Langsung ke konten utama

Ambigu


Mungkin mudah bagimu membuat siapa saja jatuh hati.
Mungkin juga gampang untukmu membuat dia meminjamkan hatinya, walau sebentar saja.
Kamu menikmatinya'kan?

Kamu adalah pemain watak dan karakter yang sulit ditaklukkan. Kamu berwajah sendu saat dia berpaling. Kamu berwajah muram ketika dia datang kembali. Kamu bertopengkan senyum saat dia berkeras tinggal disisimu.

Jauh sebelum kamu disini. Duduk denganku. Menertawakan masa lalu. Aku pikir kamu adalah pemain. Pemain yang handal. Pemain yang tidak terbantahkan dan sulit diabaikan.

Aku tersenyum melihat tingkah konyolmu. Tertawa melihat keabsurdan yang kamu tunjukkan dan tidak kulihat pada mereka. Aku menikmati diammu yang kamu ceritakan lewat gerakkan nyata. Suaramu yang tidak kamu tunjukkan pada yang lain. Aku menggilai kegilaanmu tentang dunia tanpa warna. Dunia yang kamu ciptakan saat siang tidak mampu menunjukkan warnamu. Dan malam tidak menggelapkan wajahmu.

Aku menemanimu disini. Mendengar kisahmu yang dulu didongengkan mereka. Aku memahami bahwa kamu terlalu menarik untuk diabaikan. Kamu seperti gorengan disore hari, bahkan disaat tenggorokkanku meradang. Aku tetap disitu untuk menikmatinya. Sakitnya belakangan. Aku hanya ingin hidup untuk menikmati hari ini. Denganmu. Disini.

Kamu sulit ditolak.

Hanya saja.... Aku tidak mengerti bagaimana menjadi bagian yang penting itu. Aku tidak memahami bagaimana caranya menjadi seseorang yang dirindukan. Aku tidak tau, caranya menikmati perhatian. Aku hidup dalam duniaku. Aku hidup dengan caraku. Cara yang aku buat. Hingga ketika seseorang masuk dan berusaha mengubahnya, tanpa sadar aku membuat pertahanan. Kenyamananmu adalah ketidaknyamananku.

Mencintai dengan caramu adalah hal yang baru diduniaku. Memahamiku dengan sudut pandangmu adalah ilmu baru yang perlu aku mengerti perlahan. Mengubah hal yang biasa aku jalani, tidak lantas membuatmu terlihat spesial.
Bahkan untuk mencapai tingkat spesial itu aku punya penilaian sendiri.

Untukmu,
Kamu yang berusaha sekuat tenaga untuk tinggal.
Mungkin bagimu selama ini adalah persinggahan sementara.
Bagiku, kamu adalah buku baru. Pengalaman baru. Dunia baru.
Aku tidak suka kejutan. Sama seperti aku memperlajari swbuah perubahan.
Aku menghargai proses dan kamu perlu waktu. 2 hal yang saling melengkapi.

Kamu boleh bertamu selama pintu itu terbuka. Namun, jika kamu tidak semenarik itu... Tolong tutup pintunya dari luar.

Karna bagiku, kamu masih sebuah persinggahan. Aku belum menentukan apapun untuk KITA.

Ambigu.

Bila suatu hari, permainanmu berakhir dan kamu menjadi objek permainan orang lain. Hati-hatilah bermain hati, apalagi sampai jatuh hati, pada orang yang tidak berhati.


October

Bulan yg penuh perencanaan penting dan peringatan hari bahagia. Dan kamu, disini, Ada namun tidak berarti. Pelengkap hari, bukan hati. Hanya pelengkap, seperti gelas kosong yang menemani piring. Mungkin dilihat, tapi tidak untuk digunakan.

Menjadi pilihan selalu menyakitkan. Karena itu jangan menempatkan "dirimu" diatas segala hal, karna untuk sebagian orang, "seorang kamu"nya kamu bahkan tidak memiliki arti apapun untuk dia.

Terlihat tapi tak bernilai, sama kosongnya dengan hidup tapi tidak berfungsi.


Benyada Remals "dyzcabz"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...