilan di ujung sana.
Mereka tidak pernah paham, bagaimana caramu menikmati hidupmu. Dengan menjadi kamu, di awal 30-an.

Mereka tidak memahami bagaimana kamu tidak suka harus berjalan keliling drugstore hanya untuk memutuskan anti-aging terbaik? Sunscreen terbaik? Bahkan mereka tidak perduli, bahwa semalam atau beberapa malam lalu, kamu sudah searching about it sampai jauh malam, lalu melupakan presentasimu pagi tadi.

Bagi mereka, selalu ada celah untuk mengeritik apa yang tidak sempurna di mata mereka.

Mereka lupa, kamu manusia, bukan patung ciptaan yang harus menyerupai seorang dewi.
Karena menjadi tidak sempurna adalah kesempurnaan.

Ini untukmu perempuan di awal 30-an,
"umur" membuatmu menjadi bergegas tentang segala hal dalam hidupmu. Kamu jauh lebih dewasa dari beberapa tahun lalu. Kamu memutuskan sesuatu dengan pertimbangan yang berat dan teliti.

Bahkan mengeluarkan katapun, kamu akan memilih yang tepat. Kamu begitu berhati-hati, karena kamu tau bahwa menyakiti seseorang dengan tingkah laku dan tuturmu adalah dosa yang wajib di hindari.

Karna kamu tau, bagaimana rasa tidak nyamannya diperlakukan begitu.
Kedewasaanmu menjadi baju tidurmu dan baju sehari-harimu. Dipakai bukan untuk dipamerkan namun menyamankan sekitar.

Ini untukmu, perempuan di awal 30-an.
Kamu berhenti bermain-main dengan hidup dan masa depan. Kamu menatap hari esok dengan lebih serius.
Kamu berhenti untuk sekedar mencari "pacar" lalu melihat sekitar, apakah perlu pendamping jika hanya untuk disakiti? Atau hanya sebuah status?

Ketakutan menjadi sendiri selamanya menghantuimu pada beberapa bagian pagi dan malammu.

Namun, fokusmu tidak bergeser.
Kamu tau, apa yang kamu inginkan dalam hidupmu. Kamu hanya sedang mencari yang menyamankanmu, bukan hanya melengkapimu.
Karena kita tau, bahwa tidak ada pasangan yang sempurna.

Ini untukmu, perempuan di awal 30-an.
Keputusanmu adalah pemikiran yang panjang. Bukan sebuah emosi belaka dan kenekatan yang tidak perlukan.
Kamu tau, 20-an mu telah berlalu dengan segala cerita nekat dan bodoh didalamnya. Mengulangi sesuatu yang tidak perlu adalah kepintaran yang patut kamu syukuri.

Hidupmu tidak selalu baik-baik saja dengan hujaman tanya yang menyudutkan.

Tapi kamu tau, kamu tidak akan mundur bagaimanapun hebatnya kamu tersudut. Iyakan?

Ini untukmu, perempuan di awal 30-an.
Ada banyak DIA yang telah berlalu datang dan dbertanya tentang keberadaanmu hari ini.

Lalu kamu terdiam dan menjaga jarak. Karena cerita yang pernah hadir bukanlah yang bisa sepenuhnya di maafkan. Namun, sejenak di dalam hatimu, kamu bertanya, "mungkinkah akan datang lagi yang lain, bila aku melewatkannya sekali lagi?" Ada ragu disana yang menggelayut manja, hingga sesal yang mengendap.

Ini untukmu, perempuan di awal 30

Dunia tidak ramah pada mereka yang dianggap terlalu hebat untuk menjadi seorang pendamping. Karna perempuan selalu dipandang sebagai penolong, bukan pemeran utama.

Padahal, dalam hidup, setiap manusia berhak menjadi pemeran utama dalam setiap kisahnya. Kamu melewati berbagai masalah pelik, dalam cinta, karier, atau keluarga. 

Pundakmu menjadi lebih kuat dan tangguh, hatimu luas untuk menerima begitu banyak kata yang sulit diabaikan. Kamu, bukan lagi gadis kecil yang bersembunyi dibalik punggung orang tua. Kamu menjadi kuat dan tabah menjalani hidup.

Untukmu, perempuan diawal 30,

Apapun pencapaianmu saat ini, kamu hebat!

Kamu berharga. Kamu istimewa. Bagaimanapun keadaanmu. Apapun keberadaanmu, saat ini, jangan lupa, sampai dititik ini, kamu sudah melakukan hal2 luar biasa untuk diri mu.

Jangan takut. Jangan gentar ya.
Jangan pernah membandingkan dirimu dengan yang lain. Setiap orang ada masanya. 


Hey kamu, perempuan di awal 30 an...

Salutku untukmu.

Untuk setiap cerita hidup yang kamu lalui. Semoga semesta memberikan kekuatan untukmu tetap berjalan dan menghidupi hidup.

Sebab esensi hidup adalah menjalani hari ini dan mengusahakan hari esok, yang sudah tertinggal dibelakang sana, tidak perlu dihiraukan, cukup dijadikan pelajaran.


Nyed 

Berterima kasihlah pada dirimu sendiri, karna sejauh ini, kamu bertahan dengan sangat baik.

Dalam perjalanan waktu, hidup akan memberikan kejutan2nya, hadapi dan hidupi.

Awalnya kamu tertatih, akhirnya kamu pasti terlatih.


(*nemuin note bodoh ini loh yang di tulis 2019, dan entah kenapa ngga disimpen di blog ini. Ckckckckckk... )

Perempuan di awal 30 an, tidak lagi muda, namun memasuki usia dimana setiap kata dan tindakan perlu keputusan yang matang. 

Tidak muda lagi, namun juga belum tua.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...