Dewasa itu menahan ego untuk merasa paling benar. Dewasa itu mau mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang lain, sekalipun isi pembicaraannya tidak berbobot. Dewasa itu tahan keinginan untuk interupsi dan menyela pendapat orang. Dewasa itu berbicara seperlunya, sebijaknya dan dalam kapasitasnya.
Dewasa itu bukan sebuah kebutuhan, tapi keharusan. Dewasa bukan tentang umur. Dewasa tentang kematangan cara berpikir, bertutur dan bertindak. Dewasa itu berani mengambil resiko dan menghdapi resiko. Dewasa tidak diukur dari banyaknya materi. Bhkan seorang pemulungpun bisa jauh lebih dewasa ketimbang si borjuis.
Dewasa itu memusatkan pikiran pada hal2 yang benar lalu memutuskan dengan bijak. Dewasa itu ketajaman intuisi untuk merasai, memaknai dan memahami situasi dari berbagai sudut pandang. Dewasa bukan tentang menang kalah, tapi duduk bersama untuk mufakat. Dewasa tidak bercerita dengah pongah tentang kehebatan "ku", tapi kerjasama "kita" mencapai hasil yang memuaskan.
Dewasa.
Kata ini selalu didengung2kan oleh manusia yang "beraga" dewasa, juga sebagai kamuflase orang2 yang "berusia" dewasa... Sayangnya, orang dewasa belum sepenuhnya bisa menyelesaikan masalahnya dengan cara orang dewasa.
Didalam setiap manusia dewasa, ada ego anak kecil yang berdiam disitu.
Tersimpan diam, lalu keluar pada waktu "kedewasaannya" dipertanyakan.
Sudahkah kita, manusia dewasa ini, menjadi benar2 dewasa?
Atau, sedewasa apapun kita, selalu ada keputusan yang membuat "kedewasaan" kita, harus dipertanyakan?
Benyada Remals "dyzcabz"
Komentar
Posting Komentar