ini tentang semua hal,
yang tak pernah kukatakan untukmu...
aku yang tidak selalu merasa kerdil, diantara sekian banyak perempuan yang ada disekitarmu. iyakan?
aku yang selalu merasa kalah dari mereka,
mungkin, aku memiliki hatimu. Mungkin. Namun, rasanya harus menggandengmu didepan mereka, aku kalah.
membuatku menghindari setiap pertemuan dengan mereka.
Aku tau, kamu tidak tahu hal ini,
kalaupun kamu tau, kamu akan marah. Bagaimana bisa, nona berpikir sebodoh itu. Saya ngga perduli, secantik apapun mereka. Kamu, yang saya mau.
Kamu, yang saya mau...
berdiri, disamping mereka yang selalu berada dekat denganmu, disaat aku jauh. Rasanya cukup mematahkan hatiku. Kamu bisa dipercaya?
bukan, kamu masalahnya. Aku. Aku yang tidak bisa percaya, pada diriku sendiri. Bahwa, laki-laki sehebat kamu, akan bersamaku. Ini terdengar cukup bodoh ya? Untuk seorang perempuan yang selalu memenangkan rasionya, ternyata aku cukup "rapuh", saat berbicara tentang milikku.
kamu, tidak akan pernah tau. Karna, aku tidak pernah membicarakan ini. Tidak juga membahasakan ini, untukmu.
Ini terlalu bodoh. Ya, aku. Bodoh betul pikirku. Bagaimana bisa aku merasa kalah, dengan semua pencapaian ku, iyakan? Bagaimana bisa, aku merasa kamu seharusnya dengan mereka aja, ketimbang stuck dengan perempuan keras kepala ini.
namun, aku selalu berpikir, kamu harus mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dariku. Seseorang yang bisa kamu tunjukkan pada banyak orang, tanpa ragu. Seseorang yang bisa percaya pada dirinya sendiri, bahwa dia cukup dengan apa yang dia punya.
Bagiku, aku tidak pernah cukup, untukmu. Sehebat apapun, kamu meyakinkan ku. Bagiku, kamu terlalu hebat untukku.
Aku, terlalu skeptic ya? Bagimu, yang selalu mendukung semua inginku.
Kamu, tidak akan pernah mengerti, bahwa dalam dunia yang kubentuk sedari awal, tanpamu... Memakai scrub adalah sebuah kebanggaanku. Selepas itu, aku hanya perempuan biasa. Sebiasa orang pada umumnya, hingga terkadang, aku pikir, tidak ada yang begitu membanggakan dari seorang aku. Aku, tanpa scrub itu. Aku, terlepas dari ruang jagaku, pasienku, stetoskop kesayanganku, aku bukan apa2 yang bisa dibanggalan.
aku, hanya merasa bangga denganku, ketika aku berada dalam zona nyamanku. Dimana, aku tau pasti, aku akan memenangkan setiap battle yang kuhadapi.
Bodoh ya?
Aku, diluar semua zona nyamanku. Hanyalah, aku yang merasa kerdil. Terdengar menyedihkan ya?
Aku hanya merasa ini, saat bersamamu. Kamu yang selalu senang datang ke berbagai pertemuan, kamu yang bersahabat dengan semua manusia yang kamu temui. Kamu yang begitu ramah pada siapapun. Kamu yang selalu, bisa berbaur dalam kondisi seperti apapun. Kamu, yang selalu disenangi begitu banyak orang.
Sedangkan aku? Aku menyukai sepi. Aku menikmati sunyi, aku tidak berteman dengan keramaian. Bertemu begitu banyak orang, menghabiskan energiku. Menguras seluruh tenagaku.
Kamu tidak akan mengerti kan? Untuk seorang yang begitu senang bersosialisasi, aku adalah anomali. Kamu, tidak akan mengerti, bahwa menikmati secangkir kopi, sambil membaca buku, mendengarkan lagu, dikamar adalah keistimewaan yang kunikmati. Kamu tidak akan mengerti, bahwa aku jauh lebih suka longdrive tanpa arah, lalu berhenti pada sebuah kedai kopi dipinggir jalan, ketimbang harus nonton konser band favoriteku. Menyukai sesuatu dalam diam, adalah aku dengan semua dunia yang kubentuk, sebelum kamu ada.
Kamu tidak akan memahami, bahwa aku lebih senang berdiam diri didalam kamar dengan lagu-lagu, ketimbang harus berjalan di mall hanya untuk cuci mata. Atau, saat ku bilang, aku lebih nyaman berada dirumah, nonton tv, atau duduk diteras minum hot chocolate sambil menikmati senja berlalu. Aku, tidak menyukai hiruk pikuk, kecuali saat pasien igd ramai. Ya, jagaku, tidak selalu menenangkan.
Kamu, melihat betapa kita berbeda ya? Kamu dengan semua keramaian yang menghidupkanmu, lalu aku yang sakau akan kesunyian disudut sana.
Kamu, tidak akan mengerti. Aku hanya keluar, bila benar2 diperlukan. Aku senang untuk mendengar live music, sesekali aku akan pergi. Namun, tidak dalam keramaian yang melelahkan. Aku, yang menentukan duniaku. Dengan siapa aku berinteraksi. Dengan siapa, ku habiskan waktuku.
Saat kukatakan, aku berhenti untukmu. Karna aku memahami, dunia yang kita nikmati begitu berbeda. Aku, tau. Karna tidak semua orang mampun menghandle "keanehan" ku. im a weirdo. Kamu, tidak akan mengerti, betapa menyenangkannya diam dikamar dan membaca sebuah novel berjilid2, ditemani lagu old song, bahkan hingga matahari sudah berganti hari. Bagiku, itu sebuah kemewahan.
Kamu, mungkin saja, tidak akan mengerti, saat ku katakan, aku begitu menyukai bintang di malam hari, hingga kadang aku kadan menyetir di malam hari, out of know where, hanya untuk menemukan bintang. Duduk dan menikmatinya dalam diam.
Mencintaimu, adalah pilihanku. Namun, bila cinta yang aku inginkan, membuatku tidak lagi nyaman menjadi aku. Rasanya, aku tidak sanggup untuk tetap memilikimu. Iyakan?
Ini salahku. Aku tau.
"deal with someone", bukan sesuatu yang mudah. Aku memahami itu. Hanya saja, dunia yang menyamankanmu, membuatku tidak nyaman. Aku memikirkan ini, berulang kali. Aku tidak akan memintamu untuk menjadi seperti aku, atau sebagaimana yang aku mau. Tidak, bukan itu yang kuinginkan.
Aku hanya ingin, kamu tidak merasa terkekang, dengan semua "ketidak-nyamananku", hingga kamu harus berpura-pura untuk tinggal.
i know, how you feel.
dan, aku tidak akan menjadi egois, untuk kesenanganku.
Tidak mudahkan, mengenalku?
Aku tidak merasa kalah, karna semua hal yang tidak kupunya dari semua perempuan yang ada disekelilingmu. Atau pada semua orang yang begitu mudah berinteraksi denganmu.
Aku merasa kalah, karena mereka memiliki waktu yang sulit kudapatkan darimu. Mereka bisa berdekatan denganmu, ngobrol sepuasnya, menghabiskan waktu lunch, dinner dengan mu. Sementara aku? Aku, tidak memiliki kemewahan itu. Karna, aku mengerti, bahwa sama seperti ku, kamu tidak ingin diganggu saat sedang bekerja.
Aku, bener ya, tentang hal ini?
Hingga akhirnya, aku harus merindukanmu dalam diam. Tidak mendebatmu, lagi. Agar semua obrolan kita menjadi sebuah quality time yang baik. Namun rasanya kok tawar ya?
I know, its my bad, not yours.
rumit ya?
semua tentangku, tidak pernah sesederhana yang kamu liat. Tidak pernah sesimpel yang kamu tau. Aku dan semua keanehanku, yang mungkin tidak kamu temui pada orang kebanyakkan, bila kamu menginginkanku, seharusnya kamu mampu untuk mengatasi itu.
Hanya saja, "deal with me" itu tidak pernah sesederhana itu, untukku.
karna, kamu yang ku pikir harusnya paling mengerti itu, harusnya kamu memelankan langkahmu agar aku mampu bernafas sejenak, melihat semua cerita yang kamu tawarkan.
mencintai bagiku, adalah sebuah logika tanpa jeda. Mencintai adalah kata kerja yang melelahkan, untuk seorang aku. Aku mampu mencintai, namun menerima bahwa aku dicintai dengan caramu, adalah sebuah tugas rumit yang belum bisa kujabarkan.
dicintai adalah diterima dengan utuh, benarkan? Sebagaimana adanya aku. Seaneh apapun kelakuanku. Aku, tidak bisa dipaksa untuk menjadi seseorang yang bukan aku. Mungkin aku mampu, menjadi seperti yang kamu inginkan, pada awalnya. Hanya saja, itu melelahkanku. Hingga suatu hari, saat jenuhku mampir, kamu tidak akan menemukan ku dalam versi yang kamu inginkan.
Karnanya, aku tidak pernah meminta kamu untuk berubah. Tidak juga mengaturmu harus seperti apa. Kenyamanan adalah hal yang utama untukku.
ini adalah hal yang tidak pernah kuutarakan padamu.
Karna, "telanjang" dan menjadi rapuh dihadapan orang lain adalah tabu untukku. Menjadi lemah, manja dan merepotkan bukan keahlianku.
Kecuali, saat aku memutuskan untuk menjadi seperti itu dihadapanmu, dengan semua resiko yang harus kuhidupi nantinya.
Cinta tidak pernah sesederhana itu, untuk ku.
Lanjutkan saja, duniamu, tanpa kita.
Berbahagialah dengan caramu. Kamu pantas mendapatkan itu.
Bagaimanapun ceritanya nanti, aku akan selalu merasa bahagia saat ku dengar namamu disebut oleh orang lain.
Kita tidak salah, tidak juga kalah... Bila bahagia adalah sebuah keegoisan untuk memenangkan diri sendiri, apa yang kita putuskan hari ini, adalah sebuah langkah bijak, untuk masa depan nanti.
Kamu, akan menemukan yang jauh lebih baik,
nanti, saat kamu menemukan seseorang untuk dibawa ke Altar,
jangan lupa ya, bilang untuknya, "ada seorang perempuan keras kepala yang begitu bodoh, untuk melepaskanku, untukmu. Dia, melewatkan salah satu hadiah terbaik, yang sudah disediakan semesta untuknya"
berhenti disini. namun, tidak berhenti di kamu.
Benyada Remals "dyzcabz"
Sebuah cerita, yang tidak pernah kuucapkan.
Diceritakan dari mulut ke mulut, walau waktu berganti,
Kata dia, rindumu, masih untuknya.
Entahlah, ini tentang siapa.
Aku, hanya menulis serandom biasanya.
Komentar
Posting Komentar