Langsung ke konten utama

my duplicate

 

my duplicate.


NOKE dan anaknya NOKE.

Somepeps said "we're duplicate"...

Iya ya pa?

MIRIP ya?

atau banyak "samanya" ya?


Kita sama-sama, suka banget makan mangga, rambutan,

kita sama-sama KERAS KEPALA dan susah ditundukkan,

Bedanya, papa selalu mampu meredakan EGO saya,

sedangkan saya, SULIT menundukkan EGO saya.


Apalagi pa?

Kita, sama-sama PINTAR? Bertanggung jawab untuk setiap tugas yang diberikan.

Hidup dengan PASSION yang dimiliki dan have FAITH untuk FIGHT mengenai semua yang kita impiin.

Kita, sama-sama MEMEGANG PRINSIP, bila tentang hal-hal yang penting didalam hidup.


sama seperti ayah saya, yang selalu berdiri sendirian untuk setiap hal yang dia yakini kebenarannya, karena Yesus-nya ada disisinya,

saya pun, melakukan itu. 

Untuk sesuatu yang benar, saya tidak takut untuk berjuang, sekalipun saya menempuhnya sendirian.


Ayah saya, Noke namanya, 

beliau menunjukkan pada saya, bagaimana caranya bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang dipercayakan. 

Sebagian orang menyebutnya, sok baik, sok hebat, sok sibuk.

Namun, beliau melakukan itu, untuk Tuhan yang dimuliakan.


dan, caranya berdedikasi terhadap pekerjaannya itulah...

Yang beliau wariskan untuk kami, untuk saya.


Bekerjalah, selama waktu ada. Bergiatlah, selama raga masih kuat,

Sebab nanti, akan ada waktunya, Yesus memberhentikan semuanya.

Itulah, waktunya pulang, setelah bekerja dengan benar...


Benyada Remals "dyzcabz"


Saya mirip papa kan? 

Dulu, kalo ada yang bertanya seperti ini ke papa, beliau akan tertawa dan memeluk saya, "ini duplicate bapaknya, anak perempuan saya satu-satunya"

Bagi papa, amor menuruni kemampuannya untuk "bidang teologi", juga cara berpikirnya yang out of the box banget, hati pengasihnya papa. eset mewariskan "jahat"nya papa. 

namun, saya... mewariskan semua hal yang ada pada papa, baik itu IQ dan EQnya. satu yang membedakan saya dan papa, selain gender...

SAYA TIDAK PERNAH SEMUDAH ITU DALAM MEMAAFKAN ORANG LAIN, namun ayah saya? Dia akan jatuh kasian bila orang yang menjahatinya meminta maaf dengan berlinang airmata. 

Thats why, didalam rumah NOKE, yang keras itu bukan papa, tapi MAMA.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...