Langsung ke konten utama

Selamat jalan, Olga!

Selamat jalan, Olga Syahputra...

Saya salah satu penikmat dunia entertaiment disaat mana Olga masih sangat berjaya,
Saya sangat suka banyolannya dan juga candaan kocaknya.
Gimmiknya yang khas, dengan menirukan Suzana adalah hal terkocak yang sulit untuk dilupakan.
Walaupun kadang, saya tau candaan dan kata-kata yang terlontar dari dia, sangat tidak bisa diterima oleh sebagian orang yang bermain dalam scene yang sama.

Yaa, kata-katanya nyablak, kasar, pedes, bocor... tapi bagi sebagian orang yang benar-benar mengenal dia, mereka tau... Olga hanya bercanda! Tidak pernah lebih dari itu...

Ketika, kurang lebih 2 tahun yang lalu...
Dia mulai diberitakan sakit. Beberapa menyebutkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Lalu sembuh... namun, muncul kembali.
Sampai dia dirawat di RS Pondok Indah, lalu tidak lama terdengar berita lagi, Olga diterbangkan ke RS Mount Elizabeth Singapura.
Hingga akhirnya Olga menyerah pada Radang Selaput Otak yang menyerangnya.

Berbagai spekulasi bermunculan tentang penyakit yang Olga derita...
Namun, bukan itu yang ingin saya tulis dan kenang!
Apapun penyakitnya, sekarang Olga sudah tenang ditempat terbaik yang Tuhan berikan.
Tidak ada lagi rasa sakit yang mengikutinya. Tidak ada lagi rasa lemah dan letih yang menggelayuti raganya. Segalanya telah usai...

Saya mengagumi pribadinya.

Olga adalah sosok seleb yang sederhana. Dia selalu blak-blakkan. Polos. Dia mengatakan apa yang dia rasakan. Walaupun bagi sebagian orang itu  norak. Bagi saya itulah keunikkan seorang Yoga Saputra. Dia sangat apa adanya. 

Olga adalah pribadi pekerja keras, semangat untuk membuat perubahan lebih baik bagi kehidupan keluarganya. Sebagai anak pertama, sekaligus tulang punggung keluarga. Olga harus bekerja keras. Bahkan terkadang mungkin saja dia mengabaikan KATA LELAH. Menjadi workaholic adalah sesuatu hal yang baik sekaligus buruk. Disatu sisi, kita sering mengabaikan hal penting bernama KESEHATAN. hal yang sering dianggap sepele, padahal bila kita sakit, segala hal tidak bernilai apa-apa.

Olga merupakan sosok penyayang, lihat saja beberapa tayangan di tv yang selalu memunculkan kegiatan beramal yang dilakukan oleh beliau. Lihat saja saat Jakarta kebanjiran, Olga adalah satu artis yang dengan sigap dan siap untuk turun bahkan berjalan didalam banjir. Dengan senang, Olga melakukan itu. Setiap kali saya melihat tayangan itu, saya bergumam dalam hati terima kasih Tuhan, masih ada orang seperti Olga. kehadiran Olga semata-mata bukan karena keperluan syuting atau untuk popularitas, lebih dari itu semua... Olga ingin berbagi pada yang tertimpa musibah, karena Olga tau bagaimana rasanya kekurangan.

Olga adalah sosok penyayang semua orang. Dimana ada dia, disitu ada keceriaan. Melihat berbagai tayangan infotaiment tentang pesan dan kesan dari sahabatnya, saya tau Olga adalah satu diantara seribu orang yang layak untuk dicintai dan menyandang kata Sahabat. Olga mendukung banyak orang untuk memulai karirnya. Olga berbagi ilmu bagaimana caranya menjadi seorang entertaiment sejati.

Olga adalah sosok yang sangat rendah hati. Dimanapun dia berada, ketika fansnya ada. Dia pasti menyempatkan waktu untuk sekedar bertegur sapa dengan mereka, berfoto terlebih Olga sangat ramah. Ya, Olga's so loveable.

Olga adalah Family man! Tidak perlu dijelaskan bagaimana dan mengapa. Yang pasti, Olga adalah anak yang berbakti. Ketika Olga tau dia sakit, dia begitu sedih. Karena menurutnya itu akan membuat ayah dan ibunya susah juga.

Olga merupakan sosok yang sangat peka. Dibeberapa tayangan TV kita sering melihat bahwa Olga sering meneteskan airmata bila melihat orang yang kurang mampu. Atau menceritakan kisah hidupnya. Mungkin bagi sebagian orang dia terlalu lebay, tapi bagi saya... itulah empati seoranb Olga. Olga mengerti betul bagaimana rasanya berjuang dari titik Nol, hingga menjadi seperti saat ini. Olga merasakan bagaimana rasanya ketika hidupnya pas-pasan. Olga tau bahwa dia harus berbagi. Bahwa rejeki yang dia dapat bukan hanya untuk dia dan keluarga. Bahwa didalam rejekinya, ada hak kaum duafa. Terima kasih Olga, karena sudah berbagi banyak hal dari kelebihanmu...

Olga sosok yang kocak, lucu, konyol. Dan saya suka gayanya melawak...

HARI INI, INDONESIA BERDUKA...
bukan hanya dunia entertaiment. Karena Olga lebih dari sekedar seorang komedian...
Saya pikir, seluruh Indonesia berduka karena kehilangan salah satu manusia baik yang biasa menghibur kita.
Sahur akan terasa hampa tanpa dia, benarkan?

selamat jalan, Olga Syahputra...

Beristirahatlah dengan tenang dalam kedamaian, tanpa rasa sakit lagi, ditempat terbaik yang sudah Tuhan sediakan disana.

Selamat jalan, pelawak kebanggaan...
Terima kasih pernah hadir dan mewarnai dunia lawak dengan tingkah jenakamu.
Terima kasih untuk teladan dan cerita perjuangan hidup yang kau berikan...
Terima kasih untuk kebaikan hati yang selalu kau tunjukkan...
Terima kasih, telah hadir dan menjadi idola banyak orang!
Dan,untuk semua warga indonesia...
Maafkanlah semua candaan, perkataan, perilaku, yang Olga buat...
Bila itu disengaja maupun tidak, dan menimbulkan sakit hati, marah, jengkel, dihati kalian.
Tujuannya hanya untuk menghibur.
Doakanlah Olga, agar jalannya dimudahkan sehingga Olga mendapatkan tempat yang layak disisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

28 Maret 2015

Hari dimana saya turut berduka bersama Indonesia, saat mendengar salah satu manusia baik yang kocak itu telah pergi dalam damai.

MENGIKHLASKAN ADALAH HAL TERSULIT , bila itu tentang sebuah kehilangan!
Kadang, sebagian dari kita ingin menahan yang tersayang, bukan karena kita tidak bisa merelakan, hanya saja hati kita tidak siap untuk sebuah kekosongan yang tercipta saat RAGANYA TIDAK LAGI BISA DISENTUH dan SUARANYA TIDAK LAGI TERDENGAR.

Terima kasih,Olga...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts about me

25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak!  5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...

Obsesi YANG SALAH!!!

Obsesi yang salah! Saturday, September 25, 2010 6:15 AM Mungkin aku harus mengatakan BAHWA aku PEREMPUAN yang sangat beruntung! Dengan segala keterbatasan yang aku miliki,aku mampu memikat hati siapa saja. Aku mampu mendiamkan,ANJING HERDER!<loh kok=""></loh> ************************************************************** Kenapa aku mengatakan AKU BERUNTUNG??? Disatu sisi,aku dicintai oleh seorang lelaki yang nyaris sempurna. Dia memiliki ketampanan dan kemapanan yang menjadikannya sebuah OBSESI yang diminati oleh setiap HAWA. Kecuali aku! Aku benci COWO! Mereka adalah makhluk egois yang tidak pantas dicintai. Mereka lebih baik untuk dicampakkan. Tidak ada toleransi untuk rasa benciku pada makhluk terkutuk itu. Aku membenci mereka. Sangat membenci mereka. Entah untuk alasan apa! Tapi,AKU MEMBENCI COWO. Sampai DIA datang… Membuatku runtuh dari KESOMBONGANku yang menilai bahwa akulah yang paling benar tentang segala hal. Dia menamp...

I am a proud sister!!!

I am a proud sister!!!! First thing first... Congratz, Melf! Calon Sp.B menunggu waktu aja sih. Pembicaraan tentang sekolah lagi itu sudah ada beberapa tahun ke belakang, sejak PTT, well kita udah hampir 8 tahunan jadi dokter. Mulai dari dokter ptt di pedalaman, hingga magang di RSUD, hingga akhirnya menetap dan menjadi PNS di RSUD Kota Sorong lalu di angkat menjadi Kepala IGD (*melf) Jadi saya mengerti betul, bahwa kakak saya sangat menginginkan "sekolah" lagi. Sama saya juga. Tapi, usia epit adalah batas rawan. Kenapa? Dia udah 33, tahun ini, 34. Sedangkan batas usia yang di tetapkan itu 35 tahun. Jadi saya mengerti betul, kenapa dia berjuang dan berusaha sekuatnya untuk masuk PPDS. Mungkin ada banyak yang akan bertanya, ngapain sih ngotot jadi ppds atau sekolah spesialis. Toh udah dokter, ngga capek sekolah lagi. Well, tergantung caramu memandang sebuah "nilai" dari gelar yang tersemat. Untuk kami, menjadi Spesialis bukan hanya tentang "keuntungan...