....karna kamu satu-satunya yang mengerti dari yang paling mengerti.....
Hey, kamu. Lagi apa?
Lama betul rasanya, mengusahakan diri untuk mengabaikanmu.
Bahkan, aku tidak tau harus menulis apa.
Mau denger cerita ku ngga?
Atau, boleh ngga ganggu sebentar?
Terlalu sibuk ya, untuk sekedar mendengar?
Semua tidak baik2 saja. Aku. Tidak sedang baik2 saja.
Aku, dan aku tidak tau, bagaimana caranya untuk tidak menjadi cengeng disaat2 seperti ini. Biasanya kamu ada. Dan bagiku itu cukup.
Mungkin, aku perlu belajar banyak tentang rasa cukup, tentang rasa sabar, tentang kuat?
Aku meracau lagi ya? Padahal, didepan semua orang yang lalu lalang, aku si yang paling baik-baik saja ini, selalu terlihat baik-baik saja.
Konyol kan?
Karna pada akhirnya, kamu adalah pengalihan terbaik dalam diam. Thats absurd, i know.
Nope, i dont miss you. I need you. Mungkin kamu beneran udah naik level ya?
Kali ini, aku tidak akan meminta maaf atas kelancanganku.
I need you.
Diantara semua rutinitas yang mulai menyesakkan ini, kamu menjadi pelipur sendu terbaik.
Namamu, terselip dalam setiap hari penat yang aku lewati. Ya, aku menyadari keberadaanmu. Aku tau, kamu ada.
Dan lalu, sebagian aku, memaki dengan pongah, kamu bisa tanpa dia. Apa aku selalu sesombong ini ya?
Kamu, iya kamu. Baik-baik ya disana. Diantara rutinitasmu, dan padatnya jadwal datelinemu.
Oh ya, jangan lupa, kopi selalu menyelamatkan pagi mu. Iyakan? Aku tau, kopi membuat pagi yang menyesakkan terasa ringan untuk dilalui. Kopi yang sama juga menemani pada malam pelik yang kadang sulit disudahi.
Aku, tidak lagi menggilai kopi. Namun, menghirup aromanya tiap pagi dari setiap sudut ruangan yang menyeduhnya, cukup membuatku "ada".
Sudah ku bilangkan, aku dan pagi, bukan teman yang baik. Namun, kedepannya, Pagi adalah waktu terbaik untuk bermimpi.
Aku perlahan mengganti malam2ku, dengan pagi kelabu yang harus aku jalani.
Semoga pagimu, kopimu, dan harimu, selalu menyenangkan untuk dijalani.
Setidaknya, hiduplah untuk satu hari lagi.
I need you.
Aku tidak main2. Aku beneran membutuhkanmu. Jauh ya?
Jarak bukan pemisah. Harusnya bisa, kalo mau diusahakan. Harusnya bisa. Kalo mau. Diusahakan.
Lama aku terdiam dan mengulang kalimat diatas beratus2 kali. Memainkannya berkali2 di dalam pikiranku. Menggumamkannya seolah itu adalah mantra ajaib yang mampu melenyapkan semua hal pelik yang tidak ingin aku hadapi.
Lalu, sekali lagi...
Aku menertawakan diriku. Meminta maaf dalam hati, untukmu. Memaki diriku.
Aku tidak sedang baik2 saja. Aku sedang bersemangat tentang sesuatu, dan aku sedang berjalan dalam mimpi besar yang selama ini aku usahakan.
Aku hanya ingin kamu tau. Karna bagiku, kamu adalah dunia yang bisa aku miliki secara egois.
Setelah Noke pergi, kamu adalah pengalihan terbaik. Kamu yang membuat ku berpikir tentang banyak hal. Kamu yang mengembalikan aku pada tempatnya.
Pikirku, kamu adalah sebuah keistimewaan yang aku syukuri dalam diam.
Dan, ucapan syukurku yang naik tentangmu, adalah hal yang selalu kulakukan dalam setiap lantunan pada Yesus.
benyada remals "nyed"
Ini note paling tolol yang saya tulis. Tapi, paling jujur yang saya buat.
Komentar
Posting Komentar