Langsung ke konten utama

My ego vs My worship

Saya masuk gereja sore. Awalnya, saya pikir yang bakalan khotbah adalah KMJnya. Ternyata, bukan. Soalnya jadwal minggu diwarta jemaat gitu sih. Okeeeh, tiba2 yang muncul adalah orang yang saya tidak suka dan tidak respect. Kenapa? Karna saya tau, bapak pendeta yang PF sore ini, yang berdiri tepat diatas mimbar didepan saya adalah salah satu manusia munafik, muka belakang beda, suka cerita omong kosong, jatuhin teman sepelayanan, giliran butuh datang dengan baik2. Iya, dia. Lalu saya pikir, apa sebaiknya saya berdiri aja ya? Pulang aja? Atau ke GKI aja ya? Tapi,ngga. Saya tetap duduk, saya tau bahwa beliau hanyalah manusia biasa dengan sifat "kemanusiawian"nya. Sore ini, beliau berdiri dimimbar, sebagai pelayan Tuhan, Orang yang diurapi, yang melalui beliau Yesus mau menyampaikan Firmannya bagi jemaat, termasuk saya. Perkara, sejahat apa dia diluar jubah putihnya itu urusan DIA dan Tuhan. Iyakan? Saya bisa saja membenci apa yang dia lakukan, tapi saya tidak mempunyai hak untuk "mengangkat tangan saya" atau bahkan "mencaci dia", sekalipun yang dia jahati adalah orang yang saya hormati. Saya bukan hakim, apalagi jaksa. Menghakimi bukan porsi saya. Sejengkel apapun saya, satu yang saya mengerti pembalasan adalah hak dan waktu Tuhan. Lagipula, saya mau beribadah, siapapun yang Tuhan tunjuk sebagai PF sore ini. Ibadah bukan sekedar  rutinitas tapi kebutuhan dan kerinduan. 

Apa hak saya untuk memilih-milih PF? Ketika itu tentang ibadah pengucapan syukur ya silahkan. Tapi saat ibadah minggu? Rasanya terlalu bodoh, bila saya, "meninggalkan" ibadah saya hanya karena alasan "remeh temeh" itu. Sakit hati. Benci. Tidak suka. Bahkan mungkin khotbahnya yang bertele-tele..kelamaan. Bosen. Pokoknya segala hal yang dianggap sebagian orang "excused". Tapi, tidak begitu yang diajarkan oleh papa-mama saya. Siapapun yang melayani diatas mimbar, kita wajib menghormatinya. Karna Yesus, bisa memakai siapa saja untuk memberitakan Firmannya. Jadi,siapakah saya, bisa begitu hebatnya menolak seorang PF, hanya karena alasan2 tidak penting?

Ego saya mungkin masih tinggi. Sakit hati yang saya rasakan juga sangat dalam. Namun, niat ibadah saya, tidak akan luntur hanya karna alasan-alasan yang membuat Yesus marah pada saya. Kebencian saya terhadap pribadi beliau, jangan sampai mengaburkan pemberitaan firman yang Yesus ingin sampaikan melalui beliau. Yang selalu mama bilang, biarlah wajah Yesus nampak bagi setiap pelayannya, hingga setiap kali kabar sukacita diberitakan, Nama Yesus dimuliakan. ‎

Bukan tentang siapa yang berada diatas mimbar, tapi Firman Tuhan yang mau diberikan dan diberitakan. (*ini yang diajarin didalam rumah saya)

 Selamat hari minggu. Selamat menjalani aktivitas di minggu yang baru. #sikap #ajaran #worship #ego 

Benyada Remals "dyzcabz"

Ketika ego saya dan "niat hati untuk beribadah" bertaruh.
Roh Kudus menuntun saya, untuk tetap diam dan tinggal. Sebab, jauh lebih menyakitkan melihat Yesus tersalib kembali, untuk keegoisan saya. 

Note : Setiap hal dibawah kolong langit ada waktunya. Yesus akan berperkara dengan beliau. Lalu, saya akan melihat segalanya, tepat pada waktunya. #sikap ‎

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...