Langsung ke konten utama

My bad


4 hari yang lalu, ada sebuah kejadian serius yang terjadi. 

Kejadian KTD. Tepat pada pergantian shift jaga siang dan malam. Kematiannya tidak terjadi pada shift saya, namun tetap saja pasien itu saya yang terima. Hingga saya lepas jaga, pasien itu masih sama. Dari GCS 9, mulai merespon naik ke GCS  13-14. Stabil? Belum. 

Selepas itu, saya pulang jaga. Hari itu sangat menyenangkan, karena pasien rame. Untuk ukuran RS baru yang beneran baru berkembang, hari itu cukup ramai. Dan saya yang terbiasa dengan "pasien ramai" sangat bersyukur untuk hari itu. 

namun, kejadian itu terjadi, pasien operan itu meninggal 5 menit setelah dipindahkan ke ICU. Pindah ke ICU dan meninggal. Masalah kan? Jelaslah. Harus di urai kenapa bisa. Bukan masalah siapa yang salah, karna memang kondisi pasien jelek. Dari awal masuk juga sudah dijelaskan pada keluarga, kalo kondisinya jelek. Sangat jelek. 

hari ini setelah menulis kronolgisnya, saya kok sedih ya.


I know, saya sudah berusaha semaksimal yang saya bisa. saya tau itu. Namun, rasanya seperti terpojok aja. Rasanya, semua yang saya usahain ngga sepadan aja. Harusnya saya lebih aware. Tau ngga, sampe saya merunut balik dan membuat sebuah algoritme buat saya, supaya ngga setolol ini. 

Apa yang saya kurang ya? apa tindakan saya yang kurang cepat? tidak sigap? seharusnya dari awal saya sudah memprediksi bahwa pasien ini, koma hipoglikem, ikterus, AKI, curiga lepto? Yup, kecurigaan itu ada. Dan sudah diterapi sebisa mungkin. Keluhan sudah 3-4 hari, demam, mual, sesak nafas, namun menurut keluarganya masih mau makan baik, bahkan semalam itu masih ikut bantu2 keponakannya yang mau mantu, tiba2 siangnya jadi begitu, tidak sadar. Pasien masuk IGD jam 17.00


and i feel so low, dad...

.....then suddenly, i miss him. Miss his story. Miss his awfull jokes. 
.....yup, i miss him. 

Seandainya saja, dia ada. Seenggaknya, mungkin kesedihan ini teralihkan. Kangen papa yang tidak bisa bercerita dengan papa, menjadi teralihkan. Salah ya pa?

I just got hit by me, dad. 


Oh iya, papa, hari ini saya udah booster ke 2. Papa harus tau, kenapa anaknya dengan sigap banget mengajukan dirinya untuk booster duluan. Supaya, "nelangsa" ini teralihkan karena takut suntik pa. 

dan, ya udah. Udah selesai dan saya tidak merasakan keluhan apapun. KIPI juga ngga ada.  Im blessed.


Harusnya, saya lebih sigap? harusnya saya jauh lebih aware kan pa? Harusnya saya jauh lebih memahami pasiennya. 

rasanya belakangan ini, saya ngga fokus dalam banyak hal pa. Rasanya saya butuh "emergency exit" sebentar saaja. Untuk menikmati waktu, sebentar saja. 

Rasanya seperti tertuduh pa. Beliau meninggal karena saya yang tidak bisa menjadi dokter yang bener. Papa tau kan, perasaan ini selalu ada pada saya, setiap kali pasien saya meninggal. Setiap kali, saya tidak menjalankan tugas dengan benar. Sekalipun, bagi semua orang, saya sudah "maksimal". 

i just hate me. i just hate being me. The overthinker of me. The part of me whose like this. 


dan tololnya, pa.

i miss him. Rindu itu datangnya tiba-tiba. 

"emang lo bisa kontrol rasa lo?" ejek Nita malam itu

saya bergeming dengan sombong. Karna saya tau, saya mampu mengontrol segala sesuatu yang saya mau. Termasuk tentang dia. 

Nyatanya, ngga pa. Saya kalah lagi, walaupun iya, saya memegang janji saya untuk tidak melihat IGS nya. Tidak pa. 

Dia sudah punya pasangan dan seharusnya saya menghormati bagian itu dengan baik. But, i miss his story. The silly jokes that made me alert. hahahahhahaaa...

apa mungkin karena dia mirip papa? Papa juga suka ngebanyol ngga jelas kan. Suka cerita tentang hal2 yang out of the box. Iya ya? Sayangnya, dia ambon pa. Dia, dokter juga. 2 hal yang saya hindari. 


Liat deh, yedijah ini lagi tolol banget! Ngapain coba harus ceritain dia lagi. 

enough. 


Saya lagi males kemana-mana. Lagi harus nyelesaiin banyak tugas. Ngisiin CP juli, buat angka kredit, oh iya, liburan saya minggu ini, di pake buat kerja dan belajar. 

i just cant get enough of me. Saya pikir, saya harus lebih banyak baca, harus banyak belajar. Harus lebih siap, tanggap, lebih aware. LEBIH BAIK.


I miss you, Nok. Seenggaknya, saya kalo ngadu sama bapak saya, beliau ngga bakalan nyudutin saya, seperti yang saya lakuin saat ini pada diri saya sendiri. Beliau akan jauh lebih wise dalam menilai, melihat masalah dengan sudut yang jauh dari yang dipikirkan pada umumnya. 

thats why, i miss him.

Karna, saya tidak bisa mencintai diri saya sehebat yang dia lakukan, walaupun saya menerima semua kurangnya saya dan mengusahakan yang terbaik. 

Am I, rite, old man?


Saya susah banget pa. dan, saya benci bagian diri saya yang ini. Namun inilah bagian yang dengan susah payah, saya kembalikan. Bagian benyada yang ini. 


benyada remals "dyzcabz"


Hey, stranger.

I miss you. 

dosa sih kayaknya ngga ya, kalo kangen. 

kan cuman kangen...


sehat selalu ya, bahagia terus, sukses dengan semua rencanamu kedepannya.

"nyed, dia ngga ulang tahun loh."
"i know. Ngga papa kan, doain hal baik terjadi ke orang lain?"

Hanya karena kita ngga kenal, bukan berarti kita ngga boleh mendoakan hal baik kan? 


oh ya, lupa.... Langgeng terus ya. Semoga saja, semua yang kamu dan dia, impikan tentang masa depan kalian, bisa terwujud segera. 


aku, sudah berhenti, disini untukmu. 
Namun, entah kenapa, setiap kali aku merasa kalah, sebel, kesel dan semua hal yang membuatku kangen dengan papa, 
aku selalu kangen kamu. 

Kangen aja. 

kamu adalah pengalihan terbaik yang pernah aku miliki. 
dengan mu, ajaibnya, aku bisa menertawakan keadaan. 
Gilakan?

iya, sih, jatuh cintakan selalu out of the box, kata tom2 hari itu.


saya tidak menjawabnya, namun dalam hati, saya bertutur pelan....
.....semoga saja ini hanya jatuh cinta ya, nyed. Semoga saja, bukan hatimu yang jatuh. 
Kamu yang mengenal dirimu, nyed. Jatuh hati adalah cerita lain.


iyakan, nyed?



Hey, stranger.... boleh ya, ngga sengangenin ini?

hahahhahahahahahhahahaahahaaa....


(kayaknya ini efek booster ke 2, ngga sih? JADI HALUSINASI)



......dan entah kenapa, saya mulai lagi menikmati secangkir kopi hitam yang sudah lama saya hindari....

mungkin, karna saya mampu membahasakan mu, dalam secangkir kopi....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...