Goodbye "The Dancer"
Saya sampe di hotel, jam 15.17. Setelah itu, registrasi dan dapat kamar. Awalnya, semua biasa aja. Kamar yang luas, dengan balkon menghadap ke barat, keliatan banget Tangerang lagi padat2nya jam segini.
Dikamar ini, tepat diatas tempat tidur ada lukisan yang bergambar 3 orang penari, serta 1 wajah abstrak. Selesai acara hari I, saya langsung balik kamar. Jam 00.12. saya matikan semua lampu, hanya lampu sudut di balkon yang saya biarin nyala. Saya ngga bisa tidur dgn lampu terang, harus gelap.
Jam 03.30, saya terbangun, terdengar suara gamelan yang mengalun pelan, diikuti langkah kaki. Saya setengah terbangun, terduduk, ngeliat ke arah balkon, ada orang dengan gerakan menari yang menuju ke arah saya. Saya dengan pelan bergumam "permisi ya, saya ngantuk banget". Si penari itu menatap saya sambil tersenyum, melanjutkan tariannya. Saya lanjut berbaring, dan ketika saya menoleh ke kanan, si penari itu tersenyum kembali ke arah saya. Saya hanya menatap dan mengangguk, namun saya bergumam lagi "kayaknya pernah liat ya"
Besok pagi, saat sedang siap2, saya menatap lukisan itu. Saya tertawa dan menggeleng, "ini penari yang semalam". Saya mengangguk ke arah lukisan itu, senyum senang disana itu persis seperti yang diperlihatkan semalam.
Lo ngga takut? Ngga, lebih ke ngga peduli sih. Dah terlalu sering, sampe rasanya "ya udahlah". Namanya tempat baru, pasti ada aja "sapaan tidak terduganya". Kaget? Biasa aja sih. Takut? Ngga, lebih ke "mau tidur lagi"
Lalu hari ini, saat saya akan pulang, sebelum saya keluar, saya berbisik pelan "pulang dulu ya, semoga bisa menghibur yang lain"
Tau ngga sampe di lift, saya ngakak di dalam hati.... "Menghibur yang lain, siapa nyeeeed"
Sudah saya bilang kan, bisa melihat segalanya, tidak semenyenangkan yang kamu pikir.
Goodbye Dancer, nice to know you...
Benyada Remals "dyzcabz"
#latepost #waktulagidinasluar
Komentar
Posting Komentar