I miss you. I do. Miss you. Hei, i did it. Tidak lagi melihatmu. I did it. I did it, so well. Sudahku bilang bahwa aku bisa sendiri. Bisa menghandle semua emosiku sendiri. Bisa untuk tidak mencari pengalihan pada siapapun. Kecuali, saat aku kangen papa. Rasanya cukup bijak, untuk membiarkan aku menangisi papa. Karena kangen. Karena, aku tidak bisa memeluk beliau lagi. Aku tidak lagi melihatmu. Berhenti disini. Sudah kulakukan dengan cukup baik. Tidak lagi. But, sometimes... I just wonder, how about you. Hows your life? Tapi tidak lebih dari itu. Keterbiasaan yang berganti menjadi tidak biasa. Mungkin karena kesibukan belakangan ini yang membuatku, lupa tentang kamu. Aku terlalu capek, untuk mikirin pasien ini, dan itu, belum lagi verif dan CP. Terdengar sibuk ya? Yup, untuk si pemalas ini. Manusia yang lebih nyaman berdiam diri. Lebih senang untuk mengerjakan tugasnya sendiri tanpa bersentuhan dengan orang lain. Harusnya saya di bagian radiologi ya? J...
Sebuah cerita...tentang Hidup. Tentang manusia. Tentang Cinta. Tentang hati. Tentang Bumi hari ini. Tentang kemanusiaan. Tentang kebebasan. Tentang rindu. Tentang mimpi. Tentang Tuhan. Tentang segala hal yang saya lihat, saya dengar, saya jalani dan saya rasakan!