Langsung ke konten utama

Perempuan Terjelek

Perempuan Terjelek
Wednesday, May
3:15 PM
 
Ini bukan OBROLAN antar TEMAN.
Atau bahkan OBROLAN PELEPAS SANTAI bersama dengan ORANG yang SAYA KENAL.
 
Saya MENEMUI dia, secara KEBETULAN.
Sangat KEBETULAN.
Kemacetan IBU KOTA membuat saya REHAT sejenak,
Disebuah MINI MARKET yang juga menyediakan MAKANAN.
 
Lumayanlah SEKALIAN melepas KETEGANGAN OTOT-OTOT paha dan kaki saya.
Karena tempatnya LUMAYAN RAMAI.
Sehingga saya PERMISI untuk DUDUK didekatnya.
Lebih tepatnya SEMEJA dengan DIA.
 
Saya tidak mencoba memulai percakapan dengannya.
Karena saya juga sedang malas untuk berbicara TENTANG APAPUN.
Saya cukup capek hari ini.
 
Jadi, saya hanya memainkan NOTE saya dan diam.
Sambil sesekali mengamati perkembangan JALANAN didepan saya,
Yang KIAN SESAK!
 
25 menit kemudian…
 
Untuk PERTAMA KALInya,
Saya menyadari, orang diseberang saya sedang MENATAP SAYA!
Yap! DIA MENATAP PENUH kearah saya!
Okeh, saya tersenyum dan mengangguk. Itu SOPANKAN?
Daripda saya tanya "NGAPAIN LO NGELIAT GUE?"
 
Dia masih menatap saya. Saya mengeluarkan headseat dan bersiap untuk memakainya.
Ketika pertanyaan itu meluncur dari seberang…
 
"Nunggu SUAMI?"
Aku menggeleng mantap. Ya iyalah. Suami sapa yang gue tungguin? Suami orang? Pacar aja ga ada.
"SINGEL?"
Aku mengangguk.
 
Dia DIAM SEJENAK.
 
"pasti banyak ya cowo yang lo tolak."
Aku tertawa geli. Ya iyalah. Secara saya tidak secantik itu. saya bahkan merasa dibawah standar (*dan ini jujur)
Jadi rasanya pertanyaan itu cukup membuat saya GELI. Okeh!
"Kenapa emang?"
"Lo sempurna.""
"Lo juga"
"Bukan sempurna dalam hal "TIDAK CACAT", tapi LO MANIS"
 
Dan jantungku mulai bedegup kencang! Firasat tidak enak menghampiriku…
DIDEPANKU DUDUK seorang WANITA yang mungkin UMURNYA LEBIH TUA BEBERAPA tahun,
Dia sendirian. Dan dia TERLIHAT sangat NERD. Oh okey, dia tidak begitu modis.
Tapi yah cukup rapi untuk dikatakan WOW.
Apakah dia PENYUKA SESAMA JENIS?
 
Saya berusaha meminum minuman kaleng saya dan bernafas lalu bersikap sebiasa mungkin!
 
"Lo kerja?"
"Iya"
"Pulang kerja?"
"Sebenere gue lagi cuti."
"Oh. Pantesan. Gue mikir dari tadi, kerjaan apa yang bolehin pegawainya pake jeans belel dan robek. Kirain lo PELUKIS."
Aku tertawa. Tidak sedikit orang mengiraku begitu. Mereka lebih percaya aku seniman daripada dokter. Hahhahha…
 
Bukankah semua manusia selalu menilai orang dari PENAMPILANKAN?
 
"Kerja diluar jakarta?"
"Papua"
Dia terkejut. Dan saya merasa sangat SOMBONG. Entah UNTUK APA dan UNTUK SIAPA saya harus merasa sombong.
"Kerja jauh amat? Orang sana?"
"Nyokap gue lahir dan besar disana. Gue ambon."
"Oooo. Terus lo kerja apa disana?"
"Dokter."
"waw! Keren. Udah lama disana?"
"Hampir 3 tahun. Lo kerja apa?"
"gue pegawai kantoran biasa."
Saya mengangguk mendengarnya.
"Lo udah punya pacar?"
 
Okeh! Pertanyaan menyebalkan ini lagi. Dan selalu. Dan terus. Dan masih. Kenapa ya kayaknya setiap semua orang melihat gue pasti pertanyaan ini wajib dikeluarin!
 
"belum mau"
"kenapa?"
"gue masih fokus buat studi lanjut dulu."
Dia mengangguk dan terdiam cukup lama.
 
10 menit kemudian…
 
Macet  kian panjang. Saya memesan minuman lagi! Hadeeeeeh… kalo kayak gini mendingan buka tenda aja!
 
Dia terlihat sibuk memainkan Hpnya. Saya pikir, INTROGASINYA sudah selesai. Ternyata yang tadi HANYALAH PERTANYAAN PEMBUKA….
 
Dia menawarkan ROKOK untukku.
 
"Dokter sih ya. Jadi ga rokok ya?"
"Ga juga sih. Gue emang ga suka rokok."
"Pernah ga sih lo ngerasa kesepian,dok?"
Aku menggeleng.
"Pernah ngga lo iri melihat semua temen lo udah punya pasangan. Bahkan anak. Mungkin juga anak ke 2 atau selanjutnya? Pernah ngga lo pulang ke rumah dan merasa diri lo ngga sempurna. Karena LO KEKURANGAN SESUATU?
Pernah ngga ketika lo mendengar LAGU-LAGU melow dan lo merasa pengen banget ada yang nyanyiin itu buat lo.
Pernah ngga lo ngerasa pengen banget ada yang NUNGGUIN LO PULANG, nganterin lo pulang, nanyain kabar lo hari ini. Sekedar basa basi, karena ADA YANG KANGEN BANGET sama lo. Pernah,dok?"
Aku terdiam menatapnya.
 
"lalu tiba-tiba lo sadar, lo ga WORTH IT untuk dicintai. Bukan karena lo ga sempurna. Tapi karena lo jelek. Lo gendut, pendek, hitam, pesek, rambut lo ga berkilau. Dan lo menarik diri dari keramaian lalu menjadi sendiri. Karena lo tau, mendekati siapapun akan menjadi sangat menyakitkan untuk dijalani, karena suatu waktu mungkin aja LO CUMAN PERSINGGAHAN DIA. Lo hanyalah sebuah pilihan."
 
"dan lo harus kuat untuk melawan rasa sepi yang ada. Lo harus membuat seolah-olah semuanya baik-baik saja. Ketika lo pulang malam dan sendirian, lo harus melawan RASA RINDU untuk DITEMANI dengan ORANG yang SPESIAL. Karena lo tau lo ga WORTH IT. Atau, lo berusaha menyibukkan diri lo untuk melupakan KEKOSONGAN itu. lo membentengi diri lo dengan 1001 alasan untuk menutupi RASA TERABAIKAN itu. lo berusaha terlihat baik dan kuat, bahkan untuk menasehati MEREKA yang PATAH HATI. Padahal sebenarnya sebagian DARI DIRI LO, MENGUATKAN DIRI LO SENDIRI."
 
Aku mengangguk dan diam.
 
"Lo mungkin ga pernah ya. Ngerasain apa yang gue rasain. Rasa senang sesaat ketika ADA yang MENGANGGAP GUE ADA. Namun didetik yang lain, GUE TERLUPAKAN. Bahkan mungkin gue ga terlihat oleh dia. Lo mungkin ga tau rasanya BERJUANG untuk MEMENANGKAN HATI SESEORANG, berusaha menyediakan yang terbaik untuk dia, bahkan terkesan mengemis. Namun akhirnya adalah DITIADAKAN dari MATANYA. Hanya karena ada yang lebih TERLIHAT! Entah sudah berapa kali gue mencoba untuk BANGKIT dan BANGKIT lagi, sampe rasanya GUE ga tau lagi, gue lagi JATUH atau masih BERDIRI ditempat yang sama. Hingga akhirnya, gue sadar. Mungkin sebaiknya gue ga perlu repot untuk BERHARAP LEBIH."
 
 
"Diiusia-usia mencemaskaan seperti gue, ga mungkin kan gue pura-pura bodoh saat ditanya KAPAN MARRIED? Dan lo harus bersandiwara dengan bermuka manis dan santai. Padahal yang terjadi dihati lo ga begitu. Ada gempa kecil disana. Ada sesuatu yang SAKIT yang DIGANGGU disana."
 
"menemukan orang yang tepat memang ga mudahkan?" ucapku pelan
 
"menjadi tidak mudah, karena standart lo yang ketinggian? Atau lo terlalu pemilih?"
 
Aku tertawa mendengarnya.
 
"memangnya salah menjadi PEMILIH? Yang lo pilih itu bakalan nemenin lo seumur hidup lo. Jadi emang ga boleh sembarangan! Untuk milih baju atau sepatu, yang kita tau bakalan kita buang suatu waktu nanti aja kita miliih dengan ati-ati. Apalagi pasangan hidup. Lagipula, setiap orang punya selerakan? Jadi, tentang kriteria itu sah-sah aja sih."
 
"tapi gue yakin, 3 atau 4 taon lagi lo pasti married."
 
Aku tertawa lagi,
 
"Kasih pin lo ntar lo jadi tamu VVIP gue! Karena lo udah ramal dari hari ini!"
 
Dia tersenyum. Dan aku rasa lesung pipinya menarik!
 
 
"Kalo gue jadi lo, gue ga akan pernah nyia-nyiain seseorang yang beneran sayang sama gue. Kenapa? Karena gue pernah ngerasain artinya berjuang dan dianggap ga ada. Lo mungkin terbiasa nyuekin orang. Ada saatnya lo berada diposisi itu, dan lo bakalan tau artinya ADA tapi GA DIANGGAP. Bukan hanya nyakitin, tapi lo merasa separuh dunia lo hancur. Kenapa? Karena saat lo jatuh cinta sama seseorang, lo bakalan mikirin dia. Dia adalah penyemangat lo untuk melalui hari yang buruk! Dengan mengingat dia aja, lo pasti bisa senyum bahkan disaat lo ngalamin bad day! Karena dia adalah bad ass lo. Dan bayangin gimana hancurnya lo saat lo tau, DIA HANYA NGANGGAP LO SEBUAH BAYANGAN! Yang ga penting. Yang ga terlihat, sementara buat lo DIA ADALAH SEGALA HAL!"
 
Dia nyindir gue?
 
"suatu waktu nanti, lo bakalan NYERAH DENGAN KESEPIAN ini, dengan KESENDIRIAN ini. LO bakalan bangun dan NYARI SOSOK yang SELAMA ini LO BUTUHIN. Bisa jadi LO NGAMBIL yang TERDEKAT, karena KESEMPATAN dan KESEMPETAN beda tipis. Bener, kita berhak miliih,dok. Tapi bukan berarti kita berhak mainin perasaan orang. Kadang wanita cantik tidak pandai bersyukur. Mereka berpikir akan selalu ada KESEMPATAN untuk balik. Ketika mereka tau, semua pintu sudah tertutup, mereka baru mengerti APA ARTINYA SEPI. APA artinya SEBUAH PERHATIAN sekecil apapun itu. lalu dengan TIDAK BIJAK, mereka memilih PINTU TERDEKAT yang gue sebut KESEMPETAN, untuk keluar dari sebuah KESEMPITAN bernama KEHAMPAAN. Jangan ampe lo seperti itu,dok!"
 
"dalam hidup gue punya prioritas. Gue membuat semua prioritas itu berdasarkan tingkat KEPENTINGANNYA. Dan tidak ada 2 prioritas yang sama pentingnya. Ada salah satu yang harus dikorbankan. Dan saat ini, prioritas gue untuk sekolah lagi. Ga perduli seberapa ambisiusnya gue dianggap sama orang lain. Gue hanya pengen sekolah lagi. Itu aja. Ngembangin diri dan menikmati waktu. Sampe nanti gue nememuin ORANG yang TEPAT. Sehingga prioritas kedua gue bisa menjadi SEIMBANG!"
 
Dia mematikan rokoknya. Dia mengangguk-angguk mendengar penjelasan saya. Agak aneh ya berbicara dengan ORANG TIDAK LO KENAL. Dalam situasi yang CUKUP SANTAI. Bahkan saya tidak pernah terlibat obrolan seperti ini dengan BEBERAPA TEMAN DEKAT saya. Bercerita serius tentang BETAPA KESEPIANNYA para SINGEL. Saya pikir SINGEL adalah PILIHAN.
 
Semua manusia berhak untuk MEMILIH'kan?
 
 
"Dok, sepertinya macet sudah mulai kurang. Sebaiknya kita cabut. Makasih lo udah mau dengerin omongan PEREMPUAN JELEK ini."
 
"semua perempuan itu cantik! Mereka terlahir dengan karakter dan wataknya masing-masing. Kalo lo ga bisa menjadi cantik, setidaknya lo bisa menjadi menarikkan?"
 
"Semua yang SEMPURNA SECARA FISIK, belum tentu MENARIK untuk dilihatkan? Dan belum tentu CUKUP INDAH untuk menjadi SEBUAH PILIHAN'kan? Mungkin ADA sebagian wanita yang tercipta hanya untuk MENJADI PELENGKAP PENDERITA pemeran utama. Mereka hanya batu lompatan untuk menemukan YANG LEBIH BAIK. Iyakan,dok?"
 
"apa yang salah dengan KESENDIRIAN? Setidaknya ITU TIDAK MELUKAI ORANG LAINkan? Atau itu tidak mematikan KREATIFITASKAN? SEPI? Gue rasa lo terlalu SERIUS MENANGGAPI RASA SEPI LO. Kenapa lo ga coba nikmatin. Apa yang ada. Bersyukur untuk hari baru yang bakalan datang, tanpa bersungut tentang kemaren. Buat apa punya PASANGAN kalo hanya untuk STATUS? Ada banyak hal yang bisa lo buat, selain MERENUNG tentang KENAPA GUE SENDIRIAN."
 
Dia menatapku lama.
 
"Gue bukan merengut tentang KESENDIRIAN. Hanya saja tertawa dalam kesendirian rasanya tidak nyaman. Pantulan dan gemanya terasa kosong. Yang gue takutin dari kesendirian dan kesepian bukan tentang kesedihannya. Tapi gue ga bisa berbagi rasa senang, tertawa, bahagia dengan orang lain. Kadang, lo butuh didebat, didengerin, dikuatin, dipuji, dipeluk, dan lo butuh kata sayang untuk menjalani rutinitas lo yang mulai membosankan."
 
Aku tersenyum mendengarnya.
 
 
Dia bergegas membereskan barangnya diatas meja. Saya juga merapikan hp dan note. Kami sama-sama berdiri. Dan berjalan menuju parkiran. Saya berhenti sejenak dan menunggunya. Entah dia akan pulang naik apa.
 
" ini bukan tentang berapa banyak uang yang lo punya dok. Atau mobil apa yang lo bawa, atau rumah mewah lo. INI tentang CINTA. Tentang KESEPIAN. Tentang gue yang merasa dibuang, karena tidak dipilih. Tentang kekosongan. Saat lo jatuh cinta, gue pikir semua harta tidak lagi bernilai lebih.
Have a good day,doc. See you later.
Inget dok, jangan sia-siain orang yang ada disamping lo hari ini, untuk ambisi lo.
Suatu saat mungkin mimpi lo tercapai, tapi tidak dengan cinta.
Ada banyak yang berhasil untuk mencintai namun mereka tidak berhasil bersama,
Namun ada sedikit yang diciintai, lalu mereka bahagia selamanya.
Bukan tentang siapa yang mencintai duluan dok.
Tapi BAGAIMANA CINTA saling MELENGKAPI hingga TIDAK ADA TEMPAT untuk RASA SEPI!"
 
 
Dia menepuk pundakku dan berjalan kearah kendaraannya. Saya masih berdiri dan menatapnya hingga naik ke mobilnya.
 
15 menit kemudian….
 
Saya menemukan diri saya dalam lamunan panjang tentang pembicaraan ini,
Benarkah yang dia gambarkan itu SAYA?
Atau TUHAN sengaja mengiirim DIA agar SAYA BERCERMIN!
 
 
Satu hal yang harus dan perlu diakui. Sekuat apapun anda dan saya mengatakan semua akan baik-baik saja. Bahwa hidup harus dijalani sekalipun dengan KESENDIRIAN. Ada hal-hal sederhana yang TIDAK BISA DIBUAT dengan SENDIRI. Kadang hal itu terlihat bahkan terdengar SANGAT SEDERHANA, namun DISAAT yang TEPAT pasti nurani anda berbisik "COBA ADA DIA..."
 
 
Toh, kalimat ini terdengar sangat indah…
 
"Hidup akan baik-baik saja, selama kita memiliki kita" (*dikutip dari media sosial)
 
Saya sangat suka kalimat indah ini.
Dan saya berharap, TEMAN DADAKAN saya itu mendapat pasangan terbaiknya,
Dan saya bermimpi, semoga APA YANG DIA DOAKAN benar-benar terjadi,
Bahwa 3-4 tahun lagi, saya akan MENEMUKAN TEMAN HIDUP saya.
 
Dan puluhan tahun kemudian…
Saya bisa membisikan kata-kata indah itu pada DIA,
Yang TUHAN KIRIM untuk membentuk DUNIAKU lebih indah daripada yang BISA AKU BENTUK sendirian!
 
 
Benyada Remals (*dyzcabz)
 
Yang menyedihkan dari sebuah kesendirian bukan ketika lo sedih,
Tapi ketika lo seneng dan lo ga tau harus berbagi tawa dengan siapa! (*cinta silver)
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...