Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Mengenang itu menyenangkan.

Mengenang itu menyenangkan. Dari aku, Aku yang tegak didepanmu, namun tidak bergerak menggapaimu. Aku tidak tau, apa yang sedang dirancang oleh semesta. Yang aku inginkan, kamu bahagia. Itu saja. Bahkan rindu yang mengintippun, aku haramkan untuk ada. Aku mengerti, kamu harus melanjutkan ceritamu. Orang bilang, rasa yang belum pudar, selalu menahan cerita diseberang sana untuk terbang. Aku menghilangkan segala rasa tentangmu. Meletakkan ceritamu, pada sebuah kotak hitam yang aku lempar disudut terjauh hatiku. Tidak untuk diingat lagi. Tidak untuk dibuka kembali. Bahkan tidak untuk disentuh. Mendung yang terlihat, melukis gurat gelisah diwajahmu. Kita duduk dalam sebuah tempat dimana, cerita itu pernah dilewati disini. Kebisingan yang beranjak reda, hilir mudik yang kian lengang. Kita, pada sudut ruangan. Dibawah lampu tua yang biasanya bergoyang, setiap kali derit pintu terbuka. Berapa lama, kita saling mengasingkan? Bahkan anginpun, enggan meniupkan namamu, serta cerita...

Nasehat yang baik.

Terima kasih, karena mau mengerti. Bergayalah sesuai dengan isi dompetmu. Berucaplah sebesar isi pengetahuanmu. Bertingkahlah sebagaimana adamu. Kamu bernilai sebagaimana kamu bertutur, berpikir, bertindak serta apa yang mampu kamu karyakan. Kamu berpikir maka kamu ada. Esensi sebuah hidup. Hiduplah untuk menghidupkan orang lain. Kamu tidak perlu terlihat kaya, bila hidupmu memang sederhana. Kamu tidak perlu memaksa bergaya berada, bila hidupmu sejujurnya biasa saja. Orang tidak akan mati, hanya karna jujur tentang keberadaannya. Orang menjadi sulit, saat dia bergaya dan bertingkah diluar batas kemampuannya. Kamu tidak pantas menyombongkan apapun yang ada padamu, karna udara yang kamu hirup adalah gratis dari Sang Pencipta. Kamu belum sampai pada tingkat, dimana kamu harus membayar setiap liter O2 demi sebuah kehidupan. Kamu tidak harus, apalagi mengharuskan dirimu mengikuti segala peradaban modern atau perubahan jaman bila kamu tidak memiliki cukup kemampuan untuk mengik...

Cerita tentang orang jujur

Mama. Saya. 2 gelas lemon tea. 2 mangkok bakso komplit. Pangsit goreng. Ritual wajib yang kita berdua sukai. Tentunya sambil membahas hal-hal ga penting, seedikit penting dan benar-benar penting.  Hari ini, kami bercerita tentang banyak hal. Banyak kenalan mama. Juga kenalan papa. Beberapa diantaranya saya tau dan kenal dengan baik. Mama selalu punya cara bercerita dengan baik. Yang unik. Mama tau caranya menciptakan hal biasa menjadi hal yang patut untuk ditertawakan bersama.  Didalam setiap obrolan dengan mama. Selalu ada nasehat yang tersirat ataupun yang tersurat. Mama selalu tau bagaimana caranya menyampaikan hal baik, diwaktu yang tepat.  Mama bercerita tentang orang-orang yang mama kenal baik. Senior mama dalam pelayanannya. Orang-orang yang jujur dalam hidupnya. Tidak pernah memperhitungkan materi yang didapatnya. Tidak mengeluhkan tentang gaji bulanannya. Mereka melayani dengan tulus. Tanpa harus menjilat atasan untuk mendpaatkan "tempat basah", tanpa harus m...