Its TAKE a CHANCE to be MOTHER….
Friday, August 10, 2012
8:09 AM
Malam kian beranjak dan BULAN hampir PULANG
ke PERADUANNYA!
Saat
seorang ANAK KECIL berumur 13 tahun, masuk dan MENGETUK PINTU
PUSKESMASku,
Dia terlihat MENAHAN KESAKITAN yang SANGAT AMAT.
Aku keluar dengan MATA setengah TERBUKA,
karna MASIH MENGANTUK…
Aku menatap KEARAHNYA dengan BINGUNG!
Ngapain ANAK SEKECIL ini datang JAM 4 pagi?
Aku berusaha untuk MEMBANGUNKAN RAGAKU yang
MASIH TENGGELAM di PULAU KAPUK itu!
"kenapa,dek?" tanyaku HERAN dan
BINGUNG
"Saya sakit,dokter. Perut saya mules
sekali."
"MULES?"
Aku membawanya masuk dalam PUSKESMAS dan
MENYURUHNYA berbaring di RUANG PERAWATAN. Akhirnya, aku melihat APA YANG
SEBENARNYA TERJADI. Anak itu SEDANG HAMIL! Dan sekarang dia sedang INPARTU…
Aku TERNGANGA! BIDAN-BIDAN yang ada bersama
denganku juga HERAN dan TAKJUB! Apalagi dia datang SENDIRIAN malam-malam
begini. Tidak ada yang MENGANTARNYA. Anak ini, sebutlah namanya LINA, dia
berjalan dari KAMPUNG SEBELAH menuju ke PUSKESMAS yang kira-kira berjarak 7
kilometer. Tubuhnya RINGKIH dan KEDINGINAN. Aku bahkan TERENYUH melihatnya.
Tidak terasa BUTIRAN BENING itu menggantung diujung mataku.
Aku membuatkannya T EH MANIS panas dengan
BISKUIT yang masih aku simpan. Aku berusaha untuk MENENANGKANNYA. Ternyata dia
sudah MULES dari SORE tadi. Bahkan SUDAH KELUAR blood slim. Namun, tidak
ada yang MAU MENGANTARKANNYA. Aku menyuruhnya untuk MIRING ke KIRI sambil
menunggu. PEMBUKAANNYA baru 5 cm.
BIDAN-BIDAN sudah keluar ke ruang TV. Aku masih
disisinya. Entah mengapa, aku begitu INGIN MELINDUNGINYA, ada PERASAAN seornag
KAKAK yang ingin melindungi ADIKNYA. Aku begitu TERENYUH melihatnya, dan
KEADAANNYA.
"kenapa ko datang sendiri?"
tanyaku
"Sa tinggal
dengan NENEK saja,dok"
"Baru ko MAMA? PAPA?"
"Su lama meninggal,dok."
"Ko KAKAK?"
"SA sendirian saja, dok."
Aku mengusap KEPALANYA.
"ko umur berapa?"
"sa kelas 6 sd… "
"Lalu ko suami?"
"SA BELOM MENIKAH,dok."
"LALU?"
"SA PACAR su PERGI KASI TINGGAL
SA."
TUHAN…kenapa BISA ANAK SEKECIL?
SPECHLESS…
Apa yang HARUS AKU KATAKAN? DIDEPANKU
terbaring seorang ANAK PEREMPUAN yang BAHKAN MENGERTI tentang ARTI HAMIL aja
BELOM? Lalu sekarang DIA HARUS MENANGGUNG SEMUANYA SENDIRIAN. Tapi satu hal
yang BUAT AKU BEGITU SALUT dengan DIA, karena DIA tidak BERTERIAK-BERTERIAK!
Dia hanya DIAM dan MENANGIS dalam DIAMnya! Dia tidak berusaha MENARIK PERHATIAN
KAMI SEMUANYA, padahal DIA SEHARUSNYA BISA untuk ITU. kami pasti akan
MEMAKLUMINYA, toh dia kan MASIH BEGITU KECIL dan MUDA. Namun kenapa dia begitu
TEGAR MENGHADAPINYA, justru itu yang MEMBUATKU begitu SIMPATI denganNYA!
Sampai jam 7 pagi PEMBUKAAN TETAP tidak
MAJU, akhirnya BIDAN memasang PERANGSANG. Anak itu, hanya PASRAH dan DIAM saja.
Bahkan dia tidak MENERIAKKAN RASA SAKITNYA, ketika PERANGSANG itu MULAI
BEKERJA! Aku berdiri disisinya untuk MENGUATKANNYA.
Akhirnya, saat yang DIA TUNGGU sampai…
Jam 9 pagi…
PEMBUKAAN LENGKAP!!!
Anak itu BEGITU TENANG!
Dia bahkan TIDAK MENGELUARKAN SUARA sama
sekali,
Sedih rasanya MELIHAT dia BEGITU KUAT
menahan SAKITNYA,
Hanya AIR MATA yang MENGALIR PERLAHAN saat
DIA MERASA KESAKITKAN!
Dia BENAR-BENAR DEWASA sekali MENGHADAPI
ini…
Dibandingkan dengan KEBANYAKAN ORANG DEWASA
yang BERTINGKAH SEPERTI ANAK KECIL…
Mungkinkah DIA MENYADARI bahwa INI adalah
SEBUAH KESALAHAN?
Lalu JIKA DIA BERTERIAK?
Semuanya TETAP akan BERLANGSUNG SEPERTI
SEHARUSNYAKAN?
Jadi?
Bukankah lebih baik dia DIAM dan
MENGHADAPINYA saja?
INI SALAHNYA! Dan INILAH RESIKONYAKAN?
Kadang DIAM adalah CARA YANG BAIK untuk
MEREDAM SAKIT!
Bukan dengan BERTERIAK dan HIPERBOL namun
TIDAK MENYELESAIKAN APAPUN…
Lebih baik, DIAM agar TIDAK DIKASIANI,
Lagipula, TIDAK ada yang DISELESAIKAN saat
KAU BERTERIAK MEMAMERKAN RASA SAKITMU!
Saat
BAYINYA sudah KELUAR, aku MELIHATNYA MENANGIS!
Namun TANGISAN yang TIDAK BERSUARA dan
CENGENG…
Setelah SEMUANYA SELESAI, aku membawa
BAYINYA untuk DIA LIHAT dan SUSUI…
Dia tetaplah SEORANG ANAK KECIL yang POLOS,
CERITA PAHIT telah MEMBAWANYA menjadi
SEORANG IBU,
Disaat USIANYA, MENTALNYA, dan PSIKISNYA
belom SIAP untuk MENERIMA GELAR MULIA itu!
Dia hanya MENATAP BAYINYA dalam DIAM.
Akhirnya aku MENGAJARINYA cara MENGGENDONG
BAYINYA. LALU meletakkannya di PUTINGNYA agar DIA BELAJAR MENGISAP SUSU IBUNYA.
Walaupun BARU SEDIKIT, tetap SAJA ASI adalah YANG TERBAIK! Bidan MASSAGE
PAYUDARANYA agar ASI yang KELUAR SEDIKIT LEBIH BANYAK LAGI. Kami memasakkan
BUBUR dan MEMBERIKANNYA SUSU IBU MENYUSUI.
Bayi MUNGIL ITU, begitu GANTENG dan LUCU.
HIDUNGNYA MANCUNG SEKALI, BULU MATANYA LENTIK, RAMBUTNYA TEBAL SEKALI. Kulitnya
MERAH, katanya KALO MERAH ntar GEDENYA PUTIH LOH!
Kami SEMUA BERUSAHA memberikan yang TERBAIK
untuk PASIEN ISTIMEWA KAMI! Aku menganggapnya SANGAT ISTIMEWA, karna dia tidak
menunjukkan SIFAT KEKANAKAN pada usianya yang MEMANG MASIH sangat MUDA. Dia
bahkan MEMPERLIHATKAN bahwa DIA MEMILIKI rasa BERTANGGUNG JAWAB untuk HAL ini.
Kami merawatnya, sampai 4 hari di
PUSKESMAS. Kami mengajarinya cara memandikan BAYINYA, MENYUSUINYA, membuatkan
SUSUNYA, MERAWAT TALI PUSATNYA. Semuanya kami AJARI.
Aku begitu MENYAYANGI ANAK INI. Mungkin
kalian akan TERTAWA, toh apa HUBUNGAN DIA denganKU?
Memang tidak ada cuman, aku merasa BEGITU
DEKAT denganNYA. Aku BENAR-BENAR merasa TERENYUH melihat PERJUANGAN BERATnya.
Tanpa didampingin siapapun. Dia mengemban tugas yang BEGITU BERAT!
Menjadi SEORANG IBU!
Tidakkah kalian PAHAMI bahwa MENJADI
SEORANG IBU, bukan SEKEDAR MELAHIRKAN dan SELESAI,
Okay SECARA BIOLOGIS itulah IBU!
Namun IBU yang SESUNGGUHNYA adalah IBU yang
MAMPU membesarkan dan MENDIDIK anak-anaknya dengan BAIK.
Siang itu, pasien sudah selesai aku layani
semuanya. Aku duduk di tepi tempat tidurnya. Dia hanya duduk sambil menatap ke
bayinya. Entah apa yang gadis kecil ini pikirkan. Mungkin saja NALURI
KEIBUANNYA telah TERSENTAK, sehingga dia mempertanyakan MASA DEPAN ANAKNYA!
Atau mungkin juga dia BINGUNG HARUS KEMANA setelah ini.
Aku memecah KESUNYIAN…
"Air susu keluar banyakkah?"
"Iya dok"
"Ko anak ganteng sekali"
"Makasih dok"
"Jadi abis ini k pulang ke?"
Dia terdiam sejenak. Pikirannya seolah
menerawang jauh. Mungkinkah NENEKNYA akan menerima dia kembali?
"Mungkin ke nene, abis sa tidak tau
mau kemana"
"baru…lanjut sekolah lagi?"
"ITULAGI. SA rencana begitu dok. Abis
anak nih "
"Ko pacar?"
"SU tra tau kemana lagi. Biar sudah.
Sudah lewat."
"Ini pelajaran buat ko toh. Supaya
lain kali ko harus lebih hati-hati dalam berteman. Tidak ada larangan dalam
berteman, tapi berhati-hati itu penting. Kita tidak pernah tau, kalo orang ada
niat jahat ka tidakkan?"
"Iya dok"
"Ini pelajaran yang sangat berharga.
Supaya ko tau, bahwa punya anak itu tidak gampang. Untuk menjadi seorang IBU
semua perempuan berjuang antara HIDUP dan MATI! Tapi tidak semua perempuan
beruntung memiliki keturunan. Karena itu, ko harus bersyukur karna ko bisa
memiliki anak. Sekalipun bukan didalam keluarga yang utuh."
Dia hanya diam sambil menatap kearahku.
Sejenak, aku merasa bersalah. Mungkinkah aku sudah melukainya? Mungkinkah
kata2ku terlalu kasar?
"Lalu sa dan? Sa mama pergi tuh."
"Ko mamakan MENINGGAL. Itukan KEHENDAK
TUHAN. Jadi kita tidak bisa BILANG APA-APA."
"Sa mama kasi tinggal sa. Dia tidak
mati. Dia hidup. Cuman dia tidak mau pulang untuk liat-liat sa. Dia malu. Karna
sa ni tra da bapa."
Aku menggenggam tangan mungilnya.
"Kalo begitu, jangan buat hal yang
sama untuk ko anak. Ko tau betul toh, rasanya tidak ada mama?"
Dia mengangguk.
"Anak itu ANUGRAH dari TUHAN,
bagaimanapun caranya DIA HADIR dalam DUNIA ini. Kita tidak berhak untuk
MEMBUNUH atau MEMBUANG dia."
"Tapi sa masih kecil dok"
"Saya tau. Makanya saya mau ko belajar
untuk hati-hati dalam berteman. Ini pelajaran penting buat ko. Abis ini ko bisa
lanjut sekolah sambil urus ko pu anak. Ko bisa bantu ko nene toh? Jualan kue
kah atau apakah? Ko harus lanjut sekolah. Setidaknya sampai SMA. Biar gampang
dapat kerja disini. Jaga-jaga toko kah. Atau ikut2 kursus apakah. Ko harus
maju. Iyakan?"
"Iya kaka dokter. Makasih buat
nasehat."
"SAMA-SAMA"
"SA su boleh pulangkah?"
"besok saja ya? Soalnya sudah mendung,
kasian kalo ko pulang hujan ddijalan lagi toh?"
Dia mengangguk.
Aku membelai pipi BAYI MUNGIL itu. dia
tertidur lelap dan tenang. Dia tidak tau, bahwa KEHADIRANNYA tidak
DIHARAPKAN sepenuhnya! Bahwa
KEDATANGANNYA tidak membawa BERITA SUKACITA untuk KELUARGANYA. Bahwa DIA HADIR
ditengah LUKA yang KIAN MENDALAM!
Lama aku termenung di RUANG KERJAKU. Aku
membayangkan berapa banyak GADIS KECIL yang bernasib seperti dia? Gadis POLOS
yang SALAH BERGAUL, dan berakhir TRAGIS SEPERTI INI! Berapa banyak KEHAMILAN
yang TIDAK DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN! Berapa banyak GADIS yang HARUS merubah
NASIBNYA karna MENDAPAT GELAR sebagai NYONYA? Lalu…apa cerita BAYI-BAYI mungil
ini? Masa depan apa yang mereka janjikan? Haruskah MEREKA MENGULANGI
KESALAHAN yang SAMA?
SPECHLESS…
Ingin rasanya MENERIAKKAN pada DUNIA…
Bahwa MENJADI SEORANG IBU tidak GAMPANG!
Bukan hanya MELAHIRKAN dan MASALAH itu
SELESAI!
Menjadi SEORANG IBU itu butuh MENTAL dan
PSIKIS yang MATANG dan SIAP!
Ketika KALIAN mengambil RESIKO untuk
MENJADI IBU,
Kalian harus SIAP dengan SEGALA KONSEKUENSINYA!
Mengajarkan, MEMBIMBING, MENDIDIK!
Anak JARANG GAGAL karena KE-ALPAAN seorang
AYAH!
Namun, anak selalu KALAH jika DIA tidak
dibimbing OLEH IBUNYA!
Saya tidak bilang bahwa PERANAN IBU TERLALU
PENTING dalam SEGALA HAL.
Hanya saja SETIAP KALI bergulir CERITA
tentang KESUKSESAN, IBU adalah PENGGERAKNYA!
Ingin rasanya MENAMPAR semua GENERASI MUDA
yang BEGITU RINGAN, memaknai HIDUP!
Tidakkah mereka SADAR, bahwa MEREKA adalah
GENERASI PENERUS?
Hanya untuk KESENANGAN SESAAT dan MEREKA
mengorbankan MASA DEPAN?
seTOLOL itukah GENERASI SEKARANG?
Inikah BUDAYA INDONESIA kita?
Kenapa kita melupakan AJARAN LUHUR para
PENDAHULU KITA?
Bahwa MENJAGA KEPERAWANAN adalah SEBUAH
KEWAJIBAN!
Kenapa kita MELEGALKAN HAL yang SALAH di
NEGARA INI?
Siapa yang SALAH jika BEGINI?
Aku hanya MAMPU TERDUDUK DIAM, di WILAYAH
KERJAKU!
Bahkan KETIKA saya sudah GENCAR meneriakkan
BAHAYANYA FREE SEX,
Teriakan itu SEOLAH MENGGEMA dan MEMANTUL
diRUANG KOSONG!
Saya menegur kalian, karena saya PEDULI
dengan KALIAN!
Saya tidak mau, kalian MENJALANI SESUATU
hal yang BELUM KALIAN PAHAMI…
Menjadi SEORANG IBU tidak MUDAH!
Apa yang KALIAN LAKUKAN untuk DIRI KALIAN?
Apa yang KALIAN bisa BANGGAKAN jika KALIAN
tidak BISA MENGHARGAI DIRI KALIAN SENDIRI!
Kenapa begitu mudahnya kalian jatuh dalam
pencobaan ini…
Kalian di ANUGRAHI PIKIRAN dan AKAL BUDI,
seharusnya KALIAN MEMAKAI itu DENGAN BAIK!
Kenapa kalian BEGITU MUDAH untuk MENCOBA
sebuah HAL yang BELUM SEHARUSNYA?
Saya mengerti UMUR KALIAN, adalah UMUR
dimana KALIAN INGIN TAU segala hal,
Kalian sedang MENCARI JATI DIRI kalian,
Namun, KADANG KALIAN harus LEBIH DEWASA
untuk BISA memilih mana yang lebih baik untuk kalian lalui!
Semua yang kalian lakukan itu ada
resikonya!
Sedih rasanya mengetahui bahwa KALIAN MASIH
memiliki MASA DEPAN yang PANJANG,
Namun sudah DIBEBANI TANGGUNG JAWAB yang
begitu besar!
Bahkan saya saja BELUM SIAP untuk MENJALANI
TANGGUNG JAWAB itu.
Apalagi kalian yang masih begitu BELIA?
SPECHLESS…
Saat melihat kaki kecilnya melangkah
menjauh dari puskesmas,
Serta tangan kecil itu merengkuh BUAH
HATINYA,
Aku terenyuh!
Apa jadinya bila SEMUA GENERASI MUDA BANGSA
INI,
Menjadi seorang IBU MUDA?
Mampukah mereka merawat dan mendidiknya?
Apa jadinya GENERASI MUDA 20 tahun
mendatang?
Apakah semuanya akan menjadi IBU MUDA?
Atau SEMBOYAN FREE SEX menjadi SEBUAH
BUDAYA BARU?
Lalu ABORSI menjadi JALAN PINTAS?
Atau TERPAKSA MEMBESARKAN ANAK itu? dan
SEJARAH KEMBALI BERULANG?
Ada apa dengan BANGSA INI!
Ada apa dengan ANAK MUDA JAMAN SEKARANG
ini?
Pendidikan tinggi dan rendah tidak
membedakan KITA JAUH.
Kita tetap MELAKUKAN KEBODOHAN YANG SAMA.
Dimana tempat kita sebagai ORANG TUA? GURU?
Dimana PERAN KALIAN sebagai ORANG yang
MENGADAKANNYA kedunia ini?
Anak BUTUH TUNTUNAN KALIAN!
Dia terlalu RAPUH untuk BERJALAN SEORANG
SENDIRI…
PENGERTIANNYA tentang HIDUP, tidak begitu
PANJANG,
Langkah kecilnya BARU DIMULAI, dan TANGGUNG
JAWAB BESAR sudah dia PIKUL?
Aku tidak bisa BERKATA APAPUN JUGA…
Aku bahkan tidak membayangkan apa yang akan
terjadi PADA MEREKA!
Apakah si nenek akan menerimanya?
Apa dia KUAT untuk MENERIMA TANGGUNG JAWAB
SEBESAR itu?
Apa DIA SIAP?
Dalam ketenangan malam, disertai BINTANG
yang KIAN BANYAK…
Aku hanya bisa menggumam lirih…
Jadilah bijak,sayang…
Sekalipun UMURMU belum DEWASA,
Tapi TOLONGLAH untuk MENJADI BIJAK bagi
MASA DEPANMU…
Jangan BERKATA bahwa KEMISKINAN MENGHALANGI
PENCAPAIAN seseorang,
LIHATLAH begitu banyak ORANG KURANG MAMPU,
yang SUKSES disana…
KESUKSESAN tidak datang dengan
MUDAH,sayang!
Dia HARUS DIPERJUANGKAN…
Dan PROSES itulah YANG MENDEWASAKAN CARA
BERPIKIR KITA!
Jika KAMU telah SALAH MELANGKAH,
Jangan
TERJATUH pada KESALAHAN yang SAMA,
Kamu adalah MANUSIA, yang BERAKAL dan
BEROTAK!
Gunakanlah apa yang TUHAN BERIKAN, agar
KAMU BERHARGA sebagai MANUSIA!
Its TAKE a CHANCE to be MOTHER…
Not always EVERYWOMEN can be!
But…don’t take a RISK, for goin to be if u
can't!!!!
Being MOTHER…
Isnt JOKE, in everycondition you must take
a risk!
Being MOTHER…
Isnt a GAME whose we did when WE CHILD…
In EVERYMOMENT you must have to MAKE a GOOD
DECITION for ur CHILDREN's life…
Life's too short,
Please BE CAREFULL which what YOU CHOOSEN,
If YOU take a CHANCE to be MOTHER…
PLEASE Be WISELY too TEACH ur CHILD,
Being a GOOD MOM, being a LEADER for UR
CHILD…
So, they don’t do the same thing
AGAIN!
Sejarah SELALU BERULANG KEMBALI…
Dan, saya pikir…
Sebagai MANUSIA, kita HARUS PINTAR
mengambil KEPUTUSAN untuk MEMILIH,
Sebab PILIHAN SELALU ada, bahkan SAAT KITA
TIDAK MEMILIH!
Ditengah KESUSAHAN HATI saya MELIHAT
"SEJARAH itu BERULANG KEMBALI"
Benyada Remals (*dyzcabz)
The best....
BalasHapus