Langsung ke konten utama

Kalah taruhan, harus terima.....


Kalah taruhan, harus terima.... (*Taruhan paling bangsteb)

Tiba-tiba Tenis, sportaiment yang diadain oleh Vindes ini jadi moment sendiri untuk saya dan temen2 bangke saya. Kebetulan mereka dapet tiket untuk nonton langsung, sementara saya harus puas dgn nonton via online. 

Saya timnya Papading - Mamawulan, dan Botuna. Lepas dari siapapun yang menang, satu hal yang bikin apresiasi saya setinggi-tingginya untuk semua orang keren yang terlibat "kalian mengembalikan euforia tennis" kembali ke Indonesia. Menghidupkan kembali Tennis Indoor Senayan sesuai dengan fungsinya, tempat maen tennis. 

Saya ngga pernah nonton tennis. Ngga juga mengerti tentang tennis. Tapi semalam, mulai dari jam 08.00 sampe selesai jam 00.00 lewat, saya stay tune didepan laptop. Menikmati entertaiment dari tiba-tiba tenis dan disuguhkan dengan apik oleh tiba-tiba jadi atlit. Hormat saya untuk semua yang bermain. Kalian juaranya!!!!!!

Botuna tuh skillnya mantap, cuman ya gimana ya, diliatin orang segitu banyak, mental dan stamina harus kuat. But, i adore you, desta! Apalagi, pas udah kalah dan berusaha nenangin anak2nya. Ahhhhh....terharu bener loh saya. Ngga ada anak yang sanggup melihat kekalahan ayahnya. Karena bagi mereka, ayahnya yang terhebat. Bagaimanapun ceritanya ayahnya adalah yang istimewa. 

Hei, megumi... Ayah lo, idola banyak orang, sekalipun selengean, sombongnya minta mampus, tapi i adore him. Serius. Bokap lo, selalu mencetuskan ide2 brilian yang bisa menyatukan semua orang. Seperti kemaren, dan moment2 sebelum ini. Ya walaupun tetep kalah sih ya hahahahahahhahahahahahaaaa... Makanya, pa' desta, banyakan sombongnya sih. Hahahahahahahahahahahaa.... 

Sekali lagi, hormat saya untuk anda. Mau berapa kali kalahpun, mau tanding gimanapun, saya tetap dukung botuna! #timbotunahargamati

Hei, botuna, remember this .....memiliki kamu saja, kita sudah juara! (*Udahlah ngga usah kebanyakan bacot, kalah ya kalah....hahahhahahahahahahaaaa) 

Nah, yang menakjubkan itu bapaknya cipung abubu hacikule.... Gilak sih, raffi ahmad tuh apa sih yang dia ngga bisa? Dari raffi, saya belajar bahwa untuk menang tuh bukan cuman skill, boss. Tapi mentalnya, konsistennya, kerja kerasnya dan humble nya dia. Aseli, keren banget. Saya bukan fansnya raffi, tapi fans garis kerasnya cipung abubu hahahahahahahahahahaaaa.... 

Ngeliat cara raffi bertanding kemaren, keliatan fun banget, tanpa tekanan, all out. Thats the champ! Dalam salah wawancara bareng wartawan raffi tuh bilang gini "gw sih dah biasa ya di huuuuhuuuu in orang2, ga masalah gw mah. Yang penting berikan yang terbaik."

Ini pertandingan fun match. Sparing biasa aja. Karna didalamnya ada pesan penting untuk menghidupkan kembali tennis indonesia yang terlihat lesu dan tidak terdengar gemanya lagi. Tapi, karna raffi, sebagai yang diundang memberikan permainan yang apik, dia bener2 berlatih dengan serius, jadinya pertandingan kemarin itu beneran menyenangkan dan menegangkan. 

Tapi, aseli keren banget kalian semua. Salut saya untuk kalian. Dari kalian, saya belajar banyak hal. 

Menjadi juara itu perlu mental yang kuat. Mental seorang juara itu ngga akan down hanya karna hal2 sepele dan diremehkan. Humbel. Dan ide2 kreatif bin gokil yang keluar dari kalian itu luar biasa banget. Membuat event sebesar ini, tanpa ada rame2 di TV. Tapi tiketnya soldout. Dan bukan acara yang "biasa-biasa" saja. Ini LUAR BIASA!!!!!!! 

Dan untuk bapaknya cipung..... Thanks untuk motivasi yang bener, untuk menjadi seorang public figure yang patut dicontoh, seorang pekerja keras dari usia belasan hingga masuk usia dewasa. Terima kasih untuk tetap membumi, disaat pijakan lo semakin kokoh menuju langit. Denger lo bilang "sebagai tamu yang diundang dalam acara vindes ini, gw haruslah kasih yang terbaik. Ibarat nya nih acara ini dah dibuat besar dan serius, masak nampilinnya yang ngga baik. Gw punya tanggung jawab untuk bermain yang baik, apapun hasilnya, gw berikan aja yang terbaik"

Apapun hasilnya nanti, berikan aja yang terbaik! 

Dan yang buat saya speechless itu, waktu raffi celebrasi kemenangannya dia, trus dia liat desta lagi nenangin anaknya. Raffi langsung nyamperin mereka, dan memeluk mereka. Gilaaaak, entah kenapa saya terharu melihatnya. Apalagi saat menerima Piala Tiba-Tiba Tennis, Raffi langsung jongkok dan memberikannya untuk dipegang bersama dengan anaknya desta. Itu terlalu manis! 

Kenapa? Karna dari kecil, kita harus menanamkan jiwa sportif pada anak-anak. Dalam sebuah pertandingan menang dan kalah itu hal biasa. Tidak perlu marah, dendam, kecewa, apalagi sampe anarkis. Dalam sebuah pertandingan olahraga, setiap orang harus memahami bahwa kemenangan bukan harus jumawa dan kekalahan tidak selalu bercerita tentang akhir. Kita harus belajar menikmati prosesnya. Perjalanan untuk menang itu adalah hadiah terbaik dalam membentuk karakter dan mental, kalah tidak berarti bodoh, tolol, bukan itu. 

Menghargai sebuah proses yang membentuk kita, hingga hari H nya, apapun hasilnya, itu adalah buah dari kerja keras kita. Entah trofi yang kita genggam, atau tepukkan terima kasih yang kita dapatkan, kamu harus tau, mental seorang juara tidak akan selesai hanya karena pertandingannya usai. 

Coba lagi, kalo dulu ngga berhasil, besok harus lebih hebat. 

Bapake Cipung, Lo kerennya kebangetan!!!!!


Nah, jadi.... Beberapa hari sebelum acara ini, kita tuh buat permainan tolol yang gw sesalin kenapa gw mau ikut. Truth or dare. Siapapun tim yang kalah. Dia harus ngelakuin truth or dare sialan ini. Bangke kan?

Gw setuju, karna yakin bakalan menang dong. Hahahahahahahahahahahaa...

Begitu bapaknya cipung, menang set 1, mbul dan rasta, WA gw yang isinya begini ....."kang, siap2 lo harus nge-reaction IGstorynya si stranger ya, trus SC dan kirim ke wag"

Bangsat kan? Dan, ditambahin sama Nita ....."mon maap mau nambahin, reaction semua upload IGsnya dalam 1x24 jam sejak hasil akhir nanti ya, kang.... Diikuti, emot bigsmile yang menjijikan. 

Gini nih kalo lo terlalu jujur cerita ke temen lo tentang semua ketololan lo yang lo seriusin. Anjenk. 

Percaya ngga sih, dalam 1x24 jam, (yang berakhir sebentaar ini jam 00.00), gw beneran ngeliatin IGnya dong dan ngga berhenti untuk berdoa "semoga dia ngga perlu upload apapun. Semoga dia sibuk dan ngga kepikiran buat upload story apapun" 

Kan lo bisa boong aja nyed?

Masalahnya game is game, taruhan itu jatohnya utang. Ya lo berani main, lo harus berani terima tantangannya. Oh ya, gw paling pantang untuk ditantang (*Ini gara2 botuna yang kalah deh... Hahahahahahahaaaaaa)

Dan, gw ngga jago boong sih. Ya lagian ya udahlah ya, walaupun agak absurd ngga sih, tiba2 ngereaction IGs orang yang dah lama banget ngga gw liat storynya. Dan ngga gw kenal juga dia. Dia juga ngga tau gw, trus tiba2 gw sok asek banget, ngereaction..... 

Oh God, pliiiiisssss... Buat dia sibuk hari ini, sampe jam 00.00 aja. Biar dia ngga upload soal apapun. Apapun. Apapun. 

Seenggaknya, kalo jagoan saya udah kalah, saya ngga malu2in diri sendiri dengan harus nge-reaction IGstorynya dia.... Plis. 


Hitungannya sih masih 1 jam lagi ya. Sampe jam 00.00.


Benyada Remals"dyzcabz"


Hey, stranger's...

Tolong kerjasamanya ya, jangan ada story apapun, untuk hari ini. Tolong banget. 

Terima kasih untuk kerjasamanya. 

Seenggaknya, kekalahan saya ngga double2 gitu!




Pluit wasit mungkin mengakhiri pertandingan semalam, membawa pekik kemenangan disatu sisi dan legowo disisi yang lain. 

But, keep your head up, champ!

Menang dan kalah, hanya sebuah cerita akhir, yang membuat kita hebat itu prosesnya. Dalam menghidupi prosesnya, cerita yang dirangkai harus hebat, namun dijalani dengan sikap yang sederhana!


Hey, stranger.... I woofff you, thanks dude, untuk kerjasamanya hahahahhaahhahaahahaaaaa....



Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...