Langsung ke konten utama

second post

 

First of all,

HAPPPY NEW YEAAAAAARRRRRR!!!!!!


saya mengawali tahun ini, tentu saja dengan bangun telat karena semalam maraton drakor yang kocak banget, trus lanjut pesen KFC dan nyelesaiin tugas bentar. Oh, lebih tepatnya baca sesuatu yang penting banget. Then nonton Netflix dan HBO GO.

Sepadat-padatnya jadwal saya, yang sangat unfaedah hahahahahhahhaaa...

dan yang terakhir adalah main IG. Just scroll everything on IG. Being a stalker? hahahahhahhahahaaaa... 

sampai pada IGnya, ibranipandean dan istrinya ingepandean,

Beneran, saya pantengin dari awal sampe akhir storynya dan wallsnya. Kenapa?

Karena mereka adalah cerminan, STAND UP FOR LOVE yang sebener-benernya di jaman sekarang. They, fight for each other and thats romantic!

Hari gini, siapa berapa banyak sih istri atau perempuan bersedia nemenin "susahnya suaminya atau cowonya". Tau, mungkin masih banyak kisah heroik ini, tau banget. hanya saja, untuk pasangan generasi hari ini, rasanya melihat pasangan yang mau sama-sama berjuang itu LANGKA.

saya follow IGnya Kak Bani (sok akrab beudh gw) dan Budonya (panggilan kesayangannya untuk istrinya), saya selalu liat IGnya mereka. Sejak pandemi melanda, Kak Bani tuh buat ngejam live dan i love it. Kenapa? Karena suaranya bagus dan berasa aja dinyanyiin sambil ngerjain tugas. Dan itu menyenangkan banget. Lalu, ada sumbangan yang dibuka untuk diberikan kepada musisi yang sedang susah juga.

Nah, 1 tahun belakangan ini Kak Bani buat project regaleranrokumsturrokumstur. Jadi, project ini kayak ngamen atau ngejam ke rumah2 gitu atau ditempat mana aja, dibayar berapa aja, yang penting mereka bisa menghibur sehkaligus tetap dapat penghasilan. Thats rock kan? 

Sementara Budo (istrinya kak bani), ada bisnis kuliner roapaman, tapi sejauh yang selalu saya liat, Budo tuh selayaknya manager yang selalu menemani dan menjadi penonton setianya Kak Bani. Bahkan, Kak Inge ini, juga yang beberes gitu, nyiapin alat-alatnya, beresin lagi kalo udah selesai. Ahhhh...keren dan salut saya untuk kalian!

Mungkin aja, bagi sebagian orang ini terlihat biasa aja. "ya elah, banyak kok yang kayak gini". atau "lo gih ke pasar sana, ada banyak istri yang bantuin suaminya", atau segudang bantahan  lainnya...


i know. mungkin saya aja terlalu mendramatisir hal ini. Biasa aja sih. 

Hanya saja, yang membuat saya terharu itu saat istrinya membantu ngatur2in kabel. Ngerollin lagi kabelnya. Jadi, seksi perlengkapan gitu. Ah, gilaaaak... Kalo itu saya, kayaknya saya ngga akan begitu. Saya cukup menemaninya. Tapi, melakukan hal-hal detail itu, rasanya ngga deh. hahahhahahahahahahhahaaa....

i know. Mama dan Papa juga gitu dulu. Walaupun hidupnya ngga susah dan mama masoh bisa nabung sih. 

the point is, SETIA DISAAT DUKA dan BERJUANG BERSAMA DISAAT SUSAH.

Serius, aseli... kok jadi saya yang terharu ya...... hahahahhahahahahhahhaaa


Saya ngga pernah iri, dengan pasangan yang ganteng atau kaya. Nope. Biasa aja. Yang buat saya "iri" adalah pasangan yang saling berjuang dari 0, sama2 bertahan melewati segala musim dan tetap setia pada janjinya.

Pasangan yang bisa diajak nongkrong malam dan ngebeer bareng. Pasangan yang bisa diajak duduk di warkop sambil ngobrolin banyak hal. Pasangan yang bisa diajak, makan indomie goreng 2 bungkus plus telor ceplok, tanpa takut gemuk atau diingatkan tentang berat badannya. pasangan yang memiliki ide konyol, ke puncak cuman buat makan jagung bakar dan menikmati city light aja. Pasangan yang bisa diajak muterin kota sambil makan ice cream mc sundae dan kentang goreng.

Pasangan yang ngga takut ngemper dipinggir jalan hanya untuk menikmati secangkir kopi dan menikmati gorengan, menikmati senja berdua. Sesederhana itu. Pasangan yang bisa menertawakan segala hal bersama, bahkan seserius apapun moment itu, dia bisa menjadi temen becanda yang kocak. Pasangan yang menyamankanku, disaat aku takut menjadi aku. 

Pasangan yang tidak protes tentang seberapa absurdnya baju yang aku pakai. Pasangan yang menerima aku, sebagaimana adaku. Pasangan yang punya banyak ide gokil, seperti longdrive kemana aja dan berhenti untuk menikmati waktu. 


Apa pasangan seperti ini, terlalu sempurna kali ya? Padahal, buat saya, bukan tentang rupa dan kantong. Yang penting punya kerja yang halal, sebab uang bisa dicari. Tapi muka susah dibenerin ya? hahahahahahhahaaaaa... ngga lah. Becanda. 

Papa saya itu, jelek banget. JELEK BANGET. COba liat aja fotonya waktu muda, item banget, jelek. Karena papa pinter dalam bidangnya, makanya beliau terlihat begitu menarik. Ya, walaupun ketika tua, beliau menjadi "awet tua" dan sering dibilang ganteng. Padahal mah, Noke itu jelek. 

0h,baiklah... udah out of topic ya...


Kak Bani dan Budo, i adore you. 

Moment yang buat saya kagum itu, pas mereka makan indomie goreng berdua, hahahhahhahahahaaaa... Semurah itu dan sesederhana itu, tapi bagi saya, its priceless. Yup, kalo kata mbul "saya semurah itu", romantis versi saya bukan hal2 hebat dan mewah dan mahal, bukan. 

Sesederhana, indomie, sebats, dan ngebeer berdua, thats romantic. 

Saya semurah itu, nope... saya memaknai bahagia itu sesederhana itu. Terlalu sederhana. iyakan? 

Tapi ini beneran loh, saya beneran "kagum" sama pasangan ini. Sederhana dan bahagia bersama. 

Setiap kali Kak Bani live saya sering nonton, kalo lagi ngga jaga ya. Dan, ngeliat beliau manggilin istrinya dan ngebantuin menata alat2nya itu membuat saya merenung...

Seandainya, seandainya saja... suatu hari, saya harus melakukan hal seperti itu, apa saya akan melakukannya? Bila suatu hari nanti, saya menikah dan harus membantu suami saya, apa saya mampu melakukan seperti ini. Serius loh, saya mikirin banget dan seserius itu berpikir tentang ini. hahahahahhaaaa... 


Bener memang, tidak ada yang mau susah setelah hidup sendiri dengan semua kenyamanan yang dimiliki. Hanya saja, menikah adalah petualangan bersama. Bahwa dalam janji setia yang diikrarkan itu, kamu harus menerimanya dalam suka dan duka. Dalam untung maupun malang. Dalam sehat ataupun sakit. 

Kamu harus berjuang bersamanya sampai maut memisahkan. Setuju ya?


Saya, tidak menjanjikan segalanya akan baik-baik aja. Ngga. Tapi, saya berjanji akan mendukungmu, apapun yang kamu usahakan untuk masa depan kita. Bukan laki-laki sempurna yang bisa menjantuhkan hati saya, namun laki-laki yang dengannya saya tau, dia bertanggung jawab atas pilihannya dan atas hidupnya. Dengan dia, saya akan mengupayakan segalanya bersama, sebab hidup adalah perjuangan. Menikah adalah cerita bersama untuk memperjuangkan hidup.


Saya tidak berjanji semua akan baik-baik saja, tapi saya berjanji kita akan baik-baik saja, selama kita saling memiliki. 

Tau ngga pidato panjang ini, saya bilang ke sahabat-sahabat saya. Dan seperti biasa mereka tertetgun dan didetik setelahnya mereka heboh....

"nyeeed... lo dah mau married? tahun ini? udah ada yang ngelamar?"

"yedijah, kukang, bangke.... lo ngomong apa? eh, siapa cowo yang sial itu?"

"Nyed, lo lagi nulis novel terbaru lo? atau cerpen lagi? tumben?"


HAHAHHAHAHAHAHHAHAHHAAAAA....


Benyada Remals "dyzcabz"


seharusnya ini jadi first post di Januari, 2022.

Nyatanya, tertunda karna malam itu ada pasien dan baru saya lanjutkan lagi.


hey, stanger...

Im happy for you. Lancar-lancar sampai hari H ya. 

Aku turut berbahagia untukmu.

Karna menemukan yang diinginkan itu sulit, jangan memudahkannya untuk hilang kembali.

Sebab, dipertemukan dengan orang yang mencintaimu apa adanya, dan menerima semua kurangmu, adalah kemewahan yang patut disyukuri dengan benar.

Jangan meremehkannya, hingga kamu kehilangan.


Tuhan memberkati kalian dan semua rencana kalian kedepannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...