Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Miss you,go.

Miss you. Hei,goel. How life up there? Happy rite? Joyfull? I miss you. I do. U already know it,rite? Jesus dont tell you? Jesus, dont tell you, how much i miss you. I speak to him through my pray. He didnt tell you yet? Goel. I felt lonely. I cant tell anyone. I was angry and sad at the time. I lost my faith in my dream. Everyone dont know how broken am i,go. I think, i need somebody. Somebody to talk to. Somebody who relly knew me. I tired and go drunk. But i still cant sleep. I wacth tv until the sun comes up and i still wake for no reason. Am i crazy,go? Suddenly, silly mind came to me. Can, we replace each other? Could I borrow your heaven, just for a while? I just want to know, how wonderfull is. You have astrid with you,rite? You hve Jesus too. You have grandma. Both of them. Oma yo and oma tuti. Have you met mama mi and luly? They will make you delicious roomtart,go. I bet you will love it. You wont stop to eat it again and again. I do it, all the time they cook it. You...

Resiko sebuah pilihan

Resiko sebuah pilihan Cerita ini terulang lagi. Saya kehilangan seorang yang saya sayang. Seseorang yang sudah saya anggap seperti mama saya. Tante kesayangan saya. Orang yang selalu ceria, menyenangkan, suka melucu dan yang selalu menjaga kami. Sedih. Beliau terkena stroke lebih dari 3 kali. Hingga akhirnya menghembuskan nafas pada hari Senin. Susah sekali untuk tidak sedih. Kehilangan lagi. Perpisahan lagi. Tapi bukan itu yang saya pelajari dengan mahal. Pelajaran yang saya ambil dengan taruhan sebuah nyawa. Berat ya? Bukan hanya makna konotatifnya tapi makna sesungguhnya. Tante saya, meninggal dalam kondisi patah hati. Tekanan batin yang tiada tara. Pikiran serta kemelut hidup yang membebani. Dikeluarga besar saya, kebanyakan tante2 saya, menikah diatas kepala 3. Sangat jarang menemukan tante saya menikah dibawah 29-30 tahun. Dalam pencarian dan penantian akan pasangan hidupnya. Kebanyakan dari mereka, memasrahkan pada "penglihatan" para tetua. Namun tidak juga lup...