Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

yang tak pernah kukatakan

  ini tentang semua hal,  yang tak pernah kukatakan untukmu... aku yang tidak selalu merasa kerdil, diantara sekian banyak perempuan yang ada disekitarmu. iyakan? aku yang selalu merasa kalah dari mereka, mungkin, aku memiliki hatimu. Mungkin. Namun, rasanya harus menggandengmu didepan mereka, aku kalah.  membuatku menghindari setiap pertemuan dengan mereka. Aku tau, kamu tidak tahu hal ini,  kalaupun kamu tau, kamu akan marah. Bagaimana bisa, nona berpikir sebodoh itu. Saya ngga perduli, secantik apapun mereka. Kamu, yang saya mau.  Kamu, yang saya mau... berdiri, disamping mereka yang selalu berada dekat denganmu, disaat aku jauh. Rasanya cukup mematahkan hatiku. Kamu bisa dipercaya?  bukan, kamu masalahnya. Aku. Aku yang tidak bisa percaya, pada diriku sendiri. Bahwa, laki-laki sehebat kamu, akan bersamaku. Ini terdengar cukup bodoh ya? Untuk seorang perempuan yang selalu memenangkan rasionya, ternyata aku cukup "rapuh", saat berbicara tentang milikku....

..... thanks Yesus!

...... saya lagi melow Akreditasi sudah selesai. Kerja keras kita, terbayar lunas dengan predikat Paripurna. Lulus dengan mulus. Untuk sebuah balai kesehatan, yang berdiri bertahun lamanya, lalu berubah menjadi sebuah Rumah Sakit Umum Pusat, sebuah predikat Paripurna yang disandang itu bukan sebuah wacana kosong loh. Dan, saya ada didalam perubahan itu. Saya ikut dalam usaha merubah balai itu menjadi sebuah RSUP. Hingga, saat akreditasi itu selesai, tanpa catatan penting. Tanpa perlu ada yang diperbaiki, dan hasilnya paripurna, jujur ya.... Saya terharu. Biasanya, saya orang yang sangat cuek. Kerjanya cuman datang, jaga, periksa pasien dan pulang. Namun, disini, saya seperti menemukan rumah. Tempat saya berdiri dan bernaung. Sebosan apapun ceritanya, rumah adalah rumah. Dia tempat saya dibesarkan. Tempat saya belajar mawas diri. Tempat saya, "lahir" tanpa predikat apapun yang melekat pada saya. Saya, besar di tempat ini. Saya, "lahir" sebagai seorang saya, deng...

hidup (tidak selalu) baik-baik saja

Hidup (*tidak selalu) baik-baik saja. "Ya lo enak nyed, gaji lo ngalir terus. Lo baik2 aja hidupnya." Semua yang kamu lihat baik2 saja, Bukan berarti mereka baik2 saja, Terlihat baik2 saja, Adalah pilihan dalam menjalani kehidupan yang tidak selalu baik-baik saja.  Nih, saya ceritain kehidupan saya yang tidak selalu baik2 saja. Bagi sebagian orang yang mengenal kami, hidup kami, selalu terlihat nyaman, aman, damai, dan yah... baik-baik saja. Rasanya, siapapun yang melihat, akan berucap, "lo enak, bla.....bla.....bla....." Hidup saya, tidak selalu baik2 saja. At least, saya pernah terpukul, marah, kecewa, takut, gamang, susah. Pernah.  Ketika papa meninggal, semua terkejut. Karna pada hari minggunya beliau masih melayani IHM di GPIB PNIEL PASAR BARU. Tidak pernah ada yang tau, bahwa 1 tahun belakangan kondisi beliau jauh menurun. Kenapa? Karena semua terlihat baik2 saja. Dan, karena papa mengajarkan kami, untuk tidak membagikan cerita pilu hanya untuk mendapat simpat...

Dan aku, rindu

  hei, kamu. Kamu si baik hati yang selalu cuek dengan sekitarnya, kecuali AKU. semua tentangku adalah hobbymu.  secapek apapun hari yang kamu lewati, akulah penawarnya. Iyakan? seberat apapun cerita hari ini yang kamu jalani, akulah obatmu.  aku membencimu sekaligus mencintaimu, aku, aku si keras kepala ini.  aku benci kecuekkanmu, namun itu yang membuatku menjatuhkan hatiku padamu, CUEK. dan hari ini, aku tidak bisa menghubungimu sama sekali. tidak bisa mendengar suaramu. apakah radang ternggorokkanmu sudah sembuh? masih demamkah? apa sekarang sudah disertai flu? apa kamu mendengarkanku tentang berhenti menghidu nikotin?  dan aku, rindu.