Tentang memahami
Memahamimu adalah candu.
Dari aku, yang selalu ambigu, ingin atau tidak.
Beberapa hari yang lalu, rara, nita, donut nelpon saya. Akhirnya kita ber-vc ria. Saya pikir hanya sebuah obrolan tolol yang rasanya ngga penting2 banget.
Ternyata ini bukan hanya obrolan pelepas senja yang biasanya kita lakukan. This is deep talk.
Pembicaraan tentang memahami karakter pasangan hidup masing-masing. Oh, sorry, saya sih ngga ya, mon maap kan ngga ada pacalnya. Donut juga sih, cuman adalah TTMnya. Ada banget. Sedangkan nita, yup dia married. Rara? Complicated. Not yet singel.
Memahami bukan sebuah kata sederhana untuk saya. Kata itu mengandung makna yang dalam, tentang membahasakan cinta dalam sudut pandang yang berbeda. Berat ya?
Memahami itu mengerti. Bahkan terkadang memaklumi. Hal tergilanya adalah memaafkan dan menerima.
Memahami itu berat, untuk saya pribadi. Terdengar melelahkan kan?
Bagian dari cerita mencintai adalah memahami. Memahami karakter orang yang kita cintai, kita pilih, kita inginkan untuk seumur hidup.
Thats why, i said deep talk.
Rara menceritakan pemahaman nya tentang caranya memahami fidel selama ini. Caranya memaklumi inginnya fidel dan keluarga nya. Berdamai dengan segala masalah yang harus mereka hadapi. Memahami adalah bentuk lain dari mencintai, setujukan?
Dalam bab2 panjang tentang mencintai seseorang hingga memutuskan menikah, kamu akan selalu menemukan Bab tentang memahami, teman hidupmu.
Nita? Sama, dia harus meleburkan egonya, meredam ke-aku-annya demi memahami mas. Dia tidak lagi singel. Dia sudah berkomitmen seumur hidup. Tidak ada lagi, ngambek hanya untuk didengarkan. Atau sengaja melipir agar nanti dicari. Memahami bagi seorang Nita adalah menurunkan ego, untuk setiap persimpangan dimana kesepakatan itu terasa tawar, namun cintamu sebesar alam untuk nya.
Memahami, bukan sebuah tindakan sesederhana yang terdengar. Iya kan?
Donut? Masih belajar tentang memahami seorang yang baru dia kenal. Memahami inginnya. Memahami dunianya. Memahami bahwa dalam cerita hidupnya, yang sudah ada sebelum bertemu donut, dia adalah seorang yang super duper perfeksionis. Segala keteraturan adalah wajib. Hukum wajib yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun.
Dan donut, dengan perlahan, menyamakan langkah, berusaha menyelami, hingga akhirnya mulai memahami. Mungkin ini sih yang dibilang terbentur, terbentur, hingga terbentuk.
....................................................................................
Kalo lo, nyed?
Saya menggedikkan bahu. Malas menjawab. Entah mau menjawab apa juga. Mungkin lebih ke siapa yang harus gw pahami?
Entah kenapa, belakangan ini rasanya lebih baik diam. Lebih malas aja untuk berargumen. Lebih malas aja untuk beradu akal. Malas aja. Rasanya lebih baik diam.
Memahami. Memahami seseorang, adalah tentang proses pengenalan karakter. Proses membersamai dia. Ada disaat susah, jatuh, sebel, kesel, namun juga menemaninya dikala senang, suka, dan segala kebaikkan menaungi. Memahami seseorang, tidak datang dalam hitungan hari, namun bertumbuh bersama melewati segala cerita.
Dan itu, biasa nya terjadi dalam hitungan tahun yang berlalu.
Hingga kamu mengenal, bagaimana karakter nya. Apa yang dia sedang pikirkan. Apa yang membuat nya gelisah. Apa yang menjadi ketakutannya. Apa yang membuat dia tidak nyaman. Apa yang bisa mengembalikan moodnya. Apa yang dia inginkan. Apa yang sedang dia usahakan.
Pada ujung hari yang melelahkan, memahami seseorang berarti kamulah tempatnya pulang. Bahu ternyaman untuk bersandar. Pelukan terhangat yang menenangkan. Hingga rumah tempatnya melepas lelah.
See?
Bagi saya, memahami seseorang tidak pernah sesederhana yang dibicarakan.
Ketika kamu memahami seseorang, kamu akan memberikan ruang untuknya bertumbuh disisimu. Ruang gerak untuk membangun dirinya sendiri, tanpa melupakan keberadaanmu. Ruang privacy, yang dia butuh sesekali, untuk sekedar keluar dari sebuah rutinitas membosankan yang mengikat.
Ketika kamu memahami seseorang, kamu akan belajar lebih peka, tentang "diamnya" hari itu. Kamu akan selalu menemukan hal baru tentang dia, dimana kamu harus belajar mengimbangi egomu, untuk KITA. Diamnya, tidak selalu berarti tidak ingin diusik, kadang dia hanya butuh jeda, agar kamu menanyakan kabarnya. Rindu, kadang harus dipertanyakan, bukan hanya dinikmati dalam sendu.
Ketika kamu memahami seseorang, kamu akan menemukan diri berkompromi dan belajar menoleransi keputusan tergila yang dia ambil. Kamu, adalahnya tameng terkuatnya. Dia tahu itu. Bahwa apapun yang dia putuskan, kamu tidak akan lari darinya. Dia akan selalu menemukanmu menyambutnya pulang, dengan senyum hangat itu. Kamu, belajar bahwa dalam memaknai kehadiran seseorang disampingmu, memahaminya adalah hal ajaib lain, setelah mencintainya.
Ketika kamu memahami seseorang, Kamu akan selalu menjadikannya prioritas mu. Sesibuk apapun kamu, saat dia membutuhkan mu, kamu akan selalu ada. Karena kamu tau, dia lebih penting dari semua yang kamu punya. Kamu, tidak akan membiarkannya sendiri dan terasing, sekalipun dia menginginkan itu. Kamu akan selalu berada dalam jarak pandangnya, karna kamu tau, saat dia membutuhkanmu, kamu ingin dia tau, kamu selalu ada untuknya.
See that?
Sebuah keindahan juga kesedihan dalam mencintai seseorang adalah kamu sangat memahami nya.
Pemahamanmu tentangnya, bisa membuatmu membahagiakannya, saat cintamu berbalas dengan benar, atau menghancurkanmu karna kebahagiannya adalah prioritasmu, sekalipun itu menghancurkanmu.
Berbahagialah kamu, dengan semua yang kamu miliki, juga sedang perjuangkan, hingga akan melangkah dalam sebuah ikatan seumur hidup.
Pahamilah pasanganmu dengan benar, secara baik, kadang sebagai seorang yang dicintai, kita selalu ingin menjadi prioritas seseorang. Kita ingin, menjadi yang paling segalanya. Tanpa pernah kita tau, bahwa mencintai itu butuh usaha, untuk lebih mengusahakan yang terbaik.
Lalu kamu sebagai yang dicintai? Seharusnya, kamu menyadarinya sebagai hadiah terbaik, bahwa ada seseorang yang begitu tulus, mengusahakan semua yang terbaik agar kamu selalu nyaman bersamanya.
******************************************************
Saya tidak menjawab pertanyaan itu. Saya hanya tersenyum tolol. Jawaban panjang diatas itu, hanya bermain didalam kepala saya. Tidak saya muntahkan melalui mulut.
Jawaban itu akan saya simpan untuk saya. Bila suatu hari nanti saya belajar memahami seseorang dengan benar.
Donut ..... nyed lo emang sengaja ngapusin foto ig? Lo kenapa?
Saya mengangguk. .....pengen aja ngga banyak foto. Kan dah gw bilang, gw ngga akan lagi upload apapun. Medsos gw.
Nita .... padahal gw kangen loh story loh dengan cerita2 tolol lo. Lo beneran off nyed?
Saya ...........
Rasanya ngga perlu dijelasin deh. Perlahan, foto2 itu akan dihapus, mungkin hanya beberapa yang tinggal disitu. Selebihnya, ya udah aja gitu. Upload ig story? Ngga lagi, ngga akan lagi.
Pada beberapa moment pentingpun, rasanya ngga lagi, ngga penting lagi untuk harus memberitahu semua orang apa yang saya lakukan, apa yang saya rasakan, apa yang saya pikirkan dan apa yang saya inginkan.
Mungkin satu2 nya yang akan terus aktif, hanya blog ini.
Saya tidak lagi menemukan asiknya main sosmed. Asiknya meng-upload sesuatu hal yang pribadi. Asiknya "memamerkan" semua kesenangan yang saya alami. Bahkan ketika beberapa hari terakhir saya jalan2 pun, saya tidak tertarik untuk upload apapun.
Mungkin ini cara saya, untuk perlahan keluar dari kebiasaan absurd yang belakangan saya jalanin. Membuat sebuah ketergantungan yang mengerikan. Mengalihkan kesedihan tentang papa, lalu membuatnya sebagai cerita dan akhirnya alasan.
Harusnya ngga begitu, yedijah!
Harusnya ngga boleh seperti itu.
Benyada Remals "dyzcabz"
Papa,
Sejauh ini, saya baik2 saja, pa.
Sejauh ini, saya mengontrol emosi saya dengan saya baik.
Menangis? Masih. Tapi kali ini, tidak lagi sehisteris kemaren.
Kangen papa? Selalu.
Namun tidak lagi, butuh dialihkan oleh apapun.
Papa,
Segalanya berjalan dengan perlahan.
Semoga papa selalu sehat disana. Tuhan Yesus bersama papa, seperti DIA menjaga kami ber 4 disini.
satu-satu ya, pa. Semua akan selesai, dan berlanjut seperti yang saya janjiin ke papa.
I miss you, Nok. I do.
Komentar
Posting Komentar