Apapun yang menimpamu, YESUS ada disampingmu…
Wednesday, January 28, 2015
12:27 AM
Hari ke 20, pada bulan pertama ditahun 2015.
Keluarga besar SIWABESSY - HUKOM - SARLOUT berduka!
Kami kehilangan lagi…
Kami kehilangan ORANG YANG KAMI SAYANG, KAMI HORMATI,
KAMI CINTAI.
Kami kehilangan adik, kakak, mama, istri, tante, mama ani, teman baik, atasan, rekan sejawat, rekan sepelayanan, sepupu, keponakan, sahabat baik,
Yesus, melepaskan kesakitan yang diderita oleh MAMA MI.
Yesus, memenangkan jiwanya untuk terangkat naik bersamanya disana.
Disebuah tempat indah, bernama SURGA.
Meninggalkan kami dalam sebuah kesedihan dan perenungan yang dalam dan panjang.
Meninggalkan sebuah KERINDUAN yang selamanya akan TERPENDAM.
Meinggalkan sebuah GORESAN KECEWA yang mungkin saja tidak selesai.
MAMA MI telah dimuliakan pada hari Selasa, 20 Januari jam 15.00 WITA
Berita itu cukup memukul saya. Bagaimanapun juga, mama mi adalah MAMA SAYA.
Tidak banyak yang tahu tentang RASA TERIMA KASIH yang saya, amor dan eset tidak mampu balas untuknya.
Banyak hal yang membuat saya selalu BERTERIMA KASIH untuknya.
Untuk hal terbesar yang tidak akan pernah saya lupakan,
Ketika mama mi, berusaha menyelesaikan konflik antara mama dan papa.
Jika, mama mi tidak BERPIKIR sangat BIJAK dan DEWASA untuk hal itu,
Mungkin saja SEKARANG CERITA saya sudah lain.
Saya tidak mungkin tegak dengan GELAR INI.
Terima kasih mama mi. terima kasih banyak. Saya tidak bisa melakukan banyak hal untuk mama mi, selain mendoakan mama mi dan melantunkan terima kasih yang tidak berkesudahan.
Mama mi, anak perempuan sulung dari 7 bersaudara. Mama mi, memiliki karakter yang unik, beliau sangat keras dalam mempertahankan prinsipnya. Tidak berkompromi dengan yang salah. selalu penuh aturan dan nasehat. Pernuh dengan larangan. Mama mi, jago masak dan bikin kue. Apalagi jajanan sore. Yang paling saya suka adalah salad buahnya mama mi.
Saya masih ingat, saat ada acara di puskesmas dan saya sms mama mi untuk bertanya tentang RESEP SALAD BUAHNYA. Kira-kira itu 2 tahun yang lalu. Mama mi dengan segera membalasnya.
Mama mi yang selalu displin dan tegas untuk anak-anak dan keponakannya. Mama mi yang selalu mendoakan banyak orang. Mama mi yang iman dan percayanya melebihi apapun. Mama mi yang selalu mencintai YESUS. Mama mi, yang tetap tersenyum dan mencoba bertahan untuk anak-anaknya.
Kehilangan ini, mengingatkan saya satu hal penting…
Sekalipun saya dokter, saya menyadari ada KUASA yang JAUH LEBIH HEBAT diatas saya.
Saya tau, bagaimana patofisiologisnya. Saya mengerti benar tindakan yang harus dilakukan. Saya tau pasti bagaimana prognosis akhirnya. Sekalipun saya percaya dengan TUHAN dan IMAN saya. Saya tetaplah seorang medis. Namun memvonis umur hidup seseorang rasanya terlalu sombong!
Ketika senin malam, mama dan saya berbicara ditelpon. Mama bertanya banyak hal tentang sakitnya mama mi. lalu mama sampai pada pertanyaan menakutkan itu, kira-kira berapa lama lagi ya,kak?
Saya tidak menjawab. Saya hanya diam. Mungkinkah saya dengan gamblang akan mengatakan perkiraan saya? Tidak!
Waktu adalah milik YESUS. Hanya YESUS yang dapat memutuskan itu.
Ketika mendengar Mama Mi sudah pergi, saya terduduk lemas diteras rumah Oma. Saya menangis. Saya merasa begitu bodoh. Saya memang tidak berhak menyalahkan siapapun. Saya berusaha menguatkan hati saya untuk berkata INI ADALAH WAKTU TUHAN!
Mau sampai berapa lama lagi, kita menahan Mama Mi dalam kesakitan, teriak saya dalam hati.
Bukankah merelakannya adalah yang terbaik!
Satu hal yang belum bisa saya terima, MERELAKAN adalah PELAJARAN TERSULIT dari cerita ini!
21 Januari, jam 03.00 WIT
Hp saya berdering, melf menelpon saya. Dia menceritakan semua hal tentang perjalanan terakhir mama mi. mulai dari usaha mama mi untuk mengurangi sesak dengan di nebu beberapa kali. Disuntik. Sampai terakhir, akan dilakukan pungsi untuk mengeluarkan cairan dari paru kirinya.
Kalian mau tau, apa yang membuat saya menangis mendengar cerita melf?
Ketika, mama mi sesak, mama mi meminta melf untuk kasih obat apa saja untuk mengurangi sesaknya. Mama mi memohon melf untuk menolong dia. Tapi itulah, disaat kalang kabut seperti itu, melihat ibu kita dalam kondisi sesak dan sakit, semua hal terlihat buntu. Melf hanya tertunduk dan meminta mama mi untuk berdoa. Sebab tidak banyak yang bisa dia lakukan. Bahkan ketika menunggu dokter yang mau melakukan tindakan itu. mama mi sudah sangat sesak.
Inilah bagian yang saya benci dari profesi ini…
Menjadi dokter, artinya kita tau segala hal tentang penyakit-penyakit. Setidaknya kita tau benar, bagaimana prosesnya, penyebarannya, serta progosisnya. Tapi, ketika itu terjadi pada orang yang kita cintai, tiba-tiba segala hal menjadi buntu. Apalagi, saat kita tau bahwa sebenarnya tidak bisa tertolong. Saat kita tau batas dimana seorang pasien mampu untuk bertahan. Saat tanda-tanda vital semakin memburuk. Sebagai medis, saya yakin kita semua pasti tau. Namun, berdiri sebagai orang yang akan kehilangan…tidak segampang itu untuk berpikir rasional. Siapa yang siap untuk kehilangan? Tidak ada!
Saat saya tau, tapi saya tidak bisa melakukan apapun untuk memperbaikinya. Itu sangat mengecewakan!
Sudahlah. Semua sudah terjadi. Semua sudah lewat.
Bagaimanapun, saya tetap mengucap syukur pada Yesus…
Karena Yesus, sudah memanggil mama mi,
Sehingga mama mi tidak lagi harus kesakitan dan sesak.
Tidak lagi harus dipasang alat atau disiapkan untuk dipungsi.
Terima kasih Yesus, untuk penyembuhan yang 'kau berikan.
Terima kasih Yesus untuk keputusanMU…
Sekalipun perpisahan ini sangat menyakitkan bagi kami,
Tapi, kami tau… Mama Mi sudah ada denganMU diatas sana.
Ajar kami untuk belajar MERELAKAN.
Ajar kami untuk MENGIKHLASKAN.
Ajar kami utnuk bisa MENERIMA semua yang kau putuskan.
Ajar kami berjalan dalam RANCANGANMU.
20 januari…
Hari dimana, saya kehilangan lagi,
Saya kehilangan salah satu orang yang saya sayangi dan hormati.
Selamat jalan Mama Mi,
Tidurlah yang tenang disana.
Sampai kita bertemu kembali di Yerusalem baru…
Terima Kasih untuk semua hal baik yang Mama Mi ajarkan dan berikan.
Tuhan Yesus yang memberi, Tuhan Yesus juga yang mengambil,
TERPUJILAH TUHAN YESUS!
Rest In Love, mama mi...
Kudaki jalan mulia, tetap doaku inilah,
Ketempat tinggi dan teduh, Tuhan mantapkan langkahku!
Saat saya menuliskan note inipun,
Saya masih dalam duka.
Saya berbisik pelan untuk diri saya "apapun yang menimpamu, Yesus ada bersamamu. Apapun yang terjadi nanti, YESUS MASIH ADA denganMU. Bagaimanapun cerita yang akan bergulir nanti, YESUS selalu disini denganMU. Jangan takut, sebab YESUSMU, MAHA KUASA!"
Benyada Remals "dyzcabz"
Kehilangan itu sangat menyakitkan. Apalagi disaat, kau merasa seharusnya DIA masih bisa disini. Karena KAU TAU benar apa yang harus diperbuat, hanya saja KAU tidak punya CUKUP KEKUASAAN dan KEKUATAN untuk mengubahnya. Merelakan hanyalah sebuah kata yang sering didengungkan, namun susah untuk diterima.
25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak! 5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...
Komentar
Posting Komentar