Langsung ke konten utama

Berkah dalem 🙏


Kenapa solo? 

Padahal om tante saya, orang2 yang punya jabatan di sorong. Mereka PNS dengan track record yang cukup disegani. Seharusnya, saya bisalah ya, tes disana aja. Seperti maunya Jhoni the bad (*om bungsu saya) 😂😂😂😂😂🤣🤣🤣 

Tapi, saya tidak suka berkembang dibawah bayang2 nama besar siapapun. Dari dulu saya begitu. Saya tidak suka berada dilingkup dimana saya dikenal sebagai anaknya si A, keponakannya si B, atau cucunya si Z. Ngga, cara mainnya ngga gitu. (*bangke sombong bener, nyed!)

Saya harus dikenal, dengan keilmuan saya, dengan nama saya sendiri. Thats cool, menurut saya. Bergantung dan menggantungkan diri pada nama besar orang, siapapun itu, melelahkan buat saya. 
(*people always judging, rite?) 

Saya diajarkan seperti itu oleh Noke. Sehingga, bila sekarang saya berada di tempat di mana saya tidak mengenal siapapun, saya mengucap syukur tentang hal itu. Kenapa? Saya akan belajar survive dengan cara saya. Iyakan, pa? 

Saya tidak nyaman dikenal karena si A, B, C. Saya mau dikenal, karena saya sendiri. Berkarya itu harusnya lahir dari cara kita mengembangkan kemampuan diri sendiri, bukan karena ada orang yang menaungi kita.
(*apalagi kelakuan saya berbanding terbalik dengan nama besar mereka) 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 

Sekarang kan butuh orang dalam, nyed. Iya, ngerti. Namun, buat saya, segala hal itu sudah diatur, hanya saatnya saja yang berbeda. Mau orang dalam atau orang luar, ya sah2 aja sih. Haknya setiap orang. Bebas kok. 

Karena, bagi saya, mengucapkan kata tolong itu sangat sulit. Saya bisa menghandle segala hal, bahkan ketika tidak mampu pun, saya kan tetap berusaha sekuat saya. Hingga, saya tau, "enough is enough". As i say, i know my self better. I know me. 

Sama seperti saya yang tidak suka meribetkan hal2 sepele, saya juga tidak suka merepotkan orang lain untuk hal2 yang tidak penting. (*angkat galon dari lantai 1 ke 2 aja bisa kok) #loh? #analogiyangkacau
Sesederhana itu. 

Ini menjawab beberapa pertanyaan setelah 9 hari disini. (*kenapa kok di solo?) 

Bertumbuh, berkembang, berproses. 

Karna untuk segala hal dibawah langit, ada masanya. 
#sikapsaya #sombong 

Matur nuwun 🙏 (*dari saya yang "tata kramanya" perlu diperbaiki kembali)😎


Benyada Remals "dyzcabz"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...