Oh, hi december.
Glad you be back again.
Im happy to see you come.
Desember.
Rasanya saya tidak mengucapkan selamat datang desember dengan benar.
Thats my december as usual.
Namun, beberapa hal membuat saya tidak se-exited seharusnya.
Nope, noke masih bersama kami. Somethin' happening, and its had to be told. Somethin' unspoken.
But, someday, i'll tell you about it.
Ulang tahun saya sudah lewat.
Dan saya tidak sesemangat itu menyambutnya.
Somethin' happen to me.
Semoga desember tetap menyenangkan untuk di lalui, juga di lewati,
Natal.
I smell the scent of christmas.
Christmas is coming.
Juts note. Bahwa desember sudah menyapa saya, sebelum saya bersiap untuk masuk didalamnya.
Benyada remals "dyzcabz"
Mbul : "Eh lo brojol hari ini nyeeed! Pi pornday"
Saya : "hm."
Rssta : "bisa kale sebats dulu. Traktir war-jok juga jadi gue sih."
Saya : "udah tua, udah ga mampu dbegadang"
Rong2 : "eh kampret gila betul lo ini. Tua? Berapa ada umur lo? Woooi, baru juga brojol, bisa ngga sih, ngga ngeselin."
Saya ; "gue mau tidur. Males keluar."
Donut : "kukang pelit"
Nita : "lagi pelukan sama siapa, nyed? Tumben"
Saya : "mr.comfy"
Rasta : "guling aja sok2an mr.comfy"
Saya tertawa.
Dan selalu, dan tetap, setiap kali pergantian usia itu terjadi, saya mengisolasi diri dari keramaian.
Saya jauh lebih menikmati ulang tahun itu sebagai harinya saya. Karena itu saya ingin menikmatinya sendiri.
Bahkan dalam keheningan pagi, hingga pekatnya malam, saya mensyukuri pertambahan umur sebagai sebuah anugrah.
Being old is a gift.
Ada setahun lagi waktu yang diberikan,
Untuk hidup, untuk bernafas, untuk berkarya,
Untuk menjadi berkat,
Untuk menjadi manusia yang lebih benar,
Untuk bersyukur,
dan, untuk hidup yang menghidupkan orang lain.
Terima kasih Yesus, untuk selalu ada,
Sekalipun saya kehilangan saya,
Terima kasih Yesus, untuk tetap setia,
Sekalipun saya begitu menyebalkan,
Terima kasih Yesus, karena tetap tinggal.
Komentar
Posting Komentar