My EMERGENCY EXIT
Friday, July 12, 2013
4:55 PM
I WONDER WHAT GOD WAS THINKING,
WHEN HE CREATED YOU…
I WONDER IF HE KNEW EVERYTHING
I WOULD NEED,
BECAUSE HE MADE ALL MY DREAMS COME TRUE…
WHEN GOD MADE YOU, HE MUST HAVE BEEN THINKING ABOUT ME!!!!
***************************************************************************
Sepertinya sudah lama sekali aku tidak menemukan SEBUAH IDE CERITA yang SEHARUSNYA aku bagikan. Aku terlalu LAMA HILANG dalam HUTAN BELANTARA, hingga mungkin OTAKKU tidak lagi MENCIPTA IDE UNIK untuk BERCERITA. HILANG dalam SEBUAH TUGAS dan TENGGELAM dalam SEBUAH PENGABDIAN. Terkadang itu terdengar BEGITU MIRIS!
Hingga suatu hari, aku MENDAPATKAN SEBUAH KISAH MENARIK!
KISAH yang BAHKAN AKU TIDAK MENGERTI, bagaimana AKU BISA MENYENTUHNYA. Atau BERSENTUHAN denganNYA? Mungkin benar BAHWA "ketika AKU MENJADI SEORANG DOKTER, aku bisa MENYENTUH HIDUP SESEORANG setiap hari, atau HIDUP SESEORANG BISA MENYENTUHKU setiap hari"
MUNGKIN inilah yang terjadi denganku…
Dan inilah CERITA itu!
****************************************************************************
28 tahun…
Dan aku BELUM ADA NIAT untuk MENGAKHIRI KESENDIRIAN ini! Aku bahkan TIDAK TAU HARUS BERKATA APA, saat PERTANYAAN KLASIK itu MUNCUL! Aku tidak MENGELAK saat SEMUA ORANG MENGINTIMIDASIKU, tentang COWO-COWO YANG WAJIB DINIKAHI! Tidak sedikit yang MENGENALKANKU pada REKAN KERJANYA, SEPUPUNYA, ADIK IPARNYA, SEPUPU DARI MANTANNYA, BAHKAN BOS-BOS DIKANTORNYA. Aku tidak MENOLAK untuk MENGENAL MEREKA lebih jauh. Namun, memang kenyataannya… AKU TIDAK NYAMAN dengan MEREKA.
Waktu memang tidak bisa aku HENTIKAN. Dia berlari sesuai dengan KEHENDAKNYA. Lalu aku bisa apa? Jika sampai USIA 29 tahun ini, dan aku TIDAK ADA PACAR! Salah siapa? Semua orang MENDORONGKU, bahkan TERKADANG MEMPERMALUKANKU seola-olah aku TIDAK LAKU dipasaran. Sehingga mereka membawa TEMAN-TEMANNYA satu persatu. Ayah dan Ibu juga begitu. Mereka tidak habis-habisnya untuk memperkenalkanku dengan SEMUA ANAK LAKI-LAKI dari KENALANNYA.
Aku bingung, JIKA KALIAN bilang "CEPET CARI PACAR SANA?" CARI KEMANA? CARI DIMANA? Memangnya PACAR itu MAKANAN? Yang bisa DIPESAN dan DIBAWA PULANG? Atau? PACAR itu ALAMAT RUMAH? Yang BISA DITANYA-TANYA disembarangan ORANG? Atau PACAR itu JAJANAN yang BISA DIBELI? TINGGAL dibungkus dan DIBAWA PULANG!
Malam ini, USIAKU 29 TAHUN!
Dan KESABARANKU sampai PADA BATASNYA!
Setelah selesai ACARA, aku bergegas NAIK TIDUR. Aku tidak menunggu semua tamu pulang lagi seperti yang seharusnya dilakukan oleh TUAN RUMAH. Aku malas dengan KATA PENUTUP yang KHAS. "Ret, cepet-cepetlah udah TUA." atau "Kasian mama udah pengen nimang cucu" atau "ret, jangan kelamaan masak anak gue udah 2 loh" dasn sebagainya…
Mungkin bagi sebagian orang itu HANYA SEBUAH MOTIVASI! Tapi BAGIKU itu MENYINGGUNG. Bukankah itu terdengar SEPERTI SEBUAH SINDIRAN? Atau itu hanya PERASAANKU saja? Hanya karna AKU "BELUM PUNYA"? Okay, KITA SUDAHI PEMBICARAAN ini. MATIIN LAMPU. TARIK SELIMUT. NYALAIN MUSIK dan TIDUR!
DIMANA HARUS MENEMUKANMU?
Diantara MILYARAN MANUSIA dibumi ini?
Bagaimana CARANYA MENGENALIMU,
Diantara JUTAAN MANUSIA yang BERLALU LALANG?
***********************************************************************************
PAGI I di usia 29 tahun…
Hari ini, aku sudah membuat LIST! Aku akan berdandan sedikit lebih MENOR. Aku akan berusaha untuk MENYAPA SEMUA ORANG. Terutama SEMUA MANUSIA berjenis KELAMIN LAKI-LAKI. Aku akan BERUSAHA MENEMUKAN PASANGAN JIWAKU. Aku akan MENGENALINYA dengan CARAKU. Iyakan?
Aku turun SARAPAN. IBU cukup TERKEJUT melihatku. Aku tau, dia MENATAPKU dengan CUKUP TAJAM!
"Mau kemana kamu,ret?"
"Kantor, masak ke pasar." ucapku datar
"Kok kamu DANDAN kayak gitu, kalo hanya ke KANTOR?"
"SUPAYA bisa dapet jodoh. COWOK KAN SELAMA ini hanya NGELIAT CEWE dari DANDANANkan? Supaya IBU dan AYAH tau KALO AKU BERUSAHA untuk MENIKAH! BIAR GA PERLU LAGI REPOT-REPOT dikenalin dengan SEMUA COWO DIMUKA BUMI INI. Supaya PERTANYAAN TOLOL itu ga akan MAMPIR ke aku lagi! SUPAYA IBU ga PERLU INGETIN AKU tentang UMUR dan SUDAH BEBERAPA ORANG yang NGELANGKAHIN AKU! Puas?"
IBU terdiam. DIA tidak berusaha MEMBANTAHKU.
Aku tidak MENYENTUH TEHku. Aku segera berangkat kerja. Bahkan aku MENGABAIKAN SALAM AYAH. Aku benar-benar MUAK! Aku benci SITUASI dimana AKU TERPOJOK dengan WAJAH INOCENT, dan aku tidak bisa memutar OTAKKU tentang SIAPA CALONMU? MULAI dari CERITA KARANGAN tentang AKU PUNYA PACAR di BANDUNGlah, atau GEBETAN di SEMARANGLAH. Aku CAPEK! Toh pada dasarnya AKU MEMANG BELUM PUNYA PACAR! Bukan TRAUMA, hanya saja AKU SANGAT MENIKMATI KESENDIRIANKU. Aku SANGAT MENGHARGAI setiap DETIK yang AKU MILIKI, dengan SEGALA PENCAPAIAN yang AKU DAPATKAN hingga HARI INI. Jika, aku BELUM SIAP untuk MEMILIKI SIAPAPUN, atau MENJADI MILIK SIAPAPUN, apakah ITU SALAH? aku tau, WANITA punya WAKTU EXPIRED! Tapi, bila BELUM ADA YANG COCOK untuk MENEMANI HARI_HARIMU? Apakah itu SEBUAH KESALAHAN BESAR?
Lalu kenapa SEMUA ORANG me njadi BEGITU SIBUK? Kenapa mereka MENJADI BEGITU RIBET dengan SEGALA HAL PENAWARAN MENARIK tentang MY MR.RIGHT? INI HIDUPKU, aku yang BERHAK menentukan SEGALA KEPUTUSAN yang ADA DIDALAMNYA! Tidak seorangpun, BOLEH MASUK dan MENGATURKU sesuka MEREKA. KENYAMANANKU akan SEBUAH STATUS LAJANG, kenapa MENJADI PETAKA untuk SEBAGIAN ORANG?
PETRA bilang aku TERLALU PEMILIH! Bukankah itu TIDAK SALAH? KAU tidak akan mau MENGHABISKAN HIDUPMU dengan ORANG SEMBARANGANKAN? Jadi PEMILIHAN atau SELEKSI itu PERLUKAN? Masalahnya, BAGAIMANA MAU SELEKSI kalau CALONNYA saja TIDAK ADA! Apanya YANG MAU DISELEKSI COBA? Entah kenapa, aku merasa TIDAK ADA COWO yang MAU DENGANKU. Mereka sama sekali tidak ada yang MENCOBA untuk DEKAT denganku. TIDAK ADA.
Syarat untuk MENIKAH adalah PUNYA PASANGANNYA DOLO!
Aku masuk KANTOR. Okay, aku sudah MENGHAPUS SEMUA MAKE UP tadi. Lagipula, aku masih sangat WARAS dan BERKELAS untuk TIDAK MENGENAKAN MAKE-UP semenor menor itu ke kantor. Aku menenangkan diriku didalam ruangan. Entah kenapa, PERASAANKU masih SAJA JENGKEL dan KESAL. Untungnya AKU MEMILIKI ANGER MANAGEMENT yang SANGAT BAIK! Jadi aku tidak sembarangan MELEDAK. Toh, agak lucu juga kalo aku harus marah-marah ga jelas tentang HAL YANG BELUM JELAS juga.
Telponku berbunyi.
"Bu Reta, ditunggu sama PAK KAREL diruang meeting."
"Ada rapat?"
"Bukan bu. Ada perlu katanya. Semua staf juga ada disana."
"OH. Okay."
Aku segera ke ruang meeting. Entah ada BOOM apalagi hari ini. Heran deh, baru aja bertambah usia TAPI KOK BERASA BERAT BENER ya HIDUP diUSIA yang BARU? Aku masuk dan berusaha untuk MELENGKUNGKAN BIBIRKU. Setidaknya ITULAH ETIKA SOSIALNYA? Iyakan?
10 menit kemudian…
PAK KAREL, memulai PEMBICARAAN INI. Akan ada, DESAIN GRAFIS yang BARU. DIA adalah KEPONAKAN dari PAK KAREL. Cerita KLASIKKAN? Bukankah ITU GUNANYA PUNYA ORANG DALAM? LO BISA DENGAN MUDAH MASUK dalam SEBUAH PERUSAHAAN BESAR, karena OOM LO yang PUNYA, atau APAPUN itulah.setidaknya, LO BISA BEKERJA DISANA tanpa HARUS KERINGETAN dan NAIK TURUN BIS untuk NGELAMAR. Iyakan? Semoga sih LO BEROTAK, biar GA MALU-MALUIN.
Setelah MEMBACAKAN CV si DESAIN GRAFIS itu. PAK KAREL mempersilahkan ORANGNYA MASUK. Aku tidak begitu memperhatikannya. Aku sibuk memainkan PULPEN. Lagian aku tidak tertarik untuk mengenalnya. Karna aku juga tidak akan BERSENTUHAN secara langsung. Jadi, ga perlulah TERLALU DIKENAL!
"Selamat pagi menjelang siang, perkenalkan saya RASTA." ucapnya lembut
Aku mengangkat muka. Aku meliihatnya. TIDAK GANTENG. BIASA SAJA. Ya, GOOD LOOKINGLAH. Kalo ISTILAHNYA si TEMBEM COWO SIMPATIK!
Selesai PERKENALAN. Kami berjabatan dengan DIA. KECUALI AKU! Aku tidak MINAT untuk BERKENALAN. Toh, tidak ada yang PENTING juga dengan MENGENALNYA. Aku segera kembali ke ruangan dan menyelesaikan PEKERJAANKU.
"Karna gue cacat jadi GA LAYAK untuk DIKENAL?"
Aku terkejut mendengar SUARANYA.
"LO punya TATA KRAMA GA? KETOK PINTU DULU!" ucapku BETE
"kenapa lo ga ada pas tadi perkenalan?"
"KERJAAN GUE BANYAK. Lagian juga KERJAAN LO ga ada NYAMBUNG-NYAMBUNGNYA di BAGIAN GUE." ucapku sombong
"Jadi ga PERLU KENALAN?"
"OKAY. Nama gue ARLETA ATHENA. Dan gue tau NAMA LO, RASTA. Udahkan?"
"Dasar SOMBONG!" ucapnya sinis
Kemudian dia MENUTUP PINTU!
Meninggalkanku dalam LAMUNAN SINGKAT yang SANGAT MENJENGKELKAN. Apa pentingnya AKU? Sehingga DIA HARUS MENGENALKU? Aku bagian PEMASARAN! Dan DIA DESINER! Lalu? Kecuali aku bagian editing atau apalah itu! kita hanya akan bertemu dalam rapat bulanan saja. Lagian juga, aku tidak berharap untuk bisa bertemu dengan dia.
CACAT? Perasaan dia baik-baik aja kok. Apanya yang keliatan cacat?
Kenapa bisa dia bilang bahwa dia cacat?
DASAR LEBAI!
*********************************************************************************
BILA FIRST IMPRESSION begitu penting! Maka FIRST IMPRESSION yang aku tunjukkan SANGAT TIDAK PENTING untuk DIINGAT! Iyakan? Berapa banyak MANUSIA SIH, yang MENJENGKELKAN dan HARUS DIINGAT? LUCUNYA, kalo lo JENGKEL dengan SESEORANG TANPA ALASAN yang JELAS, DIA BAKALAN SELALU ada dalam INGATAN LO. SELALU ADA! Dan MAU NGGA MAU, LO BAKALAN SELALU MIKIRIN DIA! Iyakan?
Aku sedang MENUNGGU BUS didepan KANTOR. Ini sudah jamnya PULANG KANTOR. Dan aku tidak memiliki KENDARAAN PRIBADI seperti yang lain. Jadinya, aku CUKUP BANGGA dengan MENUMPANG BUS. Bukannya TIDAK BISA atau TIDAK ADA, aku tidak begitu SUKA AC MOBIL, dan aku trauma bawa MOTOR. AYAH sudah menyiapkan KENDARAAN untuk KAMI MASING-MASING. Namun, hanya AKU YANG MENDIAMKAN MILIKKU digarasi rumah. Hingga kadang, IBU memakainya untuk RENTAL MOBIL. jangan BILANG AKU BODOH! Setiap orang PUNYA SELERA masing-masingkan?
"Pulang ke arah mana?" tanya RASTA mengagetkanku
"Lo nunggu TAKSI?"
"NGGA BUS"
"BUS?"
"Emang ga boleh gue naik bus?" tanyanya dengan MIMIK SERIUS
"Ya terserah sih, cuman lucu aja, keponakan DIREKTUR kok bisa PULANGNYA NAIK BUS?"
"Yang BOS-kan, OOM GUE. Bukan GUE."
Jawaban yang SANGAT BIJAK!
BUS yang aku tunggu sudah datang. Aku segera berlari kearahnya. Ketika aku sudah naik, aku melihat RASTA menatapku. Namun, aku mengacuhkannya. Toh, disisiku ada BANYAK ORANG LAINKAN? Mungkin saja BUKAN AKU yang dia lihat! Bisa saja MBAK-MBAK DISEBELAHKU. Ops…salah, disebelahku MAS-MAS ding!
HPKU berbunyi…
Tembem memanggil!!!
"Gue lagi di bis!"
"Ntar malam gue jemput ya."
"Mau ngapain?"
"Mau tidur! Ya mau jalanlah, ARLETA! Menurut loh?"
"Gue ga ikut deh. Gue capek."
"GA ADA ACARA GA IKUT! LO HARUS IKUT!"
"Ta"
Dan SAMBUNGAN TERPUTUS!
Pikiranku menerawang jauh, entah berkelana kemana. Seolah tanpa arah tujuan. Seandainya saja, aku PUNYA PACAR. Mungkin sekarang, aku tidak duduk sendirian didalam bus ini. Mungkin, sekarang aku sedang menunggunya menjeemputku dikantor. Biarpun hanya naik motor, dan basah kuyup karena HUJAN. Itu cukup MENGHANGATKAN. Mungkin sehabis dari kantor kita bisa mampir sebentar ke café kek, atau tempat makan? Sekedar untuk melepas lelah sambil menunggu macet usai. Bertukar cerita tentang HARI yang SUDAH DILEWATI. Membicara RENCANA MASA DEPAN. Tertawa tentang KEKONYOLAN yang DIA ALAMI hari ini. Atau, kadang ADA PERDEBATAN KECIL tentang SESUATU hal yang SEPELE? Bukankah itu MENAMBAH ROMANTIS suasana SORE? Bukankah itu yang seharusnya aku lakukan bila aku PUNYA PACAR? BUKAN MALAH STUCK dengan DEADLINE BODOH yang AKU BENCI! Atau STUCK SENDIRIAN DIATAS BIS! Tidak ada teman bercerita. Tidak ada LAPORAN WAJIB yang kadang dibenci OLEH SEMUA ORANG YANG PUNYA COWO. Mungkin mereka PIKIR TERLALU BODOH harus MELAPOR kemana dan DIMANAPUN KEBERADAAN MEREKA. Namun, bagiku…SAAT RASA MEMILIKI MENGHAMPIRIMU, kau akan DILINGKUPI RASA TAKUT KEHILANGAN. Dan, PERTANYAAN WAJIB itu adalah SALAH SATU BENTUK "RASA KHAWATIR" itu. iyakan?
Sesaat aku melihat dari jendela bis itu, sepasang kekasih yang NAIK MOTOR BERDUA sedang menepi di HALTE PINGGIR JALAN. Aku IRI dengan MEREKA. Mereka sedang MENIKMATI KOPI yang DIJUAL oleh TUKANG KOPI PINGGIR JALAN. Aku MEMBAYANGKAN ITU adalah AKU! Tapi dengan SIAPA? Aku tidak PUNYA PANGERAN IMPIAN yang BISA AKU KHAYALKAN! Aku bahkan tidak tau, HARUS BERKHAYAL ATAS NAMA SIAPA? Semua TOKOH atau KARAKTER yang AKU CIPTAKAN SELAMA INI hanya SEBUAH ILUSI. Aku menciptakan MEREKA, untuk MENEPIS SEGALA ANGGAPAN ORANG BAHWA aku SINGEL dan KESEPIAN! Aku TAU itu SALAH. aku BERBOHONG pada banyak ORANG. Tapi apa yang BISA AKU LAKUKAN? Daripada MEREKA SELALU BERTANYA "KOK BELOM PUNYA PACAR?" atau "PACARNYA MANA?", lebih baikkan bila aku MENGARANGNYA SAJA. Untungnya, mereka kadang tidak mengorek lebih jauh lagi.
Kesendirian ini AKU YANG CIPTAKAN. Jadi, SEHARUSNYA…aku bisa MENGAKHIRI APA YANG SUDAH AKU MULAI. Iyakan?
3 jam kemudian…
Aku sudah sampai dirumah. Semuanya SEPI. Ayah dan IBU sedang pergi ke acara. Mas Doddy dan Tiara lagi keluar. Jadilah aku sendirian disini. Aku segera makan dan mandi. Lalu menonton TV, hal yang paling aku suka. Dan inilah RUTINITASKU. Kerjaan dikantor sudah menyita hampir seluruh waktuku, sekarang saatnya BERDIAM DIRI dan MELAKUKAN APA yang AKU SUKA. Salah satunya, MENONTON TELEVISI.
Hpku berbunyi…
Clara memanggil!
"gue OTW ya"
"aduh gue males ikut,la"
"ga ada cerita! Cepetan deh! Apaan sih. Gue udah OTW nih! Siap-siap gih"
"Aseli gue capek banget,la. Capek banget. Capek banget."
"NGGA! LO HARUS IKUT. Semuanya LAGI PADA NGUMPUL,ret. Ayolah!"
25 menit kemudian…
Aku sudah siap. Entah mau jalan kemana mereka. Aku hanya ikut sajalah. Bagaimanapun, HANG OUT BARENG TEMEN LO adalah SALAH SATU CARA MEMBUNUH RASA SEPI! Itu beneran! Okay, aku bergegas turun ketika mendengar KLAKSON.
"ayok naik"
"mau kemana sih?"
"NITA lagi buat acara BARBEQUE-an. Lo tau adekknya si CUNGKRING itu, LOLITA? Dia keterima KULIAH di JERMAN. Jadinya dia undang kita."
"Oooo" jawabku malas
"Kok cuman Oh sih? Lo ga bangga? NITA itukan SAHABAT KITA!" tanya CLARA heran
"YA udahlah ya? Terus gue harus JOGET-JOGET? Gue harus MESEN MAWAR SELUSIN? Atau GUE HARUS KOPROL DIDEPAN DIA? Ya selamatlah, gue ikut seneng kok." ucapku dengan NADA TERSINGGUNG
"lo lagi kenapa sih,ret? BETE? Ayolaaaah…. Kita mau seneng-seneng loh. Lagiankan, lo baru aja ULANG TAHUN kemaren."
"GUE NGANTUK,clara. Tadi tugas gue banyak di kantor. Jadinya gue capek. Apa hubungannya sih dengan nULANG TAHUN KEMAREN? Perasaan NOTHING NEW deh."
"Reet, gue tau kali, lo pasti masih bete dengan kata-katanya si ANTA kemaren kan?"
"udah biasa kok ditanyain gitu"
"santai kali! Gue juga belom married. Iyakan?"
"tapi lo PUNYA DONIkan? Yang bisa LO BAWA KEMANAPUN! Iyakan? Pertanyaan mana sih yang LEBIH NGENES? Kapan punya pacar? Kapan menikah? Atau kapan punya anak?"
Clara tertawa mendengarnya.
"tergantung POSISI LO ada DIMANA kali ya?"
"THAT’S the POINT,la. TERGANTUNG POSISI LO DIMANA?"
Okey. AKU HARUS memasang muka seolah-olah AKU BEGITU SENANG mendengar kabar yang MENURUTKU sangat biasa saja. APA yang HARUS DILEBAIIN sih? Bukannya SOMBONG, cuman MAS DODDY ku diterima disalah satu univ terbesar dan kami sekeluarga biasa saja. Tidak ada hal spesial yang harus kami RASA BEGITU PENTING. Bahkan ketika DIA LULUS dengan PREDIKAT SUMMA CUM LAUDE, ayah hanya TERSENYUM. Dan kami tidak menceritakan itu untuk siapapun juga. Padahal itu sebuah PRESTASI BESARKAN? Justru seharusnya ITU DIRAYAKAN seperti yang dilakukan oleh NITA. Tapi mereka bahkan baru tau cerita itu 2 tahun kemudian, ketika DATANG NATALAN ke rumah ku. Aku PENYIMPAN RAHASIA yang baik ya?
Satu hal yang harus kau tau, MUNAFIK kadang DIPERLUKAN untuk MEMBUAT segala hal terlihat begitu KONDUSIF walaupun sebenernya ga penting. Bukannya aku tidak menyukai HAL BESAR yang dialami oleh ADIKNYA SAHABATKU. Hanya saja aku begitu malas, kalau sudah datang dan disambut dengan pertanyaan konyol yang KADANG MEMBUATKU SULIT UNTUK BERBASA-BASI busuk. Lihat saja nanti! Apa aku terlalu SENSITIF?
Here WE GO!
Rumah NITA RAMAI SEKALI! Entah ini hanya sebuah FAREWELL partykah? Atau mungkin saja ada perayaan lain yang mereka buat? INI TERLALU RAMAI untuk UKURAN ACARA KELUARGA. Setauku dan seingatku, NITA tidak memiliki KELUARGA YANG SANGAT BESAR. Kebanyakkan keluarganya ada di PALEMBANG dan PADANG. Hanya ada beberapa kenalan dari UMI saja yang tinggal di JAKARTA dan BANDUNG. Jadi, tidak salahkan jika aku bilang ini SANGAT BERLEBIHAN?
Oh okay, kenapa aku ini? Kenapa tiba-tiba semua hal terasa begitu salah dimataku? Apa salahnya mereka merayakan hal yang sangat membanggakan ini? Toh ini sebuah rasa syukur! Apa salahnya kalau sebagai sahabatnya, aku turut bersuka cita untuk KEBERHASILAN LOLITA? Sesederhana itu saja kan?
Ritual khas yang selalu KAMI MAINKAN setiap kali kerumah NITA adalah MENYALAMI SEANTERO RUMAHNYA! Bahkan sampai BIK MAH. Kami akan KE DAPUR dan MENYAPANYA. Menanyakan MASAKANNYA yang TERKENAL sangat YUMMY itu! dulu aku sangat MENYUKAI RITUAL INI, namun belakangan ini aku mulai RESAH dan MALAS untuk melakukannya. Karna BIK MAH TERKADANG suka NYABLAK! Dan kalimat POLOS yang KELUAR dari MULUTNYA sangat MENGGANGGUKU.
"heeey, birthday giiiiirrrllll…. Umi buatin pesta ini buat lo juga,ret" ucap NITA ANTUSIAS SEKALI
Aku terkejut mendengarnya.
"Oh ya? Wew… gue terharu!"
Am I too sceptic?
Akhirnya RITUAL ITU BERBALIK! Dan mereka semua bergantian MENYALAMIKU. Itu terasa aneh ga sih? Lo datang ke acaranya orang dan ternyata acara itu dibuat untuk memperingati hari jadi lo sendiri. Dan tiba-tiba semua orang menjadi AKRAB SEKALI dengan LO! Adacadabra…
"Happy belated birthday!" ucap seseorang dibelakangku
Aku berbalik dan menemukannya TEGAK. Dia mengangkat SEGELAS ORANGE JUICE untukku.
"dunia ga SEUNIK daun SINGKONG ternyata." ucapku dengan EKSPRESI DATAR
"Lo ga kaget, nemuin gue disini?"
"KAGET? Dalam rangka apa ya gue mesti kaget?""anggaplah hari ini kita ketemuan udah 2 kali. Dan lo ga aneh bisa nemuin gue disini?"
"BIASA AJA! Rumah inikan punya NITA, bukan punya gue. Kecuali kalo NEMUIN LO DIKAMAR MANDI GUE, itu baru SURPRISE!"
"Lo sahabatnya NITA?"
"Hm."
Aku berusaha untuk menjauhinya. Aku membantu si tembem untuk MEMANGGANG DAGING. Aku tidak ingin ada didekat orang ini.
"Bukan gitu caranya," ucapnya tiba-tiba
For GOD SAKE! Please stay away!!!!
"gue kan bukan tukang daging."
"gue juga bukan."
"….."
"jadi LO temennya NITA yang MAU DIKENALIN?"
Okay, aku terdiam, terpaku, terkejut, dan TERGAGAP! Okay, makasih teman-teman sudah mempermalukan saya didepan dia! Apa ngga bisa cari orang lain yang SEDIKIT LEBIH BAIK daripada dia? Kenapa juga tiba-tiba dia bisa datang kayak hantu? Dan sialnya, hantu ini datang ga hanya MALAM, tapi SIANG JUGA!
Aku segera menarik NITA MENJAUH DARI KERUMUNAN!
"Nit, lo ga berhak untuk mencampuri urusan pribadi gue terlalu jauh!" bentakku marah
"Lo kenapa sih?"
"Ngapain lo suruh COWO itu kenalan sama gue? Emang gue GA LAKU KAYAK GIMANA SIH? Sampe lo harus suruh SEMUA COWO KENALAN SAMA GUE? KALIAN SEMUA NGERASA JAGO dan HEBAT? Mentang-mentang KALIAN SEMUA PUNYA COWO? DAMN!"
"RET! Lo salah paham,. Ga ada yang bilang gitu. Gue hanya mau ngenalin lo aja. Ga lebh"
"DAN MEMBUAT GUE TERLIHAT SEPERTI BARANG? Harus DITUNJUKKIN SAMA SEMUA PELANGGAN? Yang harus DILIATIN seperti PERTUNJUKKAN SIRKUS?"
"Kalo gitu TUNJUKKIN bahwa LO BISA DAPETIN COWO. Bukan hanya TENGGELAM dan HOPELESS karena NOEL ninggalin lo!" ucap TEMBEM tiba-tiba
"Gue ga suka cara kalian. Bukannya gue udah bilang sama lo, gue bisa untuk nentuin sendiri. Dan STOP BAHAS NOEL! Dia bukan cowo gue. Dan kita ga pernah ada hubungan!"
"Ret… kita sayang banget sama lo. Ngeliat lo terlalu fokus sama kerjaan, buat kita sedih. Bukan masalah, lo punya pacar atau ngga. Lo ga pernah mau terbuka untuk mencari,ret. Lo pikir, umur lo berapa? Kita bukan anak SD lagi,ret. Lo taukan setiap cewe punya WAKTU EXPIRED?"
"gue ga butuh bantuan siapapun,NIT. Semua cara yang kalian buat, justru ngancurin HARGA DIRI GUE. Dan membuat gue ngerasa RENDAH" teriakku marah
Aku segera PULANG! Persetan dengan semuanya. Mungkin bagi mereka ini adalah CARA YANG SANGAT BAIK! Tapi bagiku, INI SANGAT MEMALUKAN. Membuatku seolah tidak berharga apapun. Dikenalkan oleh ORANG-ORANG YANG BAHKAN AKU TIDAK TAU. Bukankah aku terlihat seperti sebuah BARANG? Bisakah mereka membiarkanku MENEMUKAN JODOHKU SENDIRI? Perlukah mereka melakukan ini untukku?
"heh! Ga ada seninya cewe pulang malem sendirian. Ayok naik."
Aku tetap berjalan mengacuhkannya. Dan TERNYATA DIA PUNYA MOBILkan? Ngapain SOK NAIK BIS? Dia mau ngejek gue? Kampreeeet bangetkan? Lo liatkan SENGA BANGET NI MANUSIA!
"gue bakalan ikutin lo terus. Lo marah karena apa sih?"
"……..."
"karena harus dikenalin sama GUE?"
"……..."
"Kalo orang itu bukan gue? Lo mau kenalan?"
"………."
BINGO! Ada TAKSI. Aku segera berlari dan memberhentikannya. Dia keluar dari mobil dan menyuruh SUPIRNYA MEMBUKA KACA.
"Dia ISTRI SAYA! Jadi, jangan IKUT CAMPUR!"
"Bukan pak! Ayok jalan cepetan"
"Gue bakalan NABRAKIN MOBIL GUE KE LO kalo LO JALAN! Gue SERIUS!"
"haduuuuh, ini masalah apa lagi! Sudah. Turun saja bu. Saya ga mau ikut-ikut, saya ini belum menikah! Saya ga mau masalahnya jadi besar."
"JALAN! SAYA BUKAN ISTRINYA! SAYA JUGA BELOM NIKAH!"
Kenapa jadi CURHAT sih?
"BERENTI. Gue serius."
"Mbak, eh BU… udah turun ajalah. Nanti malah jadi ribut disini."
Aku turun. Dia membuka PINTU MOBILNYA.
"Tunjukkin jalannya. Gue ga tau rumah lo."
"……..."
Aku diam saja.
"gue ga mungkin bawa lo pulang ke rumah kan? NYOKAP GUE BISA STROKE!"
Aku menatapnya.
"Turunin gue disini. Gue mau naik taksi aja. Anggap aja HARI INI ADALAH HARI PALING SIAL yang PERNAH LO LEWATIN!"
"Apa gue sejelek itu? sampe lo ALERGI BANGET KAYAKNYA! Gue ga mau ngapa-ngapain. Gue cuman mau nganterin lo balik. Ini udah jam setengah 12. apa kata orang, ngeliat cewe pulang malem-malem? Ini TIMUR,mbak. Bukan AMERIKA!"
"justru karena INI TIMUR. gue ga mau ada ORANG ASING yang GA GUE KENAL nganterin gue pulang"
"Anggaplah gue ORANG SAMARIA yang BAIK HATI"
"Bisa minta PEMERAN PENGGANTI AJA NGGA?"
"Kepala lo isinya apa sih? BAJA atau BATU?"
"TURUNIN GUE"
"GA AKAN. Lo boleh teriak kalo lo mau. Gue ga akan turunin lo. Gini-gini gue juga punya TANGGUNG JAWAB. Kalo sesuatu terjadi?"
"CILILITAN"
"Cililitan itu luas,mbak. Lo kira itu hanya kayak karawang? Sekali puter langsung nyampe lagi?"
"ya udah cepetan jalan." bentakku
MY HOME.
Aku bergegas turun. Tanpa MENGUCAPKAN TERIMA KASIH. Biar dia tau, bahwa GUE GA KE GE-ERAN!
*********************************************************************
1 minggu…
Aku dan RASTA tidak banyak berbicara dikantor. Bahkan AKU MENGHINDARINYA. Untuk segala macam alasan yang bisa aku temukan. Seperti, ketika kami semua akan makan siang bareng. Aku tidak ikut. Ketika, bagian editing meminta pendapatku sebagai MANAGER dari SALES MARKETING tentang beberapa hal penting untuk DESAIN. Aku mengutus ANAK BUAHKU. Entah mengapa, tiba-tiba saja bagian EDITING meminta pendapat KAMI. Biasanya JARANG SEKALI HAL ITU TERJADI. Namun, aku tidak terlalu menanggapinya.
Malam ini, ada acara di rumahnya TEMBEM. Dan AKU ALPA. Aku masih jengkel dengan kejadian itu. aku mereject semua telpon yang masuk. Tidak membaca semua BBM. Aku mendiamkan semuanya. Lagipula, aku tidak mau kesana. Bagaimana jika disana, ada RASTA?
CINTA AKAN DATANG, dimanapun dan kapanpun!
Rasanya badanku hampir remuk semuanya. Meeting tentang STRATEGI PEMASARAN tadi menguras semua tenagaku. Rasanya enak ya, setelah seharian kerja TERUS DIBELIIN ICE CREAM? Seandainya ada pacar… Mungkin sekarang, DIA sedang mendengarkan CERITAKU tentang IDE-IDEku. Dia akan menguatkan dan menyemangatiku melewati hari yang melelahkan. Mungkin, dia juga MEMBELIKAN ICE CREAM atau makanan kesukaanku. Mungkin sekarang, kita lagi duduk makan salah satu warung kaki lima atau café?
Ketukan MUMI, mengejutkanku…
"kenapa,mum?"
"ada tamunya,non. Lagi nunggu dibawah."
"TAMU? Siapa?"
"MAS RASTA."
Aku bengong didepan pintu kamar. NGAPAIN JUGA SIH! DIA BISA DATANG KESINI. Haduuuuuh!
"Ngapain lo kesini!" bentakku kasar
"Bisa ga bicara lo pelan dikit?"
"NGAPAIN?"
"Sekalian mampir, gue bawain lo desain yang baru. Tadi MBAK PRETY bilang lo minta. Cuman, gue belom sempat ngasih. Makanya gue mampir."
"BISA BESOK aja kan?"
"NGGA BISA. Ini udah deadline. Makanya gue anterin, supaya lo bisa liat dan besok bisa mulai dicetak."
"INI RUMAH. Dan dirumah ga ada URUSAN KANTOR."
"SORRY, kalo lo terganggu."
"Udahkan? Nanti gue liat."
"LO mau makan malem bareng gue?"
"gue barusan makan."
"Kata MBAK LO tadi, lo belom makan. Pulang langsung tidur."
Si MUMI ini juga! Tololnya kebangetan deh. Ngapain pake acara, CERITA 2 SEGALA SIH. Dia pikir ini REALITY SHOW apa? Damn!
"Kalo lo ga mau juga ga papa sih. Cuman nawarin. Ga enak, makan sendirian."
"Sorry gue ga laper."
"Oh okay. Kapan aja, lo laper… bilang ya. Tawaran ini BLOM EXPIRED kok 365 hari kedepan."
"……..."
"Gue balik."
Aku tidak mengantarnya keluar. Aku kembali kekamar. Dan mengintip dari balik horden. Aku merasa lucu mendengar kata-katanya Tawaran ini BLOM EXPIRED kok 365 hari kedepan. Ah sudahlah, GA PENTING BANGET! Toh, dia hanya MAMPIR untuk MASALAH KERJAAN.
*********************************************************************************
Aku tetap menghindarinya. SELALU dan LAGI. DAN LAGI. DAN TERUS. Ketika besoknya, aku harus bertemu dengan dia tentang DESAIN itu. aku tetap MENGUTUS SAPTO, anak buahku. Aku tidak perlu turun langsung, yang penting aku sudah mengatakan semua ideku untuk si sapto.
Tapi DIA GA MAU NYERAH!
"Sorry ganggu"
Aku tidak menjawabnya. Namun, ekspresi mukaKU menunjukkan "MAU APA LAGI SIH!"
"Sapto udah jelasin apa yang lo koreksi. Tapi rasanya, lebih afdol kalo denger dari lo langsung." tuntutnya
Aku masih menatapnya.
"Ngulangin 2 hal yang sama, itu mubazir!"
"ngedengerin langsung dari narasumber bukanlah sesuatu yang MUBAZIR. Iyakan?"
Okaaay…CALM DOWN! KEEP COOL. Tarik nafaaaas panjang!!!!!!!
Aku berusaha menjelaskannya dengan SANGAT JELAS dan DETAIL. Dan, harus aku akui DIA SANGAT KREATIF. DIA ASIK diajak KOMPROMI. Dia tidak membantahku, tapi DIA MEMBERIKAN OPSI terhadap pendapatku. Setidaknya 15 menit ini, BERJALAN dengan SANGAT BAIK…
"Okay. Thanx buat waktunya." ucapnya COOL
"sama-sama"
"Lo ga mau makan?"
"Ga laper. Gue diet"
"Diet? Kayaknya lo ga segemuk PAK BOS deh"
Aku tertawa mendengar jawabannya.
"emang cuman orang gemuk yang bisa diet?"
"Badan lo udah bagus kok, terlalu kurus ntar malah keliatan tua. "
"Rasta, gue males makan. Ajak aja yang lain. Kerjaan gue masih banyak."
"okay. Kalo gitu gue juga DIET."
18.00
Karyawan lain sudah meninggalkan kantor, kecuali aku dan beberapa orang lain. Karna ada laporan bagian pemasaran dibeberapa kota yang masih harus kami kerjakan. Dan itu membuat AKU HARUS DUDUK MANIS dikantor untuk beberapa jam kedepan. Aku mengintip keluar, LANGIT MULAI GELAP disertai HUJAN.
Aku keluar dari ruanganku untuk membuat kopi dan menggerakkan badanku. Aku melewati ruangan rasta. Namun, semuanya sudah gelap. Dia pasti sudah pulangkan? Ah, apa juga urusanku dia pulang atau tidak! Aku segera kembali ke ruanganku.
20.30
PINTUKU diketuk.
"Masuk"
"Makan yuk. Nih gue bawain makanan. Gue tau lo lembur."
Aku terhenyak. Bagaimana bisa DIA MUNCUL TEPAT DISAAT GUE LAGI MIKIRIN DIA? GIMANA CARANYA??????
Alhasil aku jadi SALAH TINGKAH!
"gue udah makan"
"STOP BOONG deh. Gue tau lo blom makan kan?"
dia menaruh makanan itu didepanku. Menyingkirkan laptop dan kertas-kertasnya.
"ayook makan. Gue laper."
Aku menatapnya.
Dan bagaimana bisa aku merasa SALAH TINGKAH?
"MAKAN! Ngapain sih lo ngeliatin gue terus? Ini gratis kok. Ga akan ada bonnya."
"Ma--ka---sih" ucapku pelan
Dia mencairkan suasana beku ini dengan PERTANYAAN dan PERNYATAAN KONYOLNYA. Setidaknya LEBIH HIDUP dan menghilangkan BETE yang SEMPAT HINGGAP itu. setelah makan, dia tidak beranjak.
"Pulang gue anter ya. Ini udah malem."
"gue"
"GUE GA SUKA DITOLAK"
"Dan gue ga suka dipaksa"
"gue ga maksa, ini udah kewajiban."
Dan aku malas mendebatnya. Aku segera merapikan barang-barangku. Dia menungguku didepan sambil bercerita dengan SATPAM KANTOR. Sesaat aku merasakan DEJAVU! Sepertinya aku pernah MENGALAMI SUASANA SEPERTI INI. Entah kapan dan dimana. Aku merasa PERNAH MENJALANI HAL INI DULU SEKALI.
"Besok lembur lagi?" tanyanya
"Sepertinya begitu."
"Mau ditungguin lagi?"
"Ga usah."
"Sebenere itu jawaban yang salah. kalau memang butuh bilang aja. Gapapa kok. Gue juga ga ada kerjaan. Desain yang lo usulin tadi udah jadi. Besok mulai dicetak. Mau dilihat sekali lagi? Mungkin ada touch up?"
"Ngga usah, gue percaya kok. Lo lebih profesional ketimbang gue."
"Lo suka gorengan ga? Gue tau loh, tempat gorengan enak. Mampir bentar ya."
"Terserah"
Dia menoleh ke arahku.
"TERSERAH itu BUKAN JAWABAN,mbak yu. Kalau emang keberatan BILANG AJA NGGA USAH. TERSERAH itu PENOLAKAN SECARA HALUS." terangnya
Aku terkejut mendengar JAWABANNYA dan NADANYA BERBICARA. Seperti SEBEL dan KESEL. Tapikan aku ngga salah. ITU HAKNYA kan? Dia mau mampir atau tidak. Inikan mobilnya! Lagipula kalau aku bilang ngga, GA TAU DIRI BANGET GA SIH? Udah NUMPANG JUGA!
Suasana hening itu tercipta kembali.
"Kenapa sih lo jadi baik banget?"
"sesama manusia harus saling tolong menolongkan?"
"Iya tapi ga SEMUA MANUSIA RELA NGANTERIN TEMENNYA PULANG MALEMKAN?"
"RETORIKA yang CERDAS. Jadi, SETIAP ORANG yang BAIK itu PASTI ADA MAUNYA? Seperti SUKA SAMA LO?"
"Dijaman sekarang, ga ada yang GRATIS,mas! Bahkan UNTUK PIPIS PUN BAYAR. Seandainya KENTUT itu JADI BENDA PADAT, bisa ajakan KENTUT DILEGALKAN, dan dipungut CUKAINYA?"
rasta tertawa mendengarnya.
"Menurut gue kayaknya BIASA AJA KOK. Ga ada yang LUAR BIASA. Lo temen KANTOR GUE. LO temen SEPUPU GUE. Dan itu alasan PALING RASIONAL untuk BAIK, ke ORANG YANG ADA DIDALAM LINGKARAN EKOSISTEM gue. Iya ngga?"
"RETORIKA yang BIJAK! Jadi udah BERAPA CEWE yang LO BAIKKIN?"
Rasta menoleh kearahku.
"MAKSUDNYA?"
"KALO lo BAIKKIN semua MAKHLUK di LINGKUNGAN EKOSISTEM lo, PERBANDINGAN CEWE dan COWOnya berapa?"
Dia terdiam lama. Mungkin DIA TERSUNGGING kali ya? Ah, aku ngga peduli. Dia tersinggung atau tidak. Akukan hanya bertanya!
"Gue GAY! Jadi banyakkan COWONYA. Gue jarang TERTARIK KE CEWE"
Kali ini aku yang MENOLEH NGERI KEARAHNYA. Tiba-tiba DIA TERTAWA GELI.
"Apanya yang LUCU?" tanyaku NGERI
"Lo tuh ga bisa diajak BECANDA YA? Kalo GUE GAY, bukan lo yang DISINI, tapi SI SAPTO! Bukan LO yang GUE BELIIN MAKANAN, tapi TUH SI TARJO SATPAM SIIXPACK!"
Aku tersenyum mendengarnya.
"RET, lo harus banyak KETAWA. Lo harus JADI MANUSIA yang SANTAI. KETAWA ga pernah BUAT ORANG MENINGGAL KOK."
"Gue ketawa kok. Cuman candaan lo tadi ga lucu!"
"Masak sih? Ga LUCU? Atau GA MAU TERIMA kalo COWO SEGANTENG GUE, GAY?"
"GA LUCU."
"Okay, sorry. Seperttinya CARA BERCANDA kita berbeda. Maaf deh."
"jangan ulangin lagi. "
Dia benar-benar MAMPIR Di TUKANG GORENGAN itu dan MEMBELI HAMPIR SETENGAH dari JUALANNYA. Apa sih yang ada dalam PIKIRANNYA? Kenapa JUGA HARUS BELI SEBANYAK itu? SAKIT INI ORANG…
Dia memberikan SEKANTONG CIRENG isi KACANG untukku. Aku menerimannya DENGAN TAMPANG TOLOL yang SULIT DIDESKRIPSIKAN. Ya jelaslah, ini jam 10 malam, dan lo dibeliin CIRENG SATU KANTONG. Yang NGASIH WARAS ngga?
"Lo suka CIRENG'kan?"
"TAPI NGGA SEBANYAK INI JUGA. LO mau sulap gue jadi IKAN PAUS dalam 1 hari?"
"boleh JUGA. Ikan PAUS mungkin GANAS dan BERDARAH DINGIN, tapi BLOM ADA YANG SEJUTEK lo."
*************************************************************************
Dimana ARTI SEBUAH KESETIAAN. Bila HANYA DALAM KATA-KATA…
Pagi ini aku mendengar LAGU GLENN FREDLY. Penyanyi yang SELALU BERHASIL MEMBUAT PENYAKIT KRONIK "GALAU" mampir dipagi, siang dan malam. Hanya dengan MENDENGAR LAGU-LAGU ciptaannya. Aku menghembuskan NAFAS PANJANG dan BERAT.
Aku menatap LAPTOPku yang masih berisikan GRAFIK-GRAFIK angka dan diagram pemasaran. Lagu itu perlahan namun pasti, merengut KONSENTRASIKU dari DEADLINEKU. Sesaat, aku melayang pada MASA ITU…
13 September
Aku tidak pernah merasa sebahagia ini. Aku dicintai. Aku dimiliki. Aku diperjuangkan. Bahkan aku merasa TUHAN BEGITU BAIK. TUHAN menulis CINTAKU atas nama NOEL. Laki-laki yang sangat AKU CINTAI.
Hari ini, NOEL berulang tahun ke 24
Sebagai kekasihnya, aku menyiapkan surprise party untuk dia. Aku tidak mengundang siapapun itu. hanya aku dan dia. Aku menunggunya datang di café favorite kami. Aku menunggunya, hingga dentangan jam 12 merubah HARI LAHIRNYA menjadi HARI BIASA. NOEL ABSEN. Entah apa yang dia lakukan. Tidak biasanya dia terlambat.
Beberapa hari setelah HARI ITU, aku menemuinya…
Dia berlaku seperti biasa saja. Dia tidak meminta maaf. Dia bahkan tidak menunjukkan rasa bersalahnya. Dan, aku terlalu TAKUT KEHILANGANNYA, jadi aku mendiamkannya. Hubungan ini tidak berjalan DENGAN BENAR. Aku merasa ada sesuatu yang SALAH. namun, aku terlalu TAKUT untuk MELEPASKAN dan KEHILANGAN. Aku menciptakan DUNIA "KENYAMANAN"ku saat bersama dia. Aku tidak berusaha menekan dia mengikuti mauku. Aku membebaskan dia melakukan apapun yang dia mau. Aku tidak pernah MENGATURNYA tentang segala hal. Aku takut, DIA MARAH dan PERGI.
Entah, kebodohan dari mana AKU TETAP BERTAHAN. Aku masih menjalani HAL yang TERASA BEGITU HAMPA dan KOSONG.
Hingga sua…
"sssstt…."
"HELOW..."
"RETA!" suara itu MENYENTAKKANKU dan MENARIKKU balik dari ALAM LAMUNANKU.
"Itu kopinya tumpah,mbak!"
Aku masih terdiam menatapnya. Aku melihat RASTA segera me-lap tumpahan itu dengan saputangannya. Aku bergeming.
"Lo ngga BILANG "MAKASIH"?"
Aku hanya menggangguk.
"AYOK, pulang. Udah jam 11 lewat. Lo ga mau BANGUN TENDA DISINI KAN?"
"Gue bawa mobil." ucapku pelan
"ya udah, barengan keluarnya."
Aku masih terdiam dan menatapnya.
NOEL, aku mohon! Jangan putusin aku. Jangan tinggalin aku.
NOOOOOO, tolong… tolong, aku sayang banget sama kamu!
NOOOOOOOOO, aku ga bisa hidup tanpa kamu.
Apapun yang kamu mau. Apapun yang kamu suruh aku akan ikutin,NO!
Tapi tolong jangan TINGGALIN AKU.
Kamu butuh WAKTU UNTUK SENDIRI? Okeh. Silahkan. Tapi tolong LAKUKAN itu DENGAN TETAP MEMILIKIKU…
Kamu BUTUH RUANG UNTUK SENDIRI?
Baik! Aku akan BERIKAN semua hal yang AKAN MEMBUAT KAMU NYAMAN DISAMPINGKU.
Tapi BISAKAN,kamu tidak pergi?
"RET? Lo baik-baik ajakan?"
"RET?"
"KELUAR! KELUAR! GUE PENGEN SENDIRI! KELUAR! KELUAR!" teriakku MARAH
"LO GA PUNYA TEMPAT DISINI! LO GA PUNYA HAK disini! KELUAR!" bentakku histeris
RASTA terkejut melihatku. Dia mematung didepanku.
"LO GA BOLEH ADA DISNI!" ucapku lagi
Mataku terasa perih. Aku menahannya terlalu lama. Aku menyimpannya terlalu dalam. Aku dan KEBODOHANKU. Aku dan RASAKU yang TERLARANG. Aku dan DUNIA FATAMORGANA yang TERCIPTA. Aku dan CINTAKU. Aku dan KESEPIANKU. Aku dan KETAKUTANKU. Aku dan KEBENCIANKU.
5 tahun yang lalu…
Aku pernah berlutut dan memohon agar LAKI-LAKI yang AKU CINTAI tidak berpaling dariku.
Aku BAHKAN MENGEMIS agar DIA MAU MEMBAGI PELUKKANNYA untuk WANITA LAIN, dengamku.
Aku bahkan RELA MENJADI yang NOMOR 2.
Karna AKU YAKIN, CINTAnya sedang TERSESAT. Bahwa SUATU SAAT DIA AKAN KEMBALI untukku.
Aku TAU, bahwa AKULAH CINTANYA. AKULAH TAKDIRNYA.
Tahun berlalu dan berganti. AKU TIDAK PERNAH BISA MENGGANTIKANNYA.
Aku MASIH ADA DENGAN CINTA yang SAMA. AKU MASIH MENGHARAPKANNYA. Aku masih MENUNGGUNYA.
Bahkan DISAAT DIA SUDAH MENENDANGKU keluar dari hatinya.
Dia sudah MEMILIKI YANG LAIN untuk MENGISI HARINYA.
Aku masih MENANTI, dengan CINTA yang SAMA, dengan RINDU yang SAMA.
Bahkan TIDAK PERNAH BERKURANG.
Semua orang MENGATAKAN AKU BODOH. AKU TOLOL. Tapi aku TIDAK BERGEMING.
Karna YANG AKU TAU, DIA MILIKKU!
Dan akan selamanya begitu.
Jadi, aku tidak akan mengijinkan siapapun masuk dan menggantikkannya.
Sebab, JIKA SUATU HARI DIA KEMBALI.
Aku INGIN DIA TAHU, bahwa TEMPATNYA adalah ABADI.
DIA TIDAK AKAN PERNAH BERGESER.
DIA MASIH MENEMPATI BAGIAN TERBESAR dari HATIKU.
Sekalipun SAKIT adalah HADIAH dari MENCINTAI DIA,
NAMUN MAAFKU terlalu BANYAK untuk DIA.,
Bukankah CINTA selalu MENYEDIAKAN MAAF?
Bukankah didalam CINTA, selalu ADA PENGERTIAN?
Aku MENGERTI mengapa dia BERPALING, aku seharusnya INTROSPEKSI diriku juga.
Aku tidak menyalahkannya.
Justru aku MEMBEBASKANNYA untuk PERGI, dan aku MENUNGGUNYA UNTUK KEMBALI.
Bila hari telah SENJA, dan DIA TIDAK MENEMUKAN RUMAHNYA…
Aku akan MEMBAWANYA KEMBALI pada "RUMAH" yang DIA INGINKAN.
Apa aku BODOH?
"Apapun TUJUAN LO BAIK KE GUE. GUE ga bakalan BERGEMING. SEPERTI INILAH GUE. Dan harus LO TAU, GUE adalah MILIK NOEL. Siapapun tidak bisa MENGGUGAT ITU. jadi TOLONG, jangan JADI COWO yang GA PUNYA HARGA DIRI. Pergilah,ras! STOP untuk GANGGU GUE. HUBUNGAN KITA untuk selamanya HANYA TEMAN KERJA."
Aku bergegas berdiri dan meninggalkannya.
*********************************************************************************
Parkiran KANTOR!
RASTA menahan PINTU MOBILKU, menarik tanganku sehingga KAMI BERHADAPAN.
"SEHARUSNYA LO sebagai PEREMPUAN BERKELAS harus PUNYA HARGA DIRI! APA LO NGGA MALU ya? MENGHARAPKAN COWO yang UDAH PUNYA ISTRI? COWO yang NINGGALIN LO, karena DIA PLAYBOY? Dan LO STUCK hanya untuk NUNGGU DIA BALIK? GUE atau LO yang GA PUNYA HARGA DIRI! LO mau nunggu NOEL BALIK SAMA LO? Sampe KAPAN?!!! BUAT DIRI LO berharga SEBAGAI SEORANG PEREMPUAN,ARLETTA! LO PINTER, LO MANIS, dan LO PANTES untuk DIHARGAI. LO TERLALU BERHARGA untuk MENJADI SEORANG PENGEMIS! Kemana OTAK LO yang PINTER ITU?"
Aku berontak dari genggamannya. Aku benci! Aku mendorongnya. Dan AKU MENAMPARNYA!
"LO terlalu JAUH untuk MASUK dan IKUT CAMPUR tentang URUSAN PRIBADI GUE. Lo bukan SIAPA-SIAPA GUE. Itu HAK GUE. Untuk MENUNGGU dan MENCINTAI SIAPAPUN. Mau dia udah punya istri, anak atau udah jompo. GUE BAKALAN NUNGGU dia. Gue percaya SUATU HARI NANTI, TUHAN akan MEMBUAT DIA KEMBALI ke gue." ucapku lirih
"Suatu hari, LO AKAN SADAR, bahwa CINTA yang LO KEJAR itu SALAH. ini bukan CINTA, TAPI OBSESI,ret. Lo udah salah MENILAI apa yang TUHAN MAU untuk LO. Kalau memang TUHAN MAU LO dan DIA BERSATU, kenapa SEBELUM DIA MENIKAH, TUHAN ga membuat dia SADAR bahwa LO ADALAH CINTANYA? Kenapa TUHAN GA MENGGAGALKAN PERNIKAHANNYA? Kenapa TUHAN MERESTUI tingkah PLAYBOYNYA?"
"Semua akan INDAH PADA WAKTUNYA,ras. Ada banyak CARA TUHAN untuk MEMPERSATUKAN CINTA. Salah satunya PENGORBANAN!"
"Okey. Kita lihat,ret. DOA siapa yang BAKALAN DIJAWAB sama TUHAN! DOA lo untuk KEMBALI KE BAJINGAN itu. atau DOA TEMEN-TEMEN LO yang MAU MELIHAT LO BAHAGIA!"
"LALU apa DOA LO,ras?"
"GA ADA. Gue ga pernah PERCAYA BAHWA TUHAN itu ADA."
Beberapa MINGGU KEMUDIAN…
Aku MENGUNDURKAN DIRI! Ini adalah KEPUTUSAN FINAL. Aku tidak mau bekerja didalam SATU KANTOR dengan ORANG yang TIDAK INGIN AKU LIHAT. Orang YANG MERASA BEGITU MENGENALKU dengan BAIK. ORANG YANG SUDAH MASUK TERLALU JAUH dalam PRIVACYKU. Orang yang MELANGGAR POLICE LINE yang AKU BUAT. Aku tidak ingin MELIHATNYA.
BOS-ku terkejut menerima AMPLOP PUTIH itu. dia memanggilku menghadap namun AKU ENGGAN untuk BERTEMU. Menemuinya justru semakin membuat PERTAHANANKU GOYAH. Aku sudah bekerja selama 8 tahun disini. Mulai dari PERUSAHAAN ini MASIH ANAK-ANAK sampai BERANJAK REMAJA. Aku membangunnya bersama BOS dan teman-teman yang lain. Hanya saja aku tidak bisa lagi BERADA DISNI. Harus ada MANUSIA YANG AKU HINDARI.
"Kenapa,ret?"
Aku terkejut melihat SOSOK yang AKU HORMATI ITU berdiri diambang pintu.
"ada masalah apa? Sampai SURAT INI harus SAYA TERIMA?"
"……."
"Ada yang MEMBUATMU KECEWA? MARAH? Atau? GAJIMU KURANG? Atau SAYA TERLALU MEMAKSAMU berkerja tanpa LIBUR? Kamu BUTUH LIBUR?"
"……."
"Kamu salah satu ORANG KEPERCAYAAN SAYA,ret. Gimana mungkin kamu ninggalin PERUSAHAAN INI?"
"SAYA BUTUH SUASANA BARU. Tantangan baru. Bapak, bisa menunjukkan orang lain untuk menggantikan saya. Toh, sekarang perusahaan ini sudah sangat maju dan berkembang pesat. Jadi, saya pikir saya butuh tantangan baru lagi."
"Kamu butuh rekomendasi saya ditempat kerja barumu?"
Aku menggeleng.
"Saya hanya ingin REHAT SEJENAK PAK. Saya belum berpikir untuk MENCARI KERJA. Ada banyak hal yang harus saya PERBAIKI dan KEJAR LAGI."
"kalau begitu anggaplah KAMU CUTI."
"Jangan pak. Saya tidak pasti sampai kapan. Saya pikir, REHAT saya ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Jadi, lebih baik saya mundur. Itu lebih baik."
"Apa yang harus kamu perbaiki? Bukannya kamu baik-baik saja?"
Aku rasa, pertanyaan itu tidak memerlukan JAWABAN APAPUN. Bukankah itu LEBIH TERDENGAR SEPERTI PERNYATAAN?
Bukankah lebih SUSAH MENGHINDARI daripada MENGHADAPI'kan?
Kadang, ANDA dan SAYA tidak MENGERTI "BAGAIMANA CINTA TERCIPTA" atau "SEJAK KAPAN RASA itu ADA?"
Ketika, ANDA mulai MENYADARI "sesuatu terjadi", MUNGKIN saat itulah…
PERASAAN CINTA itu ada.
*********************************************************************
Akhirnya, HARI yang AKU TUNGGU datang juga. Aku memberanikan diri untuk datang ke RUMAH NOEL. Laki-laki yang AKU CINTAI SEPENUH HATI. Laki-laki yang aku perjuangkan! Laki-laki yang membuatku BEGITU PERCAYA akan CINTA SEJATI. Laki-laki yang SEKARANG TEGAK SEBAGAI SEORANG SUAMI…
Aku memarkirkan MOBIL tepat didepan LORONG RUMAHNYA. Rumah yang sangat kecil dan sempit. Kemana KEKAYAAN NOEL? Dimana mobilnya yang begitu mewah itu? bukankah dia terbiasa untuk berganti-ganti jika dia bosan? Tapi yang aku temui hanya rumah petak berukuran 3x4 meter, tanpa pagar, dideretan rumah-rumah kumuh pinggiran kali. Jantungku BERDEGUP KENCANG saat melihat KAWASAN RUMAH NOEL. Bagaimana mungkin ini terjadi?
Aku termenung didepan pintu TRIPLEX itu. beberapa orang berlalu lalang melewatiku. Sebagian dari mereka seolah bertanya "NGAPAIN LO BENGONGN disitu?" Kaki terasa berat untuk melangkah mendekat. Aku mengeluarkan HP dan membaca sekali lagi alamat yang duikasih NITA. Bahkan NITA mengirimkan FOTO RUMAHNYA.
"CARI SIAPA,mbak?" tanya seseorang disampingku
Aku TERNGA-NGA saat mendapati NOEL tegak disisiku. Dia tidak seperti yang AKU KENAL DULU. Aku tidak sanggup untuk mengatakan apapun. Aku hanya tegak didepannya. Menatapnya seperti dulu. Dengan cinta yang sama. Dengan rindu yang sama.
"RETA?"
Aku memeluknya. Aku tidak peduli apa yang dikatakan oleh orang disekitarnya. Inilah kerinduanku selama 10 tahun itu. aku ingin MELABUHKANMU disisiku. BERSENDER DIBAHU KOKOH itu. aku hanya ingin MERASAKAN KEMBALI, apa yang pernah aku miliki dulu.
"Apa kabar,no?" tanyaku pelan
"seperti yang kamu liat."
"Ini rumahmu?"
"Iya. Darimana kamu tau rumahku?"
"Boleh aku masuk?"
"Buat apa? Ada perlu apa? Kamu seharusnya tidak disini,ret."
"Aku tidak boleh menemui TEMAN LAMA? Apa yang aku buat sampe kamu berusaha untuk MELUPAKANKU,no?"
"justru karna APA YANG AKU BUAT, makanya aku ngga mau kita ketemu lagi."
"Aku udah lupain semuanya,no. Hidupkan jalan terus, dia lurus kedepan."
"Lalu? Buat apa kamu disini?"
"Aku masih rindu kamu. Dengan RINDU yang SAMA. RINDU yang HADIR saat PERTAMA KALI, kamu NEMBAK AKU."
Noel tersenyum mendengarnya.
"Kamu udah makan,no?"
"Belom."
"Boleh aku traktir kamu makan?"
"Sorry,ret. Tapi, aku ngga mau. Kita udah beda. Dan, aku ngga mau ngecewain kamu lagi dan lagi."
"aku jauh-jauh loh dateng kesini, untuk nemuin kamu. Masak untuk nemenin makan aja kamu ngga mau."
"Ret, aku udah punya KEHIDUPAN SENDIRI. ISTRIKU dan ANAKKU ada. Tidak bisakah kamu mengerti? Rindu yang kamu rasain itu UDAH EXPIRED. Seharusnya kamu melangkah maju bersama seseorang. Bukannya MALAH PUTER BALIK,ret. Hidup itu JALAN LURUSKAN? ARAHNYA KEDEPAN. Bukan PUTAR BALIK!"
"Aku ngga bisa. Sulit untuk ngilangin KAMU dari HIDUPKU. Bertahun-tahun aku berusaha untuk membenci. PADA DASARNYA AKU NGGA BISA!"
"Kamu bisa! Dulu, kamu pernah ngusir aku'kan? Waktu aku meminta kamu untuk kembali."
"dan kamu lupa? Dulu aku pernah mengemis supaya kamu balik ke aku?"
"RETA, pulang sana. Disini bukan tempat lo lagi."
"seenggaknya kamu mau nemenin aku makan,no."
"Aku harus kerja."
"Kemana semua HARTA KAMU? MOBIL mewah yang membuat kamu jadi REBUTAN? Kemana semuanya no?"
"aku tinggalin semuanya untuk HANA."
Entah mengapa, kamu merasa BEGITU CEMBURU saat MENDENGARNYA MENYEBUT NAMA "HANA". Bahwa ADA RASA CINTA yang BEGITU TULUS dan BESAR diNADA itu. ada RASA KEKAGUMAN yang TERSIRAT saat NAMA ITU TERUCAP. Dan, RASA DIMILIKI…
"Boleh aku ketemu dengan ISTRI KAMU? Perempuan yang berhasil MEMBUAT KAMU MENJADI MANUSIA?"
"HANA ngga ada dirumah. Dia lagi kerja."
"Wooooooiiiii,nou! Cepetan setan! Lo pikir nasi turun dari langit? Atau DUIT KEBAWA BANJIR datengnya?" teriak seseorang dibelakangnya
NOEL menatapku. "Sorry. Aku harus pergi. Lupain aku,ret."
"Aku bakalan dateng lagi,NO. terserah berapa kali kamu bakalan nolak aku. Aku bakalan datang!" tegasku
INI CINTA? Atau OBSESI?
INI KEBUTUHAN? Atau INI sebuah HARGA DIRI yang TERLUKA, sehingga aku MEMUTUSKAN UNTUK MENDAPATKANNYA?
Sekalipun, aku harus MENGOYAKKAN HATI WANITA LAIN…
Aku MENGINGINKAN NOEL!
***************************************************************************
"LO udah puas ketemu sama NOEL?" tanya TEMBEM membuka PERCAKAPAN malam ini
Seperti biasa, malam ini… AKHIRNYA, aku menyerah dan ikut ngumpul dengan mereka! Aku tidak ada pilihan lain. Toh aku tidak punya pekerjaan iyakan? Jadinya untuk mencari KESIBUKKAN, aku hang out dengan teman-teman terbaikku.
"Dia udah punya istri dan anak." ucapku pelan
"Lalu? Apa rencana lo?"
"Ga tau. Gue hanya pengen ada dideket dia."
"LO GA BERHARAP BALIKKAN sama dia'kan?" tanya NITA ngeri
"DIA SUAMI ORANG,ARLETA ATHENA! Dan PEREMPUAN MACAM APA yang MAU BALIKKAN dengan MANTANNYA ketika HIDUPNYA SUDAH SANGAT SEMPURNA,ret?" teriak CLARA histeris
Aku menatap mereka semua. Memainkan gelas LIME SQUASH ditanganku. Aku berharap akan ada jawaban pasti atau bantahan yang aku keluarkan untuk mereka. Nyatanya HANYA AIRMATA yang menggenang. Aku tidak mengerti bagaimana harus menjelaskannya. Bahwa CINTA yang TIDAK PADAM itu sudah membuat LOGIKAKU RUNTUH! Bahwa KISAH yang TIDAK USAI itu telah MELUMPUHKAN HARGA DIRIKU. Dan, CINTA TERLARANG yang masih aku simpan itu MENJADIKANKU MANUSIA PESAKITAN yang MEMILUKAN!
"Apa yang lo pikir,ret? Permainan apa yang LO MAININ? GA LUCU! Lo berenti kerja hanya DEMI STALKER-IN NOEL? Yang sekarang udah bahagia dengan ISTRINYA? Dia udah PUNYA KELUARGA,ret! Coba deh sekali-kali PAKE HATI LO!" ucap TEMBEM gemas
Aku tidak membantahnya. Aku hanya terdiam. Sayangnya HATI dan OTAK gue setuju… untuk MENUNGGUNYA! Untuk KEMBALI MENGEJARNYA… INI CINTA! Dan INI SULIT!
"SAMPE KAPAN lo bakalan kayak gini? Nungguin COWO BERSUAMI yang NOTA BENE MANTAN LO? INGET TUHAN,ret! ITU DOSA! DOSA!"
"JIWA LO udah SAKIT!" maki CLARA
Aku masih diam. Aku hanya mendebat mereka didalam hatiku.
"apa sih lebihnya si KAMPRET itu sampe lo segila ini. Heloooooowwwwwwww after 10 taon dan LO MASIH STUCK! Lo tuh ibaratnya NUNGGU KERETA API dipelabuhan! Ga bakalan LEWAT, karena MEMANG BUKAN TEMPATNYA."
"Gue ga bisa nemuin yang lain selain dia. Gue ga berhasil untuk menghadirkan sosok yang lain selain dia. Ga ada. Ga bisa."
"LO BUKAN GA BISA! DENGER ya… LO GA MAU!"
"APA BEDANYA,nit?" tanyaku
"LO BISA untuk NENDANG DIA dari dalam INGATAN LO. LO BISA BERJUANG untuk MOVE ON! Tapi DASARNYA LO GA ADA NIAT. Dan LO MEMANG GA MAU. Semua hal yang KITA LAKUIN didasarkan DARI NIAT! Saat LO ada NIAT untuk MOVE ON, pasti ADA KEMAUAN untuk NINGGALIN KENANGAN itu. tapi LO NGGA! LO MILIH untuk STUCK dengan KENANGAN GOBLOK itu. dan GILANYA LAGI, LO BUAT SEOLAH-OLAH itu BENER! Ret, lo liatkan gimana HANCURNYA NYOKAP GUE, saat BOKAP GUE SELINGKUH dengan MANTANNYA? Lo LIATKAN gimana SULITNYA HIDUP sebagai ANAK PRODUK BROKEN HOME? Gimana GUE harus BERUSAHA untuk TETAP "BIASA" dengan KEADAAN LUAR BIASA? Apa itu ga membuat lo berpikir tentang nasib anak-anaknya NOEL? Lagipula NOEL tuh GA CINTA LAGI sama LO!"
"Kenapa lo mesti MALU-MALU diri lo untuk KESEKIAN KALINYA SIH? Bukannya DARI DULU juga LO SELALU NGEMIS? Dan DIA GA KEMBALI JUGAKAN?"
"Gue cinta banget sama NOEL. Kehilangan dia, membuat gue kalut. Gue seolah kehilangan separuh dunia gue. Gue pikir, gue bisa untuk bergerak maju tanpa dia. Nyatanya GUE HIDUP dalam KOTAK KENANGAN tentang DIA. Setiap kali GUE BERGERAK MAJU, BAYANGAN DIA selalu ada. Setiap pagi, dia adalah ORANG PERTAMA yang MAU GUE LIAT. NAMANYA masih gue sebut, setiap kali gue ga bisa ngerjain sesuatu. Gue berusaha untuk tampil sempurna, untuk dia. Gue berharap suatu hari, gue akan menemukan dia yang dulu. Sekarang gue nemuin dia, dia yang dulu, tapi keadaannya sudah berubah. Bahkan gue berpikir, gue mau kok jadi yang ke-2."
"SINTING! TOLOL! GOBLOK! CINTA merek apa sih yang lo punya? CINTA KW berapa sih yang lo hadirin disini? SESINTING INI ya?"
"PIKIRIN sekali lagi. Pikirin semuanya dengan baik,ret. Semua hal yang AKAN LO BUAT KEDEPANNYA. Pikirin OM dan TANTE. Pikirin DIRI LO JUGA. Kenapa lo harus BERKORBAN BEGITU BANYAK,untuk ORANG yang GA CINTA sama LO? Kenapa lo harus jadi NO.2, kalo LO BISA JADI NO.1 diHATI ORANG LAIN. Gue pikir, INI BUKAN CINTA, ret. INI OBSESI LO! Dan lo salah MEMAKNAI INI sebagai CINTA. Kalo lo bener-bener CINTA dengan NOEL, relain aja dia bahagia dengan PILIHAN DIA. Biarin dia HIDUP dengan KELUARGA KECILNYA. Kadang, kenangan itu kembali DIWAKTU yang TIDAK TEPAT, namanya juga KENANGAN. Tempatnya hanya DIBELAKANG SANA. Bukan untuk DIBAWA KEDEPAN LAGI. Kita ga bisa hidup DIDALAM KENANGAN. Itu salah,ret."
That’s what FRIEND are FOR…
Hari ini, aku absen ke rumah NOEL. Aku harus mengantar NITA ke dokter kandungan. Dia ingin MENGONTROL SIKLUS HAIDNYA yang belakangan ini TERLALU LANCAR dan OVER menurutnya. Aku duduk dan menunggu diluar ruangan. Aku tidak terlalu suka pergi ke dokter. Apalagi bau kamar periksa, entah mengapa aku begitu takut dan alergi terhadap ruangan itu. jadi, aku berharap aku akan selalu sehat! Amin!
Mungkin INI yang NAMANYA JODOH….
BINGO! Aku melihat NOEL ada DILOBBY RUMAH SAKIT. Dia keliatan begitu bingung dan panik. Aku segera menghampirinya.
"No? Kamu kenapa?"
"RETA? Kamu ngapain?"
"Kamu ngapain? Ada yang sakit?"
"HANA kecelakaan. Tulang keringnya patah. Harus dioperasi,ret. Tapi..."
"BERAPA?"
NOEL terkejut mendengar PERTANYAANKU.
"anggap aja ini pinjaman dari aku. TEMAN LAMA. BOLEH KAMU BALIKKIN, kalau udah ada duitnya."
"Tapi, gimana kalo aku ga bisa balikin?"
"GA ada YANG GRATIS,NO! GIMANA?"
"apa yang kamu mau?"
"Udahlah kita bahas itu nanti aja. Sekarang, KITA DEAL aja dulu."
"Oke."
Aku meninggalkan NITA dan segera mengikutinya ke bagian ADMINISTRASI. Okeh…RINCIAN BIAYA yang HARUS KUBAYAR "LUMAYAN" juga menguras tabunganku. Namun aku melakukannya dengan IKHLAS dan TULUS. Karena aku mencintainya…
Alasan BODOH yang mungkin akan KALIAN TERIAKKAN untukku.
*****************************************************************************
Jam 18.00
Aku terbangun. Pikiranku segera melayang ke NOEL. Tentang ISTRINYA yang sakit. ANAKNYA. Terngiang kembali KATA-KATA NITA. Benarkah aku berniat untuk MENGAMBIL KEMBALI NOEL? Itukah BAYARAN yang HARUS DIA LUNASI? Pantaskah aku MENGHANCURKAN KELUARGANYA? Karna DULU SEKALI, AKU PERNAH DIHANCURKAN oleh dia… ini CINTA? BALAS DENDAM? Atau OBSESI?
Entah CINTA MEREK apa yang aku punya! Kadang aku begitu membencinya. Namun, ada saat aku begitu merindukannya. Ada waktu dimana, aku rindu untuk menemaninya makan. Namun, sekejap ada rasa benci yang tersulut saat aku mengingatnya. Benci karena dia tidak setia. Benci, karena AKU TIDAK MEMILIKINYA. Atau? KARENA, AKU BUKAN PILIHANNYA. Aku benci! Tapi, disaat lain…aku begitu ingin ada didekatnya. Bahkan aku rela MENJADI yang KEDUA untuknya!
Tuhan, JIKA BUKAN DIA… lalu siapa?
Aku bergegas turun dari tempat tidur dan membasuh mukaku. Aku menatap wajahku dicermin toilet. Inget,ret… lo bukan anak SD LAGI! Inget LO PUNYA MASA EXPIRED! Inget, bahwa HIDUP itu LURUS KEDEPAN. Ga ada PUTERAN BALIKNYA.
RASTA?
KANTOR 20.30
Aku tau semua orang sedang lembur, TERMASUK DIA. Entah apa yang berada DIDALAM OTAKKU. Namun, aku kesini untuk MENEMUINYA. MEMO segera memelukku. Rupanya, aku cukup DIKANGENIN LOH. Dan itu membuatku GE_ER sekaligus terharu.
Aku melihatnya sedang SERIUS DIDEPAN LAPTOPNYA. Lalu aku berpikir kembali, HARUSKAH AKU LAKUKAN INI? Aku terdiam didepan pintunya, sambil mendebat PIKIRAN-PIKIRANKU. Aku tidak tau harus BAGAIMANA! Dan MEMULAI darimana!
"Mau ngapain lo?" tanyanya dingin
"Gue ganggu?"
"Menurut lo?"
"Gue mau bicara bentar boleh?"
"Bicara aja, gue dengerin."
Aku masuk dan menutup pintunya. Aku berdiri tepat didepannya. Dia tidak bergeming. Malah semakin serius dengan LAPTOPNYA. Aku semakin terlihat seperti ANAK SD yang TERKENA HUKUMAN dari GURUNYA.
"Gue mau minta tolong sama lo" ucapku pelan
"……."
"Gue mau minta lo nemenin gue bentar aja."
"……."
"abis gue ga tau harus minta tolong sama siapa lagi."
Dia mengalihkan tatapannya ke arahku. "KEMANA?"
"Rumah Sakit."
"LO sakit?" entah aku yang ke GE-Eran, namun aku MERASA SUARANYA MELUNAK.
"……."
"SEKARANG,raas!"
Kami terdiam. "Lo ga mau?" tanyaku lagi. Setelah 10 menit dalam keheningan.
"Kenapa ga minta tolong sama NITA? Dia sahabat baik lo kan?"
"Mereka semua ga mau. Gue pikir, kita temen. Makanya gue minta tolong ke lo. Bolehkan?"
Jam 22.00 di RUMAH SAKIT
Selama perjalanan aku tidak memberitahukan sama sekali, bahwa aku ingin menemui NOEL. Aku ingin bersamanya saat HANA dioperasi. RASTA juga tidak banyak bertanya. Namun, raut wajahnya berubah saat aku menuju RUANG OPERASI. Dan, saat AKU MENEMUI NOEL…
"udah mulai operasinya,NO?"
NOEL mengangguk.
"Kamu sendiian?"
"Ngga. Aku datang sama RASTA"
Aku segera memperkenalkan RASTA untuk NOEL. Kami bertiga sama-sama duduk dan menunggu. Tidak ada pembicaraan berarti. Hanya basa-basi busuk. RASTA juga diam. Dia tidak terlihat obrolan apapun. Sesekali, NOEL bertanya tentang PEKERJAANKU. Aku membalasnya dengan BERTANYA tentang ANAKNYA. Tentang HIDUPNYA. Tentang KELUARGA BESARNYA.
Jam 01.00
OPERASI SELESAI. HANA segera dipindahkan di ICU untuk dipantau dulu sebelum pindah keruang perawatan. Aku dan NOEL menjenguk HANA di ICU. Aku hanya melihatnya dari kaca luar. RASTA tidak ikut. Dia masih duduk diruang tunggu operasi. Dari kaca aku melihat, NOEL membelai dan mencium kening HANA. Sesuatu yang DULU, HANYA MENJADI MILIKKU. Sesuatu yang DULU, pernah AKU ALAMI dengannya. Sesuatu yang tidak bisa aku miliki lagi…
Aku segera balik ke RASTA.
"ayok, kita pulang."
"……."
RASTA hanya diam dan segera berjalan menuju mobilnya.
"RAS, tadi itu HANA, tadi DIA yang DIOPERASI. Kemaren dia kecelakaan. Sempat gue berharap, DIA MATI dan GA KEMBALI sama NOEL. Supaya gue bisa BALIK dengan NOEL. Tapi gue bukan TUHAN. Gue tau, lo pasti mikir GUE ADALAH PEREMPUAN GILA. GA TAU DIRI. MURAHAN. BRENGSEK. SEKELAS PEREK."
Airmataku jatuh.
"karna itu, gue minta lo temenin gue. Permintaan terrbesar gue, bukan untuk NEMENIN GUE DIRUMAH SAKIT ini. Tapi, tolong… TOLONG GUE, buat LUPAIN NOEL. Terserah, gimana caranya,ras. Tolong, BERPURA-PURALAH MENCINTAI GUE. Entah kebaikkan lo adalah BENERAN atau TIDAK. TOLONG, lepasin gue dari BAYANGAN NOEL. Tolong, tolong gue. Tolong gue, balikkin semua hidup gue sebelum gue kenal dengan NOEL. Gue tau, lo ga suka sama gue. Tapi gue ga tau harus minta tolong sama sapa! Gue ga akan minta lebih. Gue hanya butuh, LO PURA-PURA CINTA AJA,ras. Buat gue MERASA DIMILIKI. DIJAGA. DICINTAI. Sebentar saja. Sampai gue kuat untuk MELENYAPKAN BAYANGAN NOEL."
Airmata itu kian deras. Akhirnya, aku harus merendahkan HARGA DIRIKU SEKALI LAGI. Kali ini bukan UNTUK ORANG yang AKU CINTAI. Namun, DEMI MELEPASKAN yang AKU CINTAI.
"Berpura-puralah,ras. Aku mohon. Bantu aku untuk TIDAK LAGI MENGINGINKAN NOEL,ras. Sadarin aku, bahwa DIA SUDAH PUNYA DUNIA yang DIA BENTUK SENDIRI,ras! Tolong BANGUNIN aku, kalo MIMPI yang SELAMA INI AKU INGINKAN, tidak bisa AKU CAPAI. Kalo lo perlu gue untuk berlutut dan memohon, bahkan mengemis, gue akan buat itu. apapun itu. asal lo bisa buat gue, SEMBUH dari KEGILAAN GUE KE NOEL."
RASTA mengabaikanku. Dia tetap saja menyetir. Seolah aku hanyalah KASET RUSAK yang tidak layak didengar. Sementara aku masih menangis dan memohon. Bahkan AKU MENGEMIS, agar dia mau BERPURA-PURA untuk MENCINTAIKU. BERPURA_PURA menjadikan AKU MILIKNYA. Hanya sejenak saja, UNTUK TINGGAL DENGANKU, mengalihkan DUNIAKU dari NOEL. Sejenak saja, MEMINJAM PUNDAKNYA, PELUKANNYA, bahkan HATINYA untukKU BERLABUH. SEJENAK SAJA...
RUMAH Jam 02.15
Aku masih duduk dimobil. Rasta turun dan membuka pintu mobil. dia berlutut disampingku. Mengangkat mukaku dan MENCIUM BIBIRKU. Hangat. Lembut. Sudahkah DIA MEMULAI PERANNYA?
"Ret, ayok turun. Udah malam. Besok, gue jemput. Kita kekantor."
Aku menatapnya.
"Tapi gue udah resign,ras."
"gimana caranya, gue bisa ngebantu lo, kalo kita ga deketan?"
"Lo beneran mau bantu gue?"
"Mulai hari ini, LO ADALAH PACAR GUE."
Aku tersenyum mendengarnya.
"Kita bohongankan?" tanyaku dengan mimik polos
"Lo pikir, gue bisa nyium cewe sembarangan? Atau semua cewe gue ciumin?"
"maksudnya ras?"
"MASUK SANA, udah malem. Nanti gue bisa diteriakkin sama bokap lo."
"RAS, lo benerankan mau bantuin gue?"
Dia tidak menjawabku, dia hanya membelai rambutku.
"Gimana caranya gue tau, kalo LO BERHASIL?"
"SAAT LO KEBANGUN MALAM-MALAM, dan LO RINDU SAMA GUE. Saat LO BANGUN PAGI-PAGI, dan NYEBUT NAMA GUE. SAAT LO MENANGIS, karena GUE GA BISA ADA BUAT LO. SAAT LO "BILANG IYA", tentang PERTANYAAN WAJIB itu."
"GUE BISA kayak gitu,ras?"
"ARLETTA ATHENA, semua hal butuh proses. Mulai hari ini, gue punya PR WAJIB buat lo. Setiap hari, lo harus nyebut "LOVE RASTA" sebanyak 30x, dalam semua hal yang sedang lo kerjain."
"Kok gitu?"
"LOH, itukan PR dari gue. Jadi, misalnya lo lagi beresin tempat tidur, ya lo harus bilang itu sebanyak 30x."
"trus PR buat LO apa? Masak cuman gue yang dapet PR."
"Ya udah, lo maunya gue buat apa?"
"GA TAU sih."
"Gimana kalo. Gue bakalan SMSin semua hal yang sedang gue buat selama sehari. Apapun itu. gue lagi boker kek. Gue lagi kentut kek. Gue lagi mau mandi kek. Semuanya. DEAL?"
Aku tertawa mendengarnya.
"SAMPE KAPAN kita lakuin ini,ras?"
"sampe KITA SADAR, bahwa INI BUKAN PURA-PURA tapi INI CINTA."
Bagaimana BILA SUATU HARI, aku tidak pernah sadar?
Aku tidak bisa melihat yang lain?
Aku tidak bisa mengubah, apa yang sudah TERTANAM?
Bagaimana BILA SUATU HARI, kamu akhirnya MENYERAH…
Kamu PERGI, karena AKU TERLALU KUAT untuk DIUBAH!
Bagaimana BILA SUATU HARI, aku yang memintamu MUNDUR…
Karena, AKU TIDAK INGIN MENYAKITIMU LEBIH DALAM.
*****************************************************************************
Here we GO!
Akhirnya aku kembali lagi KE KANTOR. Setelah hampir 3 bulan, aku REHAT SEJENAK. Rasanya KANGEN dengan SEGALA AKTIVITAS INI. Kangen dengan RAPAT dan DEADLINE LAPORAN. Kangen dengan LEMBUR tengah malam. Kangen melihat GRAFIK-GRAFIK angka yang biasanya MEMBUATKU MIGRAIN. KANGEN!
Tapi, kali ini aku kembali dengan KEKASIHKU. At least…seperti itulah YANG RASTA UMUMKAN tadi. Aku juga cukup terkejut melihatnya BEGITU BERANI mengumumkan "HUBUNGAN ANEH" ini untuk semua orang. Aku tidak berkelit. Aku hanya tersenyum saja. Sebenarnya, aku tidak tahu harus berkata apa. Tadi malam, aku tidur dan MASIH NOEL yang ada disana.
"Ret, bentar siang kita ke puncak. Kita yang bakalan gantiin BOS MEETING dengan salah satu BRAND TERKENAL. dia mau nanam saham gitulah. Kita berangkat jam 2. jangan lupa." tegas MUMI
Aku mengangguk.
Hpku berbunyi. 1 sms diterima…
Ret, gue lagi makan martabak. Mau?
Abis itu gue bakalan keluar bentar. RASTA.
Aku tersenyum membacanya. Astaga, dia beneran KASIH TAU aku tentang KEGIATANNYA?
Aku tidak membalas SMS itu. toh, aku tidak merasa wajib untuk membalasnya.
Jam 11.30
Hpku berbunyi lagi. PANGGILAN tanpa NAMA. RASTA? Aku mengabaikannya. PENELPON itu masih dan masih MENGHUBUNGIKU.
"Halo?"
"Ini NOEL, ret. Kamu lagi sibuk?"
Jantungku berdebar begitu cepat. Dan RASA ITU MASIH DISANA. RASA yang SELALU MENGHAMPIRIKU setiap kali MENDENGAR SUARANYA. RASA RINDU.
"Hallo? INI NOMORNYA ARLETA'kan?" ulangnya lagi
"kenapa NO?"
"Hana ingin ketemu kamu,ret. Dia mau berterima kasih untuk bantuan kamu. Kamu bisa datang?"
Haruskah aku pergi? Melihat PEREMPUAN itu? IBU dari anak MANTAN KEKASIHKU? PEREMPUAN yang MEMBUAT MIMPIKU BUBAR? Haruskah aku bertemu?
"Liat nanti ya,no. aku lagi sibuk. Bilang aja buat HANA, itu bukan apa-apa. Lagipula itu TIDAK GRATISKAN?"
"Iya,aku tau,ret. Tapi HANA ingin MELIHATMU."
"Okey. Nanti aku kabarin kalau aku sempat mampir."
Dan, TELEPON itu BERHASIL membuat MOODKU DROP! Aku bahkan tidak fokus dalam beberapa hal.
Aku menelpon RASTA. Namun tidak dijawab. Lagi dan lagi. Lagi dan lagi. Aku hanya ingin meminta pendapatnya, bahkan mungkin IZINNYA untuk PERGI.
Jam 14.25
Aku, MEMO dan TIA sudah siap untuk berangkat ke PUNCAK. Namun, kami MENUNGGU RASTA. Entah kemana perginya ANAK ITU. diHUBUNGI tidak bisa. diSMS apalagi. Menunggu adalah PEKERJAAN yang TERLALU MEMBOSANKAN. MEMO dan TIA sudah ngomel dari A-Z. aku masih memikirkan TELEPON NOEL tadi.
"Sorry gue telat"
"LO tuh kemana aja sih! Lo gila yak! Kita bisa dibunuh sama BOS kalo TELAT. Ayok jalan."
"SORRY. SORRY banget."
Aku tidak menjawabnya ataupun melihatnya. Aku bergegas keluar mengikuti MUMI.
RASTA yang menyetir. Kami hanya menggunakan 1 mobil. MEMO bilang dia malas untuk nyetir. Jadilah RASTA yang nyupir. Aku tidak duduk disampingnya. Aku duduk dibelakang. Mereka membahas tentang PRESENTASI NANTI. Aku hanya diam dan mendengarkan. Bahkan ketika TIA menanyakan PENDAPATKU, aku tidak menjawab.
Saat kita tiba di PUNCAK PASS itu, perwakilan dari BRAND itu belum tiba. Jadinya, kita santai dulu. Aku memilih untuk duduk dan menikmati kabut yang mulai turun. Hawa dingin yang begitu sejuk. Udara yang bersih. Pemandangan yang indah. Hamparan hijau kebun teh , terlihat seperti karpet tebal. Senja yang memerah membuat suasana ini begitu SENDU dan ROMANTIS.
"Udah buat PR lo?"
"PR?" tanyaku bingung
"PR yang gue kasih semalam. Jadi udah berapa ratus kali nama gue disebut?"
Astaga!!!!!!!! Aku lupa! Aduuuuuh… serius aku lupa!
"Lo pasti lupa'kan? Gapapa, itu juga ga penting-penting amat kok." ucapnya cuek
"Sorry ras."
"Gapapa lupain aja."
"Tadi NOEL telpon ras."
Dia tidak menoleh untuk menanggapiku.
"Dia bilang HANA MAU KETEMU sama gue."
"trus lo bilang?"
"Gue ga bilang apa-apa. Gue mau nanya lo dulu"
"kenapa lo harus nanya gue?"
"Kan KITA PACARAN." jawabku POLOS
"Gue ga mau lo ketemu HANA!" tegasnya
"Dia cuman mau bilang makasih ras."
RASTA berbalik menghadapku.
"LO DATENG KESANA, karena HANA atau karena SUAMINYA?"
"…….."
"Gue hanya pengen liat HANA kok. Ga lebih."
"GUE GA MAU LO DATENG KESANA!"
"Kenapa? Kan gue mau ketemu HANA. Gue hanya pengen liat SEPERTI APA HANA."
"PERGILAH dan KITA PUTUS!"
Dia BUKAN CEMBURUKAN? DIA LAGI MELATIH gue untuk NGELUPAIN NOEL'kan?
TOH, bertemu dengan HANA, sama saja dengan BERTEMU dengan NOEL.
Jadi, INI BUKAN CEMBURU'kan?
Mana yang INGIN AKU SAKITI…
ORANG yang TULUS INGIN MENOLONGKU atau ORANG yang SANGAT AKU CINTAI?
***********************************************************************************
RASTA memutuskan untuk langsung pulang setelah MEETING itu. jadi, aku ikut bersamanya. Sementara MEMO dan TIA masih tinggal sampai besok. Mereka ingin menikmati PUNCAK dulu. Besok pagi baru mereka turun.
"RAS, lo belom makan dari tadi"
"Udah kok"
"Makan apa?"
"Kan tadi udah gue kasih tau. Gue makan martabak"
"itukan siang tadi. Inikan udah hampir SUBUH. Dan lo ga makan malam."
"Belom laper."
"Mau gue masakin?"
DIA MENOLEH KEARAHKU.
"gue ga sejago CLARA SIH. Cuman, bisalah kalo nasi goreng. Dan lumayan enak loh."
"Lo ga lagi nyogok gue'kan? Supaya gue mau lo pergi ke rumah sakit"
"Jahat banget sih pikiran lo. Ya ngga lah. Kalo lo bilang NGGA, artinya GUE GA PERGI."
"Gapapa malem-malem masak dirumah lo? Inikan jam 2 pagi, bukan 2 siang."
"Gapapa kok."
"Ga usahlah. Lain kali aja. Kita makan aja dulu baru pulang."
"Tawaran ini berlaku 301 hari kedepan loh." ledekku
RASTA tersenyum.
Kami mampir disalah satu WARUNG SATE yang cukup terkenal. setelah memesan makanan. RASTA duduk kembali dengan ku.
"Apa yang lo suka dari NOEL?" tanyanya TIBA-TIBA
"Ngga tau"
"Apa yang buat lo pertama kali JATUH CINTA SAMA DIA?"
"APA ya? Gue ga tau,ras. Semuanya terjadi gitu aja. Gue merasa sangat nyaman dengan dia. Yah…seperti halnya apa yang semua cewe mau. NOEL tuh ga sama dengan kebanyakan COWO yang GUE KENAL SAAT ITU. gue pertama kenal dia, pas gue kelas 3 SMP. Sekolah kita sebelahan. DIA KELAS 2 SMA. Hari itu, ada PENTAS SENI diSMAnya. Jadi, gue, clara, nita, grace, tembem, nyuri waktu untuk NGINTIP. Pas dia lagi NGEBAWAIN WONDERFULL TONIGHT dengan SAXOPHONENYA. Ada sesuatu yang MEMBUAT DIA BEGITU BERBEDA DIMATA GUE. Untuk ukuran ANAK COWO JAMAN itu, DIA SANGAT MENARIK, tapi itu hal standar'kan? NOEL sangat berada. PAPAnya HAKIM TERKENAL didaerah BANDUNG. MAMAnya bekerja sebagai MANAGER DISALAH SATU BRAND MAKANAN TERKENAL dikota BANDUNG. NOEL anak ke3 dari 4 bersodara. Dari semua sodaranya, DIA ADALAH ORANG yang SANGAT SEDERHANA. Dia ga pernah pamer tentang MOBILNYA atau KEKAYAANNYA. DIA PINTAR. Dan, dia tau bagaimana CARA MEMPERLAKUKAN SEORANG WANITA. Dia tau bagaimana CARANYA MEMBUAT MOOD GUE jadi STABIL, disaat DROP karena SESUATU HAL. DIA SEORANG MOTIVATOR yang SANGAT BAIK. DIA bisa jadi SEORANG KAKAK. TEMAN. SAHABAT. Dia adalah RUMAH TERNYAMAN yang selalu MEMANGGIL GUE PULANG, saat gue ngerasa semua orang ga ngerti gue."
"apa yang lo benci dari dia?"
"NGGA ADA"
"DIA SELINGKUH! Dan LO GA BENCI hal itu?"
"hari itu, gue baru selesai kuliah. Itu tahun pacaran kita yang ke 6… dia jemput gue dan kita makan di tempat langganan kita. Hari itu, dia sangat beda. Dia dingin. Kaku. Cuek. Dia tidak sehangat biasa. Memang waktu itu, gue terlalu sibuk dengan kuliah gue. Apalagi gue jadi asdos, perhatian gue kebagi. Mungkin itu salah gue. Pulang dari makan, dia jujur tentang NADIA. Cewe yang belakangan ini, MEMBUAT DIA begitu SENENG. NYAMAN. Dan CEWE yang udah ngambil dia dari gue. Entah kenapa ras. Gue ga marah. Saat itu gue cuman diem. Gue seolah yakin, bahwa suatu hari dia bakalan balik lagi. Bahwa dia hanya butuh selingan diantara RUTINITAS HUBUNGAN KITA. Sama seperti KITA BUTUH MENU LAIN, disaat kita BOSAN DENGAN MENU FAVORITE KITA. Sejak saat itu, DOA gue hanya satu sama TUHAN, BALIKKIN DIA UNTUK GUE. Itu adlaah DOA yang sama PADA SETIAP PERGANTIAN TAHUN. Pada SETIAP PERGANTIAN USIA. Pada SETIAP BINTANG JATUH. Doa gue hanya satu, BALIKKIN HATI GUE pada TEMPATNYA. Karna, SEHEBAT APAPUN gue kenal sama cowo lain. GA ADA YANG BISA NANDINGIN DIA DIMATA GUE. Dan gue HIDUP DALAM MIMPI INI BERTAHUN-TAHUN. Bahkan ketika NITA BILANG DIA UDAH MENIKAH. Gue tetep pada DOA YANG SAMA. TUHAN mungkin UDAH BOSAN dengerin DOA itu lagi."
"Gimana mungkin GUE BISA BANGUNIN ORANG yang SUDAH TIDUR disana,ret? Gimana mungkin GUE BISA GESER ORANG yang BAHKAN DALAM BAYANGANPUN, DIA TETAP ADA DISANA?"
"………."
"Ketika LO MENCINTAI ORANG, sisain SEDIKIT AJA LOGIKA LO untuk MENIMBANG KESALAHAN yang DIA BUAT! Bukan hanya UNTUK MEMAAFKAN dan MENERIMA KEMBALI,ret. TAPI UNTUK BERPIKIR, APA DIA PANTAS untuk DICINTAI KEMBALI? Kalau DIA CINTA, BOSAN BUKAN SEBUAH HAMBATAN. BOSAN bukan ALASAN. CINTA selalu MEMBUAT SEGALA HAL terasa BEGITU MENGGAIRAHKAN. Selalu ada PETUALANGAN BARU tentang DIA. CINTA yang BENAR itu SALING MEMPELAJARI, SALING MELENGKAPI, dan SALING MENJAGA. BELAJAR untuk MENGERTI, MELENGKAPI yang KURANG dan MENJAGA KESETIAAN. Dan NOEL?"
"RAS. BANTU GUE. GUE ga tau PINTU MANA yang HARUS GUE BUKA untuk KELUAR. Gue ga tau GIMANA CARANYA untuk BERENTI."
"dan gue pelarian yang sempurna? Gue adalah PINTU TERDEKAT yang LO LIAT?"
"Gue hanya pengen ngerasain DIJAGA, DICINTAI, DIMILIKKI, dan DIPERJUANGKAN. Bukan DIPERTARUHKAN! Bukan DIDUAKAN! Bahkan ketika lo melakukan itu dengan PURA-PURAPUN, gue akan sangat berterima kasih"
RUMAH jam 03.25
Aku mencium PIPINYA!
"Mulai besok, gue bakalan ngerjain PR lo."
"Dan mulai besok, setiap kali lo lupa, LO HARUS CIUM PIPI gue."
"KOK GITU?"
RASTA turun dan membukakan pintuku. Kemudian dia mengambil sesuatu dibagasi.
"Tadi, gue telat dateng karena nyariin ini buat lo. Gue tau lo ga terlalu suka boneka. Tapi boneka ini unik,ret. Setiap pagi, lo harus bilang "GUTEN MORGEN" dan lo harus denger dia jawab apa. Kalo mau tidur malam, lo harus bilang "NITE DEAR", hanya siang yang ga ada kata-katanya. Oh iya, jangan sembarangan UCAPIN I LOVE YOU! Lo bakalan kaget denger jawabannya."
Aku membawa masuk boneka yang lumayan besar itu. meletakkannya disisi tempat tidur. Kemudian, berrganti baju…
Love rasta. Love rasta. Love rasta…. Aku merasa geli ketika menyebutkan kalimat itu. okeh. Setidaknya, aku MULAI MENCOBA.
2 minggu kemudian…
Aku mulai MEMBIASAKAN DIRI, untuk menyebut NAMA RASTA. Bahkan ketika aku CUCI MUKA DIMALAM HARI loh. Aku menyebutkan PR itu LOVE RASTA. LOVE RASTA. Aku tidak menghitung berapa banyak. Mungkin saja lebih dari 30 kali. Dan perlahan ALARM SIGN diOTAKKU mulai mengatur KEGIATAN KONYOL itu. saat aku memotong buah, aku akan menyanyikannya. Atau saat aku sedang menyiram bunganya mama, memandikan HERO, mengambil coklat dikulkas, mencuci piring, melipat baju, mematikan lampu teras, dan sebelum tidur.
Aku akan menyanyikan LAGU KHUSUS itu. cukup lucu mendengarnya. Namun, aku mulai menikmatinya. Aku juuga mulai MEMBIASAKAN DIRIKU dengan SMS LAPORAN RASTA. Larangan RASTA. PERTANYAAN serta PERNYATAAN RASTA yang sangat SPONTAN. Sperti hari ini…
Malam jumat ini, RASTA mengajakku nonton. Ini memang bukan yang pertama kalinya. Hanya saja, jalan dengan RASTA itu merupakan PETUALANGAN TERSENDIRI untukku. Bagaimana tidak. Dia selalu ON TIME, bahkan 15 menit sebelum waktunya. DIA MAU MENUNGGUKU untuk DANDAN. Tapi tidak mau menemaniku ke salon. Dia mau untuk membantuku memilih baju, tapi DIAM SAJA TANPA EKSPRESI saat aku memakainya.
Aku berdandan CUKUP LUAR BIASA, malam ini. Hanya ingin MENDENGAR PENDAPATNYA. Mama dan papa saja cukup TERKEJUT melihatku malam ini. Soalnya aku jarang DANDAN. Untuk kemanapun itu. kalian tau apa yang RASTA BILANG, saat melihatku?
"Lo kesambet? Ngapain sih pake dandanan se-over itu?"
"gue jelek?"
"Bukan. Cuman kita hanya mau nonton. Dan itu terlalu berlebihan."
"Ya udah. Ga usah jalan."
Akhirnya RASTA hanya diam. Dia tidak lagi membahas soal dandananku.
Setelah membeli tiket. Aku dan RASTA duduk. Ada beberapa cewe cantik lewat didepan kami. RASTA SEDANG SERIUS dengan MAJALAH AUTOMOTIF ditangannya. Aku menyenggolnya.
"Pilih salah satu yang PALING CANTIK diantara mereka semua."
"pertanyaan apa itu,ret."
"SERIUS! Lihat deh, mereka cantikkan?"
RASTA tidak melihat kearah mereka sama sekali. DIA SEMAKIN SERIUS dengan MAJALAHNYA. Aku menyenggolnya sekali lagi.
"RASTA! Coba liat dulu. Mereka cantikkan?"
RASTA mengalihkan tatapannya ke mereka lalu UNTUKKU.
"Trus kenapa kalo mereka cantik?"
"Kalo gue bebasin lo untuk milih MANA YANG PALING CANTIK. Lo akan milih yang MANA?"
"GA ADA."
"RAS, sekali aja. Guekan pengen tau TIPE LO kayak gimana?"
"GA ADA TIPE-TIPEan emangnya RUMAH."
"JADI? Lo pilih yang mana?"
DIA menutup majalahnya. "Yang duduk disini." ucapnya sambil menunjukKU.
Okeh. Aku terdiam. Aku tidak bisa mendebatnya. RASTA menggandeng tanganku.
"Cinta itu tentang RASA. Gue ga bisa matokkin cewe yang gue suka harus seperti ini. Harus begitu. Ketika LO MERASA BEGITU NYAMAN dengan orang itu. LO AKAN TAU, bahwa FISIK bukan MENJADI PENILAIAN yang MUTLAK. Bahwa pada akhirnya, KENYAMANAN untuk MEMILIKI dan DICINTAI adalah syarat yang paling mutlak. Jadi, STOP NANYAIN gue, seperti apa CEWE yang GUE SUKA. KALO SAMPE HARI INI, HANYA TANGAN LO YANG GUE GANDENG. Itu PILIHAN bukan KEWAJIBAN."
Ini masih PURA-PURAkan? Kenapa RASTA terdengar begitu SERIUS? Atau AKU yang GE-ER?
"Gue hanya pengen, JADI CEWE yang LO SUKA BENERAN,ras." ucapku PELAN SEKALI
"Emang ini BOONGAN?"
"Abisnya gue ga tau, apa yang lo suka, apa yang lo benci, apa yang lo mau dari cewe."
RASTA hanya diam, dia tidak menjawabku.
Yang hanya mencintai gue,ret!
Kadang aku bingung dengan SIKAP RASTA. Dia bisa begitu DINGIN. Namun kadang DIA BISA BEGITU BAIK. Hari ini, RASTA mengajakku makan siang diluar. Biasanya dia membawakanku makan siang. Karena aku sedang SENANG dengan CEPAT aku menggandeng tangannya saat kita menuruni tangga. Kau tau apa yang dia lakukan?
"Lepasin."
Jujur, aku sangat terkejut. Untung hanya ada kita. Coba kalo ada yang lain dengar.
"Lepasin tangan lo."
"Sorry, lo ga suka gue gandeng?"
Aku segera melepaskan tanganku dan meninggalkannya. Ingin rasanya menghilang SAAT INI JUGA. Gimana ceritanya aku begitu pede untuk MENGGANDENGNYA. Lalu aku ditolak!
RASTA mengejarku dan MENGGANDENG TANGANKU!
"Gini yang bener. COWO yang GANDENG TANGAN CEWE. Iyakan?"
"………."
"Gimanapun, COWO itu PELINDUNG,ret. Jadi, TANGANNYA yang harus MENGANGGDENG KAMU."
"Apa bedanya sih? Kayaknya cowo yang lain ngga gitu kok."
"Itu YANG LAIN. KALO gue, ga suka."
"Mama selalu gandeng tangan papa duluan kok. Dan itu ga ada masalah."
"Nanti saat KITA MENIKAH, baru lo boleh kayak gitu."
"…………."
"Gandengan dilengan atas, artinya lo adalah sahabat gue. Tapi GENGGAMAN DITANGAN, itu artinya LO MILIK GUE. Dan gue ga pernah SEMBARANGAN untuk GANDENG CEWE. Ngerti?"
LO MILIK GUE? Berarti ini serius…?
Rasta itu IBARAT KADO yang UNIK. BUNGKUS LUARNYA tidak menunjukkan KUALITAS DALAMNYA…
Benerkan?
Ketika LO LIAT BUNGKUS KADO LO hanya KERTAS KORAN, lo ga akan berharap MENEMUKAN IPHONE didalamnyakan?
*******************************************************************************
Rasta…
Laki-laki PERTAMA yang BERANI MEMINTAKU pada MAMA dan PAPA,
Laki-laki PERTAMA yang DENGAN GAGAH menjemputku KELUAR dari RUMAH "TERNYAMAN"ku
Laki-laki PERTAMA yang DENGAN HEBAT meluruhkan KEANGKUHAN PAPA tentang PUTRINYA.
Laki-laki PERTAMA yang MENGAMBILKU dengan SOPAN untuk MENEMANINYA melewati SUKA DUKA…
Hari itu, RASTA tidak masuk kantor. Katanya dia sakit. Padahal semalam dia masih baik-baik saja. Entahlah aku menelponnya, dan suaranya terdengar seperti sedang FLU BERAT. Ketika aku bilang ingin menjenguknya, dia menolak. 1001 alasan dia bilang aku tidak perlu repot. Gimana aku bisa tenang. Kalo dia lagi sakit? Aku boleh khawatirkan?
Aku berkeras untuk menjenguknya tanpa dia tau. Namun, ketika aku sampai dirumahnya semuanya pergi termasuk PAPA dan MAMANYA. Hanya tinggal pembantunya. Pembantunya bilang ada acara. Soalnya semuanya pake baju rapi. Okeh, aku menyerah untuk menunggu. Dan jujur, aku JENGKEL. Katanya sakitkan? Lalu acara sepenting apa sih yang bisa bbuat dia PERGI DALAM KEADAAN SAKIT? Dan kenapa dia ga kasih tau aku dulu?
Aku langsung PULANG. Dan SANGAT TERKEJUT melihat SEMUA KELUARGA RASTA ada DIRUMAH. Termasuk yang SAKIT. Terrmasuk BOSKU. Termasuk MUMI dan TIA. Termasuk NITA, CLARA, GRACE dan TEMBEM. Mereka menyambutku dengan pelukan dan tiupan terompet. Seolah-olah ada pesta tahun baru. Okeh, aku bingung! Seolah JET LAG.
Papa dan mama memanggilku untuk duduk diantara mereka. AKU BARU PULANG KANTOR. Dengan MUKA KUCEL. BELOM MANDI. Dan, hari itu adalah PERTEMUAN KELUARGA… untuk LAMARAN! Apa ini ngga gila?
RASTA tersenyum menatapku. Dia mengedipkan matanya. Ketika mama dan papa bertanya, APAKAH AKU MENERIMANYA? Aku BINGUNG. Bukankah ini HANYA PURA-PURA? Kalau hanya PURA-PURA PACARAN itu masih masuk diakal. Kalau PURA-PURA LAMARAN? MAMA dan PAPA bisa SYOK!
Bila ini PERMAINAN yang DIATUR RASTA. Aku akan mengikutinya. Aku akan mempercayainya. Bahwa DIA BISA MENGHANDLE apapun yang sudah dia mulai. Sekalipun MUNGKIN SAJA INI PURA-PURA.
Tapi, KENAPA SEBAGIAN DARI DIRIKU berharap INI ADALAH NYATA?
Aku mengangguk. RASTA tersenyum menatapku. Setelah semua acara aku segera naik kekamar. Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya duduk ditempat tidur dan menatap kesekelilingku. Aku melihat boneka yang RASTA KASIH waktu itu. sudah berapa lama ya dia ada disana? Sudah berapa lama aku dan RASTA PACARAN ala KAMI? 1 tahun? Aku bergegas mengambil kalenderku. Dan melihat tanggalan. Benar, sudah 1 tahun 3 minggu. Kenapa aku tidak merasa ya? Kenapa waktu begitu cepat ya?
INIKAH CINTA? NOEL? Kemana perginya dia? Rasanya baru kemaren, aku menggilainya. Aku menginginkannya kembali disini denganku. Kemana NOEL? Kenapa dia menjadi BEGITU TIDAK BERATI? Dimana NOEL?
"Ret, gue pamit. Sorry gue langsung kekamar. Gue tungguin dibawah lo ga turun sih."
"Lo udah sehat?"
"Udah sembuh malah denger jawaban lo tadi."
"ini BENERAN,ras? Ini bukan PURA-PURAkan?"
Dia masuk dan memelukku. Aku merasakan pipinya panas. Aku meraba keningnya dan PANAS.
"RAS, lo sakit. Minum obat dulu na"
Dia mencium BIBIRKU untuk yang kedua kalinya. Kali ini dengan RASA yang BERBEDA. Bukan AKU YANG BERBEDA. Aku sangat menikmatinya. Perlahan, aku merasakan JANTUNGKU BERDEBAR PELAN. Pipiku MEMERAH. NAFASKU TERTAHAN. Persis seperti PERTAMA KALI AKU JATUH CINTA.
Rasta tersenyum untukku. Aku melap bibirnya yang belepotan dengan lipglossku. Dan entah kenapa, aku tidak berani menatapnya. Setiap kali, mata kami bertemu, JANTUNGKU AKAN BERDEBAR.
"Jangan lupa minum obat,raas. Tadi gue bawain makanan kerumah." ucapku sambil menunduk
"ret, gue jatuh cinta sama lo. Bukan baru hari ini, tapi dari dulu. Sejak pertama kita ketemuan dikantor. Sejak pertama lo nolak gue. Dan gue cinta sama lo, sejak lo percaya bahwa gue mampu untuk menolong lo. Ini bukan PURA-PURA. Gue akan selalu ada untuk NYEMBUHIN LO, NGEJAGA LO, dan MELINDUNGI LO dari apapun itu. gue ga akan ngelepasin lo. Lo tanya seperti apa tipe gue? YA SEPERTI LO. LO adalah BIS terakhir yang gue tumpangin untuk sampai ditujuan. Dan gue adalah PINTU EMERGENCY terdekat yang LO PILIH untuk NYELAMATIN LO. Mulai hari ini, bersiaplah untuk menjadi NY.RASTA. Kita akan belajar banyak tentang CINTA. Tentang RASA. Tentang KELUARGA. Dan kita akan berjalan jauh MENUTUP PINTU MASA LALU. Lo ga boleh balik kesana. Gue akan selalu ada, untuk menarik lo saat lo lupa untuk kembali. Saat lo terlalu asik untuk mengenang. Gue akan membawa lo kembali pada PELUKAN GUE. Karna disitulah MASA DEPAN KITA. Gue mungkin bisa menyapa begitu banyak cewe, tapi GUE HANYA MENGGANDENG SATU CEWE. Dan cewe itu sudah berhasil membuat gue BERHENTI MENCARI yang SEMPURNA. I love you,arleta."
Aku memeluknya. Love RASTA. Love RASTA. Love RASTA. Love RASTA.
Aku mengantarnya sampai keteras depan. Dia mengecup keningku sekali lagi. Aku membelai pipinya.
"RAS, ati-ati ya. Jangan lupa minum obat. Kalo udah sampe kabarin ya."
RASTA mengangguk.
*********************************************************************************
Rasta menepati JANJINYA, untuk MENARIKKU KE PELUKANNYA.
Saat BAYANGAN NOEL tegak didepanku,
MEMANGGILKU untuk KEMBALI KESANA.
SEBUAH DUNIA yang AKU CIPTAKAN pintu masuknya…
Tanpa JALAN KELUAR!
Aku terkejut melihat NOEL dan anaknya berdiri didepan pintu rumahku. Aku sedang bersiap untuk pergi ke rumah RASTA, ulang tahun MAMANYA. Aku tidak siap dengan KEJUTAN yang SATU INI. Namun satu hal yang PASTI… debaran itu TIDAK LAGI ADA. RINDU itu BENAR-BENAR telah EXPIRED.
"Ada apa NO?"
"Aku hanya pengen ketemu kamu. Hana bener-bener pengen ketemu kamu,ret. Dia sudah sembuh. Dia hanya pengen bilang makasih untuk bantuannya."
"Aku ngga perlu ketemu dengan dia kok. Lagian aku udah lupain semua itu. anggap aja itu bantuan seorang saudara."
"tapi aku belum bisa gantinya"
"Gapapa lupain aja."
"Ret, sebentar aja. Kamu ikut aku ketemu sama HANA." ucapnya memohon
"Tapi aku ada acara penting,NO. aku harus ke rumah calon mertuaku. Hari ini dia ulang tahun."
"Sebentar aja. Sebentar aja."
Love RASTA. LOVE RASTA. LOVE RASTA. LOVE RASTA. LOVE RASTA. LOVE RASTA. Entah kenapa, tiba-tiba hatiku menyebutkan NYANYIAN itu. aku mengikutinya kerumahnya. Didalam lorong-lorong sempit itu. aku melihat NOEL menggendong ASYA anaknya. Cukup lucu melihat ORANG YANG DULU begitu GAGAH, tiba-tiba menjadi RENTA termakan USIA. Ah, berapa sih usianya? TUNTUTAN HIDUP membuatnya menjadi LEBIH TUA.
Aku mereject PANGGILAN RASTA. Aku tau, RASTA pasti marah jika dia tahu kemana aku pergi dan bersama siapa aku pergi. Jadi sebaiknya aku tidak memberitahunya dulu.
Seorang perempuan menyambutku. Dia terlihat sangat LUSUH, namun SENYUM dibibirnya dan lesung pipinya membuatnya TERLIHAT MENARIK dalam keadaan yang BEGITU SEDERHANA. Dialah HANA, istri NOEL. Dia memelukku dengan hangat. Seolah kami adalah SAUDARA JAUH yang BARU BERTEMU. Aku tersenyum kaku menanggapi pelukannya.
"Maaf memaksamu datang kemari."
Aku mengangguk.
"Mau minum apa?"
"Tidak perlu repot,han. Saya hanya sebentar saja. Saya masih ada acara."
"T eh manis saja ya. Maaf inilah rumah kami. Saya pernah melihatmu berdiri didepan rumah kami. Saya tidak tau kalau kamu adalah teman NOEL."
Aku tersenyum. Aku melihat kakinya yang bekas dioperasi. Sudah lebih baik.
"Ret, ini ada kue sedikit makanlah." tawar NOEL
Hana kembali dengan teh manis hangatnya. Dia mempersilahkanku untuk minum dan makan. Namun, aku tidak bergerak untuk menyentuhnya. Aku hanya menatap HANA.
"Ada perlu apa,HAN?" tanyaku pelan
"Saya ingin berterima kasih untuk kebaikkanmu,ret. Untuk pertolonganmu waktu saya dirumah sakit. NOEL sudah bercerita banyak tentang kalian. Dan kebesaran hatimu yang telah menyelamatkan saya. Entah bagaimana seandainya kamu tidak disana. Pekerjaan NOEL tidak cukup untuk membayarnya. Jualan saya juga tidak bisa menambahnya. Saya hanya ingin berterima kasih untukmu. Sekaligus meminta maafmu untuk KESALAHAN NOEL. Mungkin ini terdengar sangat lancang, TAPI TOLONG LEPASKAN NOEL. Hanya DIA yang saya punya,ret. Setelah semua cacian dan makian yang saya dapat dari keluarganya, bisakah kamu membiarkan saya memilikinya dengan tenang?"
"……..."
Love RASTA. LOVE RASTA. LOVE RASTA. LOVE RASTA. LOVE RASTA. LOVE RASTA. LOVE RASTA.
"NOEL mungkin tidak bisa menolakMU. Karena HUTANG BUDI yang kamu berikan dan rasa bersalahnya untukmu dimasa lalu. Tapi sebagai seorang perempuan, saya memohon padamu TINGGALKAN SUAMI SAYA. Jangan berharap apapun pada dia. Dia bukan milikMU lagi. Dia sudah mempunyai KELUARGA. Jika kamu menginginkan UANGMU KEMBALI, saya rela untuk menjadi PEMBANTU DIRUMAHMU. Saya akan bekerja tanpa dibayar disana. Saya akan berjuang untuk MENEBUSNYA, jika imbalannya adalah SUAMI SAYA. Saya tau, saya orang tidak punya, tapi tolong JANGAN AMBIL SATU-SATUNYA milik saya. Saya minta maaf jika saya begitu lancang. Seola-olah saya tidak bisa merasakan sakit hatimu dulu. Sebagai seorang perempuan, tidak bisakah kamu mengerti perasaan saya? Saat kamu ingin mengambil MILIK SAYA? Bahagialah dengan ORANG LAIN,ret. Cari seorang pria yang bisa mengerti dan mencintaimu apa adanya. Yang tidak akan membandingkanmu dengan yang lain. Yang tetap menggandengmu sekalipun ada banyak cewe didepannya. Lakukan itu, tapi JANGAN DENGAN NOEL."
Inilah akhirnya. PEREMPUAN itu harus mengemis didepanku. Dia harus memohon agar aku tidak mengambil MILIKNYA. Memangnya AKU BERNIAT MENGAMBILNYA? Manusia macam apa aku, jika aku INGIN MENGHANCURKAN KEBAHAGIAAN ORANG LAIN? Dulu pernah TERBERSIT NIAT itu, tapi HARI INI… TANGANKU telah DIGANDENG oleh SESEORANG, dan HATIKU telah MENDENGUNGKAN NAMA LAIN. Pintu emergency itu telah menolongku KELUAR DARI NIAT BURUK dan IDE JAHAT yang pernah aku inginkan. Dan NOEL? DIA hanya BIS-BIS yang aku tumpangi sebelum TIBA pada HALTE TERAKHIRKU… RASTA!
"tidak ada yang akan mengambil NOELMU. Dia MILIKMU. Saya juga hanya meracau tentang IMBALAN ITU. kamu tidak perlu bekerja keras untuk menggantinya. Pakai saja itu untuk ASYA. Saya tidak akan mengungkit dan mempertanyakannya! Dan satu lagi, dari awal saya tidak pernah berniat untuk benar-benar kembali pada NOEL. Saya pernah memintanya, tapi itu dulu sekali, dan saya tidak akan memintanya sekali lagi. Apapun yang terjadi, SAYA dan NOEL dalah MASA LALU."
Ketika aku pamit untuk pulang, NOEL berkeras untuk mengantarku. Okeh, untuk kalian tau DIA MENGANTARKY DENGAN BAJAJNYA. Dan aku paling BENCI KENDARAAN RODA 3 itu. berisik!!!!!! Tapi bagaimana caranya menolak? Kalau HANA yang MEMAKSAKU untuk DIANTAR.
Dan aku telat 2 jam keacara MAMA RASTA…
Jam 21.30 di RUMAH RASTA
Nita segera berlari menyambutku ketika dia melihatku turun dari BAJAJ. Namun, langkahnya terhenti ketika MELIHAT SUPIR BAJAJNYA. NITA hanya MEMANDANGKU dari kejauhan. Aku segera menghampirinya.
"jangan permainin RASTA,ret!" ucapnya dingin
"APAAN SIH! Tadi tu"
"Kalo ternyata lo belom bisa lupain NOEL! Gue emang sahabat lo. Tapi RASTA SODARA GUE! Dan gue ga akan maafin lo, kalo lo sampe MAININ DIA!"
"NIT!"
Aku masuk kedalam dan mencari mama rasta. Mereka menyambutku dengan RAMAH. Secara semuanya tau, aku CALON ISTRI RASTA. Aku segera mencari NITA. Dia harus tau bahwa AKU TIDAK BERNIAT MAININ RASTA! Ternyata NITA dan RASTA sedang bicara. RASTA menghampiriku dan mengajakku berkeliling sekaligus MEMPERKENALKANKU SEKALI LAGI sebagai TUNANGANNYA.
"RAS, nita mana?"
"Ada dibelakang. Kenapa?"
"Gue ada perlu bentar."
"Nita udah cerita. NOEL?"
"………………."
"Kita bahasnya nanti aja."
Aku kebelakang dan mencari NITA. Aku menariknya untuk ikut denganku. Bagaimanapun CERITANYA, sebagai SAHABAT terkadang KAU HARUS TAU, ada POLICE LINE bernama PRIVACY yang TIDAK BISA KAU LANGGAR!
"Kenapa lo harus cerita sama RASTA,nit?"
"kenapa? Biar RASTA TAU, lo tu sakit! RASTA udah baik banget sama lo! RASTA bener-bener jatuh cinta sama LO! Tapi ini balesan yang lo kasih? Lo tetep STUCK SAMA LAKI-LAKI BANGSAT itu? lo tetep mau KEMBALI SAMA DIA? LO GILAK! Dan gue ga tega ngeliat SODARA GUE DISAKITIN!"
"Lo ngomong apa sih! Lo ga tau bahwa tadi. Istrinya yang minta gue ketemuan,nit. Gue udah mati-matian nolaknya. Tapi NOEL bilang bahwa HANA MAU KETEMU"
"Emang lo ga bisa CUEKKIN DIA? Emang lo ga bisa NOLAK untuk KETEMUAN? Lo bukan ANAK KECILKAN? Yang BISA DIBUJUK dan DIBAWA KEMANA aja? Lo nyadar ga sih! LO TUH UDAH DEWASA! Dan laki-laki tadi itu UDAH PUNYA ISTRI DAN ANAK, apa PENDAPAT ORANG tentang LO,ARLETA!"
"Bisa ga lo denger gue cerita dulu. Bisa ga lo ngertiin gue. Gue ga serendah yang LO PIKIR NITA. Gue tau, bahwa NOEL UDAH PUNYA ISTRI. Makanya GUE NOLAK. Tapi DIA BERKERAS. Dan gue ikut dia, bukan berarti GUE MAU BALIKKAN sama DIA! Gue hanya MAU MENEGASKAN BUAT DIRI GUE SENDIRI, bahwa BUKAN NOEL yang GUE MAU. Ketika GUE ADA DIDEKET DIA, bukan DIA yang GUE PIKIRIN. Ga ada lagi RINDU dan OBSESI tentang NOEL. Gue hanya mau menegaskan itu!"
"Lo ketemu HANA?"
"Iya, dia berterima kasih untuk bantuan gue. Dia minta gue tinggalin NOEL. Dia memohon ke gue, untuk ngelepasin suaminya. That’s it."
"Lalu apa yang lo bilang?"
"dari awal, gue ga ada niat untuk NGEREBUT NOEL. Apalagi sampai KEMBALI dengan DIA. Itu semua adalah KESALAHAN GUE untuk NGARTIIN CINTA yang gue punya. Gue bilang, kalau gue udah punya seseorang yang lebih dalam segala hal dengan SUAMINYA. Orang itu adalah PINTU EMERGENCY TERDEKAT yang menolong gue keluar dari KISAH TOLOL yang GUE SERIUSIN ini. RASTA. Gue beneran jatuh cinta sama sepupu lo,nit. Awalnya, gue pikir… ini ga akan berhasil. Tapi lambat laun, RASTA berhasil membuat KANGEN SAMA DIA. Tergantung sama dia. RASTA berhasil menggeser SI BRENGSEK itu. bahwa setiap bangun pagi dan matiin alarm, gue akan bilang "LOVE RASTA" 30x, dan sampai hari ini, gue akan selalu menyanyikan LAGU ITU untuk semua hal yang gue buat!"
Nita memelukku. Pelukan seorang SAHABAT!
"Gue seneng ngeliat lo menjadi MANUSIA yang WARAS. Akhirnya, kita bukan hanya jadi SAHABAT tapi KELUARGA BESAR. Dan gue jamin, RASTA adalah STOK TERAKHIR yang TUHAN KASIH buat MENUHIN semua IMPIAN LO tentang CINTA dan KELUARGA. Seperti yang lo bilang, RASTA adalah PINTU EMERGENCY yang DICIPTAIN secara AJAIB, supaya LO BISA HIDUP dalam CINTA yang BARU!"
"Makasih ya NIT. Kalian semua sahabat gue yang paling baik. Kalian marah, disaat yang tepat. Kalian mendengarkan semua kegilaan gue. Kalian ada disaat yang lain beranjak pergi."
Sahabat yang selalu ada dan tetap tinggal,
Saat yang lain pergi,
Sahabat adlaah yang BERANI MENGATAKAN KAMU SALAH,
Bukan hanya MEMUJIMU dan MERESTUI seluruh tindakanmu,
Sahabat adalah yang mendebat semua hal,
Namun TETAP BERDIRI DISAMPINGMU sebagai SUPORTER yang BAIK...
MEREKA Adalah SAHABAT SEJATI.
Orang-orang yang TUHAN CIPTAKAN dengan KARAKTER UNIK,
Untuk SALING MELENGKAPI sebagai SAUDARA walaupun BERBEDA IBU…
*******************************************************************
23.20
PESTA TELAH USAI. Aku dan NITA sedang membantu TANTE beres-beres. RASTA sedang mengatur sound sistem dan alat-alat bandnya. Setelah membantu TANTE, aku menghampiri RASTA. Dengan DEG-DEGAN. Seriously…
"RAS, udah makan?"
"Blom"
"mau gue ambilin?"
"Ngga usah. Nanti aja."
"Ada yang bisa gue bantu?"
"Siap-siap aja, bentar lagi gue anterin lo balik. Udah kemaleman ini."
Aku segera kebelakang dan membawakan bekal makan untuk RASTA. NITA heran melihatku membawa bekal.
"Makan aja dulu,ret. Ngapain sihb pake bekel kayak anak SD"
"Bukan buat gue, buat RASTA. Dari tadikan belom makan. Jadi biar gue suapin aja"
"CIIIIEEEEEEEEE, romantes abes!"
"GA USAH kenceng-kenceng,dodol! Ntar orangnya denger."
Setelah PAMIT PULANG sama OM dan TANTE, aku segera masuk mobil. aku segera membuka BEKAL MAKANAN itu. RASTA MENOLEH dengan EKSPRESI KAGET yang sangat lucu.
"Itu buat apa?"
"Buat lo. Sini gue suapin."
"Makasih."
"Gue akan terus ngelakuin ini, selama lo lupa untuk makan!"
"Kalo gitu, gue akan lupa makan aja setiap kali."
Aku mencubitnya.
Aku menyuapinya. Tidak banyak hal yang kami bahas. Dan aku MERASA, aku harus JUJUR tentang NOEL. Toh, aku tidak MENCINTAINYA LAGI'kan? Toh, aku datang kesana untuk MENEGASKAN PERASAANKU untuk RASTA. Jadi, aku tidak salah kan?
"Tadi aku kerumah NOEL"
RASTA hanya mengangguk.
"Lo ga mau tau gue ngapain disana?"
"nemuin NOEL?"
"Bukan. Nemuin HANA."
"Oh"
"Lo ga mau tanya, apa yang terjadi disana?"
"Buat apa? Kan gue udah ngelarang lo kesana. Toh, lo ga dengerin gue. Akhirnya gue tau, PR gue masih belom selesai. Mungkin sampe akhirnya, gue yang harus nyerah."
"Lo salah. gue yang akhirnya NYERAH. Terserah lo mau dengerin atau ngga. Gue akan cerita. HANA minta ketemuan sama gue. Gue nolak, tapi NOEL MAKSA. Akhirnya gue ikut kerumah mereka. Gue ketemu HANNA. Dia minta terima kasih untuk bantuan gue waktu dia operasi. Trus, dia minta gue untuk LEPASIN NOEL. Dia kan membayar semua biaya itu bagaimanapun caranya, asalkan gue NINGGALIN SUAMINYA. Dia memohon dan mengemis untuk gue, suatu hal yang dulu pernah gue buat agar NOEL TINGGAL DISIS GUE. Hanya itu aja."
Aku menoleh kearah RASTA.
"gue ikut NOEL kerumahnya BUKAN UNTUK BALIK SAMA DIA. Bukan UNTUK KEMBALI DENGAN DIA. Tapi UNTUK BALIKIN SEMUA HAL pada TEMPATNYA,ras. UNTUK BALIKIN DIA pada TEMPAT yang SEHARUSNYA. Gue hanya ingin MENEGASKAN untuk DIRI GUE SENDIRI, siapa yang GUE MAU. Lo harus tau,ras… BUKAN NOEL yang GUE MAU. Ketika GUE ADA DIDEKET DIA, bukan DIA yang GUE PIKIRIN. Ga ada lagi RINDU dan OBSESI tentang NOEL. Saat gue jalan dengan dia, menuju RUMAHNYA… gue nyebut lo "LOVE RASTA". Dan saat gue dengan tegas MENGATAKAN bahwa GUE GA PERNAH BERNIAT untuk MEREBUT NOEL dari HANA, gue rindu sama LO,ras. Gue hanya ingin LO TAU, bahwa gue cinta sama lo. Bahwa LO ADALAH PINTU EMERGENCY yang TUHAN CIPTAIN untuk gue. Untuk pertama kali, gue sadar BUKAN NOEL yang GUE MAU…tapi RASTA. Ketika gue melakukan sesuatu, LO adalah NAMA YANG TERSEBUT. PR yang lo kasih buat gue, menjadi NYANYIAN WAJIB yang gue suka. Mau itu bangun pagi, mau tidur malem, atau kebangun karena laper, LOVE RASTA adalah JIMAT yang GUE SEBUT. Gue merasa semuanya akan LEBIH BAIK, kalo gue nyanyiin lagu itu. "
RASTA menggandeng tanganku.
"jangan tinggalin gue,ras. Jangan ulangin apa yang NOEL buat. Kalo sampe lo ulangin, gue pikir sebaiknya gue mati. Karena TUHAN ga mungkin NYIPTAIN PINTU EMERGENCY 2 kali."
"Kan gue udah janji. Gue akan selalu adad buat lo. NGEJAGAIN, NGELINDUNGI dan MEMILIKI LO. Tuhan memang ga akan NYIPTAIN PINTU EMERGENCY yang SAMA, tapi HELY DARURAT bolehkan?"
Aku tertawa mendengarnya.
"Jadi, kita pacarannya udah BENERAN?"
"pacaran boleh boongan, tapi JANJI SAKRAL DIDEPAN TUHAN bukan BOONGAN,sayang!"
Akhirnya, RASTA menungguku DIALTAR itu…
Diiriingi LAGU WHEN GOD MADE YOU, aku menggandeng tangan papa. Gandengan TERAKHIR sebelum STATUSKU SEBAGAI PUTRI KECIL PAPA berubah MENJADI SEORANG ISTRI.
Ketika aku menatap kelangit, aku melihat TUHAN TERSENYUM kearahku.
Segalanya akan indah pada waktunya….
Terima kasih TUHAN, karena telah mengirimkan SEBUAH PINTU EMERGENCY terdekat…
Terima kasih TUHAN, telah menyediakan CINTA melebihi apa yang aku kira.
Terima kasih TUHAN, karena telah MENGIRIM MALAIKAT PENJAGAKU seperti apa yang AKU INGINKAN.
Terima kasih TUHAN, untuk CERITA CINTA yang UNIK INI…
Terima kasih telah MEMETERAIKAN NAMA RASTA dibelakang namaKU!
Terima kasih TUHAN, telah membentuk RASTA sesuai dengan APA yang KAU LIHAT BAIK UNTUKKU….
Papa menyerahkanku pada RASTA!
Laki-laki yang MENCINTAIKU, MEMPERJUANGKANKU dan MEMILIKIKU secara nyata.
Aku berbisik pelan pada RASTA "when GOD made U, HE MUST HAVE been THINKING ABOUT ME..."
apa yang RASTA BILANG itu BENAR…
CINTAILAH MASA DEPANMU, karena DISANALAH letak KEBAHAGIAAN yang TUHAN SEDIAKAN.
KENANGLAH MASA LALUMU, karena DISANALAH PELAJARAN BERHARGA yang TUHAN tunjukkan,
BERJUANGLAH pada HARI INI, karena DISINILAH TUHAN MELETAKKAN BERKAT untuk MASA DEPAN...
Hal paling manis buatku, saat RASTA memelukku dalam perjalanan bulan madu kami,
Lalu dia berbisik "MY WORLD will stuck if you didn’t came to knock EMERGENCY EXIT."
***************************the end************************************
NB : untuk semua orang yang pernah terjebak akan KISAH USANG diMASA LALU.
Benyada Remals (*dyzcabz)
Komentar
Posting Komentar