STUNTMANT-KU
Wednesday, August 25,
2010
12:43 PM
Aku cantik!!!
Aku sempurna…dilihat darimanapun,AKU
TETAP CANTIK…
Aku tetap SEMPURNA sebagai seorang
WANITA!!!
Apalagi yang kurang dariku???
Aku mempunyai kulit kuning langsat
yang bercahaya,badan semampai,hidung mancung,mata yang kecoklatan,dagu yang
membelah,alis yang tebal serta RAMBUT IKAL yang MENARIK.
Sempurnakan???
Satu kata untuk semua
itu…SEMPURNA!!!
Untuk itulah,aku mematok tinggi
PANGERANku,
Aku cukup RASIONAL dalam MENENTUKAN
seperti apa calon pendampingku nanti,
Jadi tidak salah kan,jika AKU INGIN
seseorang yang TAMPAN dan MENARIK secara FISIK???
************************************************************************************************
"jez,Lo liat deh si TOMAT
kesini lagi."
Aku menoleh dan mendapatkan BUTELAN KASUR itu datang
kearahku.
Oh my GOD…gimana mungkin dia bisa sepede ini bahwa AKU
AKAN SUKA PADANYA???
Dia tersenyum memamerkan deretan
GIGI PUTIHnya yang tertata rapi dibalik senyum yang LUMAYAN namun DIWAJAH yang SANGAT
MINUS… kau tau kenapa aku bilang begitu??? Bisa
kau deskripsikan secara gamblang,jika AKU MENYEBUTNYA MANUSIA BATU???
Itu berarti DIA JELEK. Amit----amit-----jabang bayi!!!! Ga kan pernah deh
kepikiran untuk SUKA sama dia. Gila aja gue.
Okey,mungkin lo bilang GUE JAHAT.
Sekarang gue akan memberikan GAMBARAN DIA pada kalian,tingginya 175 cm,kulitnya
HITAM LEGAM <OH MY GOD...>,hidungnya BULAT dan BESAR menempel aneh pada
MUKANYA yang OVAL itu,membuatnya tampak seperti TUMOR JINAK <hahahahahhaahhahahha>,bibirnya
tipis bahkan sedikit memble, alisnya TIDAK TERLALU TEBAL,rambutnya IKAL juga,
matanya SAYU dan ANEH. Kenapa aku bilang ANEH,karna kalau kau mengamati dengan
JELAS terkadang kau akan mendapati pergerakan bola matanya YANG TIDAK
SINKRON,kata anak kedokteran STRABISMUS a.k.a JULING. Hanya saja tidak terlalu
keliatan. Intinya,kalau dikasih nilai 1-10,DIA BERNILAI 3!!!
Kenapa aku begitu jengkel????
Karna DIA MENYUKAIku sejak kami
semester 2. dia menggunakan berbagai macam cara untuk memberi tahukan itu
padaku. Dan semua caranya NORAK!!! Noraaaaaaak…. Seandainya cowo ganteng yang
melakukan itu padaku,PASTI TIDAK TERLIHAT NORAK. Kan,cowo ganteng SELALU
TERMAAFKAN??? Astaga satu lagi hal yang mesti kalian tau tentang DIA,gayanya
YANG MATI BANGET… dia sering memakai BAJU KAOS GOMBRANG dan jeans BOTOL tempo
doeloe yang NERST banget. Ditambah tas BUTUTNYA itu loh,belom lagi sepatu
VANTOFEL ijo lumutnya,yang nangkring dikakinya itu. Astagaaaaa,heran yaaa…KOK
GA DIMUSEUMIN!!! Hahahhaahhahaha… manusia LANGKA ni….
Kenapa sih SI TOMAT ini ga pernah
ngerti gue ga suka dia. Berada 1 meter dari dia aja membuatku ALERGI bahkan
HAMPIR STEVEN JONSON SYNDROM <lebaaaaaiiiii….> yang ganteng aja banyak
yang ku tolak apalagi yang JELAS_JELAS JELEK. Jangan KEPEDEAN deh…
"Hai,Jes… lagi apa?"
"BACA! Bisa ga lo pergi,sumpah ya gue terganggu banget..."
"BACA! Bisa ga lo pergi,sumpah ya gue terganggu banget..."
"OO,maaf ya..."
Tapi si tomat itu tetap saja bergeming disini. Menatap
kearahku. OH MY GOD,itu membuat seisi kantin menoleh kearahku dengan PANDANGAN
MENGEJEK. Wat de hek???
Gue??? Jezica Esmeraldi,sang RATU KAMPUS,berdampingan
dengan tomat busuk dan jelek ni???? Heloooowwww…beauty and the beast cuman
cerita sebuah LAGUKAN???
"Duduk aja,SAT..." ucap
Nina padanya.
Diantara genk kami semua hanya NINA yang bersikap LEBIH
MANUSIAWI pada dia. Kalau aku, CIKA dan Farah,tidak akan pernah mau berteman
dengannya. Tidak akan!!! Hiiiih…..amit-amit….jauhin dari maalapetaka ini YA
TUHAN!!!!
"Boleh kan,gue duduk,Jez?"
"Ga!!!! Udah deh,sat… bisa ga
sih lo ga disini. Gue mau belajar,sebentar lagi gue ujian FAAL."
"Ooo,okey. Semangat yaaaa…
semoga bisaaaa..."
Aku tersenyum dengan MUKA ASAM pada laki-laki aneh
didepanku ini.
******************************************************************************
Sebagai CEWE GAUL,aku tidak pernah
absen untuk setiap parti yang diadakan oleh setiap mahasiswa yang ada dikampus.
Seperti malam ini,Kak Fidel,si GANTENG yang aku GILAI. Dia membuat parti yang
cukup berkelas untuk kami semua disebuah diskotik yang cukup PUNYA NAMA. Aku
suka sekali CLUBBING…
Kepulan asap yang mengabutkan dunia
malam itu,membawamu jauh dari satu kata yang diagungkan kaum
KONSERVATIF,moral!!! Tenang,kabut itu tidak mengaburkan pandanganku tentang
FREE SEX,apapun itu…aku tetap menjaga MAHKOTA itu. Hentakan music yang
menggila,membuatmu gila dalam dunia yang sering disebut GEMERLAP ini. Dilantai
itu,segala perasaaan tumpah dan berbaur bersama. Bergoyang dan menari segila
mungkin,tidak melihat batas NORMA dan MORAL,semua pakaian itu terlepas ketika
kau memasuki DUNIA MALAM. Wine,vodka,blue martini??? Mereka adalah teman ABADI
disaat KAU tidak BISA BERTERIAK,mereka akan membuatmu keluar dari
KESESAKANmu,membawamu melayang jauh menembus asa. Aku suka semua itu…
Fidel menyambutku dengan ciumannya
hangatnya. Membuatku bergidik merinding. Jangan kaget…INI JAKARTA,bukan
CIKAMPEK!!!
Dia mengajakku melantai dan memutari
badanku seirama dengan HENTAKAN music itu. Asik juga adu GOYANG dengan si
ganteng itu. Sesekali dia membisikkan sesuatu ditelingaku,namun tidak begitu
jelas ditelingaku. Dia memeluk pinggulku dan meneguk VODKA itu lagi. Kau
tau,inilah asiknya DUNIA MALAM,segala hal terlihat GELAP jadi tidak perlu
menilaikan???? Putih terlalu terang bagi SETAN,seperti kami.
Hahaahhahahhaahaa….
Ketika,FIDEL mulai kehilangan
LOGIKAnya,aku menjauhinya. Aku tidak ingin larut terlalu jauh dan dalam. Sudah
kubilangkan,AKU BISA MENGENDALIKAN PERILAKUku…
Walaupun untuk HAL itu,FIDEL cukup
kecewa dengan PENOLAKKANku!!!
Namun,sampai berapa LAMA aku bisa
MENGHINDARI itu???
Aku belum menjadi
BIARAWATIkan,hingga aku mesti memasung NAFSUku???
Ah,lagian SORGA MASIH JAUHkan???
Kenapa tidak menikmatinya…
Malam itu aku begitu senang ketika
FIDEL mengajakku jalan-jalan berdua ke puncak. Aku begitu bahagia. Akhirnya aku
bisa mengalahkan si Citra. Dia juga mengejar FIDEL. Tapi,akulah yang
dipilihnya. Akulah PEMENANGNYA. Dan aku yang membawa TROPI bernama FIDEL itu…
Aku cukup terkejut ketika dia
membawaku ke sebuah RUMAH dibandung. Rumah orang tuanya,namun nampaknya sepi.
Dia mengajakku masuk,kami hanya disambut seorang perempuan tua yang begitu
renta.
Rasanya,kalian tau apa yang FIDEL
lakukan! Dia meminta MAHKOTA itu,dia bilang dia mencintaiku. Dia bilang,dia
akan bertanggung jawab untukku. Rayuan khas lelaki! Awalnya aku berkeras untuk
TIDAK! Aku tidak mau melakukan hal ini… namun,aku cinta padanya!!! Dan,cinta
merupakan ALASAN dasar KENAPA kau menyerah'kan?
Aku salah,
Aku mencicipi SEBUAH KENIKMATAN
SEMU,
Sepersekian detik,segalanya memang
indah…
Semua terasa MANIS ketika KAMI
menyatu,
Ketika angan kami BERGERAK bebas
menyentuh LANGIT KENIKMATAN,
Namun,taukah kau…
Ini salah,kawan!!!!
Karna,aku melakukannya TANPA IKATAN
yang DIRESTUI oleh LANGIT,
Ah,bukankah…begitu banyak yang
MELAKUKAN ini,tanpa ada penyesalan???
Iyakan???
Aku memang RUTIN melakukan hal ini
dengan FIDEL. Kami resmi berpacaran. Aku akui dunia terassa indah,saat
bersamanya. Segalanya terlihat begitu sempurna,ketika aku menemukannya dalam
pelukanku. Aku mencintai FIDEL. Kami selalu melakukan HAL BODOH ini,seolah kami
sudah menikah. Kami melakukannya dengan PENGAMAN,tanpa aku sadari…KONDOM
hanyalah sebuah alat.
Dan,suatu hari…
Aku harus bangun dari MIMPI indah
ini!!!
************************************************************************
Aku terhenyak!!!
Aku melihat 2 garis merah di TEST
PACK ini,tanganku bergetar hebat…
Aku bingung!!!
Karna aku sudah telat 2 bulan!!!
Astagaaaaaa…APAKAH GUMPALAN darah
itu sudah BERDENYUT???
Aku memang terlihat lebih pucat dari
biasanya. Lebih cepat capek. Dan sering kali mual. Cika terkejut melihat
perubahanku itu. Dengan berbisik dia bilang "Coba deh,tes jangan sampe lo
hamil." tadinya aku menertawakan gurauan BODOH bin kocak itu. MANA MUNGKIN
HAMIL!!!! Ga lah,kita selalu main aman kok. Dan kemungkinan itu hanya 3 persen…
"GUE HA---mil…" ucapku
terbata,didepan ke-tiga sahabatku.
Mereka semua terdiam. Aku merasakan BULU KUDUKKU
merinding,apa tanggapan PAPA jika dia tau HAL ini??? Dia bisa membunuhku!!!!
"Gugurin aja,Jez. Ga perlu
dipikirin." ucap Farah enteng.
"GA GUE GA MAU!!! Itu dosa,far.
Lo gila yaaaa!!!!"
"Trus? Lo mau masa depan lo
berentti sampe disini??? Denganmenjadi seorang ibu??? How
sweeeeet,JEZICA..." tambah CIKA lagi.
"Fidel tau,je?" tanya
Nina. Aku menggeleng.
Apa tanggapannya???
Apa yang akan kita lakukan??? Aku belum siap dengan tanggung-jawab baru ini…
Aku memberi-tahukan FIDEL tentang
hal besar ini. Kau tau,apa yang dia bilang???
"Aku kenal salah satu dokter
yang mau aborsi."
Aku terhenyak mendengar kalimat itu keluar dari mulut
yang aku cintai itu. Sedangkal itukah cintanya padaku????
"AKU GA MAU ABORSI"
"Terus??? Lo mau apa??? Kita
married??? Jangan konyol deh,jez. Kita ngelakuin itu atas dasar suka sama suka.
Dan ga adakan yang bilang itu ANAK gue. Jez,jalan kita masih pan"
Aku menamparnya.
Kenyataan pahit ini harus kutanggung
sendiri!!!
Aku pulang kerumahku dan MEMBAWA
KABAR DUKA ini…
"HAMIL????"
Papa menamparku telak. Ini pertama kalinya,papa
menampar aku!!!! Biasanya membentakpun tidak. Aku terdiam menatap mama yang
menangis disudut sana.
Apa yang telah kulakukan pada mereka… aku telah
menyakiti mereka,bukan??? Ah,kenapa penyesalan selalu datang belakangan???
Kenapa kewarasan tidak menyentuhku pada saat AWAN
KENIKMATAN menggelayuti SADARKU???
Kenapa aku HARUS MELAKUKAN HAL INI???
Kenaaaapaaaaaa???
Dan…kenapa hanya aku yang harus menanggungnya???
Kenapa FIDEL tidak berdiri sebagai laki-laki,yang
bertanggung jawab sih???
Kenapa dia lari setelah menikmati apa yang DIA MAU???
Apa aku bernilai sama dengan seorang PELACUR,hingga dia
tega menghempaskanku ketika dia tidak membutuhkanku lagi???
Aku bingung menghadapi kenyataan
PAHIT ini. Aku tidak tahu kemana harus mengadu dan bagaimana lagi AKU HARUS
MENATAP masa depan! Aku hancur. Dulu aku selalu membanggakan apa yang aku
miliki sebagai sesuatu yang PANTAS DIHARGAI. Kini aku merasa tidak bernilai
lagi. Aku tau,aku salah. dan kali ini kesalahan ku terlalu FATAL.
Tapi,bagaimanapun ceritanya AKU TIDAK MAU ABORSI. Aku harus bertanggung
jawab,ATAS KESALAHAN yang aku lakukan.
Mungkin ini adalah pemikiran
TERKONYOL dan TERGOBLOK dalam hidupku. Keputusan paling ABSURD yang pernah
singgah diOTAKku yang KATANYA BRILLIAN ini. Aku tau bahwa apapun yang terjadi
INI ADALAH KEPUTUSAN yang SALAH. namun,apa yang bisa kubuat???
Disaat terjepit seperti ini,tidak
ada ROTAN,akarpun jadikan??? Tidak ada
SEPATU,sendalpun OKLAH…
Aku memutuskan…
MENERIMA CINTA si TOMAT itu!!!
Aku menghempaskan HARGA
DIRIKU,sampai jatuh jauh ditanah. Demi pengakuan akan JANIN ini! Aku tidak
perduli dengan semua omongan miring yang menuju dan tertuju kearahku! Aku tetap berdiri diatas keputusanku… walapun
jujur,HARGA DIRIKU hancur lebur,ketika ada disisinya. Aku tau,dia bukan impian
terbaikku. Dia adalah mimpi burukku. Tapi,buatku SAAT INI…aku tidak melihat
pilihan lain selain dia. Jadi,AKU HARUS BISA! Aku harus mau,walau MALU…
"See??? Dia tu bego,jez. Dia tu
terlalu senang kali karna lo mau JALAN sama dia. Hmmmm….gini aja,nikahin dia.
Setelah itu ceraiin dia. Mudahkan? Lo pasti bisa,jez."
"ARE YOU CRAZY??? MARRIED WITH
TOMATO SAUCE???? SLEEP WITH HIM EVERYNIGHT??? WAT DE HEK…." teriakku kacau
"Itu PILIHAN TERAKHIR! Karna LO
GA PUNYA SECOND OPINION! Lo harus mau,kalo ga mau NANGGUNG MALU. Lo ga perlu
tidur sama dia. Pisah kamar aja,dengan alasan apalah!"
"emang si tomat tau lo
hamil?" tanya NINA tiba-tiba.
"Ngga. Gue belum kasih tau dia.
Lagian apa dia mau dengan gue?"
"we'll see,honey… if he loves
you,he done anything for you,without expectation. Ok?"
"Lo yakin,ka?"
"Cowo jelek biasanya nurut aja
apa kata cewe CANTIK. Coz,buat mereka punya cewe ok,itu ANUGRAH,hon."
ejek Farah cukup sinis.
"emang dia mau tanggung-jawab
untuk apa yang tidak buat?" tanyaku ragu
Cika memelukku.
"trust me,he want you to be his
mine,JEZICA!!!!"
Tapi menikah dengan
buntelan kasur itu?
Melayaninya setiap
hari????
Adoooooooh,ada menu
lain ga???
Ada pilihan lain
ga???
Huuuuhhhhpppppppfffffhhhh…
Kenapa dosa itu
terasa manis diawalnya…
Aarrrrgggghhhhhhh…..
*******************************************************************
Akhirnya,aku mengakui HAL itu
didepannya…
"Aku mauuuu… aku,aku…. Aku,MAU
kita menikah!"
"Serius?"
Dia menatapku dengan MATAnya yang AGAK JULING itu! Aku
menanti tanggapan selanjutnya.
"Kamu maukan,sat?"
Dia menatapku dengan diam. Aku takut dia menolak.
"kenapa tiba-tiba minta
dinikahi?"
"aku hamil!" tegasku
dengan ekspresi datar.
Aku memang biadab! Karna aku tidak memikirkan
perasaannya sama sekali. Bahwa dia tidak harus menanggung beban ini. Karna dia
tidak MENODAIku. Dia hanyalah STUNTMAN!!! Karna sang AKTOR UTAMA terlalu
pengecut untuk mengakui apa yang dia perbuat terhadapku. Namun,sebagai
STUNTMAN…luka yang harus dia alami terlalu banyak. Ah,bukankah itu memang
GUNANYA STUNTMAN???
"OK! Kita menikah. Tapi,kamu
mau ikut aku tinggal di desa? Karna aku dapat tempat tugas disana."
"Aku mau selesaiin
kuliah!"
"Iya,aku tau. Tapi,selama
hamil,kamu ikuut dengan aku aja ya. Ntar,kalau ANAK KITA udah lahir,baru kamu
balik untuk terusin kuliah lagi."
"GA AH! Aku ga bisa tinggal
dikampung! Aku ga mau!"
"Tapi,aku dapat PTT
disana,jez."
"AKU GA MAU! KITA TINGGAL
DIRUMAH PAPA!!!"
Kami berdua terdiam. Dia tidak membantah.
6 bulan kemudian…
Waktu tidak terasa telah bergulir
dengan cepat. Sebentar lagi,bayiku akan lahir. Dan,aku akan KELUAR dari SARANG
LABA-LABA ini. Oh my GOD,bisakah kalian bayangkan??? Aku tinggal disebuah rumah
yang TIDAK LAYAK disebut rumah,terlalu sederhana dan sempit,INI LEBIH COCOK
untuk KUCING!!!!
Aku sudah tidak sabar untuk PULANG
ke jakarta! Tidak sabar untuk PULANG KERUMAH KU… merasakan tempat tidur yang
nyaman,bantal yang empuk,AC yang sejuk. Lantai yang bisa dipijak dengan BAIK!
Bukan malah membuat TANDA KAKI seolah KITA SEMUA adalah DINOSAURUS yang CAP
KAKINYA akan diFOSILKAN! Aku bisa merasakan kembali masakan yang enak. Aku bisa
ber-wifi dengan puas. Aku bisa shopping,nonton bioskop. Aku bisa jalan-jalan
dengan bebas. Aku bisaaaaaaaaaaaaa keluaaaar dari PENJARA BODOH ini.
Haaaaaaah….. Disini,aku merasa BUKAN MANUSIA. Tapi,narapidana…
Dia memang memperhatikanku dengan
baik. Dia begitu mencintai ANAK KAMI. Dia sangat memperhatikan giziku. Bahkan
disaat-saat aku mengidam hal-hal yang ANEH bin AJAIB. Dia dengan sabar memenuhi
keinginanku dengan baik. Dia telaten mengurusku. Tanpa ada bantahan. Dia
benar-benar,MENCINTAIKU. Sayangnya,aku tidak mencintainya. Aku memang HARUS
BERTERIMA-KASIH karna dia mau menikahiku! Namun,cinta itu belum terbit
juga. Tidak AKAN TERBIT. Tidak akan
pernah!!! AKU TIDAK MENCINTAI DIA.
Harus aku akui, dia adalah AYAH yang
BAIK. Dia adalah LAKI-LAKI yang BAIK. Dia mencintai kami berdua dengan baik.
Bahkan dia tidak pernah mengingat bahwa aku telah mengkhianatinya. Dia tetap
berdiri disisiku,bahkan disaat aku tidak menginginkannya. Apalagi yang lebih
manis selain mendapat perhatian dari suamimu??? Sayangnya,dia tidak seperti apa
yang aku mau!!!
***********************************************************************
6 bulan setelah melahirkan,aku
kembali ke JAKARTA! Aku meninggalkan si kecil dengan STUNTMANTku,upzy…maksudku
ayahnya! Aku tidak mau kerepotan dijakarta. Aku masih mau menikmati
kebebasanku,aku belum mau terpasung mengurusi hal-hal yang menurutku RIBET. Dan
begitulah hidupku…
Untung aku memilih suami yang tepat!
Yang mencintaiku lebih dari apapun,yang bersedia melakukan apapun demi aku! HOW
SWEET???
Aku kembali KE RUTINITAS KU, KULIAH
dan HAVE FUN! Ini sangat MENYENANGKAN. Kenapa? Karna aku KEMBALI SEPERTI ABG
pada UMUMNYA, BEBAS dan LEPAS. Toh, anakku kan ada yang MENGASUHNYA.
Malam ini, aku janjian dengan
TEMAN-TEMANKU untuk MERAYAKAN KEMBALINYA AKU ke DUNIA lagi. Setelah hampir
setahun lebih aku menghilang ke tempat yang sama sekali BERBEDA dan MENAKUTKAN
untuk DIBAYANGKAN! Akhirnya aku menginjakkan kakiku pada DUNIA NYATA ini.
Rasanya seperti bangun dari MIMPI BURUK yang MELANDA! Lega dan NYAMAN.
Aku memulai RUTINITASku sebagai ANAK
KULIAH lagi. Toh, MIMPIku adalah MENJADI SEORANG DOKTER. Bukan menjadi ISTRINYA
DOKTER! Walaupun aku sudah BERSTATUS SEPERTI itu. apa boleh buat namanya juga
KECELAKAAN. Toh, sebentar lagi semuanya akan berakhir! Aku akan menemukan
lelaki yang SEPADAN. Yang BAIK MUKANYA dan MORALNYA. Lalu BERCERAI dengan SI
JELEK itu. astaga membayangkan bahwa aku pernah TINGGAL SERUMAH dengan DIA
membuatku MERINDING. Aku tidak akan kembali lagi kesana, KECUALI untuk
MENJEMPUT ANAKKU!
5 bulan berikutnya….
Suasana IBUKOTA membuatku LUPA bahwa
aku juga PUNYA TANGGUNG JAWAB di KAMPUNG itu. ANAKKU, TALITA. Mama sudah sering
menyuruhku untuk membawanya kesini. Mama rindu sekali untuk mengurusnya.
Bagaimanapun MAMA sekarang adalah SEORANG NENEK. Namun, aku selalu mengelak!
Aku tidak suka dengan TALITA, karna HADIRNYA ANAK itu yang membuat aku HARUS
MENGIBA agar si JELEK itu mau menikahiku. Tinggal dalam sebuah HUTAN dengan
RUMAH yang seperti kandang KAMBING! Seandainya anak itu tidak ada… MUNGKIN aku
tidak perlu MERENDAHKAN HARGA DIRIKU untuk DIA.
"Jes…ayolah telpon suamimu biar
dia bawa TALITA kesini" bujuk mama
"Maaaa….aku ga mau repot urusin
dia! Aku mau bebas seperti yang lain. Lagian ya udahlah biarin aja dia tinggal
dikampung dengan ayahnya!" bentakku jengkel
"Dia bukan
ayahnya,JESIKA!"
"Toh apa bedanya? Sekarangkan
TALITA sudah menjadi anaknya ma! Udah deh…mama kenapa sih, jadi ngotot untuk
bawa anak kecil itu kesini? Dulu bukannya mama dan papa ga mau ya kalo JES
punya anak?"
"Iya mama ngerti. Tapi sekarang
sudah beda. Kamu sudah jadi IBU,sayang. Masak kamu ngga kangen sama
ANAKMU?"
"Jes ngga pernah menginginkan
TALITA secara NYATA,MAMA! Jadi jangan pernah minta JES membawa dia kesini
lagi."
"Jangan asal ngomong,JES!
Bagaimanapun tidak sukanya kamu dengan TALITA, dia adalah darah daging kamu!
Dan darah sangat KENTAL untuk DIBANTAH,nak. Darah akan selalu MENGERING dan
MENINGGALKAN BEKAS yang SULIT untuk KAMU BANTAH. Beda dengan AIR yang tidak
BERBEKAS!"
"Seandainya waktu bisa JES
putar, JES akan MENGHAPUS CERITA tentang TALITA dan SATRIA! Mereka adalah
PENGHANCUR SEMUA MIMPI JES!" makiku jengkel
Mama hanya terdiam menatapku.
"justru kamu
HARUS BERTERIMA KASIH pada SATRIA, karna DIA MEMBUATMU kembali MENJADI
PEREMPUAN TERHORMAT! Jika dia MENOLAH untuk MENIKAHIMU? Apa bedanya KAMU dengan
PELACUR?" ucap PAPA tiba-tiba
Aku tertegun mendengar JAWABAN PAPA.
Bukan tentang PEMBELAANNYA pada SATRIA, namun CARANYA BERBICARA denganKU,
DINGIN dan KETUS. Seolah aku hanya PEGAWAI BAWAHANNYA, bukan ANAK KANDUNGNYA.
"KEHANCURAN
MIMPIMU bukan karna MEREKA! Karna KAMU tidak BIJAK untuk MEMILIH dan MENJALANI
HIDUP. Jadi, JANGAN HAKIMI ORANG-ORANG yang HADIR, karna KESALAHANMU. Mereka
tidak MINTA untuk DIHADIRKAN, KAMU yang MEMILIH MEREKA untuk ADA DISINI. Jangan
JADI ANAK CENGENG LAGI,JEZICA! BELAJAR dari KESALAHAN MASA LALU. KAMU MANUSIA,
bukan BINATANG. Kamu BEROTAK dan BERMORAL! PAKAI itu AGAR NILAIMU sebagai
MANUSIA BERHARGA KEMBALI."tambah papa
Aku langsung meninggalkan papa dan mama di ruang makan.
Aku membanting PINTU KAMARKU. Aku benci cara PAPA MENASEHATIKU. Aku tau, ini
semua KESALAHANKU. Aku akan MEMPERBAIKINYA. Dan satu-satunya JALAN adalah
BERCERAI dengan SI BURUK RUPA itu. mengambil TALITA darinya, itulah CARA yang
TERBAIK!
***************************************************************************************************
Liburan SEMESTER ini aku kembali ke
DESA itu. salah satu kampung terpencil dipedalaman PAPUA. Benci rasanya KEMBALI
KESINI. Bagaimana tidak? Aku harus TINGGAL disini, demi mengambil ANAK ITU. dan
memutuskan PERCERAIAN dengan STUNTMANTKU.
Sesampainya disana, TALITA sedang
MAIN dengan ANAK-ANAK DESA itu. dia bahkan tidak mempedulikan KEHADIRANKU. Aku
segera MEMANGGILNYA MASUK rumah. Entah kemana si JELEK itu! kenapa bisa dia
membiarkan ANAKKU bermain dengan SEMBARANGAN ORANG! Emosiku naik, aku segera
menarik TALITA masuk rumah. TALITA meronta sekuat tenaga. Dia berusaha lepas
dari genggamanku. Aku berusaha keras menariknya masuk. Aku mencubit
tangan-tangannya dan menjewer telinganya. Lihat saja, kulitnya sudah HITAM!
Padahal dulu sewaktu bayi, dia PUTIH dan MANIS.
Aku mengurungnya didalam kamar. Aku
duduk di ruang makan, sambil menatap kesekeliling. Bukan seperti ini
KEHIDUPAN yang AKU INGINKAN! Aku tidak mau jadi DOKTER di KAMPUNG ini. Tidak
ada KEHIDUPAN LAYAK disini. Aku tidak akan PERNAH PTT! Aku tidak menginginkan
HIDUP seperti di KANDANG ini. Bahkan rumah dinas inipun tidak terasa LAYAK.
Bayangan saja, POS SATPAM di rumahku lebih luas
dari pada KAMAR TIDURNYA!
Sesaat kemudian, MONSTER JELEK ini
MUNCUL.
"Kamu udah datang? Saya baru
mau jemput……."
"Kenapa sih, lo biarin TALITA
MAIN dengan ANAK KAMPUNG SINI? Lo taukan, disini tuh anak-anaknya GA TERDIDIK!
Main di KALI-KALI. Ga pake sendal. Apa coba! Lo tuh DOKTER APA BUKAN SIH? Kalo
emang lo ga bisa RAWAT TALITA selama GUE GA DISINI. Biar gue bawa DIA BALIK!
Tempatnya dia MEMANG BUKAN DISINI. Lusa TALITA dan GUE bakalan BALIK ke
JAKARTA! Oma dan Opanya kangen mau liat dia."
Dia hanya diam saja.
Aku tidak membuatkan TEH untuknhya.
MENURUT LOH? Gue melayani DIA? Toh sebentar lagi dia BUKAN SIAPA-SIAPA LAGI.
Seperti yang papa bilang, GUE MENGHADIRKAN DIA DISINI, agar TALITA di AKUI!
Bukan untuk DISEDERAJATKAN dengan GUE! Lagian, SAMPAH ga mungkinkan JADI
KUALITAS no.1, sekalipun SUDAH DIDAUR ULANG?
**************************************************************************************************
SORE itu, aku sedang duduk di
pinggir rumah. Tiba-tiba SEORANG BAPAK tua datang dan mencari MONSTER JELEK
ITU.
Di tangannya terdapat begitu banyak
buah-buahan dan makanan lainnya.
"SOREEEEEE… PERMISI. Bapa
Dokter dia ada?" teriaknya mengejutkanku
Aku menoleh BINGUNG ke arahnya.
"BAPA DOKTER ada?"
ulangnya
"DOKTER?"
"Iyo. Sa ada oleh-oleh dari
utan buat bapa dia"
"Sebentar dia ada didalam"
Aku membangunkan si MONSTER yang
sedang terlelap di sebelah TALITA. Sejenak aku melihat TALITA begitu AKRAB
denganNYA. Bahkan TALITA tadi tidak mau diam, kalau bukan MONSTER yang
menggendongnya. Dia bahkan lebih memilih MONSTER itu daripada aku, IBUNYA.
Melihatnya, tertidur lepas dan mendekap MONSTER membuatku MENGINGAT MASA
KECILKU dengan PAPA. Dulu papa juga sangat MENCINTAIKU. Dia sangat MEMUJA PUTRI
KECILNYA. Dia begitu PERHATIAN dan MEMANJAKANKU. Dia adalah PRIA PERTAMA yang
MENYENTUH HATIKU dengan KELEMBUTANNYA. Hingga KESALAHAN itu datang dan
MENGHANCURKAN SEMUA HAL itu….
"WOI! Bangun! Ada yang nyariin
lo didepan sana. BANGUN!" suruhku
Si MONSTER itu mengerjapkan matanya.
Muka bingungnya menambahkan KEKESALANKU dan KEJELEKANNYA di mataku. Bukannya
cepetan BANGUN! Malah baring-baring lagi!
"Sapa yang cari?"
"Ga tau. Liat aja sendiri
didepan, lo kira gue ASISTEN LO apa?!!" bentakku
"Maaf bukan gitu maksudnya.
Orang sakit atau ?"
"Udah deh, liat sendiri aja
bisakan? Punya kakikan? Heran buat emosi aja deh!"
"Soalnya lita kalo udah
dipeluk, ntar kebangun kalo gerak dikit aja"
"udah ah, bawel! DASAR JELEK!
Udah muka jelek, kelakukan juga! Sini biar gue yang sama lita. Lo keluar aja
layanin tuh pasien lo!"
Akhirnya dia bergegas bangun!
Dan….DUAAAAAR! Tangisan LITA PECAH. Dia meronta dan memukul aku yang mencoba
menenangkannya. Si MONSTER melangkah keluar menemui bapak itu. sementara aku?
Aku bergulat dengan LITA di tempat tidur, aku berusaha membujuknya. Sementara
dia berusaha menjauhiku. Dia tidak mau mendekatiku sama sekali.
"TALITA! Cukup ya! Mau mama
pukul?"
"SA tidak punya MAMA! Sa punya
BAPA saja. Ko sapa?"
"SAYA ini IBU KAMU,lita."
Dengan gemas aku mengutik mulut
mungilnya dan mencubit lengannya. Dan, LITA membalasku dengan CAKARAN TAJAMNYA.
Heran, ini anak MANUSIA apa HARIMAU sih? Kok bisa dia galak banget. Padahal AKU
IBUNYA! Memang aku meninggalkannya saat dia berusia 6 bulan kurang. Namun,
bukannya SEORANG ANAK pasti punya NALURIkan? Untuk merasakan IBUNYA? Kenapa
ANAKKU TIDAK? Kenapa dia bisa DEKAT dengan ORANG ASING itu? SI MONSTER! Kenapa
dia menghindariku bahkan TERKESAN MEMUSUHIKU! Dia baru 1 tahun setengah. Dan
dia sudah bisa bicara dan melawan? Oh, COME ON….
Aku terduduk lemas di ujung tempat
tidur. Aku tidak mampu berbuat apapun lagi. Apa yang bisa aku lakukan?
Memukulnya sampe aku puas? Setelah itu apa yang aku dapat? Dia akan semakin
menjauhiku!
Aku mendengar LANGKAH si MONSTER
MENDEKAT. Aku mengumpulkan tenaga untuk MENDAMPRATNYA! Ini semua karna MONSTER
JELEK INI! Dia pasti sudah menanamkan segala hal jahat tentang AKU! Sehingga
anakku saja BISA MEMBENCIKU sebegitunya.
"Heeeh! JELEK! Lo apain anak
gue? DIA ANAK GUE bukan ANAK LO! Kenapa TALITA begitu MEMBENCI GUE? Kenapa dia
bisa begitu DEKAT dengan LO? Kenapa DIA SANGAT MENGHINDARI GUE? Gue IBUNYA! Apa
yang lo buat?!!!!!!!!" teriakku jengkel
"Kamu ngomong apa sih?"
"STOP pura-pura TOLOL ya!gue
bakalan BAWA DIA PERGI dari sini! Gue adalah IBUNYA. Gue berhak untuk NGAMBIL
DIA dari sini. Hidup apa yang lo bisa kasi KE KITA? Hah? Kita bakalan MAKAN
SINGKONG ampe MATI? Trus? SEKOLAH MACAM APA yang BISA mendidik TALITA? Lalu?
Dia bakalan jadi ANAK yang TUMBUH dengan PERGAULAN tidak jelas? Seperti
anak-anak KAMPUNG INI?"
"Suara kamu bisa pelanan dikit
ga sih? Kita ini dikampung,jes. Malu sama tetangga."
"PERSETAAAAAN! GUE GA MALU!
Kampung ini sama HANCURNYA dengan LO! KESALAHAN BESAR untuk MENIKAH dengan LO!
Seharusnya GUE dan LITA ga DISINI."
"JES! Saya tidak pernah
MEMAKSAkan? Kamu datang dan memintakan?"
"……."
Airmataku mengalir perlahan.
Kekesalanku yang tidak TERBALASKAN akan SIKAP TALITA meluap. Namun aku tidak
tau harus BERCERITA dengan SIAPA? Aku hanya sendiri. Seolah semuanya
menjauhiku, lalu aku berusaha bertahan seorang diri disini.
"TALITA hanya belum terbiasa
dengan kehadiran kamu. Kamu pergikan dia masih terlalu kecil,Jes. Kamu harus
memaklumi itu. saya tau, saya bukan SIAPA-SIAPANYA. Tapi, bagi saya TALITA
adalah ANAK SAYA. Bukan hanya karerna tulisan diatas KERTAS itu! Tapi dalam
arti sebenarnya. Jadi saya mohon dengan kamu, tolong MENGERTI TALITA sedikit
saja. Kalau kamu mau membawanya, tunggu beberapa hari lagi. Biarkan kalian
akrab dulu. Namanya anak kecil, dia terbiasa dengan LINGKUNGAN INI. Tidak mudah
untuk seorang anak kecil mendekatkan diri dengan orang yang baru dia kenal,
sekalipun itu IBUNYA. Talita itu anak yang pintar, dia cepat sekali menangkap
semua pembicaraan orang dewasa. Saya sudah pikirkan kok tentang sekolahnya
dia,jes"
Benarkah….cinta di
HATINYA telah TERBIT? Untuk seorang ANAK yang BUKAN DARAHNYA? Anak yang
MENUNTUT TANGGUNG JAWABNYA? Benarkah? Ada manusia sebaik dia?kenapa DIA GA
GANTENG SIH, TUHAAAAAAAAAAAN????????
"Lo ga perlu REPOT-REPOT.
Sekembalinya gue ke jakarta, gue BAKALAN URUS PERPISAHAN kita. Gue rasa URUSAN
KITA SUDAH SELESAI! Lo ga perlu mengambil tanggung jawab sebesar itu terhadap
TALITA! Dia bukan anak lo!" ucapku lirih
"PISAH? CERAI maksud kamu?
KENAPA? Apa saya punya salah untuk kamu? Saya tau, Saya mungkin belum begitu
paham dalam mengasuh dan membesarkan anak,Jes. Tapi bukankah ini terlalu
berlebihan? Jika bayarannya adalah SEBUAH PERPISAHAN? "
"Ini kemauan PAPA dan MAMA!
Makanya dia menyuruhku untuk MENGAMBIL TALITA. Mereka tidak ingin dia menjadi
GADIS BODOH ditengah BELANTARA PAPUA"
"Saya tau! Saya tidak akan
membiarkan ANAK SAYA TUMBUH dalam KEGELAPAN HUTAN ini,Jes! Tapi TALITA masih
kecil, dia belum butuh untuk SEKOLAH. Nanti, ketika dia umur 3 tahun, saya akan
minta pindah ke kota, disana ada TK, PLAYGROUP dan SEKOLAH yang tidak kalah
dengan anak-anak dijawa."
"TALITA bukan ANAK KAMU! Bukan!
Dia ANAKKU! Aku yang berhak menentukan MASA DEPANNYA."
"SUKA atau TIDAK! Dia juga
anakku. Sekalipun bukan aku yang MEMBUATNYA ADA. Tapi dilahir dari KETULUSAN
HATI aku untuk MENERIMANYA."
"Ga usah jadi seribet itu deh!
Gue cuman mau bawa pulang anak gue ke KOTA. Di JAKARTA itu KEHIDUPAN lebih
maju! Disana TALITA lebih bisa berkembang dengan baik!"
"Kamu pikir HANYA di JAWA saja
ORANG BISA PINTAR? Kamu tau? ANAK-ANAK TIMUR lebih MAJU CARA BERPIKIRNYA!
Kenapa? Karna ANAK-ANAK JAWA hanya MEMPELAJARI INDONESIA di bagian JAWANYA
SAJA. Sementara anak-anak TIMUR, kami mempelajari INDONESIA SECARA KESELURUHAN!
Jadi, kami paham BETUL daerah INDONESIA tanpa HARUS MENERKA atau MELIHAT PETA
DULU. Jangan, SEPELEKAN INDONESIA TIMUR,Jes! Karna SEMUA INI INDONESIA!"
"Lo ga perlu ceramahin gue
dengan SEMUA HAL TOLOL itu! gue ga butuh untuk tau hal itu kok. Yang GUE
PIKIRIN aadalah BERPISAH dengan LO!"
Aku
melihatnya TERDIAM CUKUP LAMA. Dia tidak membantahku sama sekali. Dia
hanya berjalan ke arah teras rumah.
Okay, aku bingung! Mau masak apa
untuk makan. Karna sampai jauh malam, SI MONSTER JELEK itu belom datang sama
sekali. Entah menghilang kemana dia. Aku bahkan tidak menemukan BERAS ataupun
TELOR disitu. Hanya ada singkong. Tapi aku harus masak apa? Harus masak
bagaimana? Kerjapun tidak pernah sama sekali.
Apalagi TALITA bangun dan menangis.
Sepertinya dia lapar. Ah bukan, aku rasa dia mencari AYAHNYA! Aku sudah coba
menenangkannya. Membuatkan susu digelasnya. Tapi dia tetap saja menangis sambil
berguling. Dia mencari ORANG ASING itu.
Aku mulai kewalahan. Tiba-tiba aku
melihat seorang perempuan datang dan menenangkan TALITA. Seketika tangisnya
mereda, walaupun masih saja airmatanya merembes perlahan. Tangannya
menggapai-gapai kearah pintu, seolah dia mengerti bahwa disanalah AYAHNYA
BERADA. Aku duduk diam sambil menatap perempuan itu
"Malam ibu, bapa dokter dia
pigi kamanae?" tanyanya dengan LOGAT ANEH yang BARU KUDENGAR
Aku tidak menjawabnya. Aku hanya
mengangkat bahu saja sebagai jawabannya. Entah apa yang harus kukatakan.
Melihat tampangnya saja aku sudah ngeri. Bagaimana mungkin TALITA bisa dekat
dengan PEREMPUAN INI!
"Ade ITA dia lapar kapa,bu. Sa
permisi buat dia pu makan dulu. Ibu gendon sebentare..."
TALITA mulai mengamuk lagi saat
berada dalam dekapanku. Dia meronta dan menolakku. Dengan satu pukulan keras,
aku menampar pipi mungilnya. Dia harus MAU DENGANKU! Bagaimanapun DIA HARUS
MENERIMA AKU sebagai IBUNYA. Tidak perduli berapa lama aku sudah
meninggalkannya! Dia tetap harus MENGHORMATI dan MENGHARGAI AKU, IBUNYA!!!!
TALITA terdiam seketika. Tangisnya
reda. Namun didetik berikutnya, dia MELUDAHIKU!
Ketika aku akan MENAMPARNYA LAGI, MONSTER itu datang dan MENGAMBILNYA.
Kalian tau? Tangisnya reda, dia memeluknya dengan erat. Bahkan aku melihat
TALITA sepertinya MENGADU ke AYAHNYA. Mereka menghilang keluar. Aku segera
berlari ke arah dapur dan menangis!
Aku DILUDAHI oleh
ANAKKU sendiri! Bahkan dia lebih memilih SATRIA? MONSTER JAHAT itu? dia lebih
nyaman berada dalam pelukannya? Daripada dipelukan IBUNYA? Kenapa TALITA bisa
SEBENCI itu padaku? Apa yang salah denganKU? Aku hanya pergi untuk menunaikan
TUGASKU sajakan? Kenapa aku merasa dia begitu lain padaku…
Tidak lama berselang, aku mendengar
suara TALITA datang dari arah depan. Rupanya perempuan itu sudah menyiapkan
makanannya. TALITA memakan SINGKONG REBUS dengan IKAN. Dia terlihat begitu
lahap memakannya. Dia sangat pintar makan sendiri padahal usianya baru 1,5
tahun. Aku mengamatinya dari jauh, aku tidak mau untuk masuk dan mengganggunya.
"Itu MAMA INA, dia orang asli
PAPUA. Dia yang merawat TALITA selama
kamu tidak ada disini. Makanya TALITA dekat dengan DIA."
"Bukan kedekatan TALITA dengan
MAMA INA yang gue takutkan! Tapi kedekatannya dengan LO yang GUE GA INGINKAN!
Bagaimanapun gue ga mau TERUS MENJALANI INI dengan LO! KITA harus PISAH! Itu
jalan yang paling baik."
"Kamu boleh pergi dari saya
dengan bebas. Saya tidak akan menahan kamu disini. Tapi saya boleh minta satu
hal?"
"APA?"
"Jangan BAWA TALITA. Biarkan
dia tinggal dengan saya disini. Saya sangat menyayangi dia. Kamu bebas untuk
melihatnya kapan saja. Tapi biarkan saya yang menjaga dan merawatnya"
"TIDAK! Itu tidak akan TERJADI.
Kalau TALITA berada di LO, itu artinya KITA MASIH HARUS BERTEMU. Dan gue ga mau
bertemu dan punya HUBUNGAN APAPUN itu! gue mau pergi dari KEHIDUPAN LO dan
KAMPUNG INI. Begitu juga dengan TALITA. Dia ANAK GUE, bukan LO!"
"Okay, kalo gitu saya ikut
anterin TALITA ke JAKARTA. Karna
gimanapun hebatnya kamu berusaha untuk MEMBAWA DIA dari SINI, dia tidak
akan PERGI tanpa SAYA!"
Untuk pertama kalinya, aku terdiam.
Aku kehabisan kata untuk didebat.
Selesai makan, TALITA segera
berjalan ke AYAHNYA dan minta digendong. MONSTER itu membujuknya dan
mendongengkannya. Mereka bercanda dan tertawa bersama, seperti 2 orang sahabat
baik. YANG SATU INGIN AKU CINTAI dan yang LAIN BEGITU MENGHARAPKAN CINTAKU.
Yang satu ANAKKU, yang LAIN AYAH PENGGANTI untuk ANAKKU.
Jika waktu bisa aku
ulang kembali…
Apakah BENAR aku
INGIN MELENYAPKAN bagian ini?
*************************************************************************************************
Akhirnya aku mengalah, DEMI MASA
DEPANKU!
Aku setuju bahwa si MONSTER itu IKUT
mengantar TALITA. Bagaimana mungkin aku tidak setuju? Kalau TALITA saja begitu
lengket denganNYA. Bahkan saat aku berusaha untuk menggendongnya, dia tetap
MENOLAKKU. Dia lebih memilih MAMA INANYA.
Aku tau, ANAKKU dibesarkan di
BELANTARA PAPUA ini. Jadi, melihatnya BEGITU SEDIH untuk LEPAS dari KAMPUNG
INI. Membuat sesuatu MENCAIR DIHATIKU. Semua orang datang dan mengucapkan SALAM
PERPISAHAN dengan TALITA. Mereka membuatkan begitu banyak OLEH-OLEH untuk
ANAKKU. Aku hanya terdiam dan menatapnya. Bahkan tua-tua adat disitu,
menghadiahkan kalung khas PAPUA untuk PUTRI KECILKU.
Sepanjang perjalanan menuju JAKARTA,
TALITA begitu aman dan tenang di pelukan AYAHNYA. Bahkan mereka seola-olah
punya dunia sendiri yang sulit aku masuki. TERTAWA, BERCANDA, NGOBROL dalam
bahasa yang sulit aku mengerti.
MY HOUSE…
Mama segera menyambut kami. Terutama
si kecil, TALITA. Mama segera menggendongnya, lucunya…TALITA justru tidak
menolak ketika MAMA menggendongnya. Dia justru diam dan patuh dipelukan
NENEKNYA. Mama sudah menyiapkan hidangan siang itu. akhirnya, untuk pertama
kali setelah 2 tahun menikah dengan si MONSTER…kami duduk makan 1 meja makan
SEBAGAI KELUARGA BESAR dalam RUMAHKU.
MONSTER itu begitu TELATEN mengurus
segala keperluan TALITA. Mulai dari mengganti popoknya. Membuatkan makanannya.
Dia mengaturnya dengan baik. Sejenak ada sebersit rasa takut…mungkinkah aku
bisa memisahkan mereka? Bisakah aku menggantikan SOSOK MONSTER dengan ORANG
LAIN?
"Gimana masyarakat
papua,sat?" tanya Mama
"Aman terkendali, bu. Saya
senang sekali bisa tugas disana. Mereka semua menyayangi dan menjaga saya dan
talita."
"Trus sampai kapan kamu mau
tugas disana?" tambah Papa
"Mungkin sampai tabungan saya
cukup untuk menjamin kehidupan keluarga saya,pa."
Papa mengangguk.
"Iya tapikan, pendidikan
didaerah sanakan tidak berkembang majukan? Lagi pula TALITA bisa KETINGGALAN
JAUH kalo harus tinggal disana terus!"
Tidak ada yang menanggapi SUARAKU!
Mereka justru diam dan serius makan.
Selesai makan, aku bersiap-siap
untuk PERGI jalan dengan TEMAN-TEMANKU. MONSTER itu sedang bermain dengan
TALITA di kamar mereka. Aku tidak peduli juga apa yang sedang dia lakukan. Yang
penting sebentar lagi, PERPISAHAN itu semakin NYATA dan DEKAT! Aku tidak perlu
lagi berurusan dengan LAKI-LAKI ini.
**********************************************************************************************************
JEZICA HOME
Selesai menidurkan TALITA, SATRIA
keluar kamar dan duduk di teras belakang. Dia menyulut sebatang ROKOK, hal yang
SUDAH LAMA dia TINGGALKAN. Lama dia termenung dalam KEHENINGAN MALAM itu. entah
apa yang sedang BERMAIN dalam PIKIRANNYA?
Dia mengingat kembali kata-kata
JEZICA. Tentang PERPISAHAN itu….
Aku mencintainya
dengan TULUS. Bahkan ketika HANYA SISA yang aku terima untuk semua ini. Aku
tidak bisa menolaknya,
Aku bahkan
MEMPERTANGGUNG JAWABKAN apa yang TIDAK AKU BUAT!
Aku tulus
mencintainya…
Tapi kenapa DIA
menginginkan PERPISAHAN denganKU?
Apa yang bisa aku
buat?
Bila dia memang
tidak menginginkan aku untuk TETAP DISINI dengan DIA!
Tapi BERPISAH
dengan TALITA?
Aku tidak sanggup
membayangkannya…
Hidupku hanya
sebatang kara, sejak kepergian IBU.
Aku kira dengan
MEMILIKI sebuah KELUARGA KECIL, bisa mengobati KESEPIAN dan KESEDIHANKU karena
KEPERGIAN IBU
Nyatanya WANITA
yang KUCINTAI tidak MENCINTAIKU balik,
Ini sangat
MENYEDIHKAN ya?
Aku bahkan BEGITU
TULUS MENCINTAI DIA dengan segala KEKURANGAN yang dia punya!
Dia meneguk KOPI PAIT, rasanya
SEPAHIT CERITA HIDUPNYA. Dia termenung semakin dalam dan sepi.
Satria baru saja melangkah ke kamar
tidur. Dia mendengar JEZICA masuk dalam keadaan MABOK. Dia benar-benar terkejut melihatnya. SATRIA
bergegas untuk memapahnya menuju kamar. Namun, JEZICA menolaknya, dia menampar
tangannya.
"Loooooo ga perlu ada
diseeeeneeeeeeeeee! Gue ga butuuuuh looooo. JELEEEEEEEK. MOOOONSTEEEEEEER!!!!!!
Gue jiiiiiiijiiiiik ngeliiiiat muka loooooooooo!!!!!1 gue beeeeeennnncccciiii.
Guueeeee maaaauuuuu pisaaaaaaaah! PISAAAAAAAAAAAH! PISAAAAAAAAAAAAAH!
Pisaaaaaaaaaaaaah….."
Ayah dan Ibunya terkejut. Ayah
JEZICA segera menariknya hingga jatuh dilantai. Sedikit lagi, tangannya
MENGENAI wajah mulus anaknya. Seandainya SATRIA tidak menahannya.
"Pak, biar saya bawa jez kekamar.
Dia masih ISTRI SAYA. Dia masih TANGGUNG JAWAB saya!"ucap SATRIA TEGAS
Ayahnya terdiam.
SATRIA memapah JEZICA kekamar.
JEZICA masih meracau seperti tadi. SATRIA menaruhnya di tempat tidur.
Memberinya air putih biasa. Menutupinya dengan SELIMUT.
"Jez, jangan begini. Ini buka
contoh yang baik buat TALITA."
"TAU APA LO soal CONTOH yang
BAIK? Hah? LO bukan AYAHNYAAAAAA. DIA ANAAAAK GUEEEH! ANAAAK HARAAAAM GUEEEEH.
LO hanyaaaaaaaaaa ORANG ASIIIING. JADI LO GA BERHAAAAK menilai gue. LO
SAPA?"
"Saya masih SUAMI KAMU!"
"KITA bakalan CERAI. Jadi lo ga
berhak apapun"
SATRIA bergegas keluar. Dia tidak
ingin mendengar OCEHAN BODOH yang dikeluarkan oleh ISTRINYA. Wanita yang begitu
dia PUJA dan KAGUMI.
"Jez sudah tidur?" tanya
AYAH JEZ
"Sudah,Pak"
"Bisa kita bicara
sebentar?"
Satria mengganguk lemah.
Dia tau mungki inilah saat yang
dinantikan oleh MERTUANYA. Saatnya MEMINTA DIRINYA untuk MUNDUR! SATYA
mengikutinya dengan LEMAS. Mereka menuju KAMAR KERJANYA. Untuk pertama kalinya
mereka berdua berbicara SECARA LAKI-LAKI.
Suasana hening…
"Sebagai ayah saya sangat
berterima kasih untuk kelapangan hatimu menerima Jez. Sulit rasanya menerima
bahwa kamu MAU MENIKAHI ANAK SAYA, mengambil TANGGUNG JAWAB yang BUKAN MILIK
KAMU. Saya salut untuk hal itu. bahkan ketika saya berada diposisimu, saya
mungkin akan berpikir RATUSAN KALI LIPAT untuk melakukan HAL MULIA ITU."
"Saya MENCINTAI JEZ,pak. Saya
sangat mencintai putri anda. Apapun keadaannya."
"Saya mengerti, hanya CINTA
yang TULUS yang mampu melakukan itu semua itu. menerima KEADAAN ORANG yang KITA
CINTAI."
Hening lama…
"Tapi saya rasa. Jez…tidak
mecintaimu. Jadi..."
"Saya akan menunggu sampai
hatinya luluh.,pak. Saya sangat mencintai mereka berdua. Jez dan talita. Saya
tidak bisa berpisah dengan mereka."
"Kamu tidak sedih? Cintamu
bertepuk sebelah tangan? Menunggu sebuah kepastian yang tidak ada?"
"Saya tidak ingin bercerai.
Setelah kehilangan orang tua saya, hanya mereka yang saya punya. Saya tidak
ingin kehilangan lagi. Sesakit apapun luka yang saya dapat demi mencintai Jez,
saya akan syukuri itu. setidaknya, hati saya masih memiliki fungsi lain, selain
anatominya."
Ayah Jez hanya terdiam mendengar
penjelasannya.
"Seandainya Jes menginginkan
SEBUAH PERPISAHAN? Apa yang akan kamu lakukan?"
"Saya akan BERTAHAN! Saya PASTI
BERTAHAN. Seorang NAHKODA yang BAIK tidak akan membiarkan KAPALNYA KARAM karna
HANTAMAN OMBAK, dia selalu MENCARI CARA untuk
MENENANGKAN OMBAKNYA dan MENGENDALIKAN KAPALNYA. Sekalipun dia harus TERLUKA
BANYAK, itulah TUGASNYA sebagai SEORANG NAHKODA. Dan, saya akan melindungi
KAPAL SAYA agar tetap BERLAYAR dengan TENANG!"
"Bagaimana kamu bisa mencintai
PUTRI saya sebesar dan sehebat itu? bahkan saya saja KECEWA karna dia. Kenapa
kamu bisa MELUANGKAN HATIMU sebanyak itu?"
"Karna JEZ memilih saya sebagai
SUAMINYA, diantara sekian banyak laki-laki yang menginginkannya. Mungkin saya
hanya sebagai KESET bagi dia, tapi buat saya DIALAH DUNIA SAYA. Saya bahagia
berada disampingnya. Apalagi bersama ANAK KAMI,TALITA. Saya tidak pernah merasa
dimanfaatkan oleh Jez, karna saya MENCINTAI DIA. Ini bukan tentang hutang budi,
atau balas budi, tidak… ini tentang KETULUSAN CINTA!"
"Saya merestuimu untuk
memperjuangkan RUMAH TANGGAMU,sat! berjuanglah untuk MENGEMBALIKAN KAPALMU pada
LAUTAN yang TENANG! CINTA yang KUAT mampu MENGALAHKAN BADAI yang HEBAT. Saya
percaya, bahwa TUHAN sudah MENGATUR segala halnya."
"Bapak, mendukung saya? Bapak
tidak mendukung PERCERAIAN kami?"
"Sebagai seorang ayah, saya
menginginkan KEBAHAGIAAN PUTRINYA. Jika KAMU bisa MEMBUATNYA bahagia dan
BERTANGGUNG JAWAB dengan baik untuk JEZ.
Maka saya BISA TENANG dan MERASA bahwa TUGAS SAYA telah tergantikan."
Satria memeluk MERTUANYA.
"Saya akan menjaga dan mencintai Jez dengan SEMUA CINTA yang saya punya. Bapak tidak perlu KHAWATIR, kami akan baik-baik saja!"
**************************************************************************************************
TALITA mengamuk! Entah ada apa
dengan ANAK INI. Tiba-tiba dia menangis dan meronta!
SI MONSTER sedang pergi keluar. Dia
bertemu dengan teman-teman lamanya. Lalu aku harus bagaimana?
Aku tidak bisa menenangkan SINGA
KECIL INI. Dan aku hampir terlambat pergi ke PESTA TEMANKU. Bagaimana ini?
Papa dan Mama juga kewalahan. Baby
Siter itu juga menyerah. TALITA semakin menjerit dan menangis. Seolah-olah dia
terluka begitu hebat.
"Jez, hubungin satria! Hanya
dia yang bisa menenangkannya" suruh papa
Aku hanya diam saja. Aku masih
berusaha untuk menenangkannya.
"Jes! Percuma! Ayo, cepet
hubungin SUAMIMU!" ulang papa
Aku berbalik menatap papa.
"DIA BUKAN AYAHNYA,pa! dan anak
ini harus DIDIDIK untuk mengerti bahwa MONSTER itu bukan bagian dari dia!"
jawabku dengan nada dingin
"Kamu tidak bisa memberi
pengertian pada anak kecil dengan PUKULAN dan MAKIAN!" ucap mama putus asa
"Itu hanya menambah LUKA dan
TANGISANNYA,JEZICA!" tambah mama lagi
Aku tetap bergeming! Aku tidak akan
MENGHUBUNGI MONSTER itu! aku tidak mau dia merasa AKU SANGAT MEMBUTUHKANNYA.
Tidak akan! Kesalahan terbesarku adalah MEMUNGUTNYA MASUK dalam KEHIDUPAN KAMI!
Aku mencoba membujuknya dengan pelan
dan lembut. NAMUN GAGAL! Akhirnya, TALITA meneriakkan nama MONSTER itu.
"PAPAAAAAAAA!' ingin rasanya aku mencekik dan mencubit mulut kecil itu
agar dia tidak mengeluarkan kalimat sembarang yang sANGAT AKU BENCI!
Aku meninggalkan kamar dengan marah!
Aku membanting semua barang di kamarku dan BERTERIAK MARAH. Aku PUTUS ASA.
Bahwa apa yang aku lakukan untuk TALITA tidak ada harganya sama sekali. Aku
tegak dihadapan PUTRI KU namun dia MEMANGGIL MONSTER itu. ikatan apa yang
begitu kuat diantara mereka? Hingga bisa mengalahkan NALURI IBU dan ANAKKU? Dia
hanyalah ORANG ASING yang KEBETULAN aku beri PERAN PENTING dalam HIDUPKU. Dia
bukan PEMAIN UTAMANYA! Lalu? Kenapa…dia justru lebih mendapat PENGAKUAN dari
ANAKKU?
Aku menangis sejadinya. Aku benci
HIDUPKU! Aku benci CERITA KU! Kenapa harus BEGINI!!!!! Tidak bisakah TUHAN
menghapus bagian ini dari dalam BAIT HIDUPKU? Aku masih ingin bersenang-senang
dengan teman-temanku! Aku masih ingin menari bebas menggapai semua hal yang
disediakan hidup untukku. Bukannya terpasung dalam sebuah kisah memilukan ini.
Aku tidak siap menjadi IBU! Dan aku tidak IKHLAS menjadi ISTRI dari seorang
PRIA yang TIDAK PERNAH AKU IMPIKAN!!!!
Aku mendengar langkah orang
dibelakangku. Aku kira papa.
"KELUAR PA! aku mau sendiri!
Aku tidak butuh nasehat papa!"
"Maaf tadi aku pergi kelamaan.
Jadi TALITA sebel, makanya dia ngambek. Biasanya aku bakalan nemenin dia makan
siang. Dan mandi sore, lalu jalan-jalan sekitar rumah. Cuman aku terlalu seneng
bisa ketemu sama teman-teman, dan aku lupa. Maaaf jes."
Aku menatap nanar ke arahnya. Air
mataku mengalir perlahan dalam diam. Aku tidak sanggup untuk mengatakan apapun
itu.
"pergilah kalo memang kamu ada
acara dengan teman-temanmu. Biar nanti aku yang jaga TALITA. Maaf."
Semua diam.
"Kenapa TALITA bisa begitu
sayang sama lo? Apa yang lo kasih ke dia? Gue tuh ibunya! Gue yang keluarin dia
ke dunia ini! Kenapa dia ga bisa sayang ke gue?
Kenapa dia seolah tidak mengenal gue? Kenapa harus LO? DIA ANAK GUE!
BUKAN ANAK LO!" isakku sedih
"Kita bahas ini nanti aja, kalo
kamu udah pulang. Jangan nangis lagi, nanti make-up kamu jelek. Oia, mobil udah
siap dibawah. Ati-ati dijalan."
Namun, aku sudah tidak tertarik lagi
iuntuk PERGI! Aku terduduk dan menangis dikamar. Ada rasa KECEWA yang SULIT aku
LUKISKAN, saat aku berhadapan dengan TALITA namun dia MENOLAKKU. Bagaimana bisa
anak sekecil itu MENOLAK AKU sebagai IBUNYA. Bahkan dia bisa dekat dengan BABY
SITERnya, dan OMA-OPANYA. Namun begitu melihatku, dia seolah memusuhiku. Aku
benci caranya berontak saat ku peluk. Bagaimanapun DIA ANAKKU!
Tangisan PANJANG itu membuatku
KELELAHAN, hingga tanpa kusadari aku tertidur diatas karpet di samping tempat
tidurku. Lengkap dengan semua pakaian acara itu. aku terbangun karna HPKU berbunyi.
Aku melihat nama ROY disana. Pengusaha muda keren yang sekarang seedang KENCAN
denganku. Dan aku berencana MENIKAH denganNYA. Menggeser posisi MONSTER itu.
"Sorrry, aku ga enak badan.
Kepala aku pusing."
"Yah…kok gitu. Pestanya ga rame
ga ada kamu"
"Sorry ya"
"Are you okay? Do you have some
medicine?"
"Yupp. I'm medical
student."
"Sorry I forgot this part. Just
worried about you."
"That’s sweet!"
"Okay see you tomorrow!"
Aku segera mematikan telepon dan
berganti baju. Lalu aku turun ke bawah untuk mencari makanan. Semuanya sepi.
Namun, lampu teras belakang masih menyala, sepertinya ada yang duduk disana.
Aku mengintip dibalik horden, dan ternyata SI MONSTER disana. Dia sedang duduk
merokok sambil memainkan gitar.
Apa yang sedang dia
pikirkan? Aku? TALITA? Apa yang bermain dalam OTAKNYA?
Kenapa MUKANNYA
tidak SEBAGUS OTAKNYA?
Sehingga aku tidak
perlu terlalu MENOLAKNYA!
Aku membuat bubur dan telur.
Sebenernya BERUSAHA untuk MEMBUATNYA. Sayangnya, BUBURKU TERLALU KERING! Dan
entah bagaimana CERITANYA TELORKU tidak matang penuh! Membuatku jijik.
Akhirnya, aku hanya membuat roti dan susu coklat hangat. Setidaknya itu sudah
cukup untuk menutupi perutku yang bunyi.
"Ga jadi pergi tadi?"
tanya monster itu tiba-tiba
"BUKAN URUSAN LO"
"Besok ada waktu?"
"SIBUUK BANGET! Ada banyak
tugas dari dr.Frida."
"Saya mau ajak kamu dan talita
jalan. Saya ingin mendekatkan kalian lagi. TALITA harus mengerti bahwa kamu
adalah ibunya. Bukan orang asing yang tiba-tiba datang."
"…….."
"Kamu tidak bisa memberi
pengertian pada anak kecil dengan kekerasan! Kalau kamu mau mengambil hati
talita lakukanlah dengan baik dan sabar. Tidak ada kekesaran yang berhasil,jez.
Talita masih terlalu kecil untuk memahaminya. Semakin kamu coba untuk
membuatnya mengerti, dia akan menarik diri dari kamu. Hadir sebagai
sahabat,jez..."
"Lo yakin denga begitu TALITA
bisa menerima gue?"
"PERLAHAN tapi pasti, dia pasti
bisa"
"KALO TALITA bisa NERIMA GUE,
lo bisa PERGI dari KEHIDUPAN KITA. We make it deal! Okay?"
"…….."
"Gue bakalan ganti berapapun
kerugian lo buat talita dan gue. Asalkan lo janji bahwa lo pergi dari kita.
Deal?"
Dia hanya tersenyum. Tidak membantah
dan menjawab.
Dan aku pikir DIA SUDAH DEAL.
*********************************************************************************************************
Belakangan ini TALITA sudah mulai
BAIK denganku. Aku sudah bisa MENYUAPNYA MAKAN, TIDUR dengan DIA, menemaninya
BERMAIN, dan setidaknya DIA mulai TERBIASA denganku. Aku begitu senang dengan
perubahannya. Mau tidak mau, aku mulai membagi WAKTUKU dengan segala kegiatanku
diluar rumah itu.
6 bulan berikutnya!
Dan TERJADI LAGI!
Aku MELAKUKANNYA LAGI, kesalahan
bodoh yang sama. Aku mengulanginya kembali! Aku benar-benar BODOH. Aku bukan
BODOH, bahkan LEBIH DARI ITU. aku bahkan tidak MENYADARINYA, bahwa AKU HAMIL
LAGI! Dan tentu saja INI BUKAN ANAK SATRIA, ini anak ROY.
Aku bahkan tidak bisa merasakan
JANIN yang BERGERAK didalam RAHIMKU
sudah 3 bulan! Sampai NINA yang mencurigaiku.
Aku hanya terdiam, saat TEST PACK
itu menghasilkan garis merah 2. apa yang bisa aku katakan? Saat ini PROSES
CERAIKU dan SATRIA sudah BERJALAN!!!!!! Berkasnya baru diproses bulan lalu!
Dan sekarang AKU KETAHUAN HAMIL!
Ironisnya, ini bukan anak dari
SATRIA, namun ORANG LAIN.
Kalian pasti menertawaiku lagi dan
lagi, karna ROY-pun menghilang. Dia pergi entah kemana. Dia berlakuy seperti
pengecut MURAHAN yang TIDAK BERNYALI. Dia meninggalkanku sendirian tanpa
kejelasan. Sama seperti RIAN! Mereka terla wedsxlu pengecut untuk MENGAKUI
KESALAHAN. Padahal mereka adalah LAKI-LAKI IMPIANKU, cowo yang aku KIRA dan
RASA bisa MENDAMPINGI HIDUPKU. Makanya aku
rela menyerahkannya untuk mereka.
Aku hanya terdiam dan lemas saat menyadari
bahwa kesalahan yang sama itu terulang kembali untuk aku! Dia menghampiriku
sama seperti HANTU yang DATANG di SIANG BOLONG. Aku tau percuma aku mencari
pertolongan, semua orang pasti akan menghindariku! Tapi sekarang apa yang harus
aku lakukan?
PERNIKAHANKU KARAM! Dan aku sedang
MENGANDUNG ANAK HARAM sekali lagi. Lalu?
Apa yang harus aku LAKUKAN SEKARANG? Bagaimana mungkin aku MENULISKAN
NAMA MONSTER itu di AKTE anak ini sekali lagi! Dia bahkan BELUM PERNAH
MENGAMBIL HAKNYA sebagai SUAMIKU! Dia tidak pernah MENYENTUH RAGAKU! DIA tidak
pernah MENUNTUT BAGIANNYA dalam DIRIKU.
Bahkan saat DIA MENJADI SUAMIKU, aku MENYERAHKAN DIRIKU untuk LAKI-LAKI
LAIN.
Dimana letak
MORALKU? Dimana salah SATRIA?
Aku tidak bisa menutupi hal ini dari
mama dan papa terlalu lama. Kehamilanku kian bertambah, namun yang bertanggung
jawab tidak kunjung datang! Dan sekali
lagi aku menghancurkan PAPA dan MAMA.
"Kamu HAMIL,jez?" tanya
mama, siang itu kami semua sedang MAKAN SIANG bersama.
Aku pura-pura tidak mendengar. Aku
hanya melanjutkan makan.
"Waaah, seneng dong akhirnya
SATRIA junior ada." tambah papa
Aku masih diam.
"Jez? Kamu sakit? Oia, kok
satria ga datang. Dia udah tau belom kalo kamu hamil?" tanya mama
"……..."
"Jez? That’s everything
okay?"
Aku menggeleng.
Papa menghentikan makannya. Mama
terdiam. Dan airmataku luruh perlahan. Aku tidak tau harus memulai penjelasan
ini dari mana lagi. Entah bagaimana jadinya mereka saat tau yang terjadi. Namun
aku harus bercerita. Ini terlalu berat untuk ku tanggung sendiri.
"APA yang TERJADI,
JEZICA!" teriak papa gusar
"ini bukan ANAK SATRIA,pa"
"BIADAB! BIADAB kamu jezica!
Bagaimana mungkin kamu melakukan itu untuk LAKI-LAKI sebaik dia? Bagaimana kamu
bisa tumbuh menjadi SEORANG PELACUR seperti ini!" bentak papa marah
"Maaf,pa. maaf" isakku
pilu
"KAMU MANUSIA atau BINATANG
sih? Bagaimana kamu bisa tumbuh menjadi PEREMPUAN JALANAN didalam RUMAH SAYA?
Saya tidak pernah MENGAJARKAN KAMU MENJADI BEGINI! Saya malu punya anak KAYAK
KAMU. Saya menyesal KAMU ADA DISINI." ucap papa lirih
"Paaa, saya minta ampun. Saya
tau ini salah besar"
"Jangan panggil saya papa. Saya
tidak punya anak seperti kamu. Hari ini kemasin semua barang kamu, KELUAR DARI
RUMAH SAYA! PERGI dari sini! Saya JIJIK LIAT KAMU."
"Tapi,pa. saya tidak punya
sapa-sapa lagi. Saya sedang dalam proses cerai dengan SATRIA!"
Dengan satu gerakan cepat, TANGAN
MAMA menghampiri PIPIKU. Aku terkejut mama melakukan itu padaku.
"BERANInya kamu melakukan itu
tanpa kami tau! Anak siapa kamu,jez? Kenapa kamu menjadi begitu liar?
Kapaaaaan, mamaaaaa ajar kamu menjadi seperti ini?"
"SATRIA tau kamu hamil?"
"Dia belom tau,pa. dan
sebaiknya dia tidak tau,pa." isakku
Lama kami bertiga terdiam. Tidak ada
yang memulai pembicaraan lagi. Papa hanya menatap nanar keluar jendela. Mama
terdiam di meja makan.
"PANGGIL SATRIA! Kamu harus
mengakui ini didepannya. Setidaknya, kalian bercerai setelah anak ini
lahir."
"JANGAN PA! JANGAN LAGI. Satria
sudah terlalu banyak berkorban untuk saya! Jangan lagi. Jangan sakiti dia lagi,pa."
"setidaknya, papa ingin dengar
langsung tanggapan dia. Itu saja. Kalau dia membuangmu, papapun akan melakukan
itu! telepon dia sekarang!" perintah papa
Haruskah aku
menyakitinya sekali lagi?
Mungkinkah cintanya
seluas samudera?
Masih maukah dia menerima
aku dengan KESALAHAN yang SAMA sekali lagi?
Jika itu CINTA,
bukankah MAAF tidaklah SULIT?
Namun, CINTA MANA
yang BEGITU BODOH, untuk menerima KESALAHAN yang SAMA?
Cinta mana yang
BEGITU NAIF, membiarkan PENGKHIANATAN itu terjadi BERULANG KALI.
Cinta memang
BERKORBAN, namun dalam HAL APA DULU?
KESETIAAN bukanlah
hal yang HARUS DIPERTARUHKAN…
Salahku adalah AKU
tidak BISA MENCINTAINYA!
Khilafku, karna aku
tidak MENERIMA DIA sebagai BELAHAN JIWAKU yang TUHAN KIRIM.
Bukankah, BUAH
MANGGIS itu DILUARNYA JELEK? Namun isinya MANIS…
Aku bukan TIDAK
BISA MENCINTAINYA, aku BELUM MAU MELAKUKANNYA.
*******************************************************************************************
3 hari kemudian, dengan PENERBANGAN
PALING PAGI dia mendarat di JAKARTA. Supirku menjemputnya. Aku sudah berkemas
barang-barangku dan TALITA. Keputusan papa untuk mengusirku, hanya bergantung
dari SATRIA. Aku tidak bisa melakukan apapun juga. Aku hanya pasrah. Jika,
SATRIA tetap bertekad melanjutkan PERCERAIAN ini, maka aku akan keluar dari
rumah. Untuk pertama kalinya aku tidak bisa mendebat papa. Mama bahkan tidak
mau bicara denganku.
SATRIA TIBA dirumah.
Papa dan Mama sudah siap untuk
menyambutnya. Bahkan TALITA langsung berlari kedalam pelukannya saat dia tiba.
Sudah 6 bulan mereka tidak bertemu. Hanya sesekali saja dia menelpon. Aku tidak
berani menatap matanya. Aku hanya duduk diam.
"Bapak mau bicara dengan Nak
Satria."
Satria mengangguk sopan.
"Bapak sudah dengar tentang
perceraian kalian."
"……..."
"tapi kali ini bukan tentang
itu. bapak memanggil kamu kesini, ada
hal penting yang harus kamu tau. JEZICA HAMIL!"
Aku melihat SATRIA TERKEJUT! Dia
menatap tajam ke arahku.
"Apa tanggapanmu,Sat?"
tanya papa
SATRIA hanya terdiam. Dia seolah
sedang berpikir mengenai sesuatu.
"Bapak mau minta satu hal dari
kamu, bisakah…."
"MENJADI KESET lagi? Untuk
sesuatu yang TIDAK SAYA LAKUKAN? Kalian kira kalian orang kaya jadi bisa
seenaknya melakukan itu? kalian kira menjadi KESET itu menyenangkan? Saya
membersihkan semua nama baik kalian, demi keutuhan dan kehormatan kalian. Lalu
apa yang saya dapat? Hal seperti ini lagi? Bahkan saya tidak pernah menuntut
HAL SAYA sebagai SEORANG SUAMI YANG SAH! Bahkan disaat saya SEHARUSNYA MENUNTUT
itu, SAYA KECOLONGAN dengan ORANG LAIN. Bagaimana cara anda, mendidik PUTRI
ANDA?"
Untuk pertama kalinya, aku
melihatnya MARAH dan berbicara dengan NADA TINGGI.
"Bukan papa yang salah. gue
yang salah. gue yang kurang ajar. Lo ga perlu merasa harus tinggal disini untuk
menjadi keset itu. gue mau lo datang kesini, hanya untuk mengakui kesalahan
tolol yang udah gue buat. Lo bisa pergi dari sini. Gue ga akan menuntut
tanggung jawab lo." tegasku, namun perlahan tapi pasti airmataku mengalir
perlahan.
"Bapak minta maaaf untuk
kesalahan,jes. Kalau nak Satria memang ingin berpisah ini dilanjutkan silahkan.
Saya tidak bisa mencegah."
"saya boleh minta waktu
sebentar untuk bicara dengan ISTRI SAYA!" pintanya
Aku dan MONSTER itu masuk ke ruang
baca papa.
"Lo ga perlu jadi keset! Biar
gue yang tanggung jawab buat ini. Lo ga perlu lagi buat ada dsini."
"KENAPAAAAA LO BUAT KAYAK
GINI,JEZ! KENAPAAAA LO BEGITU MURAAAAAAH! KENAPAAAAA LO KASIH HAL YANG
SEHARUSNYA GUE PUNYA! Gue bahkan ga pernah NYENTUH APAAAAAPUN! KENAPAAAA!
KENAPAAAA lo tega NYAKITIN GUE SEGININYA? Apa sih salah gue? Hanya karna gue ga
ganteng? Trus lo liat? MEREKA yang GANTENG itu yang NINGGALIN LO DISINI! Kenapa sih lo ga pernah BELAJAR dari
kesalahan yang dulu."
"SULIT buat gue MENERIMA BAHWA
LO adalah SUAMI GUE. Gue ga cinta sama lo,sat."
"APA sih cinta buat lo, jez? ML
doang? Atau? Kasih tau gue, apa sih
CINTA yang LO MAKSUD! Gue ada disini, bahkan KETIKA LO NOLAK GUE. GUE TETEP
dengan LO, bahkan UNTUK SEMUA HAL YANG NGGA GUE BUAT! Kenapa? ITU CINTA JEZICA! CINTA itu MAU MENERIMA
APAPUN itu! gue ga pernah NUNTUT lo untuk MENCINTAI GUE sebesar gue CINTA KE
LO. Seenggaknya HARGAILAH IKRAR KITA didepan ALTAR itu! hargailah KESUCIAN
PERNIKAHAN INI. Ini sama aja LO BERJINAH! Kita bahkan belom resmi cerai."
"LO ga ngerti gimana rasanya
jadi gue. Semua orang selalu NGETAWAIN GUE, karna MENIKAH DENGAN LO! MONSTER
JELEK! Lo ga ngerti gimana rasanya HIDUP dengan ORANG yang GA LO CINTAI! Dengan
ORANG yang BAHKAN GA PERNAH LO BAYANGKAN sama sekali. Lo ga pernahkan?"
"……….."
"tapi hanya gue yang nerima lo
dengan semua kekurangan lo. Hanya gue cowo tolol yang rela jadi keset. Bahkan
ketika reunian kemaren, gue harus mukul temen gue yang menghina lo. Mereka
semua tau kisah lo! Mereka tau gue hanya pemeran pengganti. Dan gue ga pernah mau
ISTRI GUE, WANITA yang GUE CINTAI DIHINA dan DIRENDAHIN! Lo kira gue ga malu,
denger kata-kata mereka untuk lo?"
"………."
"Setidaknya, kalau lo mau PISAH
dari gue. CARILAH COWO yang BENER-BENER mencintai lo danTALITA. Bukan yang
hanya jadiin lo sebagai PEMUAS NAFSU mereka. Apa yang bisa lo ajarin untuk
TALITA kalo lo seperti ini,JEZ? KALIAN orang-orang kaya emang ga pernah
MEMAHAMI APA itu CINTA. Buat kalian cinta itu ada DILEMBARAN UANG yang KALIAN
PUNYA. Cinta terselip diantara BANGUNAN MEWAH KALIAN. Cinta hinggap diantara
MOBIL-MOBIL kalian. Tanpa kalian sadari, cinta itu begitu sederhana untuk
dipahami. Saling menerima dan melengkapi!"
Airmataku kian deras mengalir
mendengar kata-katanya. Hatiku terasa perih. Ketika aku menatapnya aku terkejut
melihatnya MENANGIS! DIA MENANGIS dihadapanku. DIA MENANGIS seperti seorang
anak kecil! Sesuatu dalam hatiku yang PALING DALAM MENCAIR disana….. Aku tidak
bisa MENJELASKAN APA itu. NAMUN melihat seorang LAKI-LAKI menangis untuk dan
KARENA AKU. Aku SPECHLESS.
"AKU AKAN BERTANGGUNG JAWAB
SEKALI LAGI!" tegasnya untuk aku
Aku berlutut dan memeluk
kakinya! Aku memohon maaf untuknya.
Untuk semua KESEDIHAN dan KESALAHANKU. Untuk semua KEBIADABAN yang AKU LAKUKAN
dan SANGAT MELUKAINYA. Aku menangis histeris! Aku tau ini semua salahku. Namun dia harus MENANGGUNGNYA!
"Jez, berdiri. Jangan
begini."
"AKU MINTA AMPUUUN,sat! aku
mintaaaa maaaf kamu,sat! aku mintaaaa ampuuuun. Aku salaaaah! Akuuu salaaaah.
Kamu ngga perlu berkorban sebanyak ini untuk aku! Ga perlu"
Dia menganggkatku berdiri, dia
berlutut didepanku.
"INI bukan PENGORBANAN, ini
CINTA."
Dia memelukku dan mencium perutku
yang mulai menggendut.
"Mereka adalah anak-anak yang
beruntung karena memiliki ayah seperti kamu"
"dan ibu yang cantik sperti
kamu."
Aku masih menangis! Dan terus
menangis! Bagaimana bisa ada LAKI-LAKI SEBAIK DIA?
"Lalu kamu mau melahirkan
disini?" tanyanya
"Ngga, aku dan TALITA akan
pulang ikut kamu. Aku berenti kuliah dan tinggal di PAPUA dengan kamu."
"Kamu ngga mau lanjut
kuliah?"
AKU MENGGELENG MANTAP!
"Tempat seorang ISTRI adalah
DISISI SUAMINYA, tidak jadi DOKTER, tapi NYONYA DOKTER juga CUKUP kok!"
isakku
"Kamu yakin, ngga mau lanjutin
kuliah?"
"NGGA,SAT. yang penting suamiku
dokter ajalah."
"JEZ… besok kita ke pengadilan,
batalin gugatan ya?"
"Iya."
Aku masih terduduk diam
dihadapannya.
"kita pulang ke papua, minggu
depan aja ya?" tanyanya lagi
"Terserah kamu,sat. aku ikut
aja."
"udah jangan nangis lagi. Kita
bakalan ngadepinnya sama-sama,JES. Kamu ngga akan sendirian."
"Makasih sat untuk semua
kebaikan kamu! Makasih banyak! Aku ga bisa balas semua ini"
"CUKUP BELAJAR menjadi ISTRI
dan IBU yang BAIK untuk ANAK-ANAK kita. Itu sudah cukup,JES. Karna aku ini anak
BROKEN HOME, dan aku tidak mau anak-anakku merasakannya lagi. Hidup sendiri dan
sepi. Tidak ada kehangatan keluarga. Aku tidak minta banyak hanya itu saja.
Bisa?"
Aku mengangguk.
Setelah aku sedikit lebih tenang,
dia mengajakku untuk turun ke bawah dan bertemu dengan orang tuaku.
"Bapak, Ibu… saya tidak akan bercerai
atau berpisah. Saya akan bertanggung jawab untuk keluarga saya. Saya akan bawa
Jez pulang ke papua, biar dia melahirkan disana. Nanti kalau dia mau kembali
untuk sekolah lagi silahkan."
Papa langsung memeluknya. Papaku
MENANGIS! Aku masih menunduk dan tetap MENANGIS. Bahkan aku tidak mampu
mengatakan apapun, pada LAKI-LAKI dihadapanku ini. Entah dari apa hatinya
terbentuk! Darimana TUHAN bisa menganugrahinya cinta yang begitu luas untukku.
Memperjuangkan KEHORMATANKU sebagai WANITA. Melindungiku dari semua CELAAN
TEMAN-TEMANNYA.
Seharusnya aku
BELAJAR untuk MENCINTAI DIA yang SELALU DISISIKU, bukan mencari yang LAINKAN?
Kenapa aku
meragukan LAKI-LAKI yang TUHAN TEMPATKAN disisiku?
Hanya karena
kekurangannya?
Memangnya kenapa
jika WAJAHNYA JELEK dan TIDAK SETAMPAN PANGERAN?
Toh…ini KISAH
NYATA!
WalauWAJAHNYA tidak
TAMPAN, setidaknya HATINYA TAMPAN!
Dia tidak
SESEMPURNA IMPIANku, namun CINTANYA MENYEMPURNAKAN AKU!
**************************************************************************************************
9 bulan kemudian
Aku sudah melahirkan ANAK KE-2 kami!
Dan aku memutuskan untuk MENEMANINYA seumur hidup di belantara papua. Belajar untuk menjadi ISTRI yang BAIK.
Belajar untuk menempatkannya MENJADI SEORANG SUAMI yang SUDAH SEPANTASNYA aku
lakukan itu.
Harus aku akui, untuk MENGHADIRKAN
CINTA atas NAMANYA, aku HARUS BERUSAHA KERAS. Terutama saat aku melihat
WAJAHNYA! Aku tau itu penilaian yang BEGITU EGOIS. Namun, aku benar-benar
berusaha begitu keras untuk MENCINTAINYA.
Dan, akhirnya untuk pertama kalinya…
Aku mengucapkan itu!
Setelah TALITA berusia 4 tahun, dia
menepati janjinya untuk mengajak kami keluar dari hutan belantara itu. dia
meminta untuk pindah kekota. Disana memang lebih baik daripada di HUTAN. Namun,
berada lama di papua, aku mulai mencintai dan menyukai BUDAYA dan MASYARKAT
SINI. Mereka begitu polos dan menghormati petugas kesehatan. Selalu saja mereka
mengantarkan berbagai macam hidangan untuk keluargaku dan aku sangat senang!
Disini aku seperti merasakan KEHANGATAN KELUARGA itu.
Oia, aku juga menggagas beberapa
kegiatan di PUSKESMAS tempat SATRIA bekerja. Contohnya, lomba bayi sehat,
pengembangan lahan untuk tanaman sayur-sayuran, pembangunan wc umum. Aku
berusaha membantu suamiku untuk mengupayakan yang TERBAIK agar KESEHATAN DESA
ini dapat meningkat kearah yang lebih baik. Setidaknya adalah sesuatu yang bisa
aku lakukan selain tinggal dan diam dirumah. Toh, gini-gini aku juga pernah
sekolah kedokterankan?
HARI itu, SATRIA tidak pulang ke
rumah seharian. Biasanya dia akan pulang untuk makan siang, lalu kembali ke RS.
KASIH BUNDA untuk jaga malam disana. Namun, sampe subuh dia tidak pulang sama
sekali. Jam jaga malam diakan cuman sampe jam 11 malam. Aku mulai gelisah. Aku
minta tolong MAMA INA untuk MENGECEK di rumah sakit. Soalnya didaerah tempat
tinggalku, SINYAL HPNya DANGDUTAN.
Mama ina kembali dan bilang tidak
menemukannya disana. Hanya saja di UGD itu ramai sekali, rupanya ada kecelakaan
beruntun daerah pegunungan bintang. Jadinya semua dokter sangat sibuk, mungkin
dia juga salah satu yang sibuk disana sehingga tidak bisa mengabari.
Okay! Aku cemas, takut dan bingung.
Apa yang bisa aku lakukan, sampai matahari bersinar, SUAMIKU belom pulang juga.
Dimana dia? Aku tidak mungkin menyusulnya kesana, CAESAR sedang sakit. Dan aku
tidak bisa meninggalkannya. Dia sangat manja padaku.
Siangnya SATRIA datang dan mengejutkanku! Dia tampak
kotor, dekil, letih, dan penuh darah.
"Siang" ucapnya lemah
Aku berdiri di ruang tamu sambil
menatapnya.
"Kamu darimana?" tanyaku
panik
"aku laper,jes"
"makan dulu kalo gitu… itu aku
udah masak,sat."
"Caesar masih panas?"
"Udah ngga, dia baru aja tidur.
Semalam aku suruh mama ina liat kamu dirumah sakit. Aku…. Aku…."
"Semalam aku ikut operasi,jes.
Maaf belom ngabarin. Soalnya ada kecelakaan beruntun jadi semuanya hectic.
Akhirnya aku ikut jaga lagi. Trus tadi pagi, ada yang butuh darah,jes. Karna
kebetulan darahnya sama. Ya aku donor deh. Padahal seharusnyakan ga boleh ya?
Apalagi sampe pagi ngga tidur."
Aku membelai wajahnya.
"Aku takut sesuatu terjadi sama
kamu,sat."
"Jes…inilah tugas dokter."
"Aku tau. Tapi aku ngga mau
kehilangan kamu."
SATRIA menghentikan makannya dan
menatapku. Untuk pertama kalinya, aku merasa dia begitu MENARIK dalam keadaan
BERANTAKAN ini. Aku JATUH CINTA pada HATINYA yang BEGITU PENUH KASIH dan LEMAH
LEMBUT.
"aku cinta kamu,sat."
Aku memeluknya.
"Kalo kayak gini aku stop makan
deh. Kekamar ajalah!"
Aku tetap memeluknya.
"akhirnya aku denger juga
kalimat itu setelah 4 tahun berlalu"
"Aku jatuh cinta, karna HATI
KAMU yang SEMPURNA dan PENUH KASIH. Kamu baik,Sat. dan akulah perempuan yang
beruntung karna TUHAN MENEMPATKAN KAMU disamping aku!"
Dia mencium keningku.
"Makasih sudah menerima
anak-anak KU" ucapku lirih
"ANAK-ANAK KITA,jes!"
"maaaaaaaaaaaaaaa" teriak
TALITA.
Aku dan satria tersenyum menyambut
PUTRI KECIL KAMI!
Satu hal yang aku
pahami dan aku ingin kalian belajar dari KESALAHAN KU,
JATUH CINTALAH pada
HATINYA bukan TAMPANGNYA,
Cintalah LAKI-LAKI
yang MENERIMAMU dan MEMPERJUANGKANMU,
Bukan yang
MENGGUNAKANMU seperti BARANG!
Belajarlah
MENGHARGAI ORANG yang TULUS berada DISISIMU, apapun KEADAANMU,
Merekalah yang
TUHAN INGINKAN menjadi MALAIKAT PELINGDUNGMU!
Jangan
MEMBANDINGKAN, orang YANG KAU CINTAI dengan YANG KAU IMPIKAN,
Sebab tidak SEMUA
YANG KAU IMPIKAN menjadi YANG KAU CINTAI.
Namun, YANG KAU
CINTAI adalah ORANG yang MEMIMPIKANMU untuk DISISINYA.
Aku mencintai
SATRIA, MONSTERKU!
Dan aku sangat
BERSYUKUR untuk setiap DETIK yang kami lalui,
TIDAK MUDAH memang,
namun AKU BAHAGIA,
Setiap kali aku
MELIHAT TANGANNYA MENGGENGGAM TANGANKU!
Aku mencintai
SATRIA,ayah dari anak-anakku!
Dan setiap DETIK
yang BERLALU, begitu INGIN KUTAHAN…
Aku ingin WAKTU
MELAMBAT, agar KAMI BISA SELALU BERSAMA!
Jantungku berdebar,
setiap kali melihatnya MENYUAPI CAESARKU,
Atau MENGGENDONG
TALITAKU…
Dia tidak MEMBUAT
MEREKA ADA di RAHIMKU,
Namun, DIA
MENGHADIRKAN mereka DALAM HATIKU!
Membuatku MENSYUKURI
semua KESALAHAN itu,
Karna, KESALAHAN
itu MEMBUATKU sadar….
LAKI-LAKI inilah
YANG MEMETERAIKAN CINTANYA untuk KAMI,
SAMPAI MAUT
MEMISAHKAN!
Jika HIDUP punya cetakan ke -2, aku ingin DIA menjadi
PEMERAN UTAMA, dalam CERITA ini,
Bukan menjadi KESET!
Atau seorang STUNTMANT…
Sebab SUAMIKU
terlalu HEBAT untuk DIGANTIKAN!!!
(*ben-yada remals “dyzcabz”)
Komentar
Posting Komentar