Saya mengerti ketika ada sebagian orang, yang sama sekali tidak mungkin untuk diam saja di rumah. Mereka adalah kepala keluarga, yang harus menbawa nafkah, atau bisa jadi mereka petugas2 yang harus siap siaga dalam kondisi seperti ini.
Walaupun, bisa saja, mereka menjadi sumber penularan bagi orang sekitarnya. Ironi memang. Di saat kita meneriakkan, diam dirumah aja, namun kenyataannya tidak segampang itu.
Tuhan menyertai kalian, yang memang bekerja untuk menafkahi keluarga dan tidak mungkin untuk diam di rumah saja.
Tapi, untuk manusia laknat yang tidak ada kepentingan apapun, tapi bebal, dableg, untuk diam di rumah aja. Semoga keluargamu baik2 saja. Ingat, terpaparnya kamu dengan virus ini, membuat keluargamu, seisi rumahmu menjadi orang yang paling rentan terinfeksi.
Jangan lupa, orang tuamu, yang sudah usia lanjut, dengan penyakit penyerta membuat virus ini jauh lebih jahat.
Sebelum keluar rumah, tanyakan pada dirimu, pentingkah saya pergi? Mendesakkah keperluan ini? Jakarta sudah zona merah. Artinya, peluangmu terinfeksi jauh lebih besar.
Saya hanya mengingatkan, semua memang bergantung pada kesadaran diri sendiri.
Ingat, kamu tidak hidup sendiri, masih ada sekitarmu. Kalo kamu menyayangi keluargamu, diam dirumah aja ya?
Terima kasih sudah melakukannya.
Kalian melakukan ini, bukan hanya untuk dirimu,
Namun untuk keluargamu, lingkunganmu, sekitarmu,
Terlebih agar Indonesia kita segera di pulihkan.
🙏🙏🙏🙏🙏
Komentar
Posting Komentar